Anda di halaman 1dari 6

Naskah Kusta Movie

Cast:

Ani : anak lulusan SMA bekerja sebagai pelayan di rumah makan. Keadaan ekonomi keluarganya
memaksakan dirinya untuk tetap bekerja.

Linda : teman satu tempat kerja dengan Ani

Roy : yg punya rumah makan

Adegan 1

(Syuting langit, kota, kemudian rumah makan) (Ani memegang pergelangan tangannya yang Sudah mulai
kram2)

Roy : Ani!!! (memanggil dari jauh)

Ani : Ya pak (sambal berlari ke rah Roy)

Roy : Ini mejanya masih kotor loh, cepat dibersihin

Ani : Oh iya pak, maaf, sebentar saya ambil kain lapnya (berlari kearah dapur)

Roy : Iya sudah cepat sana

Ani : (keadaannya masih kurang nyaman karena tangannya yang terasa kram, serta jari
kelingkingnya yang agak sulit di Gerakan) (datang membersihkan meja)

Adegan 2

(perjalanan pulang dari kerja) (Ani bersama dengan Linda sahabatnya)

Linda : Haaahh (meregangkan badan) Lelah juga ya hari ini, customernya lumayan banyak karena
malam minggu.

Ani : ……. (melamun)

Linda : (menatap Ani) Ani!

Ani : Eh ya, apa gimna Lin?

Linda : Melamun lagi kamu ya. Kenapa? Mikirin tanganmu ya?

Ani : ……. (terdiam mengangguk perlahan)

Linda : Ke dokter saja Ani, kamu bilang juga bercakmu udah bertambah lagi kan?
Ani : Iya lin, tapi aku takut, kalau ternyata sakitku ini bakal berpengaruh ke pekerjaan

Linda : Lah, dengan kamu gak ke dokter juga menurutku sudah berpengaruh ke pekerjaan.

Ani : Iya sih….

Adegan 3

(Ani sedang berada di RS, mengantri masuk untuk berobat)

Perawat : Ibu Ani Lestari!

Ani : Oh iya, saya

Perawat : Silahkan masuk bu, hari ini ada dokter XXXX yang bertugas dan akan menangani ibu,
mari bu…

Ani : Baik, terima kasih

(Ani masuk ke ruangan dokter)

Dokter : Selamat siang, ibu Ani ya? Kenapa bu, ada keluhan apa?

Ani : Jadi begini dok ….. (suara fade out)

Adegan 4

(Ani di jalan pulang, tatapan kosong dan mengingat kembali apa yg dikatakan dokter) (di telinga sudah
ada plester bekas slit skin) (dalam angkot)

(black and white) (sudut pandang tokoh utama)

Dokter : Ibu Ani, penyakit ini memang banyak ditakuti orang-orang, tapi kalau sudah dari awal
diobati, kita bisa menghindari komplikasi-komplikasi lainnya yang cukup berbahaya.

Dokter : Ibu harus rutin tiap hari mengonsumsi obatnya ya bu.

Dokter : Pekerjaan? Oh tentu masih bisa bu, tapi jangan sampai terlalu lelah ya bu.

Dokter : Kalau ibu tinggal sama keluarga, saya harap sebenarnya keluarga juga dapat tau
penyakit ibu, agar ada support internal juga

Dokter : Kalau ada apa-apa ibu bisa hubungi saya

(Ani berkeringat dingin dengan wajah yang penuh beban)

Adegan 5

(Di dalam rumah kecil, ada ibunya)


Ani : Aku pulang bu

Ibu : Malam Ani sayang, kamu sudah makan nak? Ini tadi hasil penjualan roti paket ibu lumayan
banyak, jadi malam ini kita bisa makan ayam. Ayuk nak

Ani : (duduk) Ayah belum pulang bu?

Ibu : Iya nak, katanya belum capai poinnya, mungkin karena tadi hujan jadi orderannya kurang.
Katanya kita makan saja duluan. (Sambil membagi makananya ke ani)

Ani : …….. (terdiam)

(tiba-tiba pintu terbuka, ayah Ani masuk)

Ayah : Ayah pulang (membawa helm)

Ibu : Selamat datang ayah, pas sekali kita baru mau makan (berdiri membantu membukakan jaket)

Ayah : Iya, karena tadi hujan jadi pelanggan ojek onlinenya kurang. Untung sempat berhenti sore tadi.
(Berjalan menuju tmpat makan) Wah kita makna ayam ya malam ini

Ibu : Iya kesukaannya Ani sama ayah ini. Ani kamu kok diam saja

Ani : ……. Ayah, ibu ada yang mau aku bilang

Ayah&Ibu : ya? Kenapa nak?

Ani : ….. (bercerita mute)

(Ayah dan ibu ani terkaget, dan memeluk ani, ani menangis)

Adegan 6

(ani berjalan masuk ke tempat kerjanya, orang-orang berbisik-bisik menceritakan ani)

Ani : Selamat pagi

Karyawan 1 : Pagi (terbata-bata, melihat jijik)

Karyawan 2 : Ani, katanya kamu sakit kust…. (terputus)

Karyawan 3 : (Menutup mulut K2) Eh pagi Ani! (dengan suara lantang) Apaan sih kamu, udah dibilang
jangan tanya gitu (berbisik ke K2)

Karyawan 4 : Ngapain perlu sembunyi, aku lihat kok dia masuk ke poli kemarin di RS. Iya kan Ani?

Ani : …. (terdiam mengangguk)

K4 : Tuhkan bener. Ani, kalau menurut aku ya, apa kamu gak tinggal aja di rumah? Kasian loh,
orang-orang yang ketemu sama kamu nanti, kamu gak takut mereka tertular?

Ani : A..a..aku…
Linda : Pagi! (Tiba-tiba datang)

(Semua terdiam)

Linda : Lah lagi pada bicara apa sih, kok tiba-tiba diam

(Tiba-tiba bos datang)

Roy : Ani, ke ruang bapak sebentar

(Ani pergi masuk)

Linda : Ani kenapa sih?

K4 : Kamu teman baiknya betul2 gak tau?

Adegan 7

(dalam ruang bos)

Roy : Ani, bapak sudah tau mengenai penyakitmu.

Ani : Ah, bapak tau darimana, aku baru mau bilang…

Roy : Iya tidak apa-apa. Bapak sebenarnya diminta para karyawan lain untuk mengeluarkan kamu.

Ani : Hah, tapi pak…

Roy : Enggak, bapak gak bakal keluarin kamu, kinerja kamu cukup baik. Tapi bapak tukar kamu sama
Asri ya.

Ani : Tukar? Jadi aku yang bersih-bersih ruangan?

Roy : Iya, biar kamu gak terlalu terpapar sama makanan-makanan. Kan gak enak kalau ada orang
yang tau tentang kamu terus makan disini

Ani : …… Iya pak

Roy : Baguslah kalau kamu mengerti, kamu bisa balik kerja lagi ya

Ani : Iya pak… (keluar ruangan)

Adegan 8

(pulang kerja) (ani menghindari linda)

Linda : Ani! (Mengejar Ani)

(Ani sudah naik angkot duluan)


Adegan 9

(di pasar, ani membantu ibunya berbelanja)

Ibu : Makasih ya Ani sudah mau ikut sama ibu.

Ani : Iya gak apa-apa ma, tempat kerjaku lagi libur soalnya karena tanggal merah

Ibu : Kamu baik-baik saja kan nak?

Ani : Iya, baik-baik saja bu

(ibu-ibu di sekitar mereka berbisik-bisik)

Ibu : Sayang gak usah dengar apa yang orang-orang bilang ya, yang paling penting itu kamu harus
tau, kalau Ibu sama ayah sayang sama kamu

Ani : (menangis) iya ibu, makasih bu (berpelukan)

Adegan 10

(di rumah, baru sampai dari pasar) (Ada Linda di depan rumah)

Linda : Ani!

Ani : Ngapain kamu kesini, pulang saja (lagsung masuk ke dalam rumah)

Ibu : Nak Linda, apa kabar?

Linda : Baik bu

Ibu : Maaf ya Ani lagi kurang baik keadaannya jadi dia begitu. Apa Linda mau masuk?

Linda : Oh iya, apa bisa bu?

Ibu : Mari nak

Adegan 11

(dalam rumah, Linda mengetuk pintu kamar Ani)

Linda : Ani.. buka dong pintunya

Ani : Pulang aja lin, ngapain kamu kesini

Linda : Aku mau bicara sama kamu Ani

Ani : Gak usah, kan kamu udah tau aku itu sakit apa, gak bagus kamu lama-lama disini

Linda : Ani, aku tau kamu sakit apa dari orang lain, tapi aku mau sebenarnya dengar dari kamu. Masa
ak… (terpotong)
Ani : Aku sakit kusta! Kamu puas? Kamu pasti gak mau lagi kan jalan sama aku, temenan sama aku.
Sudah, kamu pulang saja

Linda : Ani…. Aku tau kamu sedih, tapi kamu harus tau, aku tetap teman kamu kok. Yang kamu alami
itu tak mengubah hubungan kita Ani. Kalau teman-teman lain gak terima kamu, aku selalu ada buat
kamu Ani. Kalau kamu gak mau keluar gak apa-apa, aku bawain buah dibawah, istirahat ya Ani, jangan
kerja yang berat, aku pulang dulu

(Tiba-tiba ani membuka pintu)

Ani : (menangis dan memeluk Linda)

Adegan 12

(di RS, Ani bersama ibunya dan Linda bertemu dokter)

Dokter : Ani, kamu sudah jalan 3 bulan pengobatan dan keadaanmu mulai ada perubahan ya

Ani : Iya dok, kram-kramku sudah tidak ada, dan bercaknya juga sudah tidak ada yang baru dok

Dokter : Pasti ini berkat dukungan ibunya juga ya

Ibu : Ah dokter bisa saja. Semua karena yang Maha Kuasa juga ya dok, bisa kasih kekuatan terus
sama Ani

Ani : Iya, sama ibu, ayah dan Linda juga yang dukung terus Ani

Dokter : Bagus, tetap kembangkan semangatmu ya Ani, karena semua penyakit kalau pasiennya gak
semangat, bakal susah sembuhnya

Ani : Siap dokter

(Berpamitan sambil ambil obat)

Adegan 13

(Ani berjalan pulang dari RS bersama Linda, bercerita dan tertawa-tertawa)

Suara Ani : Sekarang aku tau, masalah yang sebenarnya bukan penyakitku, tapi semangatku. Aku
belajar untuk tidak menyerah, walau banyak yang menolakku, tapi itu tidak menjadi masalah, karena
akan selalu ada yang menerimaku.

-END-

Anda mungkin juga menyukai