Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR


Dosen : Eko Susanto, SE., MM

Di Susun Oleh :
Nama : 1. Sugiarti
2. Novita Sari
Kelas : Perbankan Semester V

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM


(STAIDA)
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tema”ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR”Tujuan kami
menulis materi tersebut adalah memenuhi tugas, dan agar menjadikan mahasiswa
mengerti tentang analisis perubahan laba kotor dan Bagaimana menganalisis
perubahan laba kotor.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Burnai Timur, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang .................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah .................................................................................2
C. Tujuan ................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................
A. Pengertian Laba ....................................................................................3
B. Jenis-jenis Laba .....................................................................................3
C. Pengklsifikasian Laba ...........................................................................4
D. Perubahan Laba kotor ...........................................................................5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................14
B . Saran ..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama dari setiap kegiatan bisnis perusahaan adalah
untukmencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menekan
biayasekecil-kecilnya (profit oriented). Laba merupakan sumber
utama perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya, hal ini sesuai den
gan konsep “going concern” yang beranggapan perusahaan didirikan untuk
hidup terus-menerus dan seolah-olah tidak akan berhenti. Laba
kotor perusahaan merupakan selisih pendapatan penjualan neto dikurangide
ngan harga pokok penjualan. Sedangkan untuk efisiensi laba
kotor perusahaan, efisiensi karena kaitannya dengan jumlah uang atau rupih.
jika kaitannya dengan kinerja karyawan atau pegawai maka dilihat
efektivitasnya.
Sedangkan harga pokok penjualan dipengaruhi oleh
persediaan barang jadi awal ditambah harga pokok produksi dikurangi perse
diaan barang jadi akhir periode. Dalam harga pokok produksi terdapat biaya
produksi dimana semakin besar biaya produksi maka semakin kecil laba per
usahaan, sebaliknya jika semakin kecil biaya produksinya makasemakin
besar laba perusahaan. Oleh karena itu biaya produksi
sangat penting untuk menjaga kestabilan perusahaan. Jika perusahaan ingin
bertahan maka perusahaan harus memperhatikan betul biaya produksiyang
dikeluarkan.
Karenanya penulis ingin sekali mengangkat biaya produksi untuk
diteliti, biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan pada
saat proses produksi, biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenag
akerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya (cost) disini
berbedadengan beban (expense), dalam laporan keuangan biaya masuk
dalamlaporan harga pokok produksi (cost of goods manufacture) yang akan
digunakan sebagai penambah harga pokok penjualan (cost of goods
sold)yang selanjutnya akan mengurangi penjualan bersih sehingga didapat
labakotor. Sedangkan beban (expense) masuk dalam laporan rugi laba
yangakan mengurangi laba kotor sehingga didapat laba bersih.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud analisis perubahan laba kotor?
2.Bagaimana menganalisis perubahan laba kotor?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui seperti apa analisis perubahan laba kotor.
2. Untuk mengetahui cara menganalisis perubahan laba kotor.
BAB II
PEMBAHASANA

A. Pengertian Laba
Menurut Henry Simamora dalam bukunya “Akuntansi Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa: “Laba
adalahperbedaan antara pendapatan dengan beban jika pendapatan melebihi
beban maka hasilnya adalah laba bersih” (2000:25).
Pengertian laba menurut Earl K. Stiece,phd, James D. stice,phd,K.
Fred Skousen, phd, cpa, dalambukunya “ Intermediate accounting”Edisi 15
.“Gains (laba) adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor(sebagai
hasil dari investasi) dan kondisi perusahaan di akhir periodemasih sama
baiknya atau kayanya yang diawal periode “ (2004;226)
Pengertian laba Menurut Theodorus M. Tuanakotta, dalam
bukunya “Teori Akuntansi “ Edisi kesatu menyatakan : “ Gains (laba)adalah
berupa pemberian atau hiba yang diterima perusahaan, maupundari penjual
atau pertukaran asset yang bukan inventori (2000;177)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis
mengambilkesimpulan bahwa pada dasarnya laba adalah merupakan selisih
lebih dari pendapatan, penjualan bersih dengan harga pokok penjualan.

B. Jenis-jenis Laba
Jelnis-jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan yaitu:
1. Laba Kotor (Gross Profit), adalah selisih antara penjualan bersihdengan
harga pokok penjualan, disebut laba kotor karena jumlah inimasih harus
dikurangi dengan biaya-biaya usaha.
2. Laba dari operasi, adalah selisih antara laba kotor dengan total
bebanoperasi.
3. Laba bersih, adalah angka terakhir dalam perhitungan laba rugi
dimanauntuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan lain-
laindikurangi dengan beban lain-lain.
C. Pengklasifikasian Laba
Dalam menyajikan laporan laba-rugi akan terlihat pengklasifikasian
dalam penetapan pengukuran laba sebagai berikut :
1. Laba kotor atas penjualan, merupakan selisih dari penjualan bersihdan
harga pokok penjualan laba ini dinamakan laba kotor
hasil penjualan bersih dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk peri
ode tertentu.
2. Laba bersih operasi perusahaan yaitu laba kotor dikurangi
dengansejumlah biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.
3. Laba bersih sebelum potongan pajak, merupakan pendapatan perusahaan
secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan,yaitu perolehan
apabila laba operasi dikurangi atau ditambahdengan selisih pendapatan
dan biaya-biaya lain.
4. Laba kotor sesudah potongan pajak yaitu laba bersih setelahdiambil atau
dikurangi dengan pendapatan dan biaya nonoperasional dan dikurangi
dengan pajak perseroan.

D. Perubahan Laba Kotor


Perubahan dalam Laba Kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk
mengetahui sebab perubahan, baik perubahan yang menguntungkan
(kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan
(penurunan),sehingga dapat diambil kesimpulan untuk periode-periode
berikutnya.
Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh adanya perubahanharga
pokok penjualan dapat disebabkan oleh :
1. Perubahan harga jual (sales price variance), yaitu
adanya perubahan antara harga jual yang sungguhnya dengan harga jualy
ang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya, yang dapatditentukan
dengan rumus : (Hj2-Hj1) K2
Keterangan:
Hj₁ = harga jual persatuan produk yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya
Hj₂ = harga jual per satuan produk yang sesungguhnya
K₂ = kwantitas atrau volume produk yang sesungguhnya dijual tahun ini
Apabila ( Hj₂ - Hj₁ )menunjukkan/menghasilkan
angka positif berarti ada kenaikan harga yang berarti menujukkan
keadaan yang menguntungkan, sebaliknya bila negative berarti
ada penurunan harga jual dan menujukkan keadaan yang merugikan.

2. Perubahan kwantitas produk yang dijual (sales volume variance)yaitu


adanya perubahan antara kwantitas produk
yangdirencanakan/tahun sebelumnya denga kwantitas produk yangsesung
guhnya dijual (direalisir). Perubahan yang disebabkan
oleh perubahan kwantitas volume produk yang dijual dapat ditentukande
ngan rumus : (K2-K1)Hj1
Keterangan :
K₂ = kwantitas penjualan yang sesungguhnya direalisir tahunini
K₁ = kwantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahunsebelumnya
Hj₁ = harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya sebagai standardBila ( K₂ - K₁ ) menghasilkan angka positif
menujukkan bahwa kwantitas produk yang sesungguhnya dijual lebih
besar daripadayang direncanakan, hal ini menunjukkan keadaan yang
menguntungkan atau bagian penjualan bekerja lebih baik,sebaliknya bila
menghasilkan angka negative berarti penjualanturun dan menunjukkan
keadaan yang merugikan.

3. Perubahan harga pokok penjualan per satuan produk (cost pricevariance)


yaitu adanya perbedaan antara harga pokok
penjualan persatuan produk ( unit cost ) menurut budget/ tahun sebelumn
ya dengan harga pokok yang sesungguhnya. Perubahan laba kotor yang
disebabkan oleh hal ini dapat ditentukan dengan rumus : (HPP2–HPP1)
K2
Keterangan :
HPP₂ = haraga pokok penjualan yang sesungguhnya
HPP₁ = harga pokok penjualan menurut budget/tahgunsebelumnya
K₂ = kwantitas produk yang sesungguhnya dijual
Bila ( HPP₂ - HPP₁ ) mengahislkan angka positif berartiHPP
mengalami kenaikan dalam sector biaya menunjukkankeadaan yang
merugikan, sebaliknya bila hasilnya negative
berate biaya mengalami penurunan yang berarti pula menunjukkan
keadaan yang menguntungkan.

4. Perubahan kwantitas harga pokok penjualan ( cost volumeVariance )


yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karenaadanya perubahan
kwantitas/vol,ume yang dijual atau yangdiproduksi. Hal ini dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus : (K2-K1)HPP1
Apabila ( K₂ - K₁ ) menghasilkan angka positif berarti kwantitasyang
dijual/diproduksi bertambah ( mengalami kenaikan ), apabila kwantitas
bertambah maka harga pokok penjualan akan mengalami kenaikan pula
dan bertambahnya harga pokok penjualan menunjuukkan keadaan yang
tidak menguntukan ( merugikan ).Sebaliknya bila hasilnya negative
berarti ada penurunan biaya dan menunjukkan keadaan
yang menguntungkan.

Contoh pertama
PT INDIRASARI
Laporan Rugi-Laba (Perbandingan)
Akhir tahun 1979 dan 1978
1978 1979 Kenaikan
Penjualan neto
Harga pokok penjualan 200.000 253.000 53.000
Laba kotor 150.000 181.125 31.125
Kwantitas yang dijual 50.000 71.875 21.875
Harga jual per satuan
Harga pokok persatuan 1.000 150
1.150 220
200 20
157,50
150 7,50

Menurut data diatas tahun 1979 dibandingkan dengan tahun1978


Menunjukkan adanya kenaikan dalam penjualan sebesar Rp.53.000, dan
keanaikan harga pokok penjualan Rp. 31.125,sehingga laba kotor 1979
dibandingkan 1978 mengalami kenaikansebesar Rp. 21.875. Apakah yang
menyebabkan kenaikan ini?Untuk mengetahui sebab-
sebab perubahan tersebut perludilakukan langkah-langkah analisa sebagai
berikut :
Langkah I :Menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh factor
penjualan(factor kwantitas penjualan maupun factor harga jual).

- Penjualan 1979 253.000


Unit penjualan 1979 x harga jual 1978 230.000
Kenaikan laba kotor karena perubahan harga jual 23.000 (laba)
Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga
jual dapat ditentukan dengan menggtunakan rumusnya yaitu :
( Hj₂ - Hj₁ ) K₂ ( 220–200 ) 1.150 = 23.000

- Kwantitas penjualan 1979 x harga jual 1978 230.000


Penjualan 1978 (sebagai standard ) 200.000
Kenaikan laba kotor karena perubahan kwantitas penjualan 30.000
(laba) Atau :( K₂ - K₁ ) Hj₁ (1.150–1.000 ) 200 = 30.000

Langkah II :
Menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh adanya
perubahanharga pokok penjualan per satuan produk maupun kwantitasnya.-

- Harga pokok penjualan 1979 181.125


Kwantitas penjualan 1979 x harga jual 1978 172.500
Kenaikan laba kotor perubahan harag jual 8.625 (rugi)
Atau :
(HPP₂ - HPP₁ ) K₂
( 157,50–150 ) 1.150 = 8.625
- Kwantitas penjualan 1979 x harga pokok 1978 172.500
Harga pokok penjualan 1978 (sebagai standard) 150.000
Kenaikan laba kotor karena perubahan kwantitas
Harga pokok penjualan 22.500 (Rugi)
Atau :(K₂ - K₁ ) HPP₁

( 1.150–1000 ) 150 = 22.500


PT. INDRASARI
Laporan Perubahan Laba Kotor
Akhir Tahun 1979 dengan 1978
Kenaikan Penjualan yang disebabkan :
Kenaikan Harga Jual 23.000
Kenaikan Kwantitas Penjualan 30.000
53.000

Kenaikan harga pokok penjualan disebabkan :


Kenaikan harga pokok per satuan produk 8.625
Kenaikan kwantitas harga pokok penjualan 22.500
31.125
Kenaikan laba kotor…………………………………………21.875

Kenaikan sektor penjualan yang disebabkan oleh kenaikan


harga jual seandainya tidak terjadi kenaikan volume atau kwantitas penjuala
nhanyalah sebesar Rp 20.000 (walaupun jumlah ini bukan
merupakan jumlah total akhir dari perubahan harga jual), sedangkan yang R
p 3.000 merupakan hasil kombinasi antara kenaikan harga jual dan kenaikan
kwantitas yang dijual (sebagian karena faktor kwantitas dan sebagian karena
faktor harga jual).Kenaikan sektor penjualan sebesar Rp 53.000 dan
kenaikan harga pokok penjualan Rp 31.125 dapat pula dianalisa faktor-
faktor penyebab perubahan tersebut dengan cara sebagai berikut :

- Faktor kwantitas penjualan :


Kenaikan penjualan karena naiknya volume, jika tidak ada kenaikanharga
jual.
Harga per unit 1978 Rp 200
Kenaikan kwantitas 150
Kenaikan laba kotor karena kwantitas
penjualan (Rp 200 x 150) Rp 30.000

- Faktor harga jual


Kenaikan penjualan karena kenaikan harga jual, jika tidak ada kenaikan
kwantitas penjualan.
Kenaikan harga jual Rp 20
Volume (kwantitas) penjualan 1978 1.000
Kenaikan laba kotor karena harga jual (Rp 20 x 1.000) Rp 20.000-

- Factor kwantitas penjualan dan harga jual


Kenaikan harga jual per satuan
Dikalikan kenaikan kwantitas penjualan ( 20 x 150 ) Rp 3.000
Total kenaikan laba bruto karena penjualan Rp 53.000
Kenaikan harga pokok penjualan Rp 31.125 dapat
ditentukanfactor-faktor penyebanya sebagai berikut :

- Factor kwantitas
Kenaikan harga pokok penjualan karena kenaikan volume jika tidakada
kenaikan harga pokok :
Harga pokok 1978 150
Kenaikan kwantitas atau volume 150
Kenaikan karena factor kwantitas ( 150 x 150 ) 22.500
- Factor harga pokok ( biaya )
Kenaikan harga pokok penjualan karena kenaikan harga pokok perunit,
jika tidak ada kenaikan dalam volume :
Kenaikan harga poko per satuan 7,50
Volume/kwantitas 1.000
Kenaikan karena factor harga pokok ( 7,50 x 1.000) 7.500
- Factor kwantitas dan harga pokok :
Kenaikan harga pokok per unit dikalikan volume ( 7,50 x 150 )1.125
Total kenaikan harga pokok penjualan 31.125

Untuk kepentingan management atau pihak-pihak yang


inginmengetahui sifat atau pengaruh berbagai factor terhadap
perubahanlaba kotor, maka laporan kepada management atau pihak-
pihaktersebut adalah sebagai berikut :
PT INDIRASARI
Laporan perubahan dalam penjualan, haraga pokok penjualan dan
laba kotor Akhir tahun 1979 dengan 1978

Harga Pokok
Penjualan Gross profit
Penjualan
Junlah tahun 1979 253.000 181.125 71.000
Jumlah tahun 1978 200.000 150.000 50.000

53.000 31.000 21.87


Kenaikan

Kenaikan–penurunan disebabkan oleh :


Faktor kwantitas 30.000 22.500 7.500
Factor harga jual 20.000 - 20.000
Factor harga pokok - 7.500 7.500
Factor kwantitas dan harga jual 3.000 - 3.000
Factor kwantitas dan harga pokok - 1.125 1.125
Jumlah 53.000 31.125 21.875

Analisa perubahan laba kotor adalah suatu analisis untuk mengetahui


sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari satu periode ke
periode yanglain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang
di budgetkan untuk periode tersebut.Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap laba kotor adalahsebagai berikut :

1. Perubahan harga jual (sales price variance) yaitu ada perubahan dengan
harga jual anggaran. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya
perubahan harga jualdikumpulkan dengan rumus : (Hjr-Hja)KR
Dimana :
Hjr : Harga jual realisasi (tahun yang berlaku sekarang)
Hja : Harga jual anggaran tahun lalu
KR : Kuantitas realisasi
Apabila (Hjr-Hja) hasilnya positif berarti ada kenaikan harga
yangmenunjukan keadaan yang menguntungkan, sebaliknya bila hasilnya
negatif berarti ada penurunan haraga jual dan menunjukan keadaan yang
merugikan.
2. Perubahn kuantitas produk yang dijual (sales volume variance) yaitu
ada perbedaan antara kuantitas produk anggaran (tahun lalu)
dengan kuantitas produkrealisasi. Perubahan laba kotor yang disebabkan
adanya perubahan kuantitas produk yang dijual ditentukan denga rumus
:(KR-KA) HJaApabila (KR-KA) hasilnya menunjukkan positif bahwa
kuantitas produkyang sesungguhnya dijual lebih dari kuantitas yang
dianggarkan hal ini menunjukkan keadaan yang menguntungkan atau
bagian penjualan bekerjanyalebih baik. Sebaliknya bila hasilnya negatif
berarti penjualan turun danmenunjukkan keadaan yang merugikan.
3. Perubahan harga pokok penjualan persatuan produk(cost price variance)
yaituadanya perbedaan antara harga pokok penjualan persatuan dengan
produkmenurut perencanaan tahun sebelumnya dengan harga pokok
penjualan, realisasi perubahan laba kotor yang
disebabkan adanya perubahan harga pokok penjualanatau satuan produk
yang dijual ditentukan dengan rumus :
(HPRr-HPPa)KR
Apabila hasil (HPRr-HPPa) positif maka harga pokok penjualan
mengalami kenaikan dalam sektor biaya dan sebaliknya bila hasilnya
negatif makamenunjukkan keadaan yang merugikan.
4. Perubahan kuantitas harga pokok penjualan(cost volume variance)Yaitu
ada perubahan harga pokok penjualan, karena perubahan kuantitas atau
volume penjualan. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya kuantit
as harga pokok penjualan persatuan produk yang dijual ditentukan
dengan rumus(KR-KA)HPPa
Apabila (KR-KA) hasilnya positif berarti kuantitas yang dijual atau
yangdiproduksi bertambah (mengalami kenaikan), juka kuantitas
bertambah makaharga pokok penjualan akan mengalami kenaikan pula,
hal ini menunjukankeadaan yang merugikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laba kotor perusahaan merupakan selisih pendapatan penjualanneto
dikurangi dengan harga pokok penjualan. Dalam hal laba kotorhendaknya
nilai harus besar, hal ini untuk menutup biaya-biaya seperti biaya
penjualan, biaya administrasi, biaya pajak penghasilan dan
lain lain.Perusahaan harus memperhatikan perubahan laba kotor secara
konstan danhati-hati, agar bisa menginvestigasi setiap masalah demi
kelangsunganhidup perusahaan.

B. Saran
Untuk meningkatkan suatu penjualan dengan tujuan
mendapatkankeuntungan harus memperhatikan harga pokok persatuan
produk, harga pokok persatuan penjualan dan kuantitas penjualan itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Munawir. S Analisa Laporan Keuangan. Liberty.. Liberty. Yogyakarta. 2004


www.google.com

Anda mungkin juga menyukai