Anda di halaman 1dari 4

1.

Eye Level
Sudut pengambilan gambar paling normal dan sering digunakan adalah eye normal atau
sudut pandang normal. Dengan angle ini maka lensa kamera akan dibidik secara
sejajar dengan tinggi objek yang dipotret.

Karena sudut pengambilan ini normal maka foto yang dihasilkan kurang lebih sama
dengan apa yang Anda lihat dengan mata Anda dalam keadaan normal.

Teknik eye normal atau normal angle ini lebih sering digunakan untuk memotret
manusia dengan segala aktivitasnya atau human interest. Maka wajah manusia atau
objek tersebut lebih terlihat.

Termasuk juga senyuman, sorot mata serta kerutan. Hasil pemotretannya pun akan
menghasilkan ciri khas objek yang difoto.

2. Low Angle
Low Angle merupakan teknik pengambilan gambar yang mana posisi kamera lebih rendah
dari pada objek yang difoto. Atau pengambilan sudut dari bawah ke atas. Dengan
sudut pengambilan ini, maka objek tersebut akan terlihat elegan, tangguh, kuat,
dominan serta mewah.

Sudut pengambilan gambar ini paling sering digunakan pada tipe fotografi cityscape.
Yaitu jenis fotografi yang memotret keindahan dari sudut perkotaan serta suasana
yang khas. Misalnya objek gedung-gedung bertingkat atau pencakar langit, pepohonan
dan lainnya.

Selain objek yang memang sudah terlihat besar, low angle juga sering digunakan
untuk memotret objek berukuran biasa. Yang tujuannya adalah menonjolkan objek
tersebut.

Low angle dengan komposisi yang tepat maka akan menghasilkan dimensi objek yang
tidak biasa. Apalagi jika Anda menggunakan lensa wide angle dengan 28 mm atau 35
mm.

Jika Anda ingin memotret objek dengan low angle maka jangan takut bereksperimen.
Tidak sedikit fotografer yang rela berbaring di tanah untuk menghasilkan foto low
angle yang mengagumkan.

3. High Angle
Kebalikan dari low angle, high angle merupakan teknik pengambilan objek dengan
sudut yang lebih tinggi dari objek tersebut. Pengambilan objek dari atas akan
menonjolkan komposisi dengan leluasa ke dalam frame yang akan Anda potret.

Teknik ini pun akan menghasilkan objek terlihat kecil. Dengan kesan yang rendah,
lemah, inferior serta sepi. Namun objek yang dihasilkan terlihat lebih terfokus,
sederhana serta tidak melebar.

Efek dari high angle bisa menyampaikan ciri khas atau aktivitas yang sedang
dilakukan oleh objek tanpa menghilangkan latar belakang di sekitarnya.

Pada posisi sudut pandang yang tidak biasa ini maka karya yang dihasilkan lebih
berfokus pada objek itu sendiri daripada lainnya. Pada umumnya teknik ini bisa
diterapkan untuk berbagai objek yang ada disekitar Anda.

Banyak hal yang bisa Anda potret dengan teknik ini termasuk fotografi portrait,
street photography maupun landscape. Namun objek ini lebih cocok digunakan untuk
memotret buku, makanan atau objek yang bentuknya pipih.

Bagi Anda yang suka dengan teknik ini maka lengkapi dengan monopod serta remote
control sebagai pengganti shutter.

4. Bird Eye Level


Sama seperti namanya bird eye level adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut
pandang burung yang sedang terbang. Maka dari itu proses pengambilan sudutnya harus
dilakukan lebih tinggi dari objek.

Namun apa perbedaan teknik ini dengan high angle? Teknik high angle menempatkan
posisi kamera diatas objeknya. Sama seperti high angle, bird eye juga menempatkan
kamera di atas objek namun posisinya lebih tinggi lagi.

Biasanya foto tersebut diambil dari tempat dengan ketinggian yang cukup tinggi
seperti di atas pohon, gedung, helikopter maupun pesawat. Pada era digitalisasi ini
pun, Anda dengan mudah menghasilkan foto bird eye dengan menggunakan drone.

Jika high angle berfokus pada satu objek saja. Berbeda dengan bird eye dimana
cakupan kamera bisa menangkap dinamika dari berbagai objek di bawahnya. Cakupan
frame bird eye lebih luas akan menghasilkan presentasi gambar yang luas pula.
Namun tidak mendetail seperti high angle.

Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengambil gambar landscape, pemandangan
perkotaan, keramaian atau formasi tertentu. Angle ini paling cocok digunakan untuk
mengambil gambaran keadaan sekitar secara ringkas. Maka tidak jarang teknik ini
digunakan sebagai shot awal film, pemantauan kondisi dan lainnya.

5. Frog View Angle


Frog view angle ini merupakan kebalikan dari bird eye level. Dimana teknik ini
diambil dari sudut pandang yang lebih rendah dari objeknya. Apa bedanya dengan
teknik low angle?

Sama seperti namanya frog atau kata. Jadi Anda akan memposisikan kamera sejajar
dengan mata kata atau posisi kamera hampir menyentuh tanah.

Untuk menghasilkan foto frog view angle maka tidak jarang sang fotografer harus
tiarap atau berbaring di atas tanah. Hal ini akan memberikan sudut pandang yang
berbeda dari biasanya. Karena Anda jarang kan melihat objek dari bawah.

Teknik ini paling sering digunakan untuk mengambil objek di sekitar Anda seperti
manusia hewan, pemandangan langit dan lainnya. Jika Anda bisa mengambil objek
dengan presentasi yang tepat maka foto Anda menghasilkan nuansa misterius.

Maka dari itu gunakan kamera dengan LCD yang fleksibel. Sehingga Anda tidak akan
kesulitan untuk melihat hasil bidikan dari posisi yang relatif menyentuh tanah ini.

6. Canted Angle
Anda mungkin sering menggunakan sudut pengambilan gambar yang satu ini, namun tidak
mengetahui namanya. Nama lain dari canted angle adalah german angle atau oblique
angle.

Dimana pemilihan sudut pengambilan gambar ini sengaja dimiringkan. Dengan teknik
ini maka akan menghasilkan gambar yang bersudut. Sehingga garis horizon pada foto
tidak akan paralel pada batas bawah frame kamera.

Teknik ini bisa digunakan pada berbagai jenis fotografi misalnya potrait,
landscape, street photography dan lainnya. Jia diterapkan pada dunia sinematografi,
maka penonton akan diajak untuk merasakan tensi atau ketegangan yang tinggi dari
sebuah konflik dari suatu scene.

Untuk menghasilkan gambar yang bagus dengan teknik ini, maka Anda harus
mempertimbangkan beberapa hal. Yaitu sudut kemiringan, level vertikal beserta depth
of field.

Namun yang tidak kalah untuk diperhatikan adalah jangan menggunakan angle yang
berlebihan. Karena akan membuat foto tersebut tidak bisa dinikmati.

Baja Juga: Tips Membuat Foto Bokeh

Tips Mengambil Angle Foto Menarik


Tips Mengambil Angle Foto

Untuk menghasilkan foto yang bagus dan menarik, Anda tidak perlu sekolah fotografi
maupun memiliki kamera yang mahal kok. Terapkan tisp berikut untuk memaksimalkan
angle foto terbaik:

1. Gunakan Sudut Simetris


Secara umum, manusia pasti suka melihat sesuatu yang rapi. Maka dari itu teori ini
juga bisa diterapkan dalam dunia fotografi. Dimana Anda bisa menciptakan foto yang
simetris, sehingga bisa menarik perhatian.

Namun yang dimaksud dengan simetris di sini bukanlah gambar yang seimbang atau sama
persis satu sisi dengan sisi lainnya. Simetris yang dimaksud disini adalah ketika
ada dua bagian gambar dengan bobot yang hampir sama.

2. Meluruskan Horizon dengan Straighten


Garis horizon adalah sebuah titik terjauh yang bisa dijangkau dengan mata manusia.
Atau sederhananya adalah garis pertemuan antara daratan serta langit. Garis ini
akan semakin terlihat jika Anda sedang berada di ruangan terbuka.

Foto yang bagus harus bisa menampilkan apa yang benar-benar dilihat oleh mata. Maka
dari itu untuk menciptakan kesan realistis maka foto tersebut harus memiliki unsur
yang juga terlihat oleh mata manusia.

Garis horizon yang miring akan membuat foto terlihat tidak seimbang. Bukankah sia-
sia jika Anda sudah lelah memotret namun hasilnya tidak optimal karena garis
horizonnya miring?

3. Terapkan Rule of Thirds


Untuk mendapatkan hasil foto yang indah maka Anda harus memberikan komposisi yang
pas dengan cara menerapkan rule of thirds. Yang mana bidang fot terbagi menjadi
tiga bagian baik secara vertikal maupun horizontal.

Dari pembagian tersebut akan menghasilkan sembilan area dengan ukuran yang sama.
Area tersebut berfungsi untuk menentukan objek yang ada di dalam foto.

Setelah itu Anda bisa menentukan point of interest atau POI. Letakkan objek utama
ke salah satu dari sembilan area tersebut. Sehingga Anda bisa membuat foto terlihat
seimbang.

4. Maksimalkan Teknik Panorama


Jika Anda ingin memotret objek yang luas maka bisa menggunakan teknik panorama
tanpa harus mengganti lensa lebar atau wide. Karena teknik ini sudah tersedia di
kamera maupun smartphone Anda.

Anda cukup berdiri pada satu titik dan ambil gambar satu persatu dari berbagai
sudut. Selanjutnya Anda bisa menyatukan atau mengedit gambar tersebut dengan
software atau aplikasi edit foto.

5. Manfaatkan Bingkai Alami pada Foto


Sebuah bingkai ternyata bisa memperindah foto di dalamnya. Namun bingkai yang kami
maksud adalah bingkai alami. Bingkai alami adalah objek lain di dalam foto yang
bisa membuat objek utama terletak di dalamnya.

Ada banyak bingkai alami yang bisa Anda gunakan misalnya pintu, jendela, dahan
pohon dan lainnya. Dengan bingkai ini maka hasil foto Anda semakin cantik lagi.

6. Menggunakan Tongsis
Bagi pecinta selfie pasti tidak asing dengan yang namanya tongsis, tongkat selfie
atau tongkat swafoto. Alat ini tidak hanya bisa untuk memotret diri sendiri namun
juga untuk memperluas angle foto.

Penutup
Sudah pahamkah Anda cara mengambil angle foto yang bagus? Bagi Anda, fotografer
pemula jangan bingung dengan berbagai teknik angle foto yang berbeda-beda ya.
Jangan berpatokan pada teori pengambilan sudut pandang serta pengambilan foto.

Karena hampir semua objek di dunia bisa dipotret dengan berbagai angle yang
berbeda-beda. Tergantung kreatifitas dari fotografernya. Cepat atau lambat, Anda
akan menemukan sudut pengambilan objek yang paling tepat.

Hasil karya atau foto Anda tidak boleh disimpan begitu saja lho. Buatlah portofolio
khusus hasil fotografi Anda. Maka dari itu buatlah website portofolio. Jika Anda
bingung, gunakan saja hosting murah dari Qwords untuk membuat website terbaik.

Anda mungkin juga menyukai