Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh :

1. Agus Artha Nugraha 05/(2002622010377)


2. Putu Agus Krisna Yudha 15/(2002622010387)
3. Ghani Dwipayana 17/(2002622010389)
4. I Putu Satria Andrean Prayoga 18/(2002622010390)
5. I Nyoman Yudha Saputrayasa 32/(2002622010404)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2021


1
DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................................................................2

Kata Pengantar.......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang........................................................................................................................4

B.Rumusan Maslah....................................................................................................................4

C.Tujuan.....................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A.Definisi Investasi.....................................................................................................................5

B.Metode Pengukuran Hasil Investasi.......................................................................................7

C.Hubungan NPV dan IRR........................................................................................................12

D.Capital Rationing..................................................................................................................13

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...........................................................................................................................15

Daftar Pustaka......................................................................................................................................16

2
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga para penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang hubungan NPV dengan IRR dan Capital Rationing.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya sebagai
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa. Para penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Dengan berinvestasi maka
dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Dengan adanya investasi
maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas,
terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan.
Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan
sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan. Di sebagian besar perusahaan,
capital budgeting adalah salah satu sumber utama keuntungan perusahaan tersebut

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan pada makalah ini
adalah:
1. Apa saja prinsip-prinsip investasi modal dan menilai kelayakan investasi?
2. Apa hubungan NPV dengan IRR?
3. Bagaimana cara menganalisis pilihan proyek dalam keterbatasan dana?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini agar kami selaku penulis mengetahui segala hal mengenai
Investasi, kemudian agar menambah wawasan para pembaca serta menjadi referensi bagi
penulis-penulis berikutnya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Investasi
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau
investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena
harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang
berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh
seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan
dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal
balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.
Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak akan
dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang setelah
melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak selalu berujung
menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi.
Berikut beberapa tujuan penting dari investasi:
 Untuk mendapatkan penghasilan tetap
 Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dan stabil di masa yang akan
datang.
 Berguna untuk mengembangkan usaha
 Mendapatkan jaminan dalam bisnis
 Membentuk dan mengontrol dana untuk suatu kepentingan khusus, contohnya
seperti kepentingan sosial, kepentingan ekspansi, dll.
 Mengurangi tekanan inflasi
 Investasi dapat dipergunakan untuk menjaga hubungan antar perusahaan
 Berpartisipasi dalam pembangunan negara.

5
Jika ingin investasi berhasil, berikut beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan:

 Jangan melakukan investasi dengan tergesa-gesa dan harus disertai dengan


pemahaman atau riset yang mendalam, termasuk mengenai objek investasi yang
paling potensial untuk dipilih.
 Tidak bertindak secara spekulatif.
 Penting untuk mempertimbangkan jangka waktu investasi.
 Mengetahui dan menilai jumlah modal yang bisa kamu siapkan.
 Memahami risiko yang bisa terjadi sebagai investor dan jenis investasi yang
dipilih.

Keputusan mengenai investasi biasanya sulit karena memerlukan penilaian mengenai


situasi di masa yang akan datang. Makin jauh ke depan yang harus di ramalkan, makin
menjadi sukar dalam proses itu. Ketidakpastian masa depan disebabkan oleh perubahan
teknologi, ekonomi dan sosial, kekuatan-kekuatan persaingan dan tindakan-tindakan
pemerintah. Yang terakhir ini bahkan seringkali telah menambah banyak lagi kepastian
baru yang sulit diestimasikan sebelumnya. Perubahan terjadi terus-menerus dan cepat
dalam sasaran-sasaran ekonomi, peraturan fiscal,intensif untuk investasi dan sebagainnya
telah menambah ketidakpastian dalam keputusan investasi.

Salah satu tugas utama didalam persoalan kebijaksanaan investasi adalah mengadakan
estimasi terhadap pengeluaran dan penerimaan uang yang akan diterima dari investasi
tersebut pada waktu yang akan datang. Perhitungan terhadap nilai investasi dengan nilai
dari penerimaan uang dimasa depan (future Cash Flow) ini akan dipakai sebagai pedoman
kebijaksanaan investasi tersebut. Hasil perbandingan itu akan merupakan informasi bagi
kita untuk menilai apakah ekonomis tidaknya suatu rencana investasi tertentu. Penilaian
dengan perbandingan kedua hal tersebut amat penting karena perusahaan
menginvestasikan uang sekarang dengan harapan dapat memperoleh uang yang lebih besar
jumlahnya di masa depan. Dengan penerimaan uang tersebut perusahaan dapat
menginvestasikan kembali untuk rencana setiap investasi, diperlukan informasi tentan

6
estimasi penerimaan kas di masa depan. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa bagi
perusahaan yang sudah berjalan maka evaluasinya hanya dalam bentuk kenaikannya saja
(incremental basis).Jadi kita hanya menganalisa perbedaan (tambahan)-nya saja, tambahan
aliran kas dengan dantanpa proyek.

Pengambilan keputusan dalam investasi bagi suatu usaha atau perusahaan harus
mempertimbangkan aliran kas keluar (cash ouflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan
aliran kas masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang
diambil. Aliran kas dalam setiap usulan investasi dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :

 Initial cashflow (capital outlays), merupakan aliran kas yang berhubungan dengan
pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi.
 Terminal Casflow, adalah aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai
akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Hal ini dapat diperoleh
pada akhir sisa (residu) dari aktiva modal kerja yang digunakan untuk investasi.
Nilai residu suatu proyek investasi merupakan nilai aktiva pada akhur umur
ekonomis yang dihitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan.
 Operational cashflow, bisa disebut juga adalah cash inflow merupakan aliran kas
yang terjadi selama umur investasi. Cash inflow ini berasal dari pendapatan yang
diperoleh dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan selama operasi
B. Metode Pengukuran Hasil Investasi
Kelayakan investasi menggambarkan apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak.
Oleh karena itu, kelayakan senantiasai diukur dari dua hal. Pertama berapa dana yang
harus ditanamkan di investasi tersebut. Kedua, berapa pendapatan yang dihasilkan dan
risiko yang menyertainya. Analisa kelayakan akan dilakukan dengan membandingkan
nilai investasi serta pendapatannya plus risiko.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah pengukuran hasil investasi. Mengacu pada
investasi berbasis bisnis, dapat diperoleh gambaran mengenai tingkat pengembalian dari
hasil investasi. Gambaran ini berupa indikasi jangka waktu pengembalian investasi pokok,
penghasilan minimum yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi, atau berapa

7
besar hasil investasi dibandingkan dengan nilai awalnya
Berikut beberapa metode pengukuran hasil investasi yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut.
1. Metode Payback Periode (PP)
Payback Period (PP) adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Para Investor atau Pengusaha
sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode Pengembalian Modal ini
sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi yaitu keputusan yang
menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak.
Suatu proyek yang periode pengembaliannya sangat lama tentunya kurang menarik
bagi sebagian besar investor. Metode peniliaian investasi dengan Payback Period (PP)
terdapat beberapa kelemahan antara lain adalah:
 Tidak memperhatikan time value of money, sedangkan Cash Flow pada waktu
yang akan datang apabila dinilai sekarang akan berbeda.
 Lebih mementingkan pada pengembalian nilai investasi dari pada aspek laba
dalam waktu umur investasi. Sehingga Cash Flow sesudah umur Payback
Period (PP) tidak diperhatikan
 Tidak memperhatikan variasi besar kecilnya Cash Flow tiap tahun, apakah
semakin meningkat, atau menurun atau stabil.

Untuk mengatasi salah satu kelemahan pada metode Payback Period (PP) yaitu, tidak
memperhatikan time value of money, maka timbul metode Discounted Payback
Period (PP), metode ini menghitung time value of money terhadap proceeds yang
akan didapat pada waktu yang akan datang, sehingga periode waktu pengumpulan
kembali dana yang diinvestasikan di dasarkan pada proceeds yang sudah di diskonto.

Payback Period (PP) dapat dihitung dengan cara membagikan nilai investasi (cost of
invesment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net Cash Flow).

8
Nilai Investasi
Payback Periode =
Kas Masuk Bersih

Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah sama
pada setiap periode atau sama pada setiap tahunnya.

2. Metode Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk
dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. Net
Present Value (NPV) ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek atau
investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas
keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent
Value (NPV) menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of
money) untuk menghitung nilai suatu investasi. Jadi Net Pressent Value (NPV) adalah
Nilai Sekarang dari Aset setelah dikurangi dengan harga pembelian awal.
Net Present Value (NPV) ini banyak digunakan dalam penganggaran modal untuk
menganalisa profitability dari suatu proyek investasi. Para pemilik modal ataupun
manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV) ini
untuk mengevaluasi apakah akan melakukan investasi atau tidak pada suatu proyek
baru ataupun investasi pada pembelian aset baru. Dalam metode ini perhitungan
Proceeds menggunakan diskonto, dalam hal ini berarti harus mendiskontokan nilai-
nilai pengeluaran dan penerimaan tersebut ke dalam penilaiaan yang sebanding atau
sama.
Urutan-urutan perhitungan dalam metode Net Present Value (NPV) ini adalah:
 Menghitung Cash Flow yang diharapkan dari investasi yang akan
dilaksanakan.
 Mencari nilai sekarang (present Value) dari Cash Flow dengan mengalikan
dengan tingkat diskonto tertentu yang ditetapkan.
 Kemudian jumlah sekarang (present value) dari Cash Flow selama umur
investasi dikurangi dengan nilai investasi awal (initial outlays) akan

9
menghasilkan Net Present Value (NPV)

Rumus Net Present Value (NPV) ini cukup rumit karena menambahkan semua arus
kas masa depan dari investasi, mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto
dan menguranginya dengan Investasi awal. Persamaan dan Rumus Net Present Value
(NPV) ini dapat dilihat dibawah ini

Keterangan :

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)

Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)

r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %

Kriteria penilaian atas metode Net Present Value(NPV) adalah :

 Jika Net Present Value (NPV) > 0, maka usulan proyek dilaksanakan.
 Jika Net Present Value (NPV) < 0, maka usulan proyek tidak dilaksanakan.
 Jika Net Present Value(NPV) = 0, nilai perusahaan tetap walaupun usulan
proyek dilaksanakan, ataupun tidak dilaksanakan.
3. Metode Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) adalah metode untuk menghitung perbandingan antara nilai
arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability
Index(PI) harus lebih besar dari satu (PI > 1), sehingga investasinya dikatakan layak.
Semakin besar Profitability Index (PI), investasi semakin layak.

10
Dibawah ini dalah Rumus untuk menilai kelayakan investasi dengan Metode
Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut :

Nilai Aliran Kas Masuk


Profitability Index (PI) =
Investasi Outflow
Kriteria penilaian kelayakan investasi menurut Metode Profitability Index (PI) ini
adalah sebagai berikut :
 Jika Profitability Index (PI) > 1 ; maka investasi tersebut layak untuk
dijalankan.
 Jika Profitability Index (PI) < 1 ; imaka nvestasi tersebut tidak layak dijalankan

Penilaian kelayakan investasi menurut Metode Profitability Index (PI) ini ada
keebihan dan kekurangannya antaralain adalah sebagai berikut :

Kelebihan penggunaan metode Profitability Index (PI) adalah :

 Memberikan percentage future Cash Flows dengan cash initial.


 Sudah mempertimbangkan cost of capital. Sudah mempertimbangkan time
value of money.
 Mempertimbankan semua Cash Flow

Kekurangan Penggunaan Metode Profitability Index (PI) adalah:

 Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.


 Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index (PI)
 Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
 Susah dimengerti untuk dijadikan indikator apakah suatu proyek memberikan
value kepada perusahaan.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR, sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dan aliran kas yang diharapkan akan diterima, sama dengan jumlah nilai
sekarang dan penerima modal. Analisa ini untuk menentukan apakah suatu usulan
11
proyek investasi dianggap layak atau tidak, dengan cara membandingkan antara
Internal Rate of Return (IRR) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan/disyaratkan
(expected rate of return). Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan/disyaratkan, dilakukan dengan cara mencari discount rate
yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present value dari
investasi. Karena dengan rumus tersebut tidak diketahui tingkat suku bunganya, maka
menggunakan rumus interpolasi linier. Internal Rate of Return (IRR) dapat dicari
dengan sistem coba-coba (trial and error) yaitu dengan mencari Net present Value
(NPV) pada discount rate/tingkat diskonto yang di sukai. Apabila dengan discount rate
yang kita pilih dihasilkan Net present Value(NPV) positif (+), maka Internal Rate of
Return (IRR) yang akan dicari diatas discount rate/tingkat diskonto tersebut, seterusnya
kita cari dengan coba-coba sampai menemukan discount rate yang menghasilkan Net
present Value (NPV) = 0 (nol).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Internal Rate of Return (IRR) antara lain
adalah sebagai berikut :

Keterangan :
P1 : Tingkat bunga pertama
P2 : Tingkat bunga ke dua
C1 : Net Present Value (NPV) pertama
C2 : Net Present Value (NPV) ke dua

C. Hubungan NPV dengan IRR


Dari keseluruhan Metode Pengukuran Hasil Investasi di atas dapat di perlihatkan
hubungan NPV dan IRR yaitu hubungan antara NPV dengan IRR terlihat pada faktor
diskonto (discount rate) yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang (present value)
dari suatu investasi. IRR merupakan tingkat pengembalian (rale of return) yang

12
disyaratkan oleh investor (perusahaan) ketika melakukan investasi. IRR merupakan
“discount rate” yang menjadikan NPV sama dengan nol, artinya pada saat NPV sama
dengan nol maka besarnya tingkat pengembalian investasi tercapai yakni sebesar IRR.
Apabila tingkat pengembalian (rate of return)yang diinginkan perusahaan dari suatu
investasi lebih rendah daripada IRR, maka investasi tersebut layak atau diterima.
Sebaliknya apabila rate of return yang diinginkan lebih tinggi daripada IRR, maka
investasi tersebut tidak layak diterima baik menurut metode NPV maupun metode IRR.
Dengan kata lain, apabila IRR lebih tinggi daripada rate of return yang disyaratkan
(diharapkan atau diinginkan), maka investasi diterima dan terjadi sebaliknya
D. Capital Rationing (Penjatahan Modal)
Seringkali manajemen dihadapkan pada pengambilan keputusan investasi pada beberapa
proyek secara bersamaan, sementara dana yang tersedia untuk membiayai proyek tersebut
terbatas. Apabila masing-masing proyek tidak ada keterkaitan atau independen maka
untuk memilih proyek jauh lebih mudah yaitu dengan memilih secara urut dari proyek
yang paling besar tingkat keuntungannya. Tingkat keuntungan proyek diukur dari
profitability indexnya, proyek yang mempunyai profitability index paling besar
menempati ranking pertama, demikian seterusnya disusul yang lebih rendah.
1. Sifat – Sifat Proyek
 Independen
Proyek yang bersifat independen adalah sekumpulan proyek yang tidak
mempunyai hubungan keterkaitan. Karena tidak ada hubungan keterkaitan,
maka dalam menentukan pilihan proyek jauh lebih mudah , yaitu dengan
membuat ranking proyek dari yang tingkat keuntungannya atau PI yang paling
tinggi sampai yang paling rendah. Pilihan tentunya diurutkan sesuai dengan
ranking proyek
 Kontinjensi
Proyek yang mempunyai hubungan keterkaitan, dimana bila satu proyek
diterima maka proyek lainnya juga harus diterima

13
 Mutually Exclusive
Proyek yang bersifat mutually exclusive adalah proyek yang mempunyai
hubungan keterkaitan yang saling meniadakan. Bila dua proyek A dan B
bersifat mutually exclusive, artinya jika proyek A diterima maka proyek B
harus diterima demikian sebaliknya
Dari beberapa proyek yang akan dipilih beserta sifat-sifat proyek dan keterbatasan
dana, maka untuk memilih proyek mana saja yang sebaiknya dilaksanakan, juga perlu
pertimbangan apakah pelaksanaan proyek bisa ditunda atau tidak bisa ditunda.
Apabila proyek-proyek tersebut tidak bisa ditunda, maka analisisnya menggunakan
analisis waktu tunggal, sedangkan bila bisa ditunda bisa menggunakan analisis waktu
ganda
2. Analisis Waktu Ganda
Bila proyek yang dipilih bisa ditunda pelaksanannya, maka perlu dicari PI bila
dilaksanakan tahun ini dan PI bila proyek ditunda, selanjutnya dicari selisih PI-nya.
Proyek yang dipilih untuk dilaksanakan terlebih dahulu adalah proyek yang
mempunyai selisih PI yang lebih besar

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Adapun berbagai tujuan dari suatu investasi
tersebut dilaksanakan serta jangan tergesa – gesa dalam pengambilan keputusan dalam
berinvestasi. Adapun Metode – metode untuk menentukan Pengukuran Hasil Investasi yaitu,
Metode Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of
Return (IRR).
Penjatahan Modal / Capital Rationing dalam suatu perusahaan sangat sering terjadi, dikarenakan
kurangnya dana. Dalam hal ini perusahaan harus dapat meneliti proyek apa yang harus di
selesaikan terlebih dahulu agar suatu perusahaan dapat terus berjalan dengan memasimalkan dana
yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uki.ac.id/4438/1/ManajemenKeuanganII.pdf

https://www.coursehero.com/file/p3cmmmk3/4-Hubungan-Antara-NPV-PI-dan-IRR-Dari-lima-
metode-penilaian-investasi-yang/

http://repository.ubharajaya.ac.id/5962/1/BUKU-ANALISAINVESTASIDAN
%20PASARMODAL.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai