Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rizky Dharmansyah

Kelas : XII.Ips.4
Tugas Biologi

1. Sindrom Turner
Sindrom Turner merupakan kelainan genetik pada perempuan karena kekurangan
satu kromosom X. Biasanya, perempuan memiliki kromosom seks XX yang
berjumlah 46 buah, tetapi pada penderita Sindrom Turner, kromosomnya menjadi
XO dan hanya berjumlah 45 buah. Penderita Sindrom Turner juga mengalami
infertil.

2. Sindrom Jacob
Sindrom Jacob hanya diderita oleh laki-laki. Sindrom Jacob terjadi karena ada 1
tambahan kromosom Y pada susunan genetik laki-laki. Sehingga kromosomnya
menjadi XYY. Meskipun menyebabkan kelainan genetik, sindrom ini tidak
diwariskan secara turun temurun.

3.Sindrom Klinefelter
Kelainan ini disebabkan oleh kelebihan kromosom X pada laki-laki. Oleh karena
itu, pada penderita Klinefelter, kromosomnya menjadi XXY. Salah satu ciri fisik
yang terlihat dari penderita sindrom klinefelter adalah payudara yang membesar.
4. Sindrom Patau
Disebut juga sebagai Trisomy 13. Pada penderita Sindrom Patau, terdapat 3 salinan
kromosom dan mengalami kelainan pada kromosom ke-13. Selain itu, Sindrom
Patau merupakan kondisi genetik. Sehingga penyakit ini hanya bisa diwariskan
berdasarkan garis keturunan saja.

5.Sindrom Edward
Masih termasuk kelainan pada kromosom. Kromosom yang mengalami kelainan
pada Sindrom Edward adalah kromosom nomor 18. Salah satu ciri bayi yang
mengalami Sindrom Edward terlihat pada jari yang tumpang tindih dengan kondisi
telapak tangan yang menggenggam.

6. Sindrom Metafemale
Sindrom ini sering juga disebut dengan sindrom wanita super, yang menyebabkan
penderitanya menjadi berperawakan lebih besar dari perempuan pada umumnya.
Hal ini disebabkan kelebihan kromosom X pada pengidapnya, sehingga penderita
Sindrom Metafemale biasanya memiliki kromosom XXX.

7. Anemia sel sabit


Penyakit anemia yang terjadi akibat mutasi gen disebut penyakit anemia sel sabit.
Pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk bulan sabit, sehingga
tidak mampu mengantarkan oksigen secara maksimal. Selain itu, bentuk sabit itu
juga mempersulit pergerakan sel darah merah. Akibatnya merusak fungsi organ
karena terhambatnya distribusi sel darah merah yang mengangkut oksigen.

Anda mungkin juga menyukai