Anda di halaman 1dari 3

Setelah Anda membaca Inisiasi dan diskusi mulai dari inisiasi 1 (satu) sampai dengan inisiasi

dan diskusi terakhir, silakan Anda jawab pertanyaan berikut:

1 a Ada 4 (empat) ciri birokrasi di negara berkembang dengan Model Sala, sebutkan
ke 4 ciri tersebut!, serta jelaskan pula menurut pandangan Anda kondisi birokrasi
pada Pemerintah Republik Indonesia termasuk atau tidak pada Model Sala?
Jelaskan ciri-cirinya ! (Skor 20)

b Ada 3 (tiga) faktor yang menyebabkan perubahan organisasi, sebutkan ke 3 faktor


tersebut!, serta jelaskan pula menurut pandangan Anda kondisi perubahan
organisasi Pemerintah Republik Indonesia disebabkan oleh faktor perubahan
tersebut? Jelaskan! (Skor 20)

2 a Sebutkan dan jelaskan kendala-kendala birokrasi di Indonesia? Jelaskan, serta


berikan contohnya! (Skor 20)

b Ada 4 (empat) syarat dalam penerapan T-Form dalam organisasi, sebutkan ke 4


syarat tersebut, serta jelaskan pula organisasi Pemerintah Republik Indonesia
sesuai atau tidak dengan dengan syarat T-Form? (Skor 20)

Jawaban

1. a. 4 (empat) ciri birokrasi di negara berkembang dengan Model Sala,

1. Menunjukkan adanya gejala formalisme, yaitu fenomena praktik pelaksanaan yang berbeda
jauh dengan blueprint atau perencanaan yang kadang menghabiskan dana lebih banyak dari
yang benar-benar dibutuhkan di lapangan.
2. Terjadi penyimpangan atau heterogenitas, yaitu maksud dari penyimpangan ini adalah
birokrasi negara berkembang mencoba meniru struktur birokrasi negara maju, akan tetapi
masih diisi dengan kegiatan-kegiatan atau praktek-praktek administratif yang bersifat
nepotisme dan primordialisme sehingga akan menciptakan in-efisiensi organisasi publik.
3. Adanya overlapping dalam praktik birokrasi, ini mengindikasikan struktur organisasi bersifat
modern tetapi masih diisi dengan budaya tradisional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
perubahan organisasi
4. Dan faktor lain seperti poli-normativ, fungsionalitas ganda (polyfunctionalism),
polycommunalism, bazaar-canteen model, authority v/s control, spekulasi harga, stabilitas
politik, etc

Birokrasi di Indonesia jauh dari standard birokrasi milik Weber. Dan seringkali masih menunjukkan
Model Sala. Sebagai negara berkembang, saya rasa birokrasi Indonesia masih harus banyak
berbenah. Mulai dari level bawah sampai pucuk lembaga tertinggi negara. Sebab Model Sala sangat
gamblang menjelaskan apa yang tengah terjadi pada birokrasi di Indonesia.

Contohnya: di Indonesia, walaupun masih ada program rekruitmen CPNS dari pemerintah, masih
banyak orang-orang menggantungkan nasib dengan menjadi honorer yang mana gajinya sangat
rendah daripada PNS se-angkatan dan tidak beroleh tunjangan serta sulit rasanya untuk diangkat
menjadi PNS.
Ini mengindikasikan bahwa di satu sisi pemerintah berbenah melakukan proses rekruitmen berbasis
digital dan kualifikasi yang ketat, di sisi lain masih ada lulusan atau masyarakat yang rela menjadi
honorer untuk batu loncatan untuk menjadi PNS dengan menghindari test CPNS dsb

1. b Tiga faktor yang menyebabkan perubahan organisasi adalah:

1) Ukuran dan struktur organisasi yang semakin berkembang

2) Perubahan dalam sistem administrasi sebagai bentuk tuntutan zaman dan efisiensi

3) Perkembangan teknologi komunikasi, informasi dan digitalisasi

Sebagaimana organisasi lainnya, pemerintah Indonesia sebagai organisasi publik juga mengalami
perubahan-perubahan untuk beradaptasi dan bertahan hidup untuk menjamin tercapainya tujuan-
tujuan negara Indonesia ini didirikan. Menurut saya kondisi perubahan organisasi di Pemerintah
Republik Indonesia telah masive terjadi. Hal ini selain karena pertumbuhan pendudukan yang tak
dapat dielak, juga berkat pengaruh dari luar seperti perkembangan teknologi yang semakin hari
semakin canggih. Sistem administrasi di pemerintah juga mengalami kemajuan, yang semula bersifat
tertutup, kini menuju prinsip keterbukaan terhadap publik baik dalam pemakaian dana,
perencanaan, perancangan dan eksekusi lapangan. Namun perlu digarisbawahi bahwa perubahan
organisasi pemerintah Republik Indonesia masih jauh dari kata sempurna karena saking luasnya
cakupan wilayah dan cakupan administrasi negara di negara ini. Terbatasnya tenaga dan kecakapan
para pelayan publik menjadi salah satu faktor yang cukup harus dipertimbangkan demi perubahan
organisasi publik yang lebih baik lagi ke depannya.

2. a. Kendala birokrasi di Indonesia bisa dikarenakan faktor fisik maupun faktor intern (SDM).
Kendala fisik birokrasi di Indonesia: luasnya cakupan wilayah negara dan demografi penduduk
Luasnya cakupan wilayah negara membuat birokrasi berjalan dengan lambat dan merembet terlalu
lama untuk segera ditangani oleh pejabat atau lembaga yang berwenang. Semisal, ketersediaan
form e-KTP yang harus menunggu dari pusat. Mungkin bagi warga wilayah Jawa Barat atau sekitara
Jakarta hal tersebut bukan menjadi persoalan. Namun bagi warga Atambua, misalnya, yang jauh dari
ramainya ibukota dan wilayah padat penduduk di Indonesia, ketersediaan tanda pengenal mendasar
seperti form eKTP membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai. Tentu, perkembangan dan
kendala birokrasi antar daerah di kepulauan Indonesia tidak dapat dipukul rata mengingat kondisi
geografi yang kurang memungkinkan. Solusinya adalah pembangunan infrastruktur yang memadai
dan konektivitas antar pulau di Indonesia dari Sabang sampai Merauke agar birokrasi pemerintah
bisa merata pembangunan dan pelayanannya. Adapun kendala birokrasi Indonesia yang berupa
faktor intern atau kualitas SDM diantaranya adalah:

1) Kendala Dalam Struktur Organisasi

2) Kendala Dalam Melakukan Koordinasi Horizontal

3) Kelemahan Komunikasi

4) Kendala Dalam Pendelegasian Wewenang

5) Kendala Komunikasi Vertikal


6) Kendala Karena Kualitas Para Birokrat

2.b. Ada 4 (empat) syarat dalam penerapan T-Form dalam organisas

1) Melakukan revolusi mental atau perubahan sikap para birokrat untuk lebih profesional

2) Mempersiapkan tenaga birokrasi yang memiliki mutu dan kualitas tinggi melalui sistem
rekruitmen yang selektif

3) Menghilangkan pengkotak-kotakan pelayanan publik, setiap lembaga atau badan yang melayani
masyarakat saling terkait dan terintegrasi pada satu sistem

4) Para birokrat dipersiapkan bekal keahlian atau training untuk mahir menggunakan teknologi
informasi dan program digital seperti pelayanan berbasis komputer

Menurut saya, secara teoritis telah sesuai. Namun pada praktik lapangan, masih banyak pegawai
negeri atau para birokrat yang buta teknologi utamanya bagi para birokrat yang telah berusia
mendekati masa pensiun. Pemerintah telah memberikan suntikan motivasi melalui program
sertifikasi agar para birokrat bisa mahir menggunakan komputer dan pelayanan elektronik serta
pelayanan yang memuaskan. Pemantauan berkala dan program pelatihan salah satu diantara usaha
pemerintah dalam menerapkan T-Form di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai