Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 8 Audit Bank DJ-2 :

1. Thoriq Aqil (152010783001)


2. Fitri Rachmawati Toeryono (152010783025)
3. Revinna Radillya Tama (152010783039)

PERAN AUDIT INTERNAL

A. Jasa Assurance & Consulting Sebagai Nature Of Work Audit Internal


Nature of work dari Audit Internal telah disebutkan dalam definisi dari Audit Internal
tersebut. Peran utama dari audit internal adalah memberi jasa assurance dan consulting.
Selain itu audit internal melakukan aktivitas untuk mengevaluasi dan member kontribusi
terhadap perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian internal
dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan disiplin.
Jasa Assurance yang dimaksud di sini adalah pengujian (examination)yang objektif
terhadap bukti dalam rangka memberi pemeriksaan (assessment)yang independen
terhadap tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian internal dari organisasi.
Peran sebagai konsultan muncul setelah terjadi perubahan paradigma auditor internal.
Paradigma lama auditor internal sebagai watchdog, telah bertambah dengan peran
sebagai konsultan dan catalist. Peran konsultan pada umumnya bersifat pemberian saran,
atau layanan lain dengan sifat dan ruang lingkup berdasar kesepakatan antara auditor
dengan yang disepakati dengan manajemen. Layanan konsultasi ini bertujuan untuk
memberi nilai tambah dan meningkatkan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian
organisasi. Dalam Standar Audit APIP, kegiatan konsultansi ini disebut dengan kegiatan
pengawasan lainnya, yang terbagi dalam kegiatan berupa asistensi, sosialisasi dan
konsultasi
B. Peran Audit Internal Dalam Tata Kelola Perusahaan
Peran Audit Internal yang independen sangat penting dalam penerapan GCG di
perusahaan, dimana anggota audit internal tidak mempunyai saham, tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan direksi, komisaris dan pemegang saham utama perusahaan
tersebut, dan tidak memiliki hubungan. usaha baik langsung maupun tidak langsung.
GCG juga menuntut sejauh mana Auditor Internal dapat berperan dengan baik untuk
mewujudkannya pada sektor publik maupun pada sektor swasta.
Audit Internal dituntut untuk menyediakan informasi mengenai kecukupan dan
efektivitas sistem pengendalian internal yang ada di dalam perusahaan. Auditor Internal
haruslah seseorang yang mempunyai kompetensi di bidang keuangan, kerena Audit
Internal lebih berperan untuk mengawasi kegiatan manajemen, kompetensi di bidang
audit merupakan suatu keharusan bagi seseorang yang akan melakukan tugasnya di
bidang audit. Selain pengetahuan di bidang audit, Auditor diharapkan mempunyai
pengetahuan yang memadai dalam substansi yang diaudit karena itulah kompetensi
anggota Audit Internal sangat diperlukan untuk menjembatani kebutuhan Dewan
Komisaris akan peran auditing dan pengendalian internal yang efektif dengan kendala
daya serap terhadap masalah-masalah yang teknis dalam akuntansi, auditing dan
pengendalian internal.
C. Peran Audit Internal Dalam Manajemen Risiko
Audit Internal atau Internal Audit memiliki peranan penting dalam keberjalanan
perusahaan. Pada era modern ini perkembangan Manajemen organisasi khususnya di
perusahaan sangat memerlukan peran audit internal. Audit internal digunakan untuk
mendukung keberjalanan manajemen perusahaan sebagai fungsi controlling yang
menjamin perusahaan berjalan sesuai dengan perencanaan dan mengarah kepada tujuan.
Biasanya audit internal dilakukan oleh unit yang berada di dalam perusahaan yang
memang ditugaskan untuk melakukan audit terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Pelaksana dari audit internal adalah auditor internal. Pelaksana dari audit internal atau
auditor internal biasanya ada pada perusahaan besar dimana perusahaan tersebut memiliki
struktur organsasi yang kompleks dengan berbagai tugas dan fungsi masing-masing.
Adapun tugas internal audit yang dilakukan auditor adalah melakukan audit internal
perusahaan dengan menjamin sistem/manajemen yang ada di perusahaan supaya berjalan
sesuai yang diinginkan. Selain itu dengan adanya audit internal dapat menghindari
adanya resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala dengan mengembangkan efisiensi
dan efektivitas perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan seharusnya menyusun SOP audit internal serta melakukan
pengendalian internal audit di dalam perusahaan dnegan tujuan pengembangan
perusahaan. Melihat pentingnya audit internal bagi perusahaan maka perlu adanya
pembahasan mengenai audit internal secara tersendiri. Pada artikel ini akan dibahas
secara terperinci mengenai pengertian audit internal, tujuan, fungsi, tuang lingkup,
tanggung jawab dan aktivitas dalam audit internal. Arti internal audit adalah proses
penilaian yang dilaksanakan secara berurutan dan bersifat obyektif yang dilaksanakan
oleh auditor internal kepada aktivitas operasional dan kontrol yang berbeda di dalam
organisasi. Audit internal dilaksanakan untuk menetapkan apakah : Informasi mengenai
finansial dan operasional perusahaan sudah tepat dan dapat dipercaya. Kemungkinan
hambatan yang akan dihadapi perusahaan telag diketahui dan diminimalisasi.Peraturan
bagi eksternal perusahaan dan kebijakan di internal dapat diteirma dan dipatuhi. Aktivitas
operasional sudah memuaskan. Penggunaan sumber daya perusahaan dipakai secara
efektif dan efisien. Tujuan organisasi/perusahaan diraih secara efektif.
Hal ini didiskusikan dengan pihak manajemen dan memberikan bantuan berupa saran
kepada anggota untuk menjalankan tugas seefektif mungkin. Menurut ISO 31000: 2009
Risk Management – Principles and Guidelines, manajemen risiko adalah upaya
organisasi yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan risiko sehingga
manajemen risiko merupakan arsitektur untuk mengelola risiko secara sistematis, yang
terdiri dari prinsip, kerangka kerja, dan proses untuk mengelola risiko. Manajemen risiko
juga dijelaskan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009 sebagai
serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Semakin
berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yang dihadapi perusahaan
semakin kompleks. Oleh sebab itu, selain dari penerapan manajemen risiko yang baik,
perusahaan perlu memiliki internal control atau pengendalian internal sebagai salah satu
kebijakan yang dapat dijalankan oleh manajemen perusahaan dalam meningkatkan
kinerja perusahaannya. Pengendalian internal mempunyai peranan yang sangat penting
bagi suatu organisasi perusahaan. Pengendalian internal merupakan alat yang baik untuk
membantu manajemen dalam menilai operasi perusahaan guna dapat mencapai tujuan
usaha. Untuk menjaga agar sistem pengendalian internal dapat dilaksanakan, diperlukan
adanya bagian yang berfungsi melaksanakan tugas pengawasan atau audit internal.
Fungsi yang dimaksudkan merupakan upaya tindakan pencegahan, penemuan
penyimpangan-penyimpangan (fraud) melalui pembinaan dan pemantauan pengendalian
internal secara terus-menerus. Fungsi ini harus membuat suatu program yang sistematis
dengan mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan
kebijakan pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.
Pelaku yang menjalankan fungsi ini disebut dengan internal auditor. Sesuai dengan
pengertian dan fungsinya, maka internal auditor melaksanakan tugasnya sebagai berikut,
Mengevaluasi secara terus-menerus apakah Sistem Pengendalian Intern (SPI) perusahaan
telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan, Memverifikasi setiap transaksi
apakah telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan prosedur, serta ketentuan perusahaan
dan undang-undang yang berlaku, Menyampaikan informasi tentang kondisi (adanya
penyimpangan atau transaksi yang berjalan tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku) yang diperoleh dari hasil audit, dan membuat saran-saran perbaikan kepada
manajemen melalui laporan hasil audit. Berdasarkan tugas-tugas yang dilaksanakan
tersebut, apabila dalam audit ditemukan adanya penyimpangan, maka auditor akan
menginformasikan kepada manajemen tentang hal penyimpangan yang ditemukan, dan
mengapa hal tersebut terjadi serta siapa yang melakukannya. Atas dasar temuan tersebut,
auditor akan memberikan saran atau rekomendasi kepada manajemen.
D. Peran Audit Internal Dalam Kepatuhan
Salah satu kunci untuk meningkatkan kepatuhan manajemen adalah dengan melakukan
audit internal secara periodik. Internal auditing (pemeriksaan internal) adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian audit perusahaan, baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen yang telah ditentukan sehingga memberikan dampak positif bagi kinerja
manajemen. Audit internal bertujuan untuk membantu semua tingkatan manajemen agar
tanggungjawab tersebut dapat dilaksanakan secara efektif. Untuk maksud tersebut audit
internal menyajikan analisis-analisis, penilaian- penilaian, saran-saran,
bimbinganbimbingan dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang
telah dipelajari, ditelaah, dan dinilainya. Dan untuk dapat mengaudit, diperlukan
informasi yang dapat diverifikasi dan standar operasional prosedur yang dapat digunakan
sebagai pedoman pengevaluasian informasi tersebut.
Pengendalian intern merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,
karena apabila terjadi pengelolaan yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian yang
besar untuk perusahaan. Dalam menunjang kepatuhan dalam pengendalian internal tidak
cukup hanya mengandalkan kebijakan dan pengendalian intern saja, tetapi harus dengan
bantuan dari auditor internal yang dapat mengukur sejauh mana ketaatan pelaksanaan
manajemen perusahaan, sehingga manajemen dapat memperbaiki kelemahan atau
kekurangan yang ada berdasarkan standar operasional prosedur perusahaan. (Elisabeth,
2015). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017), membuktikan
bahwa audit internal mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan manajemen, karena dalam
pelaksanaannya audit internal memiliki peran penting bagi perusahaan untuk mengukur
sejauh mana kinerja manajemen melalui laporan hasil audit. Dalam laporan audit tersebut
perusahaan dapat memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari kinerja manajemen dan
karyawan lainnya dan menurut Marsyad et al. (2017), dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa Pelaksanaan audit internal sudah sangat memadai, hal ini dilihat dari tujuan audit
internal, program audit internal, pelaksanaan audit internal serta laporan dan tindak lanjut
audit internal.
Hal demikian sejalan dengan hasil penelitian empiris yang telah dilakukan oleh Dahlan
(2015) yang membuktikan bahwa penerapan audit internal yang profesional dan
konsisten akan berdampak positif terhadap pencapaian dan peningkatan kinerja
perusahaaan. Misalnya pelayanan dan kepuasan konsumen meningkat, perencanaan dan
penyusunan program kerja tepat sasaran, koordinasi dan supervisi operasional menjadi
kondusif dan sebagainya. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bimantara
(2015) dan Dewi (2016) menunjukkan hasil yang berbeda dimana tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dalam efektivitas fungsi audit internal.
E. Contoh Kasus Audit Internal Bank Dana Tata Kelola Perusahaan
PT. Bank Sulselbar merupakan sebuah bank lokal yang besar dengan cabangnya yang
beroperasi luas di daerah sekitar Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Bank ini pada
umumnya mengolah dana yang diperoleh dari pemerintah provinsi dan nasabah umum,
namun pengelolaan dana yang berasal dari nasabah umum masih tergolong sedikit. PT.
Bank Sulselbar sejauh ini termasuk bank yang baik dan bebas dari permasalahan yang
dapat memberikan dampak yang fatal bagi bank, namun diluar dari itu ada saja pihak
yang melakukan penyimpangan misalnya dalam pemberian kredit diluar dari aturan yang
berlaku. Hal seperti ini tentu saja menjadi bagian yang perlu diperhatikan agar bank lebih
efektif dalam menerapkan GCG. Penelitian yang dilakukan oleh Atang Hermawan (2010)
dengan judul “Pengaruh Auditor Eksternal dan Auditor Internal pada Pelaksanaan Good
Corporate Governance” menunjukkan bahwa auditor eksternal dan auditor internal secara
bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance. Di antara
auditor eksternal dan auditor internal dijelaskan dalam penelitian tersebut, bahwa auditor
internal memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pelaksanaan GCG.
DAFTAR PUSTAKA

Azzahra, R. d. (2018). PERAN AUDIT INTERNAL DALAM GOOD CORPORATE


GOVERNANCE BANK SYARIAH DI INDONESIA. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Vol. 2, No. 1, Maret 2018.

Herman, R.A, Hardi, A. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor Audit Internal Terhadap Pelaksanaan
Good Corporate Governance. Vol.2.

Setiawan, R. (2019). Peran Auditor Internal dan Manajemen Risiko pada Perusahaan. Jurnal
Umirta, 18-20.

Zonira, R., Sari, D. P., & Rodiah, S. (2022, Maret). Pengaruh Audit Internal Terhadap
Kepatuhan Manajemen Studi Kasus di PT. Gramedia Asri Media Pekanbaru.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Bandar Lampung, 10(1), 64-65.
Dipetik September 21, 2022

Anda mungkin juga menyukai