Kuliah 10 GCG Perusahaan Maufaktur
Kuliah 10 GCG Perusahaan Maufaktur
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memahami pengetahuan tentang risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan
sehingga dapat melakukan langkah – langkah pencegahan dan bagaimana peran stakeholder
dalam mengelola risiko agar perusahaan tetap menjaga tata kelola dengan baik.
Dengan memahami tata kelola di perusahaan manufaktur maka akan memahami lebih jelas
10.1 Risiko
Risiko adalah kemungkinan kejadian yang merugikan. Sangat penting untuk mengetahui berapa
besar kemungkinan dari suatu kejadian dan berapa besar konsekuensi/akibat kerugian yang
ditimbulkan dari kejadian tersebut. Jika risiko harus dihadapi, maka yang harus dilakukan adalah
kecilnya, dan atau mencari sumber pendanaan untuk membiayai kerugian. Sistem manajemen
risiko sangat penting dilakukan untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul. Risiko tidak
selalu tetap. Risiko yang baru dapat timbul, risiko yang ada dapat berubah menjadi hilang serta
prioritas risiko dapat berubah dalam suatu sistem manajemen proyek. Risiko merupakan
ketidakpastian yang dapat menjadi suatu harapan positif (positive outcome) dan harapan negatif
(negative outcome). Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sebab dan efek
(apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi) atau efek dan sebab (apa harapan yang dihindari
atau didorong dan bagaimana masing-masing dapat terjadi). Ada beberapa definisi risiko yang
diperoleh yaitu:
- Risiko merupakan suatu kejadian (event) dari suatu proses bisnis atau proyek, dimana manusia
yang mengelolanya tidak dapat memperhitungkan dengan pasti dampak maupun besaran yang
ditimbulkannya.
-Risiko adalah suatu kesempatan dan sesuatu yang terjadi yang akan mempunyai sebuah
-Risiko diukur dengan melihat konsekuensi yang mungkin terjadi, dan besarnya probabilitas
terjadinya risiko, sehingga konsep risiko selalu mencakup dua elemen yaitu frekuensi/
-Dalam konteks Manajemen Proyek, risiko adalah efek kumulatif dari terjadinya kejadian yang
-Risiko didefinisikan sebagai efek gabungan dari kemungkinan dialaminya suatu kejadian
(hazard) yang tidak menyenangkan dan besarnya (magnitude) dari kejadian tersebut.
mempelajari kemungkinan, konsekuensi negatif atau yang terkait dengan sebuah risiko.
-Penerimaan Risiko (Risk Retention) adalah penerimaan dari suatu kehilangan/kerugian atau
-Pembagian risiko (Risk Sharing) merupakan pembagian risiko terhadap pihak lain terhadap
-Pengalihan Risiko (Risk Transfer) adalah suatu pengalihan risiko terhadap pihak lain untuk
mengantisipasi kehilangan/kerugian.
mempengaruhi, dipengaruhi oleh, atau merasa dirinya sendiri untuk dipengaruhi oleh suatu
Dalam sistem manajemen risiko, ada 4 metode identifikasi risiko yang dapat dilakukan yaitu:
-Melakukan analisis data historis atau rekaman data baik data primer maupun data sekunder dari
industri .
-Melakukan pengacuan (benchmarking) dengan cara mencari informasi ke perusahaan lain yang
Sumber informasi risiko dapat berupa sumber internal dan sumber eksternal antara lain informasi
dari dokumen internal perusahaan (laporan keuangan, strategi dan rencana jangka panjang,
standard dan prosedur operasi, dokumen SDM dan lain-lain), dokumen eksternal (media massa,
hasil publikasi data, dokumen dari pemasok dan lain-lain), pihak internal perusahaan, dan pihak
eksternal perusahaan (konsumen, pemasok, pengamat, tenaga ahli, pemasok peralatan, pesaing
dan lain-lain)
dengan baik. Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko
yang material bagi Perusahaan serta untuk faktor risiko usaha yang bersifat material dan umum
telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko tersebut terhadap
Bahan baku utama dari produk perusahaan merupakan komoditas yang harganya berfluktuasi
dari waktu ke waktu. Perusahaan tidak dapat sepenuhnya menghindari fluktuasi bahan baku
tersebut dan hal ini dapat berdampak negatif terhadap margin keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
Dalam menjalankan kegiatan produksinya, jika perusahaan menggunakan bahan baku impor
maka menggunakan mata uang asing. Oleh karena itu, depresiasi nilai Rupiah terhadap mata
Sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham, perusahaan
akan menggunakan dana tersebut untuk melakukan ekspansi. Rencana ekspansi perusahaan
tersebut memiliki kemungkinan untuk menghadapi kendala-kendala yang bersifat teknis, seperti
pengadaan serta instalasi peralatan/mesin. Apabila terjadi hal-hal yang dapat menghambat
rencana ekspansi perusahaan, maka hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap prospek
usaha perusahaan.
Ketersediaan bahan baku merupakan suatu hal yang krusial bagi perusahaan yang bergerak di
bidang industri manufaktur karena mengandalkan pemasok untuk menyediakan bahan baku,
untuk itu ketergantungan pada pemasok merupakan risiko yang tidak dapat dihindari perusahaan.
Sebagai cara untuk meminimalisasi risiko tersebut, perusahaan telah menjalin hubungan yang
baik dengan lebih dari satu pemasok. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko ketergantungan
perundangundangan yang berlaku dalam industri di antaranya peraturan yang diberlakukan oleh
Keuangan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, termasuk juga Peraturan Daerah dan
peraturan yang diberlakukan oleh otoritas negara tujuan ekspor produk perusahaan. Kegagalan
Kelangkaan sumber daya dalam hal ini bahan baku, merupakan salah satu risiko material yang
dihadapi perusahaan. Walaupun sejak pendiriannya hingga saat ini perusahaan tidak
menemukan kendala yang signifikan dalam memperoleh bahan baku, hal ini perlu dikategorikan
sebagai risiko yang berpotensi muncul seiring dengan pertumbuhan perusahaan, terutama
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan diwajibkan untuk selalu taat pada ketentuan
hukum yang berlaku di Republik Indonesia. Perusahaan memerlukan beberapa izin-izin usaha
yang wajib dipenuhi. Jika perusahaan tidak dapat memperoleh atau memperbaharui izin-izin yang
dibutuhkan, maka hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha perusahaan.
perkembangan teknologi. Apabila perusahaan dan entitas terlambat atau tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi terkini, maka hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
Perusahaan dipimpin oleh tim manajemen senior yang berpengalaman, dapat dikatakan bahwa
keberhasilan perusahaan hingga sampai saat ini adalah hasil kerja dari manajemen saat ini.
Apabila ada salah satu dari manajemen perusahaan yang memutuskan untuk berhenti dan
perusahaan tidak dapat menemukan pengganti yang sepadan dalam waktu singkat, hal ini dapat
berdampak negatif pada kegiatan usaha perusahaan, yang nantinya akan berdampak pula pada
prospek usaha dan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa kebutuhan
akan karyawan dengan keterampilan yang spesifik tersebut adalah sesuatu yang tidak dapat
Kegiatan produksi dan produk perusahaan merupakan kegiatan yang relatif memerlukan
penanganan yang khusus dan harus dilakukan dengan hati-hati. Ketidakhati-hatian dalam proses
Apabila salah satu hal tersebut terjadi, maka dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
perusahaan. Baik secara langsung maupun tidak langsung, kondusif atau tidaknya perekonomian
global akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan usaha, prospek usaha dan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan dapat
terlibat dalam suatu proses hukum. Risiko tuntutan atau gugatan hukum ini dapat memberikan
dampak negatif terhadap perusahaan, baik dari sisi keuangan maupun reputasi. Selain itu,
ketidakpastian dari hasil proses tersebut juga dapat mengganggu kinerja perusahaan.
Sebagai perusahaan yang melakukan ekspor, perusahaan perlu untuk terus mengikuti peraturan
yang berlaku di negara lain. Apabila perusahaan lalai dalam mengikuti peraturan yang
diberlakukan oleh negara tujuan ekspor produk Perusahaan atau peraturan internasional, maka
hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, prospek usaha dan kinerja keuangan
perusahaan.
Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana Saham
Setelah Perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham
Perusahaan yang diperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid, karena terdapat kemungkinan
mayoritas pemegang saham tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder. Selain itu,
dibandingkan dengan pasar modal di negara-negara lain yang lebih maju, pasar modal di
Indonesia tidak likuid dan memiliki standar pelaporan yang berbeda. Selain itu, harga-harga di
pasar modal Indonesia juga cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal
lainya. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat memprediksikan apakah likuiditas saham
ditentukan oleh tingkat penawaran dan permintaan investor di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan
tidak dapat memprediksi tingkat fluktuasi harga sahampPerusahaan setelah penawaran umum
perdana. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham
a. Perbedaan realisasi kinerja perusahaan aktual dengan ekspektasi tingkat kinerja yang
e. Penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas perusahaan atau pemegang saham
f. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan prospek usaha
perusahaan
Penjualan saham perusahaan dalam jumlah substansial di masa yang akan datang di pasar, atau
persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi, dapat berdampak negatif terhadap harga pasar
yang berlaku atas sahamnya atau terhadap kemampuannya untuk mengumpulkan modal melalui
penawaran umum ekuitas tambahan atau efek yang bersifat ekuitas. Hal ini dapat mengakibatkan
harga saham perusahaan untuk menurun dan mempersulit proses penambahan modal
perusahaan.
Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan RUPS mengacu pada kinerja keuangan
perusahaan yaitu dengan mempertimbangkan pendapatan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan
belanja modal perusahaan di masa yang akan datang. Kebutuhan pendanaan atas rencana
pengembangan usaha di masa mendatang dan juga risiko akan kerugian yang dibukukan dalam
pentingnya manajemen risiko terhadap risiko-risiko yang disebut di atas. Oleh karena itu,
Perusahaan telah menerapkan manajemen risiko untuk memitigasi dampak negatif yang berpotensi
timbul.
Rangkuman
Risiko adalah kondisi yang tidak diharapkan terjadi dalam suatu perusahaan. Faktor penyebab
risiko dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Ketika perusahaan sudah mempersiapkan
mitigasi menghadapi risiko maka risiko tersebut akan menghasilkan outcome yang positif karena
tidak semua risiko berdampak negatif jika mampu mengelola dengan benar. Hal ini menjadi faktor
pentingnya manajemen risiko dalam perusahaan khususnya bidang manufaktur sehingga dapat
mengendalikan beberapa risiko seperti pengelolaan penyimpanan bahan baku, proses produksi,
risiko dalam penjualan produk maupun risiko yang mungkin dialami investor perusahaan.
Setiap stakeholder berperan dalam melaksanakan manajemen risiko seperti dewan komisaris,
direktur, komite audit, karyawan, investor, pemerintah. Manajemen risiko dapat lebih terukur bila
perusahaan menetapkan standar dengan menetapkan indikator sebagai dasar penilaian risiko
dapat dikendalikan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko menjadi outcome positif akan
menjadikan perusahaan dapat mencapai tata kelola yang baik sehingga nilai perusahaan
1. Jelaskan bagaimana mengelola risiko yang terjadi pada proses peyimpanan bahan
baku ?
2. Bagaimana cara mitigasi risiko perusahaan ketika melakukan ekspor produk ke suatu
negara?
risiko!
4. Jelaskan cara perusahaan agar dapat memenuhi aturan yang ditetapkan pemerintah
serta identifikasi apakah perusahaan tersebut sudah mencapai tata kelola yang baik!
9
Bab 8 – Mekanisme Eksternal dan Internal Penerapan Good Corporate Governance