Anda di halaman 1dari 1

Terdapat empat masalah pokok agra- ria di Indonesia sebagaimana disampaikan

dalam Tap MPR No. IX tahun 2001, yaitu: pemilikan tanah yang sempit dan
timpang, konflik pertanahan, inkosistensi hukum, serta kerusakan sumber daya
alam. Program landreform pernah dicoba diimplementasikan di Indonesia pada
era tahun 1960-an, meskipun hanya mencakup luasan tanah dan petani penerima
dalam jumlah yang sangat terbatas. Kemudian, sepanjang pemerintahan Orde
Baru, landreform tidak pernah lagi diprogramkan secara terbuka, namun diganti
dengan program pensertifikatan, transmigrasi, dan pengembangan Perkebunan Inti
Rakyat, yang pada hakekatnya bertujuan untuk memperbaiki akses masyarakat
terhadap tanah. Sepanjang pemerintahan dalam era reformasi, telah dicapai
beberapa perbaikan dalam hukum dan perundang-undangan keagrariaan, namun
tetap belum dijumpai program nyata tentang landreform. Secara teoritis, ada
empat faktor penting sebagai prasyarat pelaksanaan landreform, yaitu kesadaran
dan kemauan dari elit politik, organisasi petani yang kuat, ketersediaan data yang
lengkap, serta dukungan anggaran yang memadai. Saat ini, kondisi keempat faktor
tersebut masih dalam kondisi lemah, sehingga dapat dikatakan implementasi
landreform secara serentak dan menyeluruh di Indonesia masih sulit diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai