Nim : 17142011015
Tahun ajaran
2018/2019
BAB I
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Seperti yang kita ketahui, setiap bangsa mempunyai sejarah perjuangan dari orang-
orang terdahulu yang memiliki nilai-nilai nasionalis, patriotis dan lain sebainya. Pada
hakekatnya pendidikan merupakan upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah
suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus.
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai-
nilai falsafah bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
C. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Orientasi (Core Value) Pkn
Sebagai sebuah core value, pancasila sementara menjadi landaan bertindak setiap
instan, terutama dalam proses berbangsa dan bernegara yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pada butir ketuhanan yang maha esa, yang ditetapkan sebagai
sila pertama, merupakan inti dari semua sila yang ada setelahnya. Ketuhanan
merupakan pijakan awal dalam memaknai seluruh kehidupan manusia.
Nilai penting kedua setelah ketuhanan adalah kemanusiaan yang adil dan beradab.
Prinsip yang terkandung dalam nilai kedua ini adalah cerminan bagaimana semestinya
setiap pribadi selalu mengedepankan sisi kemanusiaan (humanisme), keadilan dan
moralitas.
Butir lain dari pancasila setelah dua prinsip diatas adalah persatuan indonesia.
Sudah menjadi kodratnya bahwa indonesai memiliki beragam agama, budaya, dan adat
istiadat yang bisa saja saling berbenturan satu sama lain. Bahkan indonesia terpisahkan
oleh banyak pulau yang saling berjauhan sehingga seharusnya sulit menciptakan
persatuan.
Butir keempat dari pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaraha/ perwakilan. Sejak awal, kemerdekaan di
indonesia merupakan hasil dari perjuangan rakyat. Oleh karenanya, prinsip demokrasi
paling orisinil dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat merupakan pondasi terpenting
dalam bangunan bangsa dan negara indonedia.
Dari seluruh keempat sila yang dimaksudkan semua bertujuan untuk keadilan
seluruh bangsa indonesia sebagaimana disebut dalam butir terakhir dari pancasila :
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Keadilan semestinya tidak hanya sekedar
harapan, sejak bangsa ini merdeka dari cengkraman kolonialisme berabad-abad
lamanya. Keadolan seharusnya menjadi cir khas dalam melaksanakan setiap kegiatan
bangsa dan kenegaraan.
BAB II
A. Pengertian
Identitas nasional adalah suatu jati diri yang khas dimiliki oleh suatu bangsa dan
tidak dimiliki oleh bnagsa lain. Kata Identitas berasal dari kata Identitu, yang memiliki
arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada diri seseorang atau suatu yang
membedakannya dengan yang lain. Sementara itu kata Nasional merupakan identitas
yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-
kesamaan fisik, baik fisik seperti budaya, agam dan bahasa maupun nonfisik seperti
cita-cita, keinginan, dan tujuan.
Nasionalisme berasal dari kata nation (inggris) dan natie (belanda), yang berarti
bansa. Pengertian nasionalisme yangyang dihubungkan dengan perasaan kebangsan
yang dijelaskan oleh pemikir-pemikir seperti Joshep Ernest Renan (1823-1892) dan
Otto Bouwer (1882-1939).
Nasionalisme (dalam arti modern) untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada
abda ke 18. Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya negara nasional
atau negara kebangsaan dan dilatar belakangi oleh faktor-faktor : persamaan keturunan,
bangsa, adat-istiadat, tradisi, dan agama.
Pergerakan
Nasional
Istilah “nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi modern yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti
eonomi,politik,sosial,budaya, dan kultural. Adapun tujuannya adalah melawan
penjajahan untuk digantikan dengan kekuasaan yang dipegang oleh bangsa
indonesia sendiri.
Indonesia
Nama “Indonesia” yang digunakan berfungsi sebagai simbol didalam pergerakan
nasional dan dengan makin majunya pergerakan nasional, merupakan keharusan.
Sejarah pergerakan nasional yang dimulai dari berdirinya Budi Utomo (BU)
sampai dengan mencapai kemerdekaan 1945, debagi menjadi beberapa masa yaitu :
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari
para pakar psikologi. Jikalau kepribadian sebagai suatu identitas dari satu bangsa, maka
persoalannya adalah bagaimana pengertian suatu bangsa itu.
Menurut Mead “Anthropology Today” (1954) misalnya, bahwa studi tentang
“nasional character” mencoba untuk menyusun suatu krangka pemikiran yang
merupakan suatu kontruksi tentang bagaimana sifat-sifat yag dibawa oleh kelahiran dan
unsur-unsur ideotyncrotie pada tiap-tiap manusia dan patroon umum.
Bentuk identitas suatu bangsa bisa berupa suatu adat istiadat, bahasa nasional,
lambang nasional, bendera nsional, termasuk juga ideologi nasional. Identitas nasional
indonesia diantaranya, bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia.
Bendera persatuan Sang Merah Putih, lagu kebangsan yaitu Indonesia Raya, Lambang
negara yaitu Pancasila, semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika, dasar falsafah negara
yaitu pancasila, konstitusi (hukum dasar) negara yaitu UUD 1945, bentuk negara
kesatuan republik indonesia yang berkedaulatan rakyat, konsep wawasan nusantara, dan
kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Dapat dilihat lewat alinea pertama pembukaan UUD 1945 yabf merumuskan bahwa
adanya NKRI ialah karena adanya kemerdekaan sebagai hak segala bangsa sehingga
penjajahan yang bertentangan dengan prikemanusiaan dan prikeadilan harus
dihapuskan. Dan alinea kedua pembukaan UUD 1945 bangsa indonesia beranggapan
bahwa terjadinya negara merupakan proses atau rangkain tahap-tahap yang
berkesinambungan. Secara ringkas proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah kemerdekaan, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Negara indonesia merupakan negara yang berkembamg dan yang akan melangkah
maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhukan tenaga kerja
yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Dalam proses berbangsa
dan bernegara diperlukan penciptaan identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan
negara indonesia dapat dilihat pada :
BAB III
Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan
yang ada ada dalam negara tidak disalahgunakan dan hak asasi manusia/ warga negara
tidak dilanggar. Konstitusi sangat penting artinya baginsuatu negara karena
kedudukannya dalam mengatur dan membatasi kekuasaan dalam suatu negara.
Konstitusi berasal dari bahasa prancil yaitu constituer yang artinya membentuk.
Istilah tersebut memiliki makna bembentukan atau penyusunan dan menyatakan suatu
negara. Dalam bahasa indonesia, konstitusi diartikan sebagai hukum dasar atau undang-
undang dasar.
Karena begitu pentingka konstitusi bagi suatu negara maka Mirriam Budiarjo
menyatakan bahwa konstitusi atau undang-undang dasar memuat ketentuan sebagai
berikut :
Dengan demikian, minimal ada 3 hal yang diatur dalam sebuah konstitusi, yaitu
sebagai berikut :
1. Jaminan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara dan penduduk.
2. Sisten ketatanegaraan yang mendasar.
3. Kedudukan, tugas, dan wewenang lembaga-lembaga negara.
B. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Indonesia
UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Disamping UUD 1945 itu, berlaku
hukum dasar yang tidak tertulis yang disebut konvensi. Sebagi hukum, UUD 1945
berisi norma, aturan atau ketentuan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Sebagai hukum
dasarm UUD 1945 merupakan sumber hukum.
Konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan hal yang penting.
Oleh karena itu, para penyelenggara negara wajib taat dan melaksanakan semua yang
digariskan oleh konstirusi. Demikian juga halnya dengan warga negara harus taat pada
konstitusi.
Sebagai warga negara yang baik adalah warga negara yang memiliki kesetiaan
terhadap bangsa dan negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan kesetiaan terhhadap kebijakan pemerintah. Perilaku konstitusi
wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga negara, berikut adalah contoh sikap
konstitusi.
a. MPR
1) Mengubah dan menetapkan UUD
2) Melantik presiden dan wakil presiden
3) Menghentikan presiden dan wakil oresiden dalam masa jabatan menurut
UUD
b. Presiden dan kementrian negara
1) Tidak pernah menghianati negara
2) Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas sebagai
presiden dan wakil presiden
3) Mengajukan rancangan UUD kepada DPR
4) Menetapkan peraturan pemerintahan untuk menjalankan UUD
c. Dewan perwakilan rakyat (DPR)
1) Bersidang sedikit sekalinya dalam setahun
2) Membentuk undang-undang
3) Membahas rancangan undang-undang bersama dengan presiden
d. Dewan perwakilan daerah (DPD)
1) Mengajukan rancangan undang-undang tentang otonomi daerah,
hubungan antara pusat dan daerah
2) Pembentukan dan pemekaran atau penggabungan daerah, dan lain-lain
kepada daerah.
e. Komisi pemilihan umum (KPU) : menyelenggarakan pemili yang langsung,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.
f. Badan pemeriksa keuangan (BPK)
1) Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
2) Menyerahkan laporan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD, DPRD
g. Mahkamah agus (MA) : menguji peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang
h. Mahkamah konstitusi (MK)
1) Memutuskan sengketa kewarganegaraan yang diberikan UUD
2) Memutuskan pembubaran partai politik, perselisihantentanf hasil
pemilihan umum
i. Tentara nasional indonesia dan kepolisian negara kesatuan republik indonesia
1) Mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara
2) Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
2. Perilaku Konstitusi Warga Negara
a. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain
b. Mematuhi dan mentaati perilaku yang berlaku, baik peraturan lalu lintas,
sekolah, dan lain sebagainya
c. Tidak main hakim sendiri
d. Menjaga keseimbangan antara hakdan kewajiban
e. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahn
f. Mengembagkan sikap sadar dan rasional
g. Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan
h. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur,adil, dan bebas, seta
sesuai dengan peraturan yang berlaku
i. Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak
dengan money politic, suap, kolusi dan intimidasi
j. Pelaksanaan demokrasi atau aksi-aksi secara damai bukan dengan kekerasan,
infiktrasi atau revolusi
k. Membayar pajak tepat waktu
l. Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan kemampuan, hak dan
kewajiban
m. Memberikan kritik dan saran kepada pemerintah melalui wakil rakyat
BAB IV
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban negra terhadap warga negara. Hak dan
kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak dan kewajiban
warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan itu antara lain :
DEMOKRASI INDONESIA
A. Pengertian demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratein” yang
berarti memerintah atau “kratos”. Menurut John Locke ada 2 asas terbentuknya negara
pertama, packtum unionis yaitu perjanjian antara individu untuk membentuk negara.
1. Asas kerakyatan : pengertian asas kerakyatan adalah asas kesadaran untuk cinta
kepada rakyat, manunggal dengan nasib dan cita-cita rakyat, serta memiliki jiwa
kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan secita-cita dengan rakyat
2. Asas Musyawarah : pengertian asas musyawarah adalah asas yang
memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya banyak
dan melalui forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat serta mencapai
kesepakatan bersama atas kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan
bersama.
Masa Orde lama berlangsung mulai tanggal 5 Juli 1959 sampai dengan 1 Maret
1966. Ciri umum demokrasi terpimpin adalah :
Masa orde baru berlangsung mulai dari 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998.
Berikut in pelaksanaan demokrasi masa orde baru.
Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Selain itu lebih
ditekankan pada
Pendidikan demokrasi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan sejak dini
secara terencana, sistematis, dan berkesinambungan. Hal ini agar demokrasi yang
berkembang tidak disalah gunakan atau menjurus kepada anarki karena kebebasan yang
kebablasan, sehingga merusak fasilitas umum, menghujat atau memfitnah pun dianggap
sebagai bagian dari demokrasi. Tanpa tatanan politik serta hukum yang jelas demokrasi
bisa berubah menjadi anarkisme atau otorianisme. Oleh karena itu, bagi negara totaliter
atau otonter, pendidikan demokrasi menjadi lebih penting lagi, walaupun ini disadari
oleh yang berkuasa akan mengancam kekuasaannya.
Demokrasi bisa tertanam dalam diri siswa dan juga bisa tumbuh dan berkembang
dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara, selain perlu keteladanan
dari orang tua, guru, tokoh masyarakat dan aparat, juga perlu pembelajaran dan
pembudayaan demokrasi secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan. Demokrasi
merupakan suatu proses pendidikan, bukan suatu yang dapat diciptakan dalam waktu
sekejap. Demokrasi bukan kebebasan tanpa batas. Kebebasan demokrasi dibatasi oleh
tanggung jawab terhadap kepentingan umum dan hukum, karena demokrasi adalah
pemerintahan untuk kepentingan umum dan hanya dapat terwujud apabila dilaksanakan
berdasarkan hukum. Namun kondisi objektif memperlihatkan bahwa pembelajaran yang
selama ini dipraktikan belum kondusif begi pengembangan nilai-nilai demokrasi.
Seperti halnya dikemukakan oleh Affandi (2005:8) bahwa : tujun pendidikan demokrasi
adalah untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan berpikir demokratis.
BAB 6
Penjelasan UUD 1945 mengatakan, antara lain : “ negara Indonesia berdasar atas
hukum, tidak berdasar atas kekuasaan belaka. Jadi jelas bahwa cita-cita negara hukum
yang terkandung dalam UUD 1945 bukanlah sekedar negara yang berlandaskan
sembarang hukum. Hukum yang didambakan bukanlah hukum yang ditetapkan semata-
mata atas dasar kekuasaan, yang dapat menuju atau mencerminkan kekuasaan mutlak
atau otoriter.
Negara hukum republik Indonesia pada dasarnya adalah negara hukum, artinya
bahwa dalam konsep negara hukum pancasila pada hakikatnya juga memiliki elemen
yang terkandung dalam konsep rechtsstaat maupun dalam konsep rule of law.
Pengertian Hak Asasi Manusia sering dipahami sebagai hak kodrati yang dibawa
oleh manusia sejak manusia lahir kedunia. Pemahaman terhadap hak asasi yang
demikian ini merupakan pemahaman yang sangat umum dengan tanpa membedakan
secara akademik hak-hak yang dimaksud serta tanpa mempersoalkan asal usul atau
sumber diperolehnya hak tersebut.
Ditinjau dari berbagai istilah yang dikemukakan dalam literature, hak asasi manusia
merupakan terjemahan dari “droits the i’homme” dalam bahasa Prancis yang berarti hak
manusia, atau bahasa Inggrisnya “human rights” dan dalam bahasa Belanda disebut
“mensenrechten” dalam kepustakaan lain digunakan istilah hak-hak dasar yang
merupakan terjemahan dari “basic right” dalam bahasa Inggris dan “grondrechten”
dalam bahasa Belanda.
2. John Locke
Hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai
sesuatu sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga
sifatnya suci.
4. C. De Rover
Hak asasi manusia adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai
manusia. Hak-hak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang kaya
maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak asasi merupakan hak hukum,
ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia
dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara didunia. Hak
asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
5. Austin-Ranney
6. A.J.M. Milne
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia
disegala masa dan disegala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai
manusia.
7. Frans Magnis-Suseno
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena
diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang
berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia
memilikinya karena ia manusia.
8. Miriam Budiardjo
Hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat manusia
sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar
oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Setiap orang dapat menuntut atau mengajukan gugatan kepada negara, bila negara
melakukan suatu perbuatan yang melawan hukum, bahwa seorang dapat melakukan
gugatan terhadap penguasa, jika putusan pejabat yang berwenang dirasa tidak adil.
Banyak peraturan-peraturan yang memberi jaminan kepada para warga negara untuk
menggunakan hak-haknya mengajukan tuntutan-tuntutan dimuka pengadilan, bila hak-
hak dasarnya atau kebebasannya dilanggar.
Untuk melihat lebih lanjut hubungan negara hukum dengan hak asasi manusia, dapat
dikaji dari sudut pandang demokrasi, sebab hak asasi manusia dan demokrasi
merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi social yang dilahirkan dari sejarah
peradaban manusia diseluruh penjuru dunia. Sebagaimana telah dirumuskan dalam
naskah perubahan kedua UUD tahun 1945, ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia
telah mendapatkan jaminan konstitusional yang sangat kuat dalam UUD. Sebagian
besar materi UUD ini sebenarnya berasal dari rumusan UU yang telah disahkan
sebelumnya, yaitu UUNo.39 tahun 1999tentang Hak Asasi Manusia.
Pasal 28C
Pasal 28 C
Pasal 28 ayat D
Pasal 28E
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkounikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak
untuk mencari, mmperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia
Pasal 28G
Pasal 28H
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal
dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan
Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28I
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hak nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun.
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat deskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat deskriminatif itu.
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah.
Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Pasal 28J
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan UU dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.
3. TAP MPR No. XVII/MPR/1998
4. Undang-Undang
a. UU RI No. 39 Th 1999 Tentang HAM
Terdiri dari 11 bab dan 106 pasal
b. UU RI No. 26 Th 2000 Tentang Pengadilan HAM
Terdiri dari 10 bab dari 51 pasal
c. KEPRES No 129mtentang rencana aksi nasional HAM Indonesia
d. PP No. 3 Th 1998 tentang kompensasi dan rehabilitasi terhadap korban
pelanggaran HAM
e. PP Noo. 2 Th 2002 tentang tata cara perlindungan korban dan sanksi dalam
pelanggaran HAM.
F. Kelembagaan dan Upaya Penegakan HAM di Indonesia
1. Komnas HAM