TES MASUK
TNI ALL IN ONE
TES MASUK
ALL IN ONE
TNI
Menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau
POLRI merupakan impian banyak pemuda bangsa
ini. Untuk masuk menjadi anggota TNI-POLRI, calon
anggota harus mengikuti serangkaian tes. Tes
tersebut tentu saja dibuat dalam tingkat kesulitan
yang tinggi. Di sinilah letak kesulitan yang harus
dihadapi oleh setiap peminat profesi TNI-POLRI.
Dwi Rismanto
Hartiningsih
Itaristanti
GWI. 703.15.5.009
© Penerbit PT Grasindo,
Jalan Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2014.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun (seperti cetakan, fotokopi, mikrofilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman
suara) tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta/Penerbit.
TNI dan POLRI sebagai alat pertahanan negara, setiap tahunnya pasti kekurangan personil, baik
karena memasuki masa purna, meninggal dunia akibat menjalankan tugas, serta mengundurkan
diri dengan alasan tertentu. Hal ini selalu terjadi di TNI maupun POLRI sehingga dibutuhkan personil
baru yang memiliki dedikasi tinggi untuk mengisi kekosongan tersebut.
Untuk melaksanakan proses perekrutan tenaga, Mabes TNI maupun Mabes POLRI mengadakan
seleksi calon Taruna, Tamtama, dan Bintara. Pelaksanaan tes ini dilakukan secara online yaitu sistem
CAT, pada 2015 nanti.
Buku ini hadir sebagai referensi bagi para calon Taruna, Tamtama, dan Bintara TNI/POLRI
sehingga dapat lulus dalam ujian seleksi nantinya. Buku ini diperkaya dengan beragam contoh soal
serta materi pengetahuan TNI/POLRI dengan harapan para calon mendapatkan ilham khasanah
pengetahuan TNI maupun POLRI.
Harapan penulis adalah pembaca dapat diterima sebagai anggota TNI atau POLRI yang
berwibawa, berdedikasi, amanah, dan mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
buku ini. Semoga Allah mengabulkan cita-cita kita, mendapatkan calon TNI dan POLRI yang
berwibawa, berdedikasi, amanah, dan mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya. Sesuai amanah
UUD 1945 yaitu “Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara, bukan Jabatan dan Tingkatan”.
Penulis
Daftar Isi v
Bab 6 Paket Pengayaan Tes Tamtama TNI dan POLRI ............................................... 111
PENDAHULUAN
Menjadi TNI atau Polri merupakan impian banyak pemuda bangsa ini. Bukan hanya pemuda,
bahkan anak-anak banyak yang bercita-cita menjadi TNI atau Polri. Alasannya cukup jelas dan
diketahui banyak orang.
Seorang anggota TNI/Polri memperoleh gaji tetap, beragam tunjangan, dan tentunya dana
pensiun di masa tua. Cukup dengan patuh dan melaksanakan tugas negara sebaik-baiknya, uang
dan kebutuhan lainnya akan mengucur dengan sendirinya. Tidak berhenti sampai di situ, seorang
prajurit selalu berpenampilan rapi dan berwibawa dengan seragam dan postur tubuh yang tegap.
Hampir semua orang cinta dan kagum dengan anggota TNI dan Polri.
Semakin banyak yang berminat untuk menjadi TNI atau Polri, semakin sulit pula untuk masuk
menjadi bagian di dalamnya. Kebutuhan TNI dan Polri terus bertambah namun tidak sebanyak
peminatnya. Satu posisi diperebutkan oleh sekian banyak orang. Untuk mengatasi hal ini, pihak
pemerintah mengadakan ujian masuk.
Ujian ini tentu saja dibuat dalam tingkat kesulitan yang tinggi. Tidak hanya kesulitan tinggi,
tetapi juga melewati beberapa tahapan. Di sinilah letak kesulitan yang harus dihadapi oleh setiap
peminat profesi TNI/Polri. Tekad yang kuat perlu didukung usaha nyata yang keras. Salah satu
usaha yang perlu dilakukan adalah melatih diri untuk menjadi pandai, kuat, dan bermental baja.
Menjadi pandai tentunya dengan cara terus belajar.
Salah satu mata ujian masuk TNI/Polri adalah tes psikologi, kompetensi dasar, dan ujian mengenai
TNI/Polri serta perundang-undangan yang berkaitan. Jenis tes ini harus dilalui dengan belajar
yang keras sebab berupa ujian materi. Ujian psikologi berhubungan erat dengan faktor intelejensi
bawaan sehingga jika anda termasuk orang dengan IQ tinggi maka hal tersebut tidak masalah.
Namun, bukan hanya bergantung pada faktor intelejensi bawaan, tes psikologi juga dapat dilalui
dengan lancar apabila sering melakukan latihan.
Tes kompetensi dasar, keprajuritan, dan perundang-undangan lebih mengasah kemampuan
yang berhubungan dengan bidang keilmuan. Oleh karena itu, jangan berharap dapat
menyelesaikannya dengan baik jika tidak belajar. Peserta ujian harus mempersiapkan diri dengan
berlatih keras dengan soal tanya jawab mengenai materi yang berkenaan.
Menjadi kuat tentunya dilakukan dengan melatih fisik setiap hari. Seorang prajurit harus
memiliki fisik yang bagus. Oleh karena itu, uji fisik selalu menjadi pertimbangan utama untuk
penerimaan TNI/Polri. Bukan hanya uji fisik, saat penerimaan seorang calon TNI/Polri harus sudah
memenuhi kriteria fisik tertentu. Di antara kriteria fisik yang harus dimiliki adalah tinggi semampai
dengan standar tertentu, berat badan tertentu, tidak mengalami minus pada mata, dan beragam
kriteria fisik lainnya.
Bab 1—Pendahuluan 1
2. Arti dan Makna Lambang dari Ketiga Matra yang ada di TNI
a. Lambang TNI AD
KARTIKA memiliki arti bintang, EKA berarti satu, dan PAKSI
berarti burung. KARTIKA EKA PAKSI berasal dari bahasa sansekerta yang
berarti burung gagah perkasa tanpa tanding menjunjung cita-cita
tinggi TNI Angkatan Darat yang kuat senantiasa menjunjung tinggi
cita-cita, yaitu keluhuran nusa dan bangsa serta keprajuritan yang
sejati.
Arti dan makna:
• Garuda
Memiliki makna sebagai kekuatan dan kesanggupan mencapai KARTIKA EKA PAKSI
cita-cita sebagai prajurit.
b. Lambang TNI AL
Mempunyai arti “Di Laut Kita Jaya”. Kata Jalesveva Jaya Mahe
diambil dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuno.
Arti dan makna:
• Garuda Pancasila
Merupakan falsafah negara Republik Indonesia.
• Jangkar
Menggambarkan semangat bahari dan kecintaan prajurit
TNI AL terhadap seluruh nusantara. JALESVEVA JAYA MAHE
c. Lambang TNI AU
Arti dan makna:
Lambang TNI AU berwujud burung Garuda yang sedang
merentangkan kedua sayapnya dengan gagah perkasa dan
mencengkram lima buah anak panah di atas perisai yang
berlukiskan peta Indonesia. Posisi kepala Burung Garuda
menoleh ke arah timur (arah peta dalam perisai) menyandang
pita horisontal yang bertuliskan motto “Swa Bhuwana Paksa”.
Burung Garuda tersebut dilingkari oleh dua untai manggar
atau bunga kelapa yang kedua pangkalnya bertemu di bawah
perisai di mana pada kiri dan kanan perisai terdapat jilatan
api atau lidah api, selanjutnya akan diuraikan secara berturut-
turut sebagai berikut: SWA BHUWANA PAKSA
b. Angkatan Laut
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (atau biasa disingkat TNI Angkatan Laut atau
TNI-AL) adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional
Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di
laut.
TNI Angkatan Laut dibentuk pada tanggal 10 September 1945 yang pada saat dibentuknya
bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut) yang merupakan bagian dari Badan Keamanan
Rakyat.
TNI Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang menjadi
pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (MABESAL). KASAL saat ini dijabat oleh
Laksamana TNI Marsetio.
Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada. Armada barat yang berpusat di Tanjung
Priok, Jakarta dan armada timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, serta satu Komando
Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir.
Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
• melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
• menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan
ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
• melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik
luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
• melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
• melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Angkatan Laut (AL)
• Laksamana Besar
Di TNI Angkatan Laut, sebagaimana pada cabang lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira,
Bintara, dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Laut adalah Laksamana Besar
c. Angkatan Udara
• Perwira Tinggi sering juga disingkat menjadi Pati, terdiri atas:
- Marsekal
- Marsekal Madya
- Marsekal Muda
- Marsekal Pertama
• Perwira Menengah sering juga disingkat menjadi Pamen, terdiri atas:
- Kolonel
- Letnan Kolonel
- Mayor
• Perwira Pertama sering juga disingkat menjadi Pama, terdiri atas:
- Kapten
- Letnan Satu
4. Tanda Jasa
Tanda Jasa dalam tubuh TNI AD dibagi dalam dua tanda jasa, yaitu kehormatan dan kemahiran
/brevet.
a. Kehormatan
Tanda kehormatan adalah tanda kehormatan Republik Indonesia yang diadakan untuk
menghargai jasa-jasa seseorang/kesatuan yang telah memberikan darma baktinya kepada negara
sehingga kepada mereka yang dinilai mempunyai bobot jasa yang pantas untuk menerima
penghargaan, negara memberikan penghargaan berupa tanda kehormatan. Tanda Kehormatan
Negara Republik Indonesia berupa Bintang, Satyalancana, dan Samkarya Nugraha.
Berikut jenis tanda Kehormatan dalam TNI AD.
1) Bintang TNI (TNI AD)
a) Bintang Sakti
b) Bintang Dharma
c) Bintang Gerilya
d) Bintang Yudha Dharma
e) Bintang Angkatan
• Bintang Kartika Eka Paksi
• Bintang Jalasena
• Bintang Swa Bhuwana Paksa
f ) Bintang Sewindu APRI
g) Bintang Garuda
2) Satyalancana TNI (TNI AD)
a) Satyalancana Bhakti
b) Satyalancana Teladan
c) Satyalancana Kesetiaan
d) Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan I, II