PRO MITS
WATER TREATMENT RO SYSTEM
PT.B.BRAUN MEDICAL INDONESIA
2019
1.1. Umum
Buku ini berisi petunjuk tentang pengoperasian Water Treatment Plant RO System
untuk PT.B.Braun Medical Indonesia.
Water Treatment Plant RO System difungsikan untuk mengolah air baku yang belum
memenuhi syarat agar dapat memenuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan atau
persyaratan yang dibutuhkan.
Parameter fisik dari air biasanya berhubungan dengan indra manusia seperti
penglihatan, sentuhan, rasa, atau penciuman. Untuk kategori ini adalah meliputi
Turbidity (kekeruhan), Warna, Bau, Rasa, dan Suhu. Sistem pengolahan yang umum
digunakan adalah melalui Pengendapan (Sedimentasi), Filtrasi, Chlorinasi.
Sedangkan untuk unsur/senyawa yang termasuk di dalam Parameter Kimia dan paling
sering terlihat di dalam air adalah Fe, Mn, Ca, Mg, Na, SO4 , CO3 , dan lain-lain. Untuk
pengolahan bila parameter tersebut berlebihan di dalam air adalah dengan Filtrasi yang
menggunakan media tertentu, Reverse Osmosis, Sistem Demineralisasi dan Destilasi.
Parameter terakhir adalah Parameter Biologi. Hal ini berhubungan dengan adanya
mikroorganisme di dalam air dan bila jumlahnya berlebihan akan mengganggu kinerja
dari alat kesehatan yang digunakan. Sistem pengolahan yang paling umum digunakan
adalah dengan menggunakan disinfectant antara lain adalah Injeksi Chlor (Chlorinasi),
UV System, Ozone System.
2.1. Umum
Water Treatment Plant RO Sytsem memiliki standar tertentu yang harus dipenuhi.
Prioritas yang diutamakan adalah output dari Water Treatment Plant RO System
memenuhi standar yang ditentukan PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesia)
yaitu AAMI (Association for the Advancement of Medical Instrumentation).
a) Raw Water Tank (Tangki Air Baku) berfungsi untuk menampung sementara air
baku sebelum masuk ke system pengolahan. Raw water tank juga dapat digunakan
untuk mengontrol air baku.
b) Filter Pump (Pompa Filter) berfungsi untuk mendistribusikan air dari tangki air
baku ke filter agar tekanan bisa mencapai minimal 2,5 bar. Pompa ini bekerja
secara automatis dengan level control dan high pressure switch.
c) Sediment Filter Berfungsi untuk menurunkan kandungan besi (Fe) dan Mangan
(Mn) dalam air. Kandungan besi (fe) dan Mangan (mn) 3berlebihan dapat
mengganggu kinerja dari membrane RO.
g) Micron Filter Big Blue / Sediment Pre Filter RO Berfungsi untuk menahan
partikel-partikel padat yang terlepas dari pre trearment sebelumnya. Filter ini
sebagai pre treatment terakhir dari air baku sebelum masuk ke Clean Water Tank.
h) Clean Water Tank (Tangki Air Bersih) berfungsi untuk menampung sementara
air bersih sebelum didistribusikan ke RO System.
j) Micron Filter Big Blue / Sediment Pre Filter RO Berfungsi untuk menahan
partikel-partikel padat yang terlepas dari pre trearment sebelumnya. Filter ini
sebagai pre treatment terakhir dari air baku sebelum masuk ke unit RO System.
k) R.O (Reverse Osmosis) system adalah bagian dari proses pengolahan air yang
berfungsi untuk memurnikan air dengan memisahkan total dissolved solid pada air
dengan cara air disaring melalui membrane berpori 0,0001 mikron dengan tekanan
tinggi (100 s/d 200psi). Out put dari RO terbagi menjadi 2 (dua) yaitu produk dan
reject dengan perbandingan rata – rata 1 : 1.
a) Panel Control berfungsi untuk mengontrol semua kelistrikan pada system water
treatment agar aman dan agar dapat difungsikan secara automatic maupun manual
sesuai permintaan user. Dalam panel control terdapat Buzer yang berfungsi
sebagai alarm apabila kapasitas ro sudah mulai menurun (level air pada tangki
produk tinggal ¾ ) maka buzzer akan berbunyi.
b) Presure Gauge berfungsi untuk memonitor pressure (tekanan ) air pada system
water treatment.
c) Pressure switch Berfungsi untuk mengontrol pompa sehingga pompa dapat diatur
pada tekanan berapa pompa harus mati dan pada tekanan berapa pompa harus
hidup.
d) Level Control Berfungsi untuk mengontrol pompa yang dihubungkan pada level
air di tangki. Bisa di fungsikan untuk menghidupkan pompa pada saat air di tangki
kosong (mengisi) maupun mematikan pompa bila air di tangki kosong (pengaman
pompa).
Pompa ini bekerja secara otomatis, dikontrol oleh pressure switch, level
Feeder Pump control, yang ada pada pompa tersebut dan terdapat pressure gauge
9
(Pompa Feed) untuk memonitor tekanan pada pompa. Power listrik harus selalu
tersedia.
Tekanan operational antara 2 bar s/d 4 bar. Terdapat pressure gauge pada
Micron Filter / inlet dan outlet filter. Dalam kondisi pompa hidup perbedaan tekanan
10 Sediment Pre antara pressure gauge inlet dan outlet harus dibawah 10 psi. apabila
Treatment tekanan lebih dari 10 psi artinya filter sudah mampet dan harus di ganti.
Biasanya rata-rata pengantian per 2 bulan.
Tekanan operational 100 – 200 psi, tekanan inlet harus 2 bar sampai 4
11 Reverse Osmosis bar dapat dilihat pada pressure gauge. Tedapat flow meter untuk
memonitor kapasitas RO.
Produk water Harus selalu tersedia air minimal ½ tangki, karena apabila kurang dari ½
12 tank / Tangki air tangki maka alarm pada panel akan bunyi.
Produk
Distribution Pompa ini bekerja secara otomatis, dikontrol oleh pressure switch dan
13 Pump / Pompa panel control. Power listrik harus selalu tersedia. Tekanan operational 20
Distribusi psi – 30 psi dan dapat di atur baik di naikan atau diturunkan.
Ultraviolet harus selalu hidup, terdapat penghitung waktu mundur pada
Ultraviolet
14 balast UV. Bila waktu UV habis alarm akan berbunyi dan pada disply
System
balast menunjukan tanda “A3”. Maka UV lamp harus diganti.
Tekanan operational maksimal 20 psi – 30 psi dapat diatur sesuai
kebutuhan.Terdapat pressure gauge pada inlet dan outlet filter. Dalam
Filter Distribusi kondisi pompa hidup perbedaan tekanan antara pressure gauge inlet dan
15
/Pirogen Filter outlet harus dibawah 10 psi. apabila perbedaan tekanan lebih dari 10 psi
artinya filter sudah mampet dan harus di ganti. Dalam kondisi normal
pengantian rata-rata per 6 bulan (air RO).
Instrumen
No Sistem Operasi
Pengdukung
Switch pada posisi Dialisys = untuk tindakan Dialisys (pompa hidup
terus-menerus)
Switch pada posisi Rest = bila tidak ada tindakan dialysis (pompa hidup
5-10 menit dan mati selama 1-2 jam dapat diatur).
1 Panel Control Keterangan :
pada saat switch posisi rest tekanan air tetap tersedia sehingga dapat
dilakukan tindakan dialisys (dalam kondisi sito bila tidak sempat) tidak
perlu melakukan pemindahan switch ke posisi dialysis. Dengan kondisi
demikian alat Haemodialisa dapat di operationalkan secara automatic
Pro MiTS Water Treatment Plant Haemodialisa
Oleh : Muchanafi
disinfectant di pagi hari.
Pada pressure gauge sudah diberikan tanda merah dan biru.
1) Arah jarum pada posisi merah artinya system water treatment
2 Pressure Gauge tidak normal.
2) Arah jarum pada posisi biru artinya system water treatment
normal
3 Pressure Switch Terdapat pada semua pompa. Atur tekanan pompa sesuai kebutuhan.
Terdapat pada semua tangki baik air baku maupun produk RO
Level control pengisian air harus pada posisi paling atas.
4 Level Control
Level Control alarm / buser di tangki air produk pada posisi ½ tangki
Level control kosong (pengaman pompa) pada posisi paling bawah
safety valve akan membuka valvenya sangat cepat langsung apabila
terjadi tekanan berlebih (excess pressure). Safety valve ini akan menutup
5 Safety Valve
kembali jika tekanan yang diterima valve telah berada dibawah pressure
normal (set normal)
Terdapat pada RO system sudah diberi tanda merah dan biru.
6 Flow Meter 1) Floating pada posisi merah artinya kapasitas produksi menurun
2) Floating pada posisi biru artinya kapasitas produkasi normal
BAB III
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Mesin-mesin dan peralatan yang rusak, dapat menyita waktu dan memerlukan biaya yang mahal
dalam perbaikanya. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin-
mesin dan peralatan setiap harinya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih
fatal.
Sasaran pemeliharaan yaitu agar peralatan yang ada pada instalasi dapat beroperasi sebagaimana
mestinya secara berkesinambungan. Dalam pemeliharaan alat harus diperhatikan lama operasi (life
time), dimana alat-alat dijalankan tidak melebihi dari waktu yang telah ditentukan.
Catatan : Umur produk peralatan di atas bisa lebih lama atau lebih singkat, tergantung dari kualitas
air yang akan diolah.
BAB IV
TROUBLE SHOOTING
Instalasi Water Treatment Plant RO Sytsem ini dirancang dengan dasar memperkecil adanya
gangguan-gangguan yang mungkin timbul dalam operasional. Di dalam daftar berikut diuraikan
beberapa kelainan pada peralatan utama, penyebab serta cara mengatasinya.