BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keterbatasan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu efek yang dominan dandianggap paling
signifikan di dalam memberikan kontribusi lemahnya daya saing kualitasSumber Daya Manusia.
Berbagai upaya untuk dapat meningkatkan Kualitas SDM, padahakekatnya dapat disiasati melalui
Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) sepertiPendidikan Anak Usia Dini, pendidikan Kesetaraan,
Pendidikan Kecakapan hidup, PendidikanKepemudaan, Pemberdayaan Perempuan, serta pendidikan
lainnya dengan maksudmengembangkan kemampuan masyarakat, merupakan agenda strategis yang
memerlukanintensitas perhatian yang lebih.
Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwaPendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara Namun, Semakinketatny
a persaingan secara terbuka baik lokal, regional maupun multinasional di segala bidang,dewasa ini
menuntut lebih ditingkatkannya berbagai upaya strategis dengan agendapeningkatan kualitas
sumber daya manusia yang berdaya saing. Upaya
–
Upaya strategisdengan agenda peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di segala bidang, pada
dasarnyamembutuhkan penyikapan dari multi Stakeholder secara lebih dominan.
Sebagai peran aktif di dalam upaya peningkatan Sumber Daya Pendidikan masyarakat diluar Sekolah,
Pusat Kegiatan Belajar masyarakat
( PKBM ) “
RIYADLOTUL UQUL
“ dengan
Dukungan Kementerian Pendidikan Nasional serta pihak
–
PKBM
)
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Cancel Anytime.
Program Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) di berbagai daerah. PNFI berfungsi
untukmengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan
danketerampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional (pasal 26 ayat2,
UU RI tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Salah satu implementasi PNFI iniialah Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
1. Belum semua anak usia pendidikan dasar dan menengah (7-18 tahun) masuk sekolah
dan/ataudapat menyelesaikan pendidikannya (putus sekolah);
2.
5. Angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi hanya sebesar 14,0 %, berarti sekitar 86 %
darianak usia 19-24 tahun berada di luar sistem persekolahan.
Pusat kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ), adalah suatu wadah berbagai kegiatanpembelajaran
masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkanpembangunan di
bidang sosial, ekonomi, budaya. PKBM dibentuk oleh masyarakat, merupakanmilik masyarakat, dan
dikelola oleh masyarakat untuk memperluas pelayanan kebutuhanbelajar masyarakat. Pembentukan
PKBM dilakukan dengan memperhatikan sumber-sumberpotensi yang terdapat pada daerah yang
bersangkutan terutama jumklah kelompok sasarandan jenis usaha/ketrampilan yang secara
ekonomi, sosial budaya dapat dikembangkan untukmeningkatkan kesejahteraan warga belajar
khususnya dan warga masyarakat sekitar. Hal ituditunjukkan pada Undang-undang RI nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasionalyang menetapkan PKBM sebagai salah satu satuan
pendidikan nonformal.
Secara umum PKBM dibentuk dengan tujuan untuk memperluas kesempatan wargamasyarakat
khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dansikap mental yang
diperlakukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.Dari pengertian dan tujuan
PKBM yang telah diuraikan terdahulu, penyelenggaraanPKBM dapat diharapkan tumbuh
dan berkembang dan dapat dirasakan hasilnya olehmasyarakat. Dan diharapkan
masyarakat merasa memiliki PKBM sehingga terjadi sinergitasdiantara masyarakat.
Oleh sebab itu, untuk menghimpun dan memenuhi kebutuhan masyarakat sasaran wargabelajar
(WB), diperlukan adanya suatu lembaga atau pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) yang
merujuk pada standar minimal PKBM
B.
Tujuan
PKBM
RIYADLOTUL UQUL
Di bentuk dengan tujuan untuk memperluas kesempatanbagi warga masyarakat agar lebih bisa
mengenyam/merasakan manfaat pembangunan dalambidang pendidikan. Dengan harapan lapisan
masyarakat bisa meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan sikap mental yang diperlukan dalam
kehidupan guna mengembangkan diri danmeningkatkan kesejahteraan.Sedangkan Visi dan Misi
PKBM
RIYADLOTUL UQUL
“
Adalah
Visi:
Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, mandiri, berdaya saing dangemar
belajar.
Misi:
1.
Mewujudkan program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada masyarakat dan berorientasipada
kecakapan hidup (life skills)
2.
3.
C.
Dasar Hukum
1.
2.
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
6.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan PenuntasanWajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Acuan PelaksanaanGerakan
Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahundan
Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWB/PBA)
D.
Sasaran
RIYADLOTUL UQUL
E.
Lokasi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
RIYADLOTUL UQUL
F.
Waktu
Sesuai dengan ciri pendidikan non formal yang fleksibel, maka Waktu Kegiatanmerupakan hasil
kesepakatan antara penyelenggara, tutor dan warga belajar.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Pusat Kegitan Belajar Masyarakat ( PKBM ) pada dasarnya sebagai lembaga pelayananmenunjukkan
kepada Standar Minimal Management ( SMM ) meliputi :
1.
Bimbingan Belajar
2.
3.
Keaksaraan Fungsional ( KF )
4.
Ketrampilan
5.
Kesehatan Masyarakat
B.
Prosedur Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program Pendidikan Non Formal dan Informal PKBM (
RIYADLOTUL UQUL)
Mengacu pada standard manajemen pelaksanaan, dengan bantuandan arahan Dinas Pendidikan
Kabupaten Jombang
C.
No