Anda di halaman 1dari 3

Nama : iwan aliansy maibang

Nim : 18020403

Kelas : 3.1

Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke IGD

dengan kondisi penurunan kesadaran dan terdapat luka berdarah diarea

temporal dan diarea siku lengan dan lutut. Pasien korban kecelakaan lalu

lintas. Dilakukan pemeriksaan TD 150/90 mmHg, Nadi 100x/mnt, suhu 37oC

dan pernafasan 26 x/mnt.

Pertanyaan:

1. Jelaskan inisial asesment pasien sebagai penanganan awal ?

2. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang penting diketahui untuk memastikan keadaan pasien?

3. Jelaskan pembagian cedera kepala!

4. Jelaskan patway cedera kepala!

5. Terapi apa sajakah yang dapat diberikan pada pasien sebagai penanganan kondisi pasien dengan cedera kepala

JAWAB

1. a. Airway

Pertahankan jalan napas dengan memperhatikan gerakan leher karena ada trauma di bagian kepala sehinga perlu di
fiksasi menggunakan neck-collar

b. Breathing

lihat apakah ada pergerakan dada asimetris

c. Circulation

Kontrol pendarahan dengan membalut luka yang ada di temporalis, lengan, siku dan lutut. Berikan cairan infus
untuk mencegah syok hipovolemik.

d. Disability

Lakukan penghitungan GCS berapa skor penurunan kesadaran korban, dan periksa apakah akral dingin

e. Exposure

Lihat seluruh tubuh apakah ada kelainan bentuk pada bagian seluruh tubuh

2. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah foto Rontgen untuk melihat apakah terjadi trauma servikal, dan
melakukan pemeriksaan Ct-Scan atau MRI untuk melihat apakah terjadi pendarahan di bagian dalam kelapa.
3. Kepasifikasi cedera kepala

Cedera kepala ringan: total nilai berada dalam skala 13–15

Cedera kepala sedang: total nilai berada dalam skala 9–12

Cedera kepala berat: total nilai berada dalam skala 8–3

4. Patway

Trauma kepala

Ekstra kranial Tulang kranial Intra kranial

Terputusnya kontinuitas
 jaringan kulit, otot dan Terputusnya kontinuitas Jaringan otak rusak (kontusio,
vaskuler  jaringan tulang laserasi)

Gangguan suplai darah -Perubahan outoregulasi


Resiko Nyeri akut -Odem cerebral
infeksi
-Perdarahan
Iskemia
-Hematoma Kejang
Ketidakefektifan
Hipoksia
perfusi jaringan

Perubahan sirkulasi CSS Gangg. fungsi otak 1. Bersihan


Gangg. Neurologis
 jln. nafas 2.
fokal Obstruksi
 jln. nafas
Peningkatan TIK 3. Dispnea
Mual – muntah 4. Henti nafas 5.
Papilodema Defisit Neurologis Perub. Pola
Pandangan kabur nafas
Penurunan fungsi
pendengaran
Girus medialis lobus Nyeri kepala
temporalis tergeser Gangg. persepsi Resiko ketidakefektifan

Resiko kekekurangan sensori  jln. nafas


volume cairan
Herniasi unkus

Tonsil cerebelum tergeser Kompresi medula oblongata

Mesesenfalon tertekan Resiko jatuh


Resiko kerusakan
integritas kulit
Immobilisasi

Gangg. kesadaran
Defisit perawatan diri
 Ansietas
5. Terapi
a. Fisioterapi, untuk mengembalikan fungsi saraf atau otot yang terganggu akibat gangguan pada otak akibat
cedera
b. Terapi kognitif dan psikologis, untuk memperbaiki gangguan perilaku, konsentrasi, daya pikir, atau emosi yang
terjadi setelah cedera kepala
c. Terapi okupasi, untuk membantu pasien kembali menyesuaikan diri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
d. Terapi wicara, untuk memperbaiki kemampuan berbicara dan berkomunikasi pasien
e. Terapi rekreasi, untuk melatih pasien menikmati waktu senggangnya dan menjalin hubungan sosial melalui
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai