Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan
kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.
Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak
kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke
dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa
menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan.
Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan
yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja
tidak mengurangi jumlah pemakainya.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan, namun akan
lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)
Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang
berarti menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu narke atau
narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari
perkataan narcotic yang artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan efek stupor (bengong)bahan-bahan pembius dan obat bius.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengistilahkan narkoba atau narkotika adalah obat yang dapat
menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau
merangsang. Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan
terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga dada dan
rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan
yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan.
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang
menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Sementara menurut
UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang
berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta
menyebabkan kecanduan.
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang
buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi
menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan
resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti
Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan
ketergantungan.
Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan
banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan secara
alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan
pembuatnya ,jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:
Jenis-Jenis Narkoba
1. Opium
Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi vervum yang
kemudian membeku, dan mengering berwarna hitam cokelat dan diolah menjadi candu mentah
atau candu kasar.
2. Morpin
Morphine dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang dan obat untuk
menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal dari candu atau opium.
3. Ganja
Diistilahkan dengan marihuana (marijuana), yang berarti memabukkan atau meracuni pohon
ganja termasuk tumbuhan liar, yang dapat tumbu dai daerah tropis maupun subtropis
disesuaikan dengan musim dan iklim daerah setempat
4. Cocaine
5. Heroin
Tidak seperti Morphine yang masih mempunyai nilai medis, heroin yang masih berasal dari
candu, setelah melalui proses kimia yang sangat cermat dan mempunyai kemampuan yang jauh
lebih keras dari morphine.
6. Shabu-shabu
Berbentuk seperti bumbu masak, yakni kristal kecil-kecil berwarna putih, tidak berbau, serta
mudah larut dalam air alkohol. Pemakaiannya segera akan aktif, banyak ide, tidak merasa lelah
meski sudah bekerja lama, tidak merasa lapar, dan memiliki rasa percaya diri yang besar.
7. Ekstasi
Zat atau bahan yang tidak termasuk kategori narkotika atau alcohol, dan merupakan jenis zat
adiktif yang tergolong simultansia (perangsang)
8. Putaw
Merupakan minumam khas Cina yang mengandung alkohol dan sejenis heroin yang serumpun
dengan Ganja, pemakaiannya dengan menghisap melalui hidung atau mulut, dan menyuntikkan
ke pembuluh darah.
9. Alkohol
Termasuk dalam zat adiktif, yang menyebabkan ketagihan dan ketergantungan, sehingga dapat
menyebabkan keracunan atau mabuk
Di dunia kedokteran terdapat jenis obat yang berkhasiat sebagai obat penenang, dan golongan
ini termasuk psikotropika golongan IV.
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat bahan
berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis kelamin dan
usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat berbahaya ini. Meski
ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja
harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan
kesehatan, di antaranya adalah:
Dehidrasi
Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja.
Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut
yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa
mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan
terus-menerus.
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru
membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai
tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh
terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup
berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.
Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut
dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan
kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan
kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa
menjadi taruhannya.
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan
tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja,
mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti
melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan
pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut
tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan
kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena resikonya
sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
sasaran, maka praktis penduduknya atau bangsa di negara yang bersangkutan akan berangsur-
angsur untuk melupakan kewajibannya sebagai warga negara, subversi seperti ini biasanya
tidak berdiri sendiri dan biasanya diikuti dengan subversi dalam bidang kebudayaan, moral dan
sosial.
b. Faktor Ekonomi
Setiap pecandu narkoba setiap saat membutuhkan narkotika sebagai bagian dari kebutuhan
hidupnya yang cenderung dosisnya akan selalu bertambah, dibandingkan dengan dengan
beberapa barang dagangan lainnya, narkotika adalah komoditi yang menguntungkan, meskipun
ancaman dan resikonya cukup berat. (Sitanggang, 1999 : 32)
c. Faktor Lingkungan
Adanya sindikat narkoba International yang berupaya untuk menembus setiap tembok
penghalang di negara maupun dengan tujuan untuk mencari keuntungan / subversi. Dengan
jaringannya yang cukup terorganisir dengan rapi, sindikat-sindikat narkoba berupaya dengan
keras untuk menciptakan konsumen-konsumen baru dalam mengembangkan pemasaran
narkotik dan obat keras.
Penyalahgunaan narkotika dan obat keras, mudah sekali menyerap korban-korban baru di
sekitarnya. Lingkungan ini biasanya tercipta oleh upaya pedagang obat keras dan narkotika
sebagai agen / kaki tangan sindikat narkotika. Ada juga yang tercipta karena adanya pendatang
baru ke dalam suatu lingkungan masyarkat yang membawa oleh oleh disebabkan diantara
rekannya yang terdorong oleh rasa ingi tahu, ingin mencoba.
3. Lingkungan liar
Lingkungan seperti ini ialah suatu lingkungan yang lepas dari pengawasan dan bimbingan.
Lingkungan seperti ini dicita-citakan oleh sekelompok anak-anak muda yang ingin mencari
kebebasan tersendiri. Kelompok ini diawali dengan perbuatan-perbuatan yang sifatnya
demonstratif dengan menonjolkan nama gang mereka dengan tindak kekerasan, perkelahian,
perkosaan, kejahatan, dan tindakan-tindakan lainnya yang negatif, termasuk penggunaan
narkotika dan obat-obat keras secara bebas dan berlebihan. Lingkungan seperti ni pada saat
sekarang memberikan rangsangan yang sangat keras kepada remaja yang jiwanya di tuntut
untuk mendapat kebebasan dan kehebatan-kehebatan. Lingkungan seperti ini pula biasanya
menjadi sumber distribusi narkotika dan obat keras lainnya.
Anda dapat melakukan pencegahan berikut ini, terutama terhadap kaum muda yang rentan
terpapar penyebaran narkoba.
Dukungan secara moral. Dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kerabat,
teman, dan masyarakat sekitar akan mempengaruhi pemahaman generasi penerus bangsa
terhadap efek samping pemakaian narkoba. Semakin kuat dan tepat, semakin efektif pula
hasilnya;
Dukungan dari lembaga pendidikan. Selain keluarga, sekolah memiliki peran penting dalam
mensosialisasikan pencegahan narkoba. Materi penyuluhan yang diberikan pun harus
dipastikan dapat dipahami oleh para pelajar;
Pemberitahuan sedini mungkin. Pernah mendengar kasus pemakaian narkoba oleh anak-anak
kecil? Kasus ini jadi bukti kalau penyampaian seputar bahaya narkoba sepatutnya disampaikan
sedini mungkin demi menyelamatkan generasi muda;
Jangan terlalu mengekang anak. Sebagian orang yang merasa ketakutan kerap memasang
aturan yang terlalu mengekang. Langkah ini justru akan memicu pemberontakan dari sang anak
sampai menimbulkan kesalahpahaman yang menjerumuskan mereka pada hal-hal buruk;
Bantu anak kebangkan potensi diri. Selain menginformasikan dampak negatif narkoba, Anda
juga perlu membantu anak mengembangkan potensi diri. Apalagi kalau mereka menaruh minat
pada kegiatan positif yang akan membawanya pada masa depan yang lebih cemerlang.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh
Pemerintah dan masyarakat luas, agar dapat mewujudkan sumber daya manusia Indonesia
seutuhnya, khususnya dibidang pengobatan dan pelayanan kesehatan.
2. Menggunakan Narkotika dan obat-obat keras tanpa pengendalian dan pengawasan yang
ketat, serta bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku adalah kejahatan, karena
sangat merugikan dan bahaya yang besar bagi kehidupan manusia, masyarakat dan bangsa.
Saran
1. Perlu pengawasan yang ketat dan pengendalian di dalam ketersediaan narkotika yang
digunakan untuk obat-obatan dan pelayanan kesehhatan juga pengembangan Ilmu
Pengetahuan.
2. Tindakan yang tegas kepada pelaku kejahatan narkoba dengan hukuman yang berat untuk
membuat jera pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.
3. Peran serta masyarakat dan orang tua, guna dapat mencegah berkembangnya narkoba di
tengah-tengah masyarakat.