Anda di halaman 1dari 1

Menurut teori ini suatu proses perdata itu selalu merupakan pelaksanaan hukum subjektif atau

bertujuan mempertahankan hukum subjektif, dan siapa yang mengemukakan atau mengaku
mempunyai sesuatu hak harus membuktikannya. Dalam hal ini, penggugat tidak perlu membuktikan
semuannya. Penggugat berkewajiban membuktikan adanya peristiwa-peristiwa khusus yang bersifat
menimbulkan hak. Sedangkan tergugat harus membuktikan tidak adanya peristiwa-peristiwa (syarat-
syarat) umum dan adanya peristiwa-peristiwa khusus yang bersifat menghalangi-halangi dan yang
bersifat membatalkan. Misalkan, apabila penggugat mengajukan tuntutan pembayaran harga penjualan
maka penggugat harus membuktikan adanya persesuaian kehendak, harga serta penyerahan, apabila
tergugat menyangkal gugatan tersebut dengan menyatakan bahwa terdapat cacat pada persesuaian
kehendak atau bahwa hak menggugat itu batal karena telah dilakukan pembayaran disini tergugatlah
yang harus membuktikan. Di dalam praktik teori ini sering menimbulkan ketidakadilan. Dan untuk
mengatasinya, yaitu dengan memberikan kelonggaran kepada hakim untuk mengadakan pengalihan
beban pembuktian.

Anda mungkin juga menyukai