Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MATARAM
1
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan dampaknya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat dilakukan perbaikan pada makalah.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
dampaknya bagi masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Mataram, 7 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3
Latar Belakang...........................................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
Rumusan Masalah......................................................................................................7
Tujuan Penelitian.......................................................................................................7
Manfaat Hasil Penelitian............................................................................................7

3
BAB II METODE PENELITIAN..........................................................................8
Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................................8
Gambar 2.1. Peta Penelitian.......................................................................................8
Alat dan Bahan...........................................................................................................8
Prosedur Penelitian.....................................................................................................8

BAB III HASIL PENELITIAN..............................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................13


KESIMPULAN........................................................................................................13
SARAN....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1………………………………………………………………7

5
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai ramuan dari daun, akar, buah, kayu dan umbi-umbian telah
digunakan sejak lama untuk mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan
berbagai penyakit, yang dikenal sebagai pengobatan herbal. Semakin
tersohornya istilah back to nature, semakin mendorong pemanfaatan herba
yang berefek terhadap kesehatan serta semakin sering dilakukannya kajian
atau studi terkait herba oleh para ilmuwan. Menurut Aswarina Nasution
(2018), hutan tropis yang sangat luas beserta keanekaragaman hayati yang ada
di dalamnya merupakan sumber daya alam yang tak ternilai harganya.

Indonesia juga dikenal sebagai gudangnya tumbuhan obat (herbal)


sehingga mendapat julukan live laboratory. Seperti yang kita ketahui adanya
istilah sehat itu mahal, karena dengan sehat itu tidak ternilai harganya.
Pemanfaatan pengobatan tradisional sebagai alternative layanan kesehatan
tentu sangat tepat menimbang kenyataan semakin melambung biaya kesehatan
seiring dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang hingga kini belum
menentu (Chasanah, 2010) Kehidupan modern yang memiliki pola kebiasaan
yang tidak sehat menyebabkan manusia lebih mudah terkena suatu penyakit.

Tidak semua masyarakat mengunjungi dokter atau rumah sakit untuk berobat.
Masyarakat masih ada yang kekurangan dana ataupun memiliki rumah yang
lokasinya masih jauh dari pusat kesehatan masih mempercayai bahan alami.
Mereka masih menggunakan tumbuhan obat dan banyak tanaman obat yang
ditanam di 2 pekarangan rumah dan dipakai oleh masyarakat karena tidak
banyak efek samping yang didapatkan oleh pengguna tanaman obat tersebut.
Lingkungan Oloh Monjok Barat sebagai bagian dari Kota Mataram sejak dahulu
penduduknya telah memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan pengobatan untuk
segala macam penyakit. Seluruh lapisan masyarakat Lingkungan Oloh Monjok
Barat mulai dari anak-anak sampai orang tua rajin mengkonsumsi obat herbal
tradisional yang dikenal dengan sebutan jamu, akan tetapi saat ini hanya orang-
orang tertentu saja khususnya orang tua yang masih melestarikan tradisi
tersebut, sehingga keberadaan obat herbal sedikit demi sedikit mulai
terabaikan.

Lingkungan Oloh Monjok Barat memiliki kekayaan pengetahuan tradisional dan


bidang pengobatan pengobatan tradisional khususnya untuk menyembuhkan
penyakit lain.

Berdasarkan hal tersebut dalam upaya mengakaji pemanfaatan


tumbuhan sebagai obat tradisional masyarakat di Lingkungan Oloh Monjok
Barat perlu dilakukan.

6
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa jenis tumbuhan liar di
Lingkungan Oloh Monjok Barat yang bermanfaat sebagai obat-obatan?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis tumbuhan liar di
Lingkungan Oloh Monjok Barat yang bermanfaat sebagai obat-obatan.

Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Memberikan informasi penelitian berupa tanaman obat yang berada di


Lingkungan Oloh Monjok Barat Kota Mataram mengenai tanaman obat.
2. Dapat menjadi revensi untuk data tanaman obat sehingga dari hasil data ini
dapat meningkatkan potensi ekonomi di desa tersebut.
3. Mengindefikasi budaya obat turun temurun masyarakat sekitar sehingga
dapat dihubungkan dengan pengetahuan peneliti secara ilmiah
4. Mengetahui potensi tanaman obat di Desa Lingkungan Oloh Monjok Barat
Kota Mataram

7
BAB II
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih dua Minggu yaitu
mulai bulan September 2022 di Lingkungan Oloh Monjok Barat. Adupun peta
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.1. Peta Penelitian

Alat dan Bahan


Adapun yang menjadi alat dan bahan untuk mendukung proses penelitian
agar dapat menghasilkan suatu penelitian yang ideal yang di inginkan Penulis
yaitu;
a. Kamera
b. Pulpen
c. Buku

Prosedur Penelitian
1. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan dari dekat, mencatat dan
mengambil dokumen dengan mengunakan kamera handphone
2. Studi kepustakaan dengan membaca dan mencatat karya tulis Jurnal berbagai
penelitian yang ada hubungan dengan kajian tumbuhan obat tradisional

8
BAB III
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Lingkungan Oloh Monjok


Barat diperoleh hasil bahwa tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat terdiri
atas 26 jenis dan 12 famili. Jenis-jenis tumbuhan obat tersebut disajikan pada Tabel 3.1
Berikut.

Tabel 3.1. Jenis-Jenis Tumbuhan Yang Bisa Di Jadikan Obat-Obatan Tradisional


Lingkungan Oloh Monjok Barat

No Nama Tumbuhan Nama ilmiah Famili


1 Patikan cina (Euphorbia thymifolia Burm) Euphorbiaceae.
2 Krokot (Portulaca oleracea L.) Portulacaceae
3 Semanggi (Salviniales) paku air
4 Ciplukan Physalis angulata L Solanaceae
5 Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) piperaceae
6 Babadotan Ageratum conyzoides Asteraceae
7 bayam duri (Amaranthus spinosus) Amaranthaceae
8 Tempuyung Asteraceae Asterales
9 Kitolod Hippobroma longiflora Campanulaceae
10 rumput mutiara Hedyotis corymbosa) Rubiaceae
11 putri malu Mimosa pudica Fabaceae
12 sawi langit Cyanthillium cinereum Asterales

(Sumber : Data Penelitian Tahun 2022)

Berdasarkan hasil penelitian yang terdiri dari 6 Kelurahan yaitu karang mas-mas,

karang anyar, oloh, udayana, karang kelok, cemara, menunjukkan bahwa jenis tumbuhan

berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat diperoleh dari pekarangan rumah

masyarakat, kebun penduduk, dan persawahan. Kebanyakan tumbuhan obat tersebut ditanam

oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti tanaman hias, tanaman gizi keluarga,

apotik hidup, pagar dan sebagai tanaman ekonomis yang dapat menambahkan penghasilan

keluarga, juga untuk melestarikan tradisi, menghemat biaya berobat dan memanfaatkan lahan

yang tidak produktif.

Bagian-bagian jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan khasiatnya.


9
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa bagian tumbuhan yang

digunakan oleh masyarakat sebagai bahan obat adalah akar, daun, rimpang, getah dan buah.

Bagian yang paling sering digunakan adalah daun, karena daun lebih mudah diperoleh

sedangkan bagian yang jarang digunakan adalah akar. Menurut pernyataan Hamzari (2008)

bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun karena merupakan tempat

pengolahan makanan yang berfungsi sebagai obat, mudah diperoleh dan mudah dibuat atau

diramu sebagai obat dibandingkan dengan kulit, batang, dan akar tanaman. Hal ini disebabkan

karena kandungan obat/zat yang diperlukan terdapat dalam daun lebih banyak, serta daun

mudah diolah dengan strukturnya yang lembut dibandingkan bagian tumbuhan lainnya.

1
DAFTAR PUSTAKA
Aswarina Nasution, dkk. 2018 Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Empiris Pada Suku
Mandailing Di Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara. Jurnal Bioteknologi
& Biosains Indonesia

Chasanah. 2010. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional. http://pemanfaatan


tumbuhan obat tradisonal.artikel/2010- kandungantumbuhan-obathtml..

Dewi, S. R. (2018). Uji Efek Anti Inflamasi Rebusan Daun Jamblang (Syzygium cumini)
Pada Mencit (Mus musculus). Media Farmasi, 14(1), 8-13.

Euis, Utami, Asmaliyah. 2016. Potensi Pemanfaatan Tumbuhan Obatt Oleh Suku Mang.

Hamzari. 2008. Identifikasi tanaman obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat


sekitar hutan Tabo-tabo. Jurnal hutan dan Masyarakat.

Kurdi, Aserani.2010. Bagian Dari Tanaman Yang Digunakan Untuk Obat.


Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Lestari D, Mohammad J. & Isnaina. 2017. Kajian Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat
Tradisional Di Desa Toloi Kacamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

Ni Made M. H. Vol 9 No 1 2018. Jenis dan Pemanfaatan Tanaman Obat Di Desa Budi
Mukti Sulawesi Tengah Dan Pengembangannya Sebagai Media Pembelajaran.

Nursiyah, 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional yang Digunakan Orang Tua
untuk Kesehatan Anak Usia Dini di Gugus Melatio Kecamatan Kalikajar Kabupaten
Wonosobo. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri
Semarang. Semarang.

Panayotou T and P Ashton. 1992. Not by Timber Alone: Economy and Ecology for
Sustaining Tropical Forests, Island Press, Washington DC.

Sari. I.D., Yuniar. Y., Siahaan. S., Riswati., Syaripuddin. M., (2015). Tradisi Masyarakat
dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di Pekarangan. Jurnal
Kefarmasian Indonesia.

1
Toberni S.S &Eka S.R. Sihombing, No 2. 2018. Kajian Pemanfaat Tumbuhan Obat Pada
Masyarakat Suku Simalungun Di Kacamatan Raya Desa Raya Bayu dan Raya
Huluan Babupaten Simalungun.
Sambara, J,Yuliani, N. N, dan Emerensiana, M. Y. 2016. Pemanfaatan Tanaman Obat
Tradisional Oleh Masyarakat Kelurahan merdeka Kecamatan Kupang Timur
2016.Jurnal Info Kesehatan.Vol. 14. No 1 Juni 2016: 1113-1125.
Selpiana. Ulfa, A. Maryam, M. 2015. Pemanfaatan Sari Buah Cermai (Phyllanthus acidus)
Sebagai Alternatif Koagulan Lateks. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 1. No. 21 :1-8.
Sulaksana, C dan Dadang Iskandar Jayusman.2005.Biji Keling Mencengah dan
Mengembur Batu Ginjal. Jakarta: Penebar Swadaya.
Syukur, C. 2005. Pembibitan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai