Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa dari Melayu yang berisi
cerita, undang-undang, dan silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan, historis,
biografis, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut. Hikayat berguna sebagai
pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Contoh hikayat antara lain, yaitu "Hang Tuah", "Perang Palembang", dan "Seribu
Satu Malam".
Karena hikayat berasal dari Melayu, hikayat banyak ditulis dalam Bahasa Melayu.
Kemudian, hikayat banyak mengalami proses adaptasi dan terjemahan ke dalam
Bahasa Indonesia dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami isi dari
hikayat tersebut.
Seperti yang sudah disebutkan, hikayat dapat berfungsi sebagai cerita penghibur
atau pada masa itu disebut sebagai pelipur lara. Contohnya, seperti hikayat "Hang
Tuah" yang bercerita mengenai perjalanan seorang prajurit. Di dalamnya terdapat
cerita yang membuat pembacanya akan merasa hanyut.
Baca juga: Cara Menulis Teks Cerita Sejarah Singkat
Selain itu, ada pula hikayat yang sengaja ditulis untuk mendokumentasikan
sesuatu, seperti silsilah kerajaan. Lalu, ada juga hikayat yang ditulis dengan jalan
cerita yang dibuat-buat sesuai perintah dari raja. Tujuannya untuk membuat para
musuh merasa takut karena seolah-olah kerajaannyalah yang paling perkasa. Hal
ini juga dilakukan untuk menjaga kerajaannya dari serangan musuh.
Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai yang berkaitan dengan akhlak atau sikap baik dan
buruk manusia. Hikayat banyak mengandung nilai moral yang dapat dijadikan
cerminan untuk bersikap dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai Agama
Nilai Sosial
Nilai Budaya
Karakteristik Hikayat
Kita bisa mengenali apakah suatu karya sastra merupakan hikayat atau bukan
berdasarkan karakteristiknya, guys! Karakteristik hikayat antara lain seperti
tergambar pada infografik berikut.
Kemustahilan
Teks hikayat banyak mengandung kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun
dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak dapat
diterima nalar. Contohnya seperti bayi lahir disertai pedang dan panah. Contoh
lainnya, yaitu seorang putri yang keluar dari gendang.
Anonim
Hikayat bersifat anonim, maksudnya adalah tidak diketahui secara jelas nama
pencerita atau pengarang dari hikayat tersebut. Hal ini disebabkan karena tidak
ada nama penulis yang jelas dalam hikayat tersebut.erita yang ditulis dalam
hikayat pun disampaikan dari satu orang ke orang lain secara lisan.
Kesaktian
Istanasentris
Arkais
Statis
Edukatif
Jenis Hikayat
Biasanya, prosa lama ini bertemakan sejarah, keagamaan, biografi, epos, dan
cerita rakyat yang kental akan keajaiban. Keragaman cerita ini membuat hikayat
terbagi menjadi berbagai jenis yang bisa dibedakan dalam dua aspek, yaitu aspek
historis dan aspek isi cerita.
Aspek Historis
Sebagian besar hikayat sering ditemukan dalam bahasa Melayu klasik, tetapi ada
beberapa hikayat yang juga ditulis dalam bahasa lain. Nah, hal ini terjadi karena
hikayat yang berasal dari beberapa negara dengan bahasa, latar belakang agama,
dan sejarah yang berbeda. Maka dari itu, apabila dilihat dari aspek historis, hikayat
dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Melayu
Hikayat Melayu pada umumnya kental akan unsur agama Islam. Contoh dari
hikayat Melayu, yaitu “Hikayat Hang Tuah”, “Hikayat Indera Bangsawan”, “Hikayat
Malim Demam”, dan “Hikayat Si Miskin”.
2. India
Ciri khas hikayat India yaitu memiliki unsur keagamaan, yaitu agama Hindu. Kisah
utama dalam hikayat Hindu, yaitu cerita “Sri Rama” dan “Mattabbhroto”. Nah,
seiring berjalannya waktu, dua kisah tersebut berkembang menjadi hikayat
lainnya, seperti “Hikayat Pandawa Lima”, “Hikayat Perang Pandawa”, dan
“Hikayat Bayan Budiman”.
3. Arab-Persia
Mayoritas agama yang dianut di Arab dan Persia adalah agama Islam. Maka dari
itu, hikayat-hikayat yang muncul juga bertema Islam dan mengandung nilai-nilai
keislaman. Beberapa contohnya, yaitu “Hikayat 1001 Malam”, “Hikayat Bachtiar”,
dan “Hikayat Amir Hamzah”.
4. Jawa
Hikayat-hikayat Jawa memiliki kemiripan sifat, tokoh, dan alur seperti hikayat
yang ada di India dan Arab. Hal ini karena budaya Jawa dipengaruhi oleh agama
Islam dan Hindu. Percampuran budaya yang berbeda ini akhirnya melahirkan
budaya baru. Beberapa contoh hikayat Jawa, yaitu “Hikayat Panji Semirang”,
“Hikayat Cekel Weneng Pati”, dan “Hikayat Indera Jaya” yang diambil dari cerita
Alingdarma.
Aspek Isi
Sementara itu, apabila dilihat dari aspek isi ceritanya, hikayat dibagi ke dalam
beberapa jenis, yaitu:
1. Sejarah
Hikayat ini sering kali berkisah tentang tokoh atau kejadian bersejarah. Walaupun
berkisah tentang sejarah, hikayat tetap bersifat fiksi atau khayalan sang pujangga.
Kisah dalam hikayat ini biasanya dikaitkan dengan kisah-kisah sejarah yang
pernah terjadi dalam suatu masa.
Selain itu, bisa juga latar belakang peristiwa disesuaikan dengan kejadian yang
terjadi dalam sejarah. Contohnya, seperti “Hikayat Patani”, “Hikayat Hang Tuah”,
dan “Hikayat Raja-Raja Pasai”.
2. Biografi
Hikayat biografi biasanya hanya fokus pada seorang tokoh. Tokoh yang diangkat
ini bisa diambil dari tokoh nyata maupun fiksi. Meskipun begitu, kisahnya
menceritakan tentang kehidupan tokoh tersebut. Contohnya, seperti “Hikayat
Abdullah” dan “Hikayat Indera Bangsawan”.
3. Agama
Jenis hikayat ini menceritakan tentang tokoh agama, peristiwa dalam keagamaan,
maupun nilai-nilai hidup yang diajarkan dalam suatu agama. Contohnya, seperti
“Hikayat Indera Putera”, “Hikayat Si Miskin”, “Hikayat 1001 Malam”, dan “Hikayat
Bayan Budiman”.
4. Peristiwa
5. Cerita
Hikayat ini menekankan pada kisah yang diangkat, terutama tentang romansa
percintaan. Biasanya, hikayat ini juga disertai dengan latar belakang sejarah.
Contohnya, seperti “Hikayat Malin Kundang” dan “Hikayat Roro Jonggrang”.
Baca Juga: 13 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya
Bentuk Hikayat
Setelah memahami beberapa jenis hikayat, selanjutnya kita akan belajar tentang
bentuk-bentuk hikayat yang dilihat dari cara penggambarannya. Perhatikan
penjelasan berikut, ya.
Cerita rakyat
Hikayat ini digambarkan dengan jenaka. Biasanya, hikayat cerita rakyat bercerita tentang
asal usul suatu tempat atau benda. Contohnya, yaitu “Hikayat Rhang Manyang”.
Roman
Hikayat roman berisi tentang kisah cinta dan kisah rumah tangga, misalnya “Hikayat Putroe
Gambak Meuh”.
Epos
Seperti namanya, hikayat epos berkisah tentang kepahlawanan seseorang. Salah satu contoh
epos yang terkenal, yaitu “Hikayat Ramayana”.
Tambeh
Hikayat tambeh bercerita tentang pedoman hidup. Maka dari itu, kisahnya seringkali
mengandung amanat yang bisa dipetik pembacanya. Contohnya, seperti “Hikayat Tambek
Tujoh Blah”.
Chara
Chara merupakan bentuk hikayat yang berfokus pada seseorang tokoh terpuji. Bentuk
hikayat ini juga termasuk dalam jenis hikayat biografi. Salah satu contohnya, yaitu “Hikayat
Indera Bangsawan”.