Anda di halaman 1dari 11

MANUAL BOOK

PRO MITS
WATER TREATMENT RO SYSTEM
PT.B.BRAUN MEDICAL INDONESIA
2019

PT MITRA TIRTA SUKSES


Business Park, Komp.Cipinang Indah II Blok BB/07
Jl. Rajawali, Pondok Bambu, Duren Sawit
Jakarta Timur
Telp / fax : 021-29474881, 29474882
Fax. 021-29474883

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI __________________________________________________________ ii


BAB I ________________________________________________________________ 1
PENDAHULUAN ______________________________________________________ 1
1.1. Umum _______________________________________________________ 1
1.2. Paramater-Parameter Air_______________________________________ 1
BAB II _______________________________________________________________ 2
PENJELASAN PROSES _________________________________________________ 2
2.1. Umum _______________________________________________________ 2
2.2. Unit Treatment, Instrument pendukung & Fungsi __________________ 2
2.3. Dasar Perencanaan ____________________________________________ 4
2.4. Prosedur pengoprasian _________________________________________ 3
BAB III _______________________________________________________________ 6
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN _____________________________________ 6
BAB IV _______________________________________________________________ 7
TROUBLE SHOOTING _________________________________________________ 7

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Buku ini berisi petunjuk tentang pengoperasian Water Treatment Plant RO System
untuk PT.B.Braun Medical Indonesia.
Water Treatment Plant RO System difungsikan untuk mengolah air baku yang belum
memenuhi syarat agar dapat memenuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan atau
persyaratan yang dibutuhkan.

1.2. Paramater-Parameter Pada Air


Di dalam air ada 3 (tiga) jenis parameter air dilihat dari jenis unsur / senyawanya, yaitu :
1. Parameter Fisik.
2. Parameter Kimia.
3. Parameter Biologi.

Parameter fisik dari air biasanya berhubungan dengan indra manusia seperti
penglihatan, sentuhan, rasa, atau penciuman. Untuk kategori ini adalah meliputi
Turbidity (kekeruhan), Warna, Bau, Rasa, dan Suhu. Sistem pengolahan yang umum
digunakan adalah melalui Pengendapan (Sedimentasi), Filtrasi, Chlorinasi.

Sedangkan untuk unsur/senyawa yang termasuk di dalam Parameter Kimia dan paling
sering terlihat di dalam air adalah Fe, Mn, Ca, Mg, Na, SO4 , CO3 , dan lain-lain. Untuk
pengolahan bila parameter tersebut berlebihan di dalam air adalah dengan Filtrasi yang
menggunakan media tertentu, Reverse Osmosis, Sistem Demineralisasi dan Destilasi.

Parameter terakhir adalah Parameter Biologi. Hal ini berhubungan dengan adanya
mikroorganisme di dalam air dan bila jumlahnya berlebihan akan mengganggu kinerja
dari alat kesehatan yang digunakan. Sistem pengolahan yang paling umum digunakan
adalah dengan menggunakan disinfectant antara lain adalah Injeksi Chlor (Chlorinasi),
UV System, Ozone System.

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
BAB II
PENJELASAN PROSES

2.1. Umum
Water Treatment Plant RO Sytsem memiliki standar tertentu yang harus dipenuhi.
Prioritas yang diutamakan adalah output dari Water Treatment Plant RO System
memenuhi standar yang ditentukan PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesia)
yaitu AAMI (Association for the Advancement of Medical Instrumentation).

2.2. Unit Treatment, Instrument Pendukung & Fungsi


Untuk mencapai output yang sesuai standar AAMI tersebut diperlukan tahapan-tahapan
dalam proses Water Treatment Plant RO System.

2.2.a Unit Treatment & Fungsi

a) Raw Water Tank (Tangki Air Baku) berfungsi untuk menampung sementara air
baku sebelum masuk ke system pengolahan. Raw water tank juga dapat digunakan
untuk mengontrol air baku.

b) Filter Pump (Pompa Filter) berfungsi untuk mendistribusikan air dari tangki air
baku ke filter agar tekanan bisa mencapai minimal 2,5 bar. Pompa ini bekerja
secara automatis dengan level control dan high pressure switch.

c) Sediment Filter Berfungsi untuk menurunkan kandungan besi (Fe) dan Mangan
(Mn) dalam air. Kandungan besi (fe) dan Mangan (mn) 3berlebihan dapat
mengganggu kinerja dari membrane RO.

d) Organic Removal Filter I (Carbon Filter) Berfungsi untuk menurunkan


kekeruhan, bau, warna, clorine dalam air. Keruh, bau, warna dan chlorine (bila
memakai air pdam) dalam air dapat mengganggu kinerja membrane RO, bahkan
chlorine bisa merusak membrane.

e) Softener Filter (Ion Echange Resin) Berfungsi untuk menurunkan kesadahan


(Ca dan Mg) dalam air , kandungan kesadahan ini perlu dikurangi dengan tujuan
untuk menghindari terjadinya penyumbatan (clogging) akibat kerak (scale) pada
membrane R.O sehingga usia membrane akan lebih lama.

f) Organic Removal Filter II (Carbon Filter) Berfungsi untuk menurunkan


kekeruhan, bau, warna, clorine yang tersisa dari penyaringan sebelumnya. Keruh,
bau, warna dan chlorine (bila memakai air pdam) dalam air dapat mengganggu
kinerja membrane RO, bahkan chlorine bisa merusak membrane.

g) Micron Filter Big Blue / Sediment Pre Filter RO Berfungsi untuk menahan
partikel-partikel padat yang terlepas dari pre trearment sebelumnya. Filter ini
sebagai pre treatment terakhir dari air baku sebelum masuk ke Clean Water Tank.

h) Clean Water Tank (Tangki Air Bersih) berfungsi untuk menampung sementara
air bersih sebelum didistribusikan ke RO System.

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
i) Feeder Pump (Pompa Feed) berfungsi untuk mentransfer air bersih dari Clear
Water Tank menuju ke RO System.

j) Micron Filter Big Blue / Sediment Pre Filter RO Berfungsi untuk menahan
partikel-partikel padat yang terlepas dari pre trearment sebelumnya. Filter ini
sebagai pre treatment terakhir dari air baku sebelum masuk ke unit RO System.

k) R.O (Reverse Osmosis) system adalah bagian dari proses pengolahan air yang
berfungsi untuk memurnikan air dengan memisahkan total dissolved solid pada air
dengan cara air disaring melalui membrane berpori 0,0001 mikron dengan tekanan
tinggi (100 s/d 200psi). Out put dari RO terbagi menjadi 2 (dua) yaitu produk dan
reject dengan perbandingan rata – rata 1 : 1.

l) Product Water Tank (Tangki Air Produk) berfungsi untuk menampung


sementara air product dari RO sebelum didistribusikan ke mesin atau peralatan
yang digunakan, dengan menggunakan pompa distribusi SS. Jaringan distribusi air
RO ke mesin atau peralalatan yang digunakan di buat sirkulasi (looping).

m) Distribution Pump / Pompa distribusi berfungsi untuk mendistribusikan air RO


(dalam Tangki Produk) ke mesin atau peralatan yang digunakan dan sisanya akan
kembali ke tangki air produk.

n) Ultra Violet System


Ultraviolet System berfungsi sebagai desinfektan atau sterilisasi air dengan cara
di sinari cahaya Ultraviolet sebelum air ke Haemodialisa.

o) Filter Distribusi / Pirogen Filter Berfungsi untuk menangkap / menahan


pirogen (cangkang bakteri / bakteri yang sudah mati) setelah di sinari oleh
ultraviolet.

2.2.b Instrument Pendukung & Fungsi

a) Panel Control berfungsi untuk mengontrol semua kelistrikan pada system water
treatment agar aman dan agar dapat difungsikan secara automatic maupun manual
sesuai permintaan user. Dalam panel control terdapat Buzer yang berfungsi
sebagai alarm apabila kapasitas ro sudah mulai menurun (level air pada tangki
produk tinggal ¾ ) maka buzzer akan berbunyi.

b) Presure Gauge berfungsi untuk memonitor pressure (tekanan ) air pada system
water treatment.

c) Pressure switch Berfungsi untuk mengontrol pompa sehingga pompa dapat diatur
pada tekanan berapa pompa harus mati dan pada tekanan berapa pompa harus
hidup.

d) Level Control Berfungsi untuk mengontrol pompa yang dihubungkan pada level
air di tangki. Bisa di fungsikan untuk menghidupkan pompa pada saat air di tangki
kosong (mengisi) maupun mematikan pompa bila air di tangki kosong (pengaman
pompa).

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
e) Safety Valve berfungsi untuk mempertahankan tekanan yang akan di distribusikan
kejaringan pipa agar tidak melebihi kemampuan tekanan yang di harapkan oleh
distribution pump (pompa distribusi).

f) Flow Meter Berfungsi untuk mengukur flow air pada RO.

2.3. Dasar Perencanaan


Desain Water Treatment Plant RO System atau Peralatan (sesuai kebutuhan) dibuat
berdasarkan :

1. Kualitas air baku :


Kualitas air baku yang akan digunakan / akan di proses oleh Water Treatment Plant
atau Reverse Osmosis (RO) untuk kebutuhan Mesin atau peralatan PT.B.Braun
Medical Indonesia.

2. Kualitas air Produk :


Kualitas air product harus mencapai standar yang diberlakukan oleh PERNEFRI yaitu
Standar AAMI.

2.4. Prosedur Pengoperasian Water Treatment


No Unit Treatment Sistem Operasi
1 Tangki air baku Harus selalu terisi air / Suply air harus selalu tersedia
Pompa ini bekerja secara otomatis, dikontrol oleh pressure switch, level
2 Pompa Filter control, yang ada pada pompa tersebut dan terdapat pressure gauge
untuk memonitor tekanan. Power listrik harus selalu tersedia.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
3 Sediment Filter tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di
backwash. Backwash / Pencucian Iron Removal Filter ini secara
automatic di atur berdasarkan waktu. Biasanya di atur 2x dalam 1
minggu.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
Organic Removal antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
4 Filter I / Carbon tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di
Filter backwash. Backwash / Pencucian carbon Filter ini secara automatic di
atur berdasarkan waktu. Biasanya di atur 2x dalam 1 minggu.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi.pada system
5 Softener Filter
ini akan terjadi proses regenerasi resin, Regenerasi,Backwash /
Pencucian Softener Filter ini secara automatic di atur berdasarkan waktu.
Biasanya di atur 3x dalam 1 minggu.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
Organic Removal
inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
6 Filter II / Carbon
antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
Filter
tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di
Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa
Oleh : Muchanafi
backwash. Backwash / Pencucian carbon Filter ini secara automatic di
atur berdasarkan waktu. Biasanya di atur 2x dalam 1 minggu.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
Micron Filter / inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
7 Sediment Pre antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
Treatment tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di ganti.
Biasanya rata-rata pengantian per 2 bulan.
Clean Water Harus selalu terisi air bersih / Supply air bersih harus selalu tersedia.
Tank (Tangki Air
8
Bersih)

Pompa ini bekerja secara otomatis, dikontrol oleh pressure switch, level
Feeder Pump control, yang ada pada pompa tersebut dan terdapat pressure gauge
9
(Pompa Feed) untuk memonitor tekanan pada pompa. Power listrik harus selalu
tersedia.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
Micron Filter / inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
10 Sediment Pre antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
Treatment tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di ganti.
Biasanya rata-rata pengantian per 2 bulan.
Tekanan operational 100 – 200 psi, tekanan inlet harus 2 bar sampai 4
11 Reverse Osmosis bar dapat dilihat pada pressure gauge. Tedapat flow meter untuk
memonitor kapasitas RO.
Produk water Harus selalu tersedia air minimal ½ tangki, karena apabila kurang dari ½
12 tank / Tangki air tangki maka alarm pada panel akan bunyi.
Produk
Distribution Pompa ini bekerja secara otomatis, dikontrol oleh pressure switch dan
13 Pump / Pompa panel control. Power listrik harus selalu tersedia. Tekanan operational 20
Distribusi psi – 30 psi dan dapat di atur baik di naikan atau diturunkan.
Ultraviolet harus selalu hidup, terdapat penghitung waktu mundur pada
Ultraviolet
14 balast UV. Bila waktu UV habis alarm akan berbunyi dan pada disply
System
balast menunjukan tanda “A3”. Maka UV lamp harus diganti.
Tekanan operational maksimal 20 psi – 30 psi dapat diatur sesuai
kebutuhan.Terdapat pressure gauge pada inlet dan outlet filter. Dalam
Filter Distribusi kondisi pompa hidup perbedaan tekanan antara pressure gauge inlet dan
15
/Pirogen Filter outlet harus dibawah 10 psi. apabila perbedaan tekanan lebih dari 10 psi
artinya filter sudah mampet dan harus di ganti. Dalam kondisi normal
pengantian rata-rata per 6 bulan (air RO).

Instrumen
No Sistem Operasi
Pengdukung
Switch pada posisi Dialisys = untuk tindakan Dialisys (pompa hidup
terus-menerus)
Switch pada posisi Rest = bila tidak ada tindakan dialysis (pompa hidup
5-10 menit dan mati selama 1-2 jam dapat diatur).
1 Panel Control Keterangan :
pada saat switch posisi rest tekanan air tetap tersedia sehingga dapat
dilakukan tindakan dialisys (dalam kondisi sito bila tidak sempat) tidak
perlu melakukan pemindahan switch ke posisi dialysis. Dengan kondisi
demikian alat Haemodialisa dapat di operationalkan secara automatic
Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa
Oleh : Muchanafi
disinfectant di pagi hari.
Pada pressure gauge sudah diberikan tanda merah dan biru.
1) Arah jarum pada posisi merah artinya system water treatment
2 Pressure Gauge tidak normal.
2) Arah jarum pada posisi biru artinya system water treatment
normal
3 Pressure Switch Terdapat pada semua pompa. Atur tekanan pompa sesuai kebutuhan.
Terdapat pada semua tangki baik air baku maupun produk RO
Level control pengisian air harus pada posisi paling atas.
4 Level Control
Level Control alarm / buser di tangki air produk pada posisi ½ tangki
Level control kosong (pengaman pompa) pada posisi paling bawah
safety valve akan membuka valvenya sangat cepat langsung apabila
terjadi tekanan berlebih (excess pressure). Safety valve ini akan menutup
5 Safety Valve
kembali jika tekanan yang diterima valve telah berada dibawah pressure
normal (set normal)
Terdapat pada RO system sudah diberi tanda merah dan biru.
6 Flow Meter 1) Floating pada posisi merah artinya kapasitas produksi menurun
2) Floating pada posisi biru artinya kapasitas produkasi normal

BAB III
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Mesin-mesin dan peralatan yang rusak, dapat menyita waktu dan memerlukan biaya yang mahal
dalam perbaikanya. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin-
mesin dan peralatan setiap harinya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih
fatal.

Sasaran pemeliharaan yaitu agar peralatan yang ada pada instalasi dapat beroperasi sebagaimana
mestinya secara berkesinambungan. Dalam pemeliharaan alat harus diperhatikan lama operasi (life
time), dimana alat-alat dijalankan tidak melebihi dari waktu yang telah ditentukan.

3.1 Pemeliharaan dan Perbaikan

No Peralatan Pemeliharaan Perbaikan


Bila terjadi bocor harus segera
1 Tangki air baku Di kuras per 6 bulan 1 x
ditambal atau diganti.
Bila bocor segera di perbaiki, bila
2 Pompa Filter Di beri pelumas per 3 bulan 1 x motor terbakar / lemah harus segera
diganti
Ganti media per 1 tahun
Iron Removal Bila bocor harus segera diperbaiki /
3 Atur backwash 2 x dalam 1
Filter diganti.
minggu
Organic Ganti media per 1 tahun
Bila bocor harus segera diperbaiki /
4 Removal Filter I Atur backwash 2 x dalam 1
diganti.
/ Carbon Filter minggu
Ganti media per 1 tahun Bila bocor harus segera diperbaiki
5 Softener Filter
Atur backwash 2 x dalam 1 / diganti.

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
minggu
Organic
Ganti media per 1 tahun
Removal Filter Bila bocor harus segera diperbaiki /
6 Atur backwash 2 x dalam 1
II / Carbon diganti.
minggu
Filter
Micron Filter / Bila bocor harus segera diperbaiki /
7 Sediment Pre Ganti setiap 2 bulan 1 x diganti.
Treatment
Clean Water
Bila bocor harus segera diperbaiki
8 Tank (Tangki Di kuras per 6 bulan 1 x
/ diganti.
Air Bersih)
Bila bocor segera di perbaiki, bila
Feeder Pump motor terbakar / lemah harus segera
9 Di beri pelumas per 3 bulan 1 x
(Pompa Feed) diganti.

Micron Filter / Bila bocor harus segera diperbaiki /


10 Sediment Pre Ganti setiap 2 bulan 1 x diganti.
Treatment
Ganti membrane per 1-2 tahun Bila bocor segera di perbaiki, bila
Reverse (maksimal). motor terbakar / lemah harus segera
11
Osmosis (RO) Lumasi motor pompa RO per 3 diganti
bulan
Bila terjadi bocor harus segera
Tangki air
12 Di kuras per 6 bulan 1 x ditambal atau diganti.
Product
Pompa Bila bocor segera di perbaiki, bila
13 Distribusi/ Di beri pelumas per 3 bulan 1 x motor terbakar / lemah harus segera
sirkulasi diganti
Ganti lampu per 10.000 jam /
Ultra
kurang lebih per 1 tahun. Reset Bila bocor segera di perbaiki, bila
14 violet
tamer pada balas pada saat lampu putus segera diganti.
system
penggantian lampu.
Pirogen Bila bocor harus segera diperbaiki
15 Di ganti per 6 bulan 1 x
filter / diganti.

Catatan : Umur produk peralatan di atas bisa lebih lama atau lebih singkat, tergantung dari kualitas
air yang akan diolah.

BAB IV
TROUBLE SHOOTING
Instalasi Water Treatment Plant RO Sytsem ini dirancang dengan dasar memperkecil adanya
gangguan-gangguan yang mungkin timbul dalam operasional. Di dalam daftar berikut diuraikan
beberapa kelainan pada peralatan utama, penyebab serta cara mengatasinya.

4.1. Water Treatment


No Peralatan Gejala Cara Mengatasi
1 Tangki air baku Kosong Cek supply air baku, kemungkinan mati.

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
1.) Cek tanki air product RO kemungkinan penuh,
Cek valve setelah pompa kemungkinan ada yang
tertutup, Cek tangki air baku kemungkinan kosong,
Cek power listrik kemungkinan mati, Cek sediment
1) Mati
pre treatment RO kemungkinan kotor dan mampet,
2 Pompa filter 2) Keluar air
cek motor pompa kemungkinan terbakar dan harus
tekanan kurang
diganti.

2.) Motor lemah harus ganti pompa.

1.) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup, cek


1. Tidak keluar air pompa kemungkinan mati (liat no 2).
2. Product kecil
3 Sand FIlter
2.) Backwash secara manual kemungkinan terjadi
penyumbatan.

1.) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup, cek


pompa kemungkinan mati (liat no 2).
Organic Removal 1. Tidak keluar air
4 Filter I / Carbon 2. Product kecil
2.) Backwash secara manual kemungkinan terjadi
Filter
penyumbatan.

1.) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup, cek


1. Tidak keluar air pompa kemungkinan mati (liat no 2).
Organic Removal
2. Product kecil
5 Filter II / Carbon
2.) Backwash secara manual kemungkinan terjadi
Filter
penyumbatan.

1.) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup,


1. Tidak keluar air cek pompa kemungkinan mati (liat no 2).
6 Softener Filter 2. Product kecil
2.) Backwash secara manual kemungkinan terjadi
penyumbatan.
1) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup, cek
pompa kemungkinan mati (liat no 2).
Micron Filter /
1.Tidak keluar air 2) Pompa lemah (no 2 gejala 2), cartridge
7 Sediment Pre
2.Keluar air sedikit mampet harus diganti.
Treatment
3) Media filter mulai jenuh.

Clear Water Tank


8 (Tangki Air Kosong Cek supply air baku, kemungkinan mati.
Bersih)
1.) Cek tanki air product RO kemungkinan penuh,
ball valve setelah pompa kemungkinan ada yang
tertutup, Cek tangki air baku kemungkinan kosong,
1) Mati
Feeder Pump Cek power listrik kemungkinan mati, Cek sediment
9 2) Keluar air
(Pompa Feed) pre treatment RO kemungkinan kotor dan mampet,
tekanan kurang
cek motor pompa kemungkinan terbakar dan harus
diganti.

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi
2.) Motor lemah harus ganti pompa

1) Ball valve kemungkinan ada yang tertutup, cek


pompa kemungkinan mati (liat no 2).
Micron Filter /
1.Tidak keluar air 2) Pompa lemah (no 2 gejala 2), cartridge
10 Sediment Pre
2.Keluar air sedikit mampet harus diganti.
Treatment
3) Media filter mulai jenuh.

1.Hidup mati. 1) Cek Sediment Pre treatment RO kemungkinan


2. Mati sudah mampet harus diganti.
3. Hidup tapi tidak
Produksi 2) Cek listrik kemungkinan mati, Cek tekanan
R.O air kemungkinan tekanan kurang (air supply
11
harus 2 s/d 4 bar). Bila kurang dari 2 s/d 4 bar
cek, Cek motor RO bila terbakar harus diganti.

3) Membrane mampet harus ganti, Regulator


Valve terbuka harus di atur ulang.
1.Kosong / Cek tanki kemungkinan bocor, cek RO
Product Water berkurang lebih kemungkinan mati (bila RO mati lihat no 9), cek
12
Tank dari ½ tangki kapasitas product RO kemungkinan menurun
(harus diganti membrane).
1. Tidak keluar air 1) Cek tanki air product RO kemungkinan
2. Product kecil kosong, Lihat valve setelah pompa
kemungkinan ada yang tertutup, Cek power
Distribution Pump listrik kemungkinan mati, Cek pirogen filter
13 / Pompa kemungkinan mampet, cek motor pompa
Distribusi kemungkinan terbakar dan harus diganti.

2) Motor lemah harus ganti pompa, pirogen filter


kotor harus diganti.
Cek power listrik kemungkinan mati, Cek ballast
Ultra violet 1.Mati
14 lampu kemungkinan terbakar, cek lamp
system 2.Alarm bunyi
ultraviolet kemungkinan putus
1.Tidak keluar air
15 Pirogen Filter 2. keluar air 1 & 2 .liat no 10 & 13
sedikit

Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa


Oleh : Muchanafi

Anda mungkin juga menyukai