Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI LAGU

Irfan Fajrul Falah


TK Al Ikhlas Desa Puncak Cileleuy Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan
Email: Irfan_fajrul@upmk.ac.id

Abstrak
Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan yang serba teknologi seperti
sekarang ini. Oleh karena itu memperkenalkan bahasa Inggris harus dimulai sedini mungkin
agar kesempatan yang dimiliki khususnya oleh anak akan semakin besar dalam menguasai
bahasa Inggris tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru TK atau PAUD adalah
dengan memperkenalkan bahasa Inggris terutama kosakata melalui lagu. Selain sebagai media
lagu juga menjadi salah satu alternative yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan. Dari hasil penelitian yang didapat, lagu memliki tingkat
efektifitas yang tinggi yang dapat dipakai dalam pengenalan kosakata bahasa Inggris kepada
anak.
Kata kunci: kosakata bahasa inggris, lagu

Abstract
English is a necessity in the life of all technology as it is today. Therefore introducing English
must be started as early as possible so that the opportunities that are specifically owned by
children will be greater in mastering the English language. One effort that can be done by
kindergarten or early childhood teachers is to introduce English, especially vocabulary through
songs. Aside from being a media song, it is also an alternative that can be used by teachers to
create fun learning. From the results of the research obtained, the song has a high level of
effectiveness that can be used in the introduction of English vocabulary to children.
Keywords: English vocabulary, songs

© 2017 Irfan Fajrul Falah


Under the license CC BY-SA 4.0

http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/pelitapaud
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

PENDAHULUAN anak khususnya di TK ataupun PAUD


Dalam perkembangannya, bahasa adalah kosa-kata (vocabulary). Tentunya
Inggris hanya menjadi bahasa asing di hal ini sangat penting dan menjadi dasar
negara kita. Namun pada kenyataanya, seseorang dalam berbahasa. Seperti yang
bahasa Inggris menjadi sebuah kebutuhan diungkapkan oleh Tarigan (2012) bahwa
yang mendasar di era yang serba teknologi semakin banyak kosa-kata yang dimiliki
seperti sekarang ini dan yang paling oleh seseorang, semakin besar kesempatan
penting kita sebagai warga negara yang mereka untuk berbahasa. Dengan kata
baik sudah barang tentu memiliki lain, ketika kita memperkenalkan kosa-
kewajiban untuk senantiasa membangun kata bahasa Inggris kepada anak-anak,
dan memajukan negeri ini melalui secara tidak langsung kita menjembatani
pendidikan yang mana dalam pendidikan mereka untuk terampil berbicara bahasa
tersebut kita dituntut untuk menguasai Inggris.
bahasa Inggris agar dapat bersaing dengan Pengenalan bahasa Inggris sebagai
negara-negara lain. bahasa asing di TK atau PAUD tentu tidak
Pengenalan bahasa Inggris perlu semudah seperti yang dibayangkan.
diterapkan sedini mungkin kepada anak- Dibutuhkan proses yang cukup panjang
anak kita. Hal ini dikarenakan anak-anak serta keterampilan khusus yang harus
(young learner) memiliki tingkat dimiliki oleh seorang guru. Hal ini
flexibilitas otak yang sangat baik. Senada didasarkan pada kenyataan bahwa guru
dengan Brewster (2003) bahwa usia yang akan berhadapan dengan individu-individu
tepat untuk mengajarkan vocabulary yang memilki berbagai macam karakter
adalah pada usia anak-anak. Kita dapat dan latar belakang, tentunya hal tersebut
mengajarkan kosa-kata yang sesuai dengan bukan pekerjaan yang sederhana. Selain
usia perkembangan mereka. Mereka akan harus memilih materi yang sesuai dengan
senantiasa mengingat apa yang tingkat perkembangan usia anak, guru juga
diperkenalkan kepada mereka dan sudah senantiasa harus bisa menciptakan suasana
barang tentu berbeda dengan usia dewasa pembelajaran yang menarik agar dalam
yang sudah terkontaminasi banyak pelaksanaanya siswa tidak merasa jenuh.
pemikiran sehingga memiliki keterbatasan Kenyataan lain yang terjadi di
dalam memory otak. Sekolah Dasar khususnya yang berkaitan
Salah satu aspek bahasa Inggris yang dengan proses pembelajaran adalah masih
relevan untuk diperkenalkan kepada anak- minimnya sumber daya manusia yang

2
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

benar-benar memiliki kompetensi bahasa kosa kata (vocabulary) yang diucapkan.


Inggris yang dibutuhkan. Banyak diantara Dari penjelasan diatas dapat kita
mereka yang mengajarkan bahasa Inggris simpulkan bahwa pembelajaran bahasa
tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris Inggris khususnya pengenalan vocabulary
yang memadai. Tentu ini menjadi sebuah dapat dilakukan melalui lagu berbahasa
kendala tersendiri, dimana pada Inggris.
pelaksanaanya bahasa Inggris yang Lagu atau nyanyian merupakan
diperkenalkan kepada anak sebatas sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari
pengenalan ala kadarnya. dunia anak. Tujuan diciptakanya lagu tidak
Banyak strategi ataupun metode hanya untuk dinikmati oleh pendengar.
yang dapat digunakan oleh guru untuk Suyatno (2010) mengungkapkan selain
mengajarkan bahasa Inggris kepada anak. untuk didengar lagu juga dapat
Salah satunya adalah melalui lagu dipergunakan sebagai salah satu media
berbahasa Inggris. Alfaridi dalam Shopiya dalam pembelajaran khususnya
(2013) menyatakan bahwa lagu-lagu pembelajaran bahasa. Berkaitan dengan
berbahasa Inggris dapat membantu para hal tersebut, tentu ini menjadi sebuah
guru untuk menciptakan pembelajaran alternatif yang dapat dimaksimalkan oleh
yang aktif, kreatif dan juga guru dalam mengajarkan bahasa kepada
menyenangkan. Hal ini dikarenakan lagu anak. Adapun ciri-ciri lagu yang
tidak memiliki batas waktu dalam diciptakan untuk pembelajaran anak-anak
penggunaanya. Anak-anak dengan sesuka menurut Suyanto (2010) adalah sebagai
hati, baik didalam atau diluar kelas dapat berikut: 1) Berisi kata, frase atau kalimat
menyanyikanya kembali. Secara alami dengan tema tertentu. 2) Unsur bahasa
mereka bersentuhan secara cepat dengan diulang-ulang. 3) Umumnya nyanyian
bahasa Inggris dan menikmati proses ini. yang memiliki konteks sehinggga mudah
Tentu ini sejalan dengan Brown (2000) dihafal. 4) Lagu dinyanyikan dengan
yang mengemukakan bahwa salah satu gerakan-gerakan anggota badan (action
prinsip pembelajaran bahasa Inggris itu songs). 5) Lagu bisa dinyanyikan oleh
adalah automaticity. Artinya dengan anak diluar kelas.6) Bernada gembira.
bernyanyi lagu berbahasa Inggris, siswa Pada tahap perkembangan bahasa
secara otomatis belajar berbahasa baik itu anak, lagu memiliki banyak kegunaan.
mendengarkan (listening) atau berbicara Salah satunya menurut Millington (2011)
(speaking) dan sudah barang tentu ada dalam memperkenalkan bahasa Inggris di

3
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

dalam kelas lagu merupakan sesuatu yang TK Al Ikhlas Desa Puncak Cileleuy
fleksibel. Penggunaan lagu dapat Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
membantu anak untuk mengembangkan Adapun design yang digunakan dalam
kemampuan mendengar dan juga penelitian ini adalah one group pre-test
pronunciation (pelafalan) mereka yang posttest yang mana peneliti ingin melihat
mana hal tersebut juga secara otomatis bagaimana efektifitas penggunaan lagu
akan membantu kemampuan berbicara dilihat dari sebelum diberikan perlakuan
yang mereka miliki. Diluar itu, lagu sangat (pre-test) dan sesudah diberikan perlakuan
berperan dalam menciptakan suasana yang (post-test). Sampel dalam penelitian ini
menyenangkan yang mana situasi tersebut adalah seluruh anak di Kelompok A TK Al
seringkali tidak diperhatikan oleh guru. Ikhlas yang berjumlah 17 anak.
Padahal, dengan terciptanya suasana yang
menarik dan juga menyenangkan siswa HASIL PENELITIAN DAN
akan lebih termotivasi dalam mengikuti PEMBAHASAN
pembelajaran. Pengenalan bahasa Inggris Sebelum proses pengenalan kosa-
untuk anak tentu berbeda dengan orang kata melalui lagu, untuk menentukan grade
dewasa, tidak semua keterampilan bahasa awal anak mengenai kosakata bahasa
cocok dan dapat dikembangkan melalui Inggris peneliti terlebih dahulu melakukan
lagu. pre-test atau tes awal yang nantinya akan
dijadikan sebuah patokan dalam
METODE PENELITIAN mengembangkan kemampuan kosakata
Penelitian ini merupakan penelitian (vocabulary) yang dimiliki.
kuantitatif yang dilakukan di Kelompok A Berikut adalah hasil yang didapat

Tabel 1. Hasil pre test dan post test

Pre Test Post Test


No Nama Anak Kata Kategori Kata Kategori
1 AN 2 4
2 AL 4 7
3 BC 2 4
4 CT 1 4
5 DD 0 1
6 DM 7 9
7 FR 2 4
8 GG 4 6

4
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

9 IF 2 3
10 IK 3 9
11 LL 1 7
12 MA 2 4
13 MD 4 7
14 RT 4 5
15 SS 4 7
16 ST 2 4
17 YR 1 4
Jumlah 45 89

Keterangan :

Sangat Baik : 8 – 10 Kata


Baik : 5 – 7 Kata
Cukup : 3 – 4 Kata
Kurang : 0 – 2 Kata

Dari tabel diatas dapat kita lihat dikarenakan mayoritas orang tua dari
bahwa rata-rata kosakata yang mereka mereka bekerja sebagai petani yang sudah
ketahui khususnya mengenai nama-nama barang tentu waktu untuk
binatang berada di range “cukup” atau memperkenalkan kosakata bahasa Inggris
berkisar 3-4 kata, hal ini menunjukan di rumah menjadi terbatas.
bahwa sebenarnya mereka sudah memiliki Dari data yang terlihat diatas, ada
potensi baik itu yang telah dikembangkan satu orang anak yang kemampuan
dari lingkungan keluarga (orang tua) kosakatanya lebih jika dibandingkan
ataupun dari proses yang diselenggarakan dengan teman-temannya. DM
di TK. Menurut ketereangan dari guru di mendapatkan 3 bintang atau kemampuan
kelompok A TK Al Ikhlas proses kosakatanya ada di kisaran 5-7 kata
pengenalan bahasa Inggris yang dilakukan “baik”. DM merupakan putri dari seorang
hanya sebatas menggunakan gambar- guru di sekolah dasar yang kebetulan
gambar yang sudah tersedia di lingkungan kemampuan bahasa Inggrisnya cukup
kelas. Disamping itu latar belakang anak karena pernah mengikuti pelatihan bahasa
yang terbiasa menggunakan bahasa Sunda Inggris. Hal ini tentu menjadi salah satu
di lingkungan keluarga mereka membuat bukti bahwa peran orang tua di rumah
bahasa Inggris sulit berkembang juga sangat penting dalam

5
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

memperkenalkan kosakata anak. Berbeda bahasa Inggris melalui lagu adalah


dengan teman-temanya yang mungkin mempersiapkan lagu yang akan
tidak memiliki waktu bersama orang tua disampaikan pada saat pertemuan di kelas
mereka dikarenakan orang tua mereka baik itu lagu orisinil ataupun lagu gubahan
tidak memiliki latar belakang bahasa dari lagu berbahasa Indonesia yang di
Inggris yang cukup dan juga dikarenakan sadur (selecting).
faktor pekerjaan. Proses pemilihan lagu yang akan
Pada prosesnya pembelajaran disampaikan merupakan sesuatu yang
melalui lagu yang dilaksanakan di penting. Shopiya (2013) berpendapat
Kelompok A TK Al Ikhlas, peneliti bahwa lagu yang akan disampaikan perlu
menggunakan lagu yang sesuai dengan diperhatikan tingkat kesukaran dan juga
perkembangan usia mereka dan juga kesesuaiannya dengan tingkat usia
dikorelasikan dengan situasi yang sering mereka. Peneliti menggunakan nada lagu
mereka jumpai disekitar. Misalnya dalam “sayonara” yang liriknya di ubah menjadi
sebuah kesempatan, peneliti nama-nama anggota tubuh. Seperti terlihat
memperdengarkan lagu tentang anggota pada lirik lagu dibawah ini :
tubuh “part of body” yang memang nada Head kepala, ear telinga
dari lagu tersebut diambil dari lagu Hair rambut dan mouth mulut
berbahasa Indonesia yang liriknya diganti Hand adalah tangan finger jari
dengan kata-kata bahasa Inggris sesuai tangan
dengan tema atau kebutuhan. Hal ini Itu semua jangan dilupakan
digunakan untuk mempermudah proses Teeth adalah gigi cheek adalah pipi
penyampaian kosakata kepada anak, Itu semua pemberian ilahi
dengan harapan mereka juga dapat Dari penggunaan lagu tersebut
menyanyikannya kelak mereka berada di diatas setidaknya anak-anak akan
lingkungan masing-masing. Senada mendapat 10 vocabulary bahasa Inggris
dengan apa yang diungkapkan oleh yang diperkenalkan. Tentu nyanyian
Sophiya (2013) bahwa dalam memilih tersebut juga harus diiringi dengan
lagu perlu diperhatikan tingkat kesukaran gerakan atau gesture supaya anak-anak
dan juga kesesuaiannya dengan juga dapat mengingat.
pembelajaran yang berlangsung. Guru terlebih dahulu mencontohkan
Adapun alur yang digunakan oleh lagu dengan cara menyanyikannya
peneliti dalam memperkenalkan kosakata (modeling).

148
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

Dalam hal ini kemampuan yang yang sudah didengarkan. Selain untuk
harus dimiliki guru bukanlah suara yang menghafalkan nada, akan terbangun pula
bagus melainkan cara pengucapan aktifitas yang menarik bagi siswa.
(pronunciation) yang benar. Tentu Dalam hal ini guru harus memiliki
pembelajaran menggunakan media lagu antisipasi agar kegiatan bernyanyi ini
akan jauh lebih sempurna jika guru dapat diikuti oleh semua siswa, jangan
memiliki kemempuan bernyanyi yang sampai ada sebagian siswa yang
baik, namun hal tersebut bukan menjadi bernyanyi sementara siswa yang lain
patokan yang utama mengingat yang hanya terdiam
akan diperkenalkan kepada anak adalah Guru memberikan penjelasan
kosakatanya. Dalam pengucapanya guru mengenai content dari lagu (aplicating)
harus memberi contoh pengucapan yang Tahap ini adalah tahapan yang
benar karena akan menjadi model bagi paling penting dalam pembelajaran
siswa. Banyak sekali kekeliruan yang menggunakan lagu sebagai media untuk
dilakukan oleh guru dalam pengucapan memperkenalkan kosakata. Dalam hal
yang akhirnya ditiru oleh siswa sehingga ini guru harus menjelaskan kata-kata
menjadi sesuatu kurang tepat. Sebagai yang terdapat dalam lagu beserta artinya
contoh untuk mengucapkan kata dan juga memberikan contoh kongkret
“eleven” dan “elephant”. Harus dari vocab yang dijelaskan. Misalnya
diperhatikan bahwa kedua kata tersebut dalam lagu tersebut dibahas mengenai
tidak hanya memiliki penulisan yang anggota tubuh “part of body” maka guru
berbeda tapi juga dari segi arti. Namun harus memberikan atau menunjukan
banyak siswa di kelas tiga yang benda tersebut baik melalui gambar
mengucapkan dengan cara yang sama. ataupun real thing-nya. Selain itu guru
Tentu hal-hal kecil tersebut harus juga harus menggunakanya kedalam
menjadi perhatian dari guru mengingat sebuah kalimat agar siswa memahami
kekeliruan seperti itu akan menjadi konsep dari apa yang disampaikan. Hal
sesuatu yang kurang baik jika dibiarkan ini sangat penting mengingat hapalan
terus menerus. saja akan kurang maksimal apabila tidak
Guru dan siswa bersama-sama dibarengi oleh penggunaan kata-kata
menyanyikan lagu (guiding). tersebut kedalam bentuk kalimat.
Dalam kegiatan ini, guru bersama-
sama dengan siswa menyanyikan lagu

149
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

Setelah dirasa cukup, guru bersama- bahwa hampir semua siswa di TK Al


sama menyanyikan kembali lagu yang Ikhlas mengalami peningkatan dalam hal
tadi dibahas. penguasaan kosakata. Hal tersebut dapat
Untuk mengukur tingkat efektifitas kita lihat dari jumlah bintang yang didapat
penggunaan lagu dalam memperkenalkan berada pada range 5 – 7 kata “baik”
kosakata bahasa Inggris, peneliti terlebih hampir semua siswa dapat
menggunakan test berupa test oral seperti menambah kosakata yang mereka miliki
yang dilakukan ketika pre test. Hal ini dari hasil test sebelumnya atau jika di rata-
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana rata dari hasil pre test sebesar 2,6 lebih
tingkat penguasaan kosakata bahasa kecil dari hasil post test sebesar 5,2.
Inggris yang dimiliki oleh anak. Sebagai pembuktian peneliti melakukan
Berdasarkan tabel 1, kita dapat melihat uji hipotesis sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil uji hipotesis

One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2- Mean Difference 95% Confidence Interval of the
tailed) Difference
Lower Upper
Post test 9.966 16 .000 5.23529 4.1217 6.3489

Dari hasil pengujian hipotesis yang hal ini mengingat karakter atau media yang
dilakukan, dapat kita lihat bahwa t hitung dibutuhkan oleh anak senantiasa berbeda.
yang didapat adalah sebesar 9.96 lebih Anak DD misalnya, dia tidak mengalami
besar dari df 16 atau 1.74 pada t-tabel atau peningkatan kosakata yang signifikan jika
dengan kata lain t-hitung lebih besar dari t- dibandingkan dengan teman-teman
table atau t-hitung > t-tabel yang juga lainnya. Selain anaknya yang cenderung
dapat diartikan bahwa Ho ditolak. Dengan pendiam dan juga pemalu, lagu juga bukan
demikian dalam penelitian ini berarti merupakan sesuatu yang disukai. Ketika
penggunaan lagu sangat efektif untuk ditanya mengenai hal apa yang dia sukai,
memperkenalkan kosakata bahasa Inggri DD menjawab bahwa dia senang
terhadap anak. mewarnai (gambar). Tentu kreatifitas guru
Namun penggunaan lagu yang yang tinggi sangat dituntut dalam hal
dilakukan di TK Al Ikhlas serta merta pengenalan bahasa Inggris. Terlebih guru
dijadikan andalan secara terus menerus, tidak bisa berpatokan kepada satu teknik

150
Pengenalan Kosakata Bahasa
Irfan Fajrul Falah

saja dalam mengembangkan potensi yang Pulukadang, WT & Laiya, SW. (2010).
dimiliki oleh anak khususnya dalam aspek “Meningkatkan Pengenalan
Kosakata Bahasa Inggris Melalui
kebahasaan. Metode Gerak dan Lagu Pada Anak
Kelompok B di TK Pembina
Kecamatan Kota Selatan
SIMPULAN
Gorontalo”
Memperkenalkan bahasa Inggris
yang merupakan bahasa asing di negara Shen, C. (2009). Using English songs: An
enjoyable and effective approach to
kita bukanlah pekerjaan yang sederhana ELT” English Language Teaching,
melainkan sesuatu yang harus dilakukan Vol 2 Issue 1, 88-94.
secara terus menerus. Ada berbagai
Sophya IV. (2013). Pembelajaran Bahasa
metode ataupun media yang dapat Inggris Melalui Lagu Pada Anak
digunakan untuk mengembangkan Usia Dini” STAIN Kudus Vol I No I
Juli-Desember 2013.
kemampuan bahasa Inggris anak yang
salah satunya adalah melalui lagu. Suyatno, K. (2010). English for Young
Learners. Jakarta: Bumi Aksara
Penggunaan lagu tersebut tidak hanya
terbatas sebagai media untuk anak Tarigan, H G. (2012). Pengajaran
mengenal bahasa Inggris tetapi Kosakata. Bandung: Angakasa.

penggunaan lagu juga dapat dijadikan


sebagai alternatif dalam menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan yang
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Brewster, J., Ellis, G., Girard, D. (2003).
The Primary English Teachr’s
Guide. England: Penguin English.

Brown, H. D. (2000). Teaching by


Principles: Teaching Language to
Young Learners. Cambridge.

Millington, NT. (2011). “Using Song


Effectively to Teach English to
Young Learner” Language
Education In Asia, Vol 2 Issue 1
page 134-141

152

Anda mungkin juga menyukai