Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Yosua Novandri

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042826818

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4473

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-Medan

Masa Ujian : 2022 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di


kota Cekoslowakia dan telah beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa
keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee
Asia Pasifik-Afrika, Boussee Amerika Latin, dan Boussee Amerika Utara. Produk perusahaan
ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang
sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee,
Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua
tempat, yaitu Semarang dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki
setahun yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal yang dibuat dari kulit,
karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1998, status Boussee di Indonesia adalah
perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar.
Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun,
sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT. Sepatu Boussee
menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi
produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko
pengecer yang akan menjual produk langsung kepada konsumen. Sejak tahun 2015, PT.
Sepatu Boussee mulai menyalurkan produknya melalui penjualan online dengan membuat
web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan keuntungan
perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk melalui saluran
distribusi baru tersebut.

Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan besar-besaran agar
dapat menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini
dilakukan dengan menggunakan sistem economic order quantity (EOQ) sekarang diubah
menjadi sistem JIT (just in time) dengan melakukan partnership dengan berbagai pemasok
terpilih. Perusahaan akan menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu
menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat
pengeluaaran untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%.

Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT harus diikuti dengan sistem
informasi yang terintegrasi antara perusahaan dengan para pemasok. Dalam hal ini, PT.
Boussee menggunakan internet untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan
pemasok mereka. Agar perusahaan dapat menghemat biaya persediaan bahan baku,
pemasok harus sangat terlibat dan selaras dengan jadwal operasi perusahaan untuk
menjamin ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan program perencanaan
produksi mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk melakukan
produksi. Setelah perkiraan tersebut dibuat, sistem rantai pasokan meneruskan perkiraan
tersebut kepada pemasok, yang merespons dengan perkiraan biaya dan merencanakan
produksinya sebagai hasilnya. Para pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan
tepat waktu. Setelah pemasok menerima informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan
bahan dalam kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.

Berdasarkan ulasan tersebut, jawablah pertanyaan No. 1 dan No. 2 berikut.


Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 1 Kegiatan Belajar 1.

1. Sebutkan dan jelaskan dua tipe inovasi yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan
tipe-tipe inovasi yang dijelaskan pada Modul 1 tersebut !

Jawab :
A. Inovasi Produksi
Berdasarkan penyataan yang berasal dari bacaan diatas, bahwa PT. Boussee tengah
melakukan perbaikan besar-besaran agar dapat menghasilkan produk secara lebih
efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan dengan menggunakan sistem
economic order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time) dengan
melakukan partnership dengan berbagai pemasok yang telah terpilih. Strategi inovasi
produksi dalam bisnis merupakan fenomena yang kompleks, inovasi ini terdiri dari proses
yang saling terkait yang melibatkan berbagai bidang, seperti bidang pemasaran
(marketing), teknikal (engineering), dan produksi pabrik (manufakturing). Menurut Bicheno
(1987) dalam (Singh & Ahuja, 2014) menjelaskan bahwa JIT adalah cara untuk
memproduksi sebuah produk dalam waktu yang singkat dengan kualitas yang baik dan
dengan pemborosan (waste) yang sangat minimum. Tujuan sistem produksi ini juga untuk
menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction),
persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu
penungguan (waiting). Inovasi produksi yang digunakan diperkuat dengan pernyataan
pada soal kasus diatas, yakni; Persediaan bahan baku yang sekarang menggunakan
sistem Just In Time (JIT), Persediaan bahan baku sejalan dengan jadwal operasi
perusahaan, Persediaan bahan baku menggunakan program perencanaan produksi
mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk melakukan produksi,
kemudian ada juga inovasi dengan penggunaan internet dan sistem informasi yang
terintegrasi, akurat dan tepat waktu antara produsen (PT. Boussee) dengan pemasok
serta PT Boussee memiliki sistem kontrol atas kualitas dan kuantitas dari setiap bahan
baku yang dibutuhkan.

B. Inovasi Organisasi
Berdasarkan penyataan yang berasal dari bacaan diatas, adanya perubahan sistem
dalam perusahaan PT. Sepatu Bousee pada tahun 1998. Sebelumnya, status perusahaan
ini masih perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual
langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem
konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika
PT. Sepatu Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Dengan demikian, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan
melibatkan langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung kepada
konsumen. Untuk mengikuti jaman dan mempermudah hubungan dan membangun
hubungan yang lebih baik dengan pemasok, perusahaan PT. Bousee menggunakan
internet sebagai media komunikasi agar selarasnya komunikasi antara perusahaan dan
pemasok dalam jadwal operasi perusahaan dan ketersediaan bahan baku yang
diperlukan. Hal ini sesuai dengan definisi inovasi organisasi menurut para ahli,
Damanpour (1991), inovasi organisasi sebagai adopsi gagasan atau perilaku baru
dalam organisasi seperti produk dan jasa baru, teknologi proses produksi baru, struktur
dan sistem administrasi baru ataupun perencana atau program baru dalam organisasi .

C. Inovasi Komersial atau Pemasaran


Pada tahun 2015, PT. Sepatu Bousse menjual produknya via online dengan membuat
web penjualan online sendiri. Saluran baru ini membuat produk Boussee lebih mudah
dijangkau oleh konsumen.

Sumber :
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk Modul 1 hal. 1. 3-8

2. Bacalah BMP Pengembangan Produk Modul 2 Kegiatan Belajar 1. Bentuk aliansi


strategis apakah yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan ulasan diatas?
Jelaskan jawaban Anda !

Jawab :
Bentuk aliansi strategi yang diterapkan oleh PT. Boussee adalah Hubungan Pemasok,
dan Klaster Industri. Berikut adalah penjelasannya di bawah ini;
Hubungan Pemasok
a. Adanya perubahan internal dalam PT. Boussee yang sebelumnya adalah PMA
menjadi PMDN sehingga memperluas distribusi produk-produk perusahaan dari
pabrik.
b. Melakukan partnership dengan pemasok yang terpilih.
c. Dengan menggunakan sistem baru, yaitu JIT (just in time) mempermudah PT.
Boussee menerima bahan baku dari pemasok dan tidak perlu lagi menyimpan di
gudang. Hal ini menghemat pengeluaran untuk penyimpanan bahan baku sebesar
40% sehingga menghemat biaya produksi.
d. Penggunaan media komunikasi internet dalam keterlibatan dan penyelarasan jadwal
operasi perusahaan dan pemasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku.
e. Mengurangi Biaya R&D (Research dan Develompent) karena adanya informasi dari
pemasok mengenai produk dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen.
Klaster Industri
a. Penerapan channel distribusi baru ke sistem perusahaan penanaman modal dalam
negeri (PMDN).
b. Perubahan sistem persediaan bahan baku yang awalnya adalah sistem economic
order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time).
c. Menggunakan sistem informasi yang akurat dan tepat waktu yang bersifat muktahir
membuat para pemasok memiliki akses ke informasi. Hal ini bermanfaat untuk
menjaga kualitas dan kuantitas dari bahan baku.

PT. Bintang Mas merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai keperluan peralatan
rumah tangga elektronik yang telah berdiri sejak tahun 1962. Saat ini, PT. Bintang Mas telah
menjadi salah satu group perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30.000 karyawan
yang tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung. Mengawali
usaha sebagai produsen peralatan dapur, saat ini PT. Bintang Mas telah memproduksi
berbagai peralatan rumah tangga, mulai dari peralatan dapur, peralatan kebersihan, dan
peralatan elektronik rumah tangga. Salah satu kunci keberhasilan PT. Bintang Mas adalah
kuatnya visi yang ditanamkan oleh pendiri yaitu Bapak Alam Satria untuk menjadikan PT.
Bintang Mas sebagai produsen peralatan rumah tangga nomor 1 di Indonesia dan mengajak
seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai produksi Indonesia.

Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini produknya agar
produk yang dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari bahwa dalam
keputusan perencanaan produk baru, keputusan yang paling krusial adalah penentuan waktu
untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Keputusan perencanaan produk
meliputi kapan saat yang tepat untuk mengembangkan produk-produk digital, kebalikan dari
pengembangan produk yang menggunakan teknologi lensa lampu. Pada awal
pengembangan produk baru dimulai dari pengembangan teknologi yang ditandai dengan
peerforma yang relatif rendah, kemudian tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan
akhirnya teknologi menjadi usang.

Dalam dunia bisnis yang bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang
utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk.
Platform produk utama yang akan dikembangkan dari penerapan teknologi baru tersebut
adalah lampu hemat energi. Lampu hemat energi yang akan dikembangkan mampu
menghemat energi sampai dengan 60% dengan tingkat terang yang optimal. Jenis lampu
baru tersebut dikembangkan dengan menggunakan teknologi Light Optimal Diode (LOD)
yang menghasilkan cahaya lebih terang daripada dengan menggunakan teknologi Light
Emitting Diode (LED). Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk
turunan lainnya seperti lampu untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal
ini, teknik yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan
perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Peta ini digunakan untuk menggambarkann
ketersediaan teknologi dan penggunaannya di masa yang akan datang terhadap produk yang
diharapkan. Untuk membuat peta jalur teknologi, berbagai generasi teknologi diberi label dan
disusun sepanjang garis waktu sehingga produk yang dikembangkan memiliki nilai jual yang
menjanjikan.

PERTANYAAN:
3. Bacalah Modul 2 Kegiatan Belajar 2 BMP Pengembangan Produk. Sebutkan dan
jelaskan dua macam perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam
pengembangan produk baru berdasarkan materi pada modul 2 tersebut !
Jawab :
Ratusan bahkan ribuan peluang pengembangan produk dapat dihasilkan oleh organisasi
yang aktif dalam mengelola peluang. Tapi, tidak semua peluang dapat dikelola dan
realisasikan oleh organisasi atau perusahaan, padahal bisa saja peluang-peluang yang
tidak dapat dikelola dan direalisasikan dengan baik memiliki tingkat keberhasilan yang
lebih baik. Maka dari itu disaat melakukan perencanaan produk, kita harus memilih proyek
yang paling menjanjikan untuk diimplementasikan. Oleh sebab itu, akan dijabarkan
dibawah ini prespektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam pengembangan
produk, yaitu;

A. Mengikuti Perkembangan Teknologi


Teknologi baru agar produk yang dihasilkan lebih hemat energi telah dikembangkan oleh
PT. Bintang Mas. Perusahaan ini menyadari bahwa keputusan terpenting dalam
perencanaan pembuatan produk baru adalah waktu disaat menggunakan teknologi baru.
Hal ini mencakup waktu yang tepat untuk mengembangkan produk digital dibandingkan
mengembangkan produk yang teknologinya sudah tertinggal seperti lensa lampu. Ciri
khas dari perkembangan teknologi adalah pembuatan produk baru dengan efisiensi yang
relatif rendah dan kemudian berkembang pesat hingga berangsur-angsur menjadi lebih
matang, hingga akhirnya teknologi tersebut menjadi outdated. Hal ini sesuai dengan
Felino Harahap (1975) sebutkan, Teknologi adalah ilmu pengetahuan industri yang
praktis, pengetahuan yang sistematis mengenai kemampuan industri.

B. Platform Produk Baru


Menurut Ulrich (2001) perencanaan produk adalah proses periodik yang
mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan.
Produk-produk yang sudah dirancang akan dikembangkan lagi untuk menciptakan variasi-
variasi turunan produk baru yang masih dalam satu keluarga produk yang sudah ada agar
lebih cepat dan mudah saat pengembangan dan pembuatan, dimana
setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama.
Hal ini dilakukan agar platform produk baru dapat membantu perusahaan menjaga produk
mereka tetap kompetitif di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai