Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PAUD

“Upaya Peningkatan Keteranpilan Berbicara Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Metode
Bercerita menggunakan boneka tangan di Kelompok A PAUD Mentari”

Dosen Pengampu : Asep Irwansyah M.pd


Mata kuliah/SKS : Penelitian Tndakan Kelas

Kelas : Profesi guru


Semester : V (Lima)

Disusun oleh : Sarah Nurlela


Sarah Nurlela (4012181035)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU PAUD (PG.PAUD)


UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI
THAMRIN JAKARTA
2020
Peneliti : Sarah Nurlela

Unit Kerja : KB. Mentari

Judul Penelitian : Upaya Peningkatan Keteranpilan Berbicara Anak Usia 3-4


Tahun Melalui Metode Bercerita menggunakan boneka tangan di Kelompok A
PAUD Mentari

A.     Latar Belakang Masalah


1. kemampuan berbahasa Indonesia pada anak Kelompok A masih kurang. Hal ini
terbukti bahasa yang dipergunakan oleh mereka campur aduk antara bahasa daerah
dengan bahasa Indonesia. Sedangkan kegiatan belajar mengajar KB Mentari, bahasa
pengantar yang digunakan  adalah bahasa Indonesia.
2. Dalam pembelajaran, peran guru terlalu dominan sehingga pembelajaran kurang
bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya.
3.Metode bercerita lebiih menyenanngkan bagi anak sehingga anak akan
memperhatikan dengan hati yang senang dan tujuan guru akan mudah tercapai,
ditambah lagi degan penggunaan media boneka akan lebih menarik perhatian anak

B.     Rumusan Masalah


1. Bagaimana pemanfaatan media boneka untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa anak di Kelompok A KB Mentari?
2.  Apakah pemanfaatan media boneka dapat mengembangkan kemampuan berbahasa
anak di Kelompok A KB Mentari?

C.     Rumusan Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan tujuan penelitian adalah untuk
mendeskripsikan :
1.  Penerapan pemanfaatan media boneka tangan untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa anak di Kelompok A KB Mentari
2.  Peningkatan kemampuan bahasa anak kelompok A KB Mentari setelah
memanfaatkan media boneka tangan

1
D.    Rumusan  Hipotesis Tindakan
Rumusan Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini adalah:
Melalui pemanfaat media boneka tangan, maka dapat meningkatkan kemampuan
bahasa anak kelompok A KB Mentari

E.     Manfaat Penelitian


Secara teoritis, hasil  penelitian tentang pemanfaatan media boneka tangan
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok A KB Mentari ini
akan memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran
di Taman Kanak-kanak. Secara praktis dalam proses pelaksanaan PTK berlangsung
akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelompok
B KB Mentari, sedangkan bagi anak kelompok B diperkirakan akan mendapat hasil
yaitu kemampuan kognitif anak akan meningkat.

F.      Kajian Pustaka


1. Media Pembelajaran
a. Pengertian pembelajaran
Menurut Hamalik (2001:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
b. Pengertian Media dan Media Pembelajaran
Sadiman (1986: 7) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa, sehingga
proses belajar mengeajar terjadi.
Media adalah semua benda yang digunakan kegiatan belajar mengajar agar dapat
berangsung dengan lancar, teratur, efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan
anak usia dini dapat tercapai. (Depdikbud : 1998 : 4)

2
c. Tujuan dan fungsi pendidikan anak usia dini
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan
yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan
pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat
mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk
mengetahuai dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan,
melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara
berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan
anak.                                            
d. Peran pendidik dalam pendidikan anak usia dini
Peran guru anak usia dini lebih sebagai mentor atau fasilitator, dan bukan penstranfer
ilmu pengetahuan sementara, karena ilmu tidak dapat ditransfer dari guru kepada
anak tanpa keaktifan anak itu sendiri dalam proses pembelajaran, tekanan harus
diletakkan pada pemikiran guru.
2. Perkembangan Bahasa Anak
Dunia anak usia dini adalah dunia bermain dan bahasa merupakan alat untuk
berkomunikasi saat mereka bermain . Dapat kita ketahui bahwa Perkembangan
bahasa bagi anak dimulai sejak bayi melalui pengalaman dan pertumbuhan bahasa.
Dalam berkomunikasi bahasa merupakan alat yang sangat penting karena tanpa
bahasa sesorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain . Jika komunikasi
antar anak terjalin baik maka tidak dipungkiri itu karena bahasa . Anak dapat
mengekpresikan pikirannya melalui bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa
yang dipikirkan oleh anak.
Anak yang banyak bicara kadang menjadi cerminan anak yang cerdas
Pengembangan bahasa untuk anak usia dini bertujuan agar anak dapat berkomunikasi
secara lisan dengan lingkungan sekitarnya . Adapun ketrampilan berbahasa adalah
menyimak, berbicara membaca dan menulis . Sehingga orang dewasa dapat
memberikan stimulasi kemampuan untuk menyimak,berbicara , membaca dan
menulis agar perkembangan bahasa anak tumbuh optimal sesuai dengan usianya .

3
Dampak pola asuh dan lingkungan menjadi penyebab utama perkembangan
bahasa anak tidak sesuai dengan perkembangan bahasa di usianya . Hal ini
dikarenakan lingkungan tempat tinggal yang tidak memdukung perkembangan
bahasa anak misalnya rumah yg berpagar tinggi ataupun model perumahan cluster
di daerah elite cenderung tidak aktif bersosialisasi anak lebih banyak terkurung
dirumah karena jarang keluar dan bergaul dengan tetangga , tidak ada teman untuk
bermain, Pola asuh anak dengan orang tua bekerja sehingga seharian anak tinggal
bersama dengan pembantu, Jarang diajak berkomunikasi ataupun orang tuanya yang
pendiam dan malas mengajak berbicara anak. Padahal anak usia dini adalah peniru
yang ulung dia akan mengikuti, meniru apa yang mereka lihat dan apa yang mereka
dengar dari orang orang di sekitarnya . Hal ini membuat prihatin, karena dari
beberapa lembaga Pendidikan anak usia dini mengeluhkan bahwa perkembangan
bahasa anak didik mereka tidak sesuai dengan usianya atau berada dibawah
perkembangan usianya . Dan ini menjadi pertanyaan ada apa dengan lingkungannya
apakah tidak mendukung atau memang tidak pernah didukung.

G.    Metode Penelitian


Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data. Metodologi penelitian dan langkah-langkah penelitian tindakan
kelas meliputi:
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas adalah proses investigasi terkendali untuk merumuskan
dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan masalah tersebut
dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan hasil pembelajaran di kelas tertentu. (Arikunto, 2008).
Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan
Arikunto (2008:3) yang terdiri dari: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting),
3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu
dipandang sebagai satu siklus.

4
2. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok A KB Mentari dengan jumlah siswa 24
anak, 11 anak perempuan dan 13 laki-laki.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi
partisipan, di mana peneliti akan terlibat langsung dengan kekgiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut apa yang dikerjakan oleh sumber data. Teknik
ini dirasa sangat tepat untuk melalukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
guru dan juga sebagai peneliti.
4. Instrumen Penelitian
instrumen yang digunakan berupa Lembar Observasi Siswa dan Format
Penilaian. Lembar Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui sikap dan tingkah
laku anak ketika kegiatan berlangsung dan perubahan yang timbul. Format penilaian
digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan kemampuan bahasa anak setelah
belajar melalui pemanfaatan media pembelajaran
5. Analisis Data
            Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu dari: pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto, dan format
penilaian. Data-data tersebut dipelajari dan ditelaah.
            Data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis
ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah
melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut
disimpulkan dan dimaknai. Adapun rumus untuk menentukan persentase kemampuan
kognitif anak adalah:

X=   Jumlah skor yang diperoleh anak  x 100%


                    Jumlah skor maksimal

5
6. Standar Nilai Keberhasilan
Simbol Penilaian yang dipakai :
   : Anak belum mencapai indikator
 :  Anak mencapai indikator dengan bantuan guru
 : Anak sudah mampu mencapai indikator tetapi hasilnya belum
maksimal
 : Anak sudah mampu mencapai indikator dengan hasil maksimal

H.    Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/heppyliana2779/5c266a1c43322f406e608048/perkembangan-
bahasa-anak-usia-dini

http://eprints.walisongo.ac.id/4882/4/093111334_bab3.pdf

Anda mungkin juga menyukai