Anda di halaman 1dari 3

Konsep Dasar Green Dentistry

Outline
1. Pendahuluan
Terdapat peningkatan tajam akan kesadaran lingkungan atau ramah lingkungan akhir-
akhir tahun ini. Hal ini telah artikan ke dalam gerakan global yang mengarah ke
transformasi penghijauan, di mana istilah going green diartikan sebagai tindakan usaha
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat dengan melestarikan sumber
daya dan meminimalkan dampak yang merugikan bagi ekosistem. Praktik green
dentistry, atau kedokteran gigi ramah lingkungan, dapat berkontribusi pada sumber daya
lebih lanjut dan lingkungan yang lebih sehat. Pasien dapat mencari dokter gigi yang
memiliki nilai yang sama menjaga kesehatan planet. 1(Hal.2)
Penyedia layanan kesehatan yang bertujuan untuk keberlanjutan menjadi lebih bertekad
dalam upaya mereka untuk berbagi praktik terbaik guna memastikan dampak lingkungan
dan komunal yang positif. Memperluas keberlanjutan dalam praktik kedokteran gigi
dapat dicapai dengan mengadopsi langkah-langkah yang mendukung Green Dentistry.
1(Hal.2)

2. Carbon footprint kedokteran gigi


Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting. Pembakaran bahan bakar fosil
(seperti batu bara, gas alam, dan minyak), serta limbah, melepaskan karbon dioksida ke
udara. Jejak karbon didefinisikan sebagai jumlah karbon yang dihasilkan oleh sebuah
organisasi atau individu, baik langsung maupun tidak langsung. 1(Hal.2)
Operasi sehari-hari menggunakan berbagai peralatan gigi elektronik, air dalam jumlah
banyak, dan berbagai produk sekali pakai untuk penggunaan praklinis, klinis, dan
pascaklinis. Limbah medis dan gigi merupakan kontributor yang signifikan terhadap
masalah lingkungan yang bersumber dari produk plastik sekali pakai. Menurut Eco-
Dentistry Association, praktik kedokteran gigi membuang sekitar 680 juta lapisan
permukaan kursi sekali pakai, pelapis gagang lampu sekali pakai dan alas dada pasien,
serta 1,7 juta kantong sterilisasi setiap tahun. Barang sekali pakai lainnya termasuk
sarung tangan, masker, suction tips, plastik saliva ejector, jarum dan kertas. Sebagian
besar limbah ini tidak mudah terurai. Selain itu, praktik kedokteran gigi menghasilkan 4,8
juta kertas timah, 28 juta liter sinar-X beracun, dan 3,7 ton limbah merkuri setiap tahun.
Selain itu, sistem vakum konvensional menggunakan hingga 360 galon air setiap
hari.1(Hal.3)

3. Model empat R
 4 R secara umum
reduce, reuse, recycle, dan rethink (Gambar 1). Empat R menekankan
keberlanjutan dengan kebiasaan konsumsi yang mengurangi sampah. 1(Hal.3)
Gambar 1. Model 4R. 1(Hal.3)

 Reduce (Mengurangi limbah keseluruhan, limbah berbahaya dan kimia,


mengurangi penggunaan listrik dan air)
 Reuse
Produk yang dapat digunakan kembali dapat mengurangi kebutuhan untuk
membuat produk baru, sehingga mengurangi konsumsi energy. 1(Hal.4)
 Recycle
Sebagian besar sampah yang dikirim ke darat dapat didaur ulang; dengan tujuan
ini, produsen di bidang kedokteran gigi harus berusaha keras untuk
mengembangkan produk gigi inovatif yang dapat didaur ulang. 1(Hal.4)
 Rethink (menjelaskan pilihan lain yang lebih ramah lingkungan)
Pada level praktek, ada banyak cara dokter gigi dapat memikirkan kembali dan
memasukkan keberlanjutan dalam kepedulian terhadap lingkungan.1(Hal.4)
4. Hambatan green dentistry
Meskipun biaya penerapan ramah lingkungan mungkin menjadi penghalang untuk
beberapa praktik, keuntungan finansial dari membuat perubahan yang berkelanjutan
dapat dilihat dari waktu ke waktu. 1(Hal.7)
Selain kendala biaya, kurangnya peraturan di negara bagian dan federal akan pentingnya
menjaga lingkungan masih dilakukan secara sukarela. Memperkenalkan standar
lingkungan akan menciptakan pendekatan yang lebih terpusat untuk melindungi
lingkungan.1(Hal.7)
5. Kesimpulan
Secara sederhana, green dentistry adalah pendekatan ramah lingkungan yang lebih ramah
terhadap planet dan menciptakan lingkungan yang peduli untuk pasien. Dengan menjadi
yang terdepan dalam praktik berkelanjutan, Ahli kesehatan mulut dapat membuat
perubahan kecil yang, secara kumulatif, berdampak positif bagi lingkungan. Salah satu
contohnya adalah menerapkan prosedur pengendalian infeksi dengan mempertimbangkan
ekosistem lokal dengan tetap berpegang pada pedoman asepsis yang telah ditetapkan.
Semua orang, termasuk dokter gigi, dapat mengambil langkah untuk menghemat energi
dan mengurangi gas rumah kaca, sekaligus meminimalkan penggunaan air dan
limbah.1(Hal.8)

Referensi
1. Vogell S, Azzam M. Basic concepts of green dentistry. Decisions in Dentistry.
2020;6(3):40-43

Anda mungkin juga menyukai