Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM PENGEMBANGAN

SISTEM MANAJEMEN INFORMASI (SIM)

SMP NEGERI 3 LIGUNG

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA

JAWA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan program kerja
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) SMP Negeri 3 Ligung tepat
pada waktu yang ditentukan.
Program ini merupakan pedoman bagi pegiat Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) SMP Negeri 3 Ligung sehinngga pelaksanaannya
dapat berjalan dengan baik, tertib, aman dan lancar sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Program ini dapat pula berfungsi sebagai bahan informasi serta
masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka supervisi atau
pemantauan terhadap kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SMP Negeri 3 Ligung.
Program ini disusun berdasarkan sumber-sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Penyusun telah berupaya seoptimal mungkin dalam
penyusunan program kerja ini agar sesuai dengan harapan. Namun, tidak tertutup
kemungkinan masih terdapat kekurangan karena satu dan lain hal. Oleh sebab itu,
diharapkan kritik dan saran untuk perbaikan program selanjutnya.
Demikian program kerja ini disusun. Semoga dapat menjadi khazanah
gagasan yang dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Ligung, Agustus 2021
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 3 Ligung, Koordinator Tim Penyusun Program,

H. Dede Wiwif Furqoni, S.Pd. Mery Rahvianti, S.Pd.


NIP 197311201999031003 NIP 198001042008012009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang
pendidikan sudah sangat diperlukan dalam proses pengelolaan sekolah, baik
dalam hal pengelolaan administrasi akademik, administrasi kepegawaian, dan
untuk proses pelaporan.
Kebutuhan aplikasi basis data yang dapat mengelola data dan informasi
sekolah, manajemen sekolahan, dan konten-konten pengajaran dan
pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan perlu diciptakan akan terjalin
jaringan yang sitematis dan dapat diakses oleh segenap pengguna yang
membutuhkan. Akses basis data yang siap dapat memfasilitasi kebutuhan untuk
menyediakan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada
instansi terkait, seperti laporan ke Dinas Pendidikan Daerah maupun laporan ke
Departemen Pendidikan Nasional dapat segera dilaksanakan.
Sistem Informasi Manajemen sekolah adalah konsep manajemen sekolah
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan konversi
manajemen sekolah secara manual ke sistem manajemen sekolah berbasis
program komputer (basis data) yang memungkinkan proses manajemen data
akademik dan data pendukung akademik secara mudah, cepat, dan efisien.
Usaha pengembangan sistem informasi manajemen perlu
dipertimbangkan aspek biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang akan
diperoleh sehingga tidak terjadi lebih besar biaya yang dikelurkan
daripada manfaat yang diperoleh. Perancangan SIM diupayakan dengan biaya
seminimal mungkin dengan manfaat yang maksimal. Setiap organisasi atau
lembaga harus menyadari secara realistis dalam keinginan mereka, cermat
dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan dan kebermanfaatan optimal.
Sebuah sistem informasi manajemen (SIM), komputer bukan prasyarat
mutlak, tetapi dalam praktiknya sistem informasi manajemen yang baik tidak
akan maksimal tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama
perancangan sistem informasi manajemen adalah sistem informasi manajemen
harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan validasi,
penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain sampai
akhirnya memperoleh informasi sebagai keluaran (output). Data fakta-fakta
atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti) yang akan diproses
menjadi sebuah informasi sehingga memiliki arti.
Meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen pada sebuah
Lembaga Pendidikan menjadi faktor penting sekaligus penghematan bagi
Lembaga Pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah
Pendidikan. Otomatisasi atau komputerisasi sistem pelayanan dan sistem
informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
ini.
Perkembangan pendidikan di Indonesia yang semakin memesat, baik dari
aspek administratif maupun teknologi menjadikan proses pelayanan pendidikan
di Indonesia dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Tentu saja dengan
bantuan beberapa fasilitas pendukung. Salah satu fasilitas pendukung tersebut
adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen
pendidikan.
SMP Negeri 3 Ligung yang merupakan salah satu sekolah terbesar di
Majalengka Utara mulai tahun pelajaran 2021/2022 akan berupaya
memanfaatkan teknologi informasi ini dalam rangka penyempurnaan basis data
sekolah sehingga mutu pelayanan kepada para pihak terlibat dapat terlaksana
secara maksimal, efektif, dan efesien. Berdasarkan rencana itulah, kami selaku
petugas yang ditunjuk untuk urusan informasi manajemen menyusun Program
Kerja Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 3 Ligung untuk tahun
pelajaran 2021/2022.
B. Dasar Hukum
Landasan penyusunan program kerja ini adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional
( lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
3. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.
4. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
5. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan.
8. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
9. Surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan propinsi Jawa Barat Nomor
420/Kep.25556-Disdik/2001 tentang Penerapan MBS di Jawa Barat.
10. Program kerja SMP Negeri 3 Ligung 2021/2022.
C. Tujuan
Tujuan disusunnya Program Kerja Sistem Informasi Sekolah ini adalah
sebagai pedoman dalam melaksanakan program. Ada pun kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Manajemen data.
2. Evaluasi dan penilaian.
3. Mengontrol kualitas.
4. Meningkatkan daya kompetensi.
5. Pengembangan kelembagaan.
6. Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
7. Menyederhanakan birokrasi.
8. Meningkatkan efisiensi.
9. Membuat perencanaan.
10. Umpan balik.
D. Manfaat
Penyusunan program pengembangan ini diharapkan dapat mencapai
manfaat sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
informasi dan pengetahuan.
2. Meningkatkan kemampuan pengambil keputusan dalam menangani
permasalahan yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak
waktu.
3. Memperpendek waktu pengambilan keputusan.
4. Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
5. Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
6. Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup
permasalahan dan konteks keputusan.
7. Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau
konfirmasi dari asumsi yang sudah ada.
8. Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan
antar organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas
pertanyaan‐ pertanyaan pengandaian.
BAB II
RUANG LINGKUP
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI (SIM)

A. Urgensi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Satuan Pendidikan


Penggunaan sistem informasi manajemen pada lembaga pendidikan
sangat dibutuhkan, karena dalam mengahadapi persaingan global lembaga
pendidikan dituntut untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan
nyaman yang merupakan bagian dari kualitas pelayanan sehingga akan menjadi
sebuah keunggulan dalam bersaing (competitive advantage).
Selain itu, penggunaan sistem informasi manajemen dalam manajemen
berbasis sekolah harus diimbangi dengan salah satu komponen sistem informasi
pendidikan yaitu sumber daya manusia yang berkualitas dalam menggunakan
sistem informasi manajemen. Sehingga, penggunaan sistem informasi
manajemen dalam lembaga pendidikan dapat memberikan dampak yang positif
baik bagi lembaga pendidikan itu sendiri maupun bagi pelanggan lembaga
pendidikan tersebut.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah terus
melakukan terobosan-terobosan baru salah satunya dengan menerapkan
desentralisasi pendidikan yang memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk
mengatur dan melaksanakan kebijakan secara luas terutama dalam
manajemennya.
Desentralisasi tersebut lebih dikenal dengan istilah manajemen berbasis
sekolah yang memberikan otonomi khusus kepada sekolah. Manajemen
berbasis sekolah merupakan suatu model manajemen yang memberikan
otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa,
kepala sekolah, pegawai sekolah, orang tua siswa dan masyarakat) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Dengan kemandiriannya sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan
program-program yang tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi
yang dimilikinya.
B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Penggunaan sistem informasi manajemen dalam sebuah lembaga
pendidikan tentu memiliki tujuan untuk kemajuan mutu lembaga pendidikan itu
sendiri sehingga warga sekolah memiliki pemahaman bagaimana menggunakan
SIM. Adapun di antara tujuan tersebut antara lain.
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan yang diinginkan oleh manajemen.
3. Menyediakan informasi sehingga akan mudah dalam pengambilan
keputusan.
C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Selain itu penggunaan sistem informasi manajemen juga memiliki fungsi
bagi lembaga pendidikan. Adapun fungsi dari pada penggunaan sistem
informasi manajemen adalah “Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi, memproses data menjadi informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan, melakukan kontrol secara
tepat terhadap asset organisasi”.
Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dipahami bahwa fungsi Sistem
Informasi Manajemen ialah memberikan informasi kepada pengguna informasi
yang terkait dengan data atau aset tentang suatu organisasi untuk dijadikan
bahan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
D. Komponen dan Jenis Informasi
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah susunan yang terdiri dari
beberapa komponen komponen yang saling berhubungan dan terkait satu sama
lain. Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari:
1. Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
2. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dengan
yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan penggunaan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
3. Blok Kendali
Ada banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana
alam, kebakaran, bahkan kecurangan-kecurangan sehingga akan merusak
sistem informasi itu sendiri. Untk itu, penggunaan blok kendali dapat
mencegah sistem informasi dari kerusakan.

Informasi dapat dilihat dari sifat dan sumbernya sehingga apabila sifat dan
sumbernya sudah jelas baru dapat dibedakan jenis-jenisnya. Adapun jenis-jenis
informasi sebagai berikut:
1. Informasi Manajerial
Informasi manajerial ialah informasi strategis untuk manajerial tingkat
atas, dan informasi taktis digunakan untuk manajerial tingkat bawah.
2. Informasi Rutinitas
Informasi rutinitas ini digunakan secara periodik terjadwal digunakan
untuk mengulangi masalah rutin.
3. Informasi Fisik
Informasi fisik merupakan susunan yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak dan tenaga pelaksananya secara bersama-sama saling
mendukung untuk menghasilkan produk.
E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Ada pun manfaat bagi sekolah adalah sebagai berikut.
1. Manajemen data sekolah yang tertata.
2. Pemanfaatan tekonologi tepat sasaran.
3. Efisiensi SOP Sekolah.
4. Pengembangan SDM Sekolah.
5. Kemudahan Presensi Siswa dan Pegawai.
6. Kemudahan Pengaturan Administrasi dan Kurikulum.
7. Kemudahan Pemberitahuan Pengumuman ke Perangkat Sekolah.
8. Kemudahan Pencatatan Tagihan dan Keuangan.
Ada pun manfaat bagi peserta didik dan wali peserta didik adalah sebagai
berikut.
1. Informasi dan kelengkapan data siswa.
2. Informasi presensi.
3. Informasi keuangan biaya akademik.
4. Kemudahan mendapatkan pemberitahuan pengumuman.
5. Informasi nilai siswa.
6. Kemudahan berkomunikasi dengan pihak sekolah.
F. Ruang Lingkup Khusus
Ruang lingkup khusus penyusunan program kerja ini adalah sebagai
berikut.
1. Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah): berisi profil sekolah, visi, misi,
fasilitas, program-program, berita/artikel, kegiatan/agenda, informasi
kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.
2. Sistem Informasi Personalia: berisi data guru dan staf untuk mengelola
informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di
sekolah, seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja,
riwayat pendidikan, riwayat karier, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran,
informasi gaji dan lain-lain.
3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana: berisi mengenai manajemen
aset sekolah mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan
jumlah aset.
4. Sistem Informasi Keuangan Sekolah: berisi data pembayaran biaya
pendidikan siswa, seperti SPP, uang awal tahun, dan biaya-biaya lain. Data
pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang akan
memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi,
meliputi:
a) laporan siswa yang belum melakukan pembayaran;
b) laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran;
c) laporan-laporan yang berkenaan dengan honor guru/karyawan;
d) laporan-laporan yang berkenaan dengan bantuan-bantuan.
5. Sistem Informasi Kesiswaan: berisi data penerimaan siswa baru, biodata
siswa, pengelolaan kenaikan kelas siswa (manual maupun otomatis),
pengelolaan kelulusan/alumni, pencetakan kartu siswa, kegiatan kesiswaan
dan pengelolaan kedisiplinan siswa.
6. Sistem Informasi Akademik: berisi pengelolaan kurikulum, penjadwalan
satuan pengajaran, pengelolaan nilai akademik siswa dan laporan hasil studi
siswa, laporan kelulusan dan prestasi siswa dalam kegiatan PBM.
7. Sistem Informasi Perpustakaan: berisi pengelolaan buku, pengelolaan
anggota, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan manajemen
arsip digital.
8. Sistem Informasi Pelayanan dan Bimbingan (BP/BK): berisi mengenai
pendataan siswa yang berprestasi, siswa yang bermasalah, laporan
konsultasi dengan orang tua, dan cara penanganan.
9. Sistem E-Learning: berisi Proses pendidikan menggunakan sistem dalam
jaringan intranet bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab,
kuis, maupun tugas-tugas.
10. Sistem Informasi Pelaporan: berisi teknis dan sistem pelaporan semua
satuan tugas/bidang pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa
kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas, dan seluruh
siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran),
rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke Depdiknas
(data sekolah, siswa dan guru)
11. Sistem Remedial dan Pengayaan: berisi bank soal, pengolahan data bank
soal, penyimpanan soal, pencarian, dan pencetakan.
BAB III
KEGIATAN PENGEMBANGAN
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI (SIM)

A. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut.
1. Menyediakan Sistem Informasi pendukung kerja bagi satuan pendidikan
tingkat dasar dan menengah yang komprehensif dan terpadu.
2. Mendukung satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah mewujudkan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas yang
menjadi indikator Manajemen Berbasis Sekolah.
3. Membantu kepala satuan pendidikan, dewan pendidik, dan komite sekolah
dalam pengambilan keputusan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah.
4. Mendukung terselenggaranya pendidikan yang lebih berkualitas dengan
peyelenggaraan sekolah yang efektif, efisien dan modern.
5. Meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Dengan adanya akses yang
memberi kemudahan bagi guru untuk menyumbangkan ide dan hasil
karyanya, guru-guru dapat melakukan kontribusi secara langsung baik
dalam bentuk materi pelajaran ataupun metode pengajaran.
6. Memudahkan akses terhadap dunia pendidikan. Murid-murid tidak lagi
harus mengeluarkan biaya banyak untuk mendapatkan pendidikan di luar
jam sekolah.
7. Menciptakan sistem operasional sekolah yang lebih terorganisir.
Perkembangan akademik siswa dapat di pantau oleh guru dan orang tua.
8. Menciptakan jaringan sekolah yang di harapkan dapat saling membantu
dalam meningkat kualitas pendidikan di Indonesia.
B. Pelaksanaan
SMP Negeri 3 Ligung belum memiliki program sistem informasi
manajemen yang dikembangkan secara independen sehingga masih
menggunakan fasilitas media publik yang tersedia. Tahap pelaksanaan meliputi
kegiatan sebagai berikut.
1. Membuat akun di beberapa media publik antara lain facebook, instagram,
dan youtube.
2. Mempublikasikan platform utama dan divisi narahubung yang dapat
menjadi subjek pelayanan masyarakat yang mudah diakses.
3. Memperluas jangkauan akun media dengan mengikuti akun-akun
pemangku kepentingan.
4. Mendokumentasikan setiap kegiatan dalam dan luar sekolah yang
berpengaruh positif bagi masyarakat.
5. Menyebarluaskan informasi melalui akun-akun media publik tersebut
sehingga tercapai tujuan hubungan masyarakat yang bersinergi.
C. Pelaporan
SMP Negeri 3 Ligung merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
berada di Desa Beber, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
yang memiliki 592 peserta didik dan 33 tenaga pendidik belum termasuk tenaga
kependidikan. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan, saat ini SMP Negeri
3 Ligung sudah menggunakan sistem informasi manajemen dan sudah
menerapkan manajemen berbasis sekolah. Sistem Informasi Manajemen di
SMP Negeri 3 Ligung masih dalam tahap optimasi. SMP Negeri 3 Ligung masih
terfokus pada sistem infomasi pemasaran pendidikan.
Sistem informasi pemasaran pendidikan bermanfaat untuk mengatur arus
informasi pemasaran jasa pendidikan dalam rangka menghadapi tingkat
persaingan yang semakin hari semakin ketat. Selain untuk mengatur arus
informasi pemasaran, sistem informasi pemasaran pendidikan juga digunakan
untuk menganalisis situasi dan perkembangan pemasaran jasa pendidikan
melalui penyediaan informasi mengenai situasi dan perkembangan lingkungan
pemasaran jasa pendidikan. SMP Negeri 3 Ligung belum memiliki sistem
informasi manajemen independen melainkan masih menggunakan berbagai
media publik di antaranya facebook, instagram, youtube, dan situs sekolah yang
masih dalam tahap pengembangan.
D. Tindak Lanjut
SMP Negeri 3 Ligung perlu mengembangkan program Sistem Informasi
Manajemen Sekolah yang independen dan mandiri. Pengembangan tersebut
membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni sebagai penyusun program
digital andal. Selain itu, penyusunan program independen membutuhkan biaya
yang cukup tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal. Apabila sistem
independen telah tercipta, maka regulasi kehidupan instansi akan terjamin
trasparansi dan stabilitasnya.
BAB IV
PENUTUP

Program Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) SMP Negeri 3


Ligung diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyusunan program kerja mendatang. Selain itu, program ini diharapkan dapat
mencapai sasaran yang diinginkan serta menjadi solusi atas hambatan yang
mungkin ditemukan dalam pelaksanaan.
Demikian program kerja ini disusun agar mendapat persetujuan dari pihak
yang berwenang sehingga kegiatan yang dilaksanakan menjadi valid dan legal
dalam satuan pendidikan SMP Negeri 3 Ligung Kabupaten Majalengka, Jawa
Barat.

Anda mungkin juga menyukai