Anda di halaman 1dari 9

Pengertian pembangunan ekonomi menurut Teori Rostow

Pembangunan ekonomi menurut Rostow adalah suatu proses yang menyebabkan

perubahan karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan keadaan

sistem politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan struktur

ekonominya

Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat

tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional.

Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu

Negara tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sektor

industri. menurut rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses

yang menyebabkan antara lain :

 Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya

berorientasi kepada  suatu daerah menjadi berorientasi keluar.

 Perubahan  pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu

dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.

 Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang

tidak produktif (menumpuk  emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi

investasi yang produktif.

 Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang

pembangunan ekonomi ( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan

terhadap prestasi perorangan)

2. Tahapan-tahapan yang diperlukan dalam teori pembangunan ekonomi Rostow

a. Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)


Menurut Rostow, yang dimaksud dengan masyarakat tradisional adalah

masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi

relative masih primitif (yang didasarkan pada ilmu dan teknologi pra-Newton) dan

cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang

kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut telah turun-menurun.

Dalam suatu masyarakat tradisional menurut Rostow tingkat produktifitas

perpekerja masih rendah, oleh kerena itu sebagian besar sumber daya

masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian. Dalam sektor pertanian

ini, struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu anggota masyarakat mempunyai

kemungkinan yang sangat kecil untuk mengadakan mobilitas secara vertikal

dalam struktur sosial.

Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:

 Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat

produktifitas masyarakat rendah.

 Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda

dengan nenek moyang mereka.

 Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan

tanah.

b. Tahap Prasyarat Tinggal Landas (The Pre-Conditions for Take-off)

Tahap ini merupakan masa transisi di mana prasyarat-prasyarat pertumbuhan

swadaya yang dibangun atau diciptakan. Prasyarat lepas landas didorong oleh

empat kekuatan: pembelajaran baru, monarki baru, dunia baru,agama baru atau

reformasi.
Pendidikan bagi orang-orang tertentu, meluas dan berkembang untuk memenuhi

kebutuhan kehidupan modern. Manusia baru memasuki sector swasta,

pemerintah yang menggalakkan tabungan dan mengambil resiko dalam

mengejar keuntungan modernisasi. Bank dan lembaga lain mengerahkan model.

Perusahaan manufaktur muncul dimana-mana dengan menggunakan metode

baru. Prasyarat yang diperlukan untuk mempertahankan untuk mempertahankan

industrialisasi menurut Rostow adalah: (1) Perluasan modal overhead social, (2)

Resolusi teknologi di bidang pertanian dan (3) Perluasan impor termasuk impor

modal.

Lebih lanjut menurut Rostow, hakikat masa peralihan adalah sebagai akibat kenaikan

investasi ke suatu tingkat yang secara teratur, mrndasar, dan nyata-nyata melampaui

tingkat pertumbuhan penduduk.

3.      Tahapan Tinggal Landas (The Take-off)

Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis

dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam

inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari

perubahan¬perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan

peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju

pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.

Dengan demikian tingkat pendapatan per kapita semakin besar.


Menurut taksiran Rostow, masa tinggal landas di beberapa negara adalah seperti

tampak pada Tabel di bawah ini.

Dari Tabel di atas bisa disimpulkan bahwa:

·         sebagian besar negara Barat mencapai masa tinggal landas pada abad yang

lalu, kecuali Inggris, yang sudah mencapainya seabad sebelumnya.

·         masa tinggal landas itu berkisar antara 20 - 30 tahun.

Rostow mengemukakan 3 ciri utama dan negara-negara yang sudah mencapai masa

tinggal landas yaitu:

1.      Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10

persen dari Produk Nasional Bersih (Net National Product= NNP).

2.      Terjadinya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat

pertumbuhan yang sangat tinggi (leading sectors).

3.      Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa

menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa

menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

Di sini juga termasuk kemampuan negara tersebut untuk mengerahkan sumber-sumber

modal dalam negeri, karena kenaikan tabungan dalam negeri peranannya besar sekali

dalam menciptakan tahap lepas landas. Inggris dan Jepang, misalnya mencapai masa

tinggal landas tanpa mengimpor modal (bantuan luar negeri) sama sekali.

Menurut Rostow  perkembangan sektor pemimpin (leading sector) berbeda¬beda untuk

setiap negara. Di Inggris, tekstil katun merupakan sektor pemimpin pada masa tinggal

landasnya, sedangkan perkembangan jaringan jalan kereta api memegang peranan


yang sama di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Kanada, dan Rusia. Di Swedia,

sektor pemimpin adalah industri kayu, di Jepang sutera, dan Argentina adalah industri

substitusi impor barang-barang konsumsi.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, Rostow mengambil kesimpulan bahwa untuk

mencapai tahap tinggal landas tidak satu sektor ekonomipun yang baku untuk semua

negara yang bisa menciptakan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, suatu negara

tertentu tidak bisa hanya sekadar mencontoh pola perkembangan sektor pemimpin

negara-negara lain. Namun demikian, ada 4 faktor penting yang harus diperhatikan

dalam menciptakan sektor pemimpin yaitu:

·         Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang

diproduksi yang mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan cepat.

·         Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern dan

kapasitas produksi harus bisa diperluas.

·         Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus

menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sektor

pemimpin.

·         Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin haruslah bisa

menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-

sektor lain.

4.      Tahapan Menuju Kedewasaan

Tahap menuju kedewasaan ini diartikan rostow sebagai masa dimana masyarakat

sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan
produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan

sektor pemimpin lama yang sudah mengalami kemunduran. Sektor pemimpin baru ini

coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap

lepas landas yang terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.

Dalam menganalisis karakteristik tahap menuju kedewasaan, rostow menekankan

analisisnya pada corak perubahan sektor pemimpin di beberapa negara yang sekarang

sudah maju. Ia juga menunjukkan bahwa di tiap-tiap negara tersebut, jenis-jenis sektor

pemimpin pada tahap sesudah tinggal landas adalah berbeda dengan yang ada pada

tahap tinggal landas.

Kemudian Rostow mengemukakan karakteristik non ekonomis dari masyarakat yang

telah mencapai tahap menuju kedewasaan antara lain:

1.      Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri

smakin penting, sedangkan sektor pertanian menurun.

2.      Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan. Peranan manajer

profesional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha-pemilik.

3.      Kritik-kritik terhadap industrialisasi mulai muncul sebagai akibat dari

ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.

5.      Tahap Konsumsi Tinggi

Tahap konsumsi tinggi ini merupakan tahap terakhir dari teori pembangunan

ekonomi Rostow. Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada

masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat

bukan lagi kepada masalah produksi.


Pada tahap ini ada 3 macam tujuan masyarakat (negara) yaitu:

1.      Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini

bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.

2.      Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan

terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang

progresif.

3.      Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang,

pangan, dan papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi tahan lama dan

barang-barang mewah.

2.3  Keunggulan dan Kelemahan dari Teori Rostow

A.    Keunggulan dari Teori Rostow

1.      Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi : 1)

masyarakat tradisional, 2) masyarakat pra kondisi tinggal landas, 3) masyarakat tinggal

landas, 4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan 5) masyarakat dengan konsumsi

biaya tinggi. Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil

kebijakan di sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan

yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori

yang disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara

berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.

2.      Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam

memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi.

Cara tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:


a.       Dana investasi dari pajak yang tinggi

b.      Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal

c.       Melalui perdagangan internasional

d.      Investasi langsung modal asing

B.     Kelemahan dari teori Rostow

Adapun kelemahan teori rostow adalah sebagai berikut:

1.      Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan

oleh teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh

pertumbuhan penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah

sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.

2.      Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh

kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi

produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi

eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa

mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa yang

akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat

tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan sosial, dsb.

3.      Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari

investasi langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan

prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya

dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga

internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl Corporation).
Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara berkembang untuk mendanai

proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat ketidak seimbangan posisi

karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai debitor, sedangkan Negara

asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering

ditekan sehingga yang tampak, pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih

hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang ingin

mensukseskan agenda-agenda politik maupun ekonominya di Negara yang sedang

berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat utang dan sulit untuk

menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka sulit menuju kemajuan

yang diharapkan. 

4.      Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang

disampaikan oleh Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana

mengatasi problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak

memberikan pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek negatif dari

sebuah pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti misalnya efek kesenjangan

sosial, distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru berakibat pada

kehancuran yang mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai