Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FARMASI PRAKTIS I

Nama : Syeila Rahmadina


NIM 051911133132
Hari/Kelas : Senin/AC-7

Pertanyaan dengan resep


1. Ada dokter penyakit dalam yang berpraktik menuliskan resep untuk pasiennya seorang ibu
usia 55 tahun, obat yang diberikan yaitu :
Propranolol 10 mg berjumlah 30
S 2 dd 1.
Captopril 12.5 mg berjumlah 30
S 2 dd 1.
Bagaimana melakukan komunikasinya?
 Resep :

dr. Abimanyu, Sp.PD SIP.


447/2507/491/1-20
Jl. Kelapa gading No. 07 Surabaya
Telp. (031) 234567

Surabaya, 15/08/2022
R/ Propranolol 10mgNo. XXX S 2 dd
1
abimanyu

R/ Captopril 12,5mgNo. XXX S 2 dd


1
abimanyu

Nama : Ibu Aulia


Usia/BB: 55 tahun/-
Alamat : Jl. Merpati No. 30 Surabaya

 Penyelesaian :
Aspek Klinis Propranolol
1) Efek farmakologi: Propranolol merupakan obat golongan beta-blocker yang bekerja
dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah
2) Indikasi: Terapi hipertensi, angina, aritmia, pencegah migrain
3) Kontraindikasi: Tidak boleh diberikan pada penderita syok kardiogenik, sinus
bradikardia dan asma. Berhati-hati dalam pemberian untuk penderita diabeter,
gangguan tiroid, gangguan hati serta ginjal
4) Efek samping : Lemah, lesu, mual, bradikardi (denyut jantung lebih lambat),
konstipasi, diare
5) Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun untuk hipertensi : 20 mg, 3-4 kali sehari ; aritmia
: 10-20 mg, 3-4 kali sehari, ; angina : 10-20 mg, 3-4 kali sehari ; mencegag migrain :
40, 2-3 kali sehari
6) Aturan pakai : Propanolol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
Aspek Klinis Captopril

1) Efek farmakologi : Captopril merupakan obat golongan ACE inhibitor yang bekerja
dengan cara menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II.
Angiotensin berperan dalam penyempitan pembuluh darah. Cara kerja ini akan
membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah lebih lancar dan
tekanan darah pun menurun. Captopril sebaiknya diminum 1 jam sebelum makan,
karena pemberian captopril bersama dengan makanan dapat menurunkan penyerapan
obat sebesar 30- 40% 2.
2) Indikasi: Hipertensi, gagal jantung, pasien dengan tekanan darah normal 3.
3) Kontraindikasi: Hamil
4) Efek samping: Pruritus, gangguan indera pengecapan, gangguan proteinuria,
meningkatkan nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia
5) Dosis : Penggunaan awal sehari tiga kali 12,5 mg, ditingkatkan menjadi 25-50 mg 2-3
hari. Hipertensi berat s/d 450 mg/hari
6) Aturan pakai : Diminum saat perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan
Komunikasi dengan pasien :

 Apoteker memanggil nomor resep yang didapatkan oleh pasien.


 Setelah pasien menghampiri dan memberikan nomor resep yang didapat, apoteker
memperkenalkan diri dan memastikan terlebih dahulu identitas pasien serta
memastikan kembali bahwa resep telah sesuai.
Apoteker : “Selamat pagi ibu, saya apoteker Syeila yang bertugas di apotek pada
pagi hari ini. Sebelumnya saya izin memastikan terlebih dahulu, apakah benar resep
ini ditujukan untuk Ibu Aulia yang berusia 55 tahun yang beralamat di Jl. Merpati
No. 30 Surabaya?”
Jika identitas pasien telah sesuai, dan pasien mengatakan “Iya dengan saya sendiri”
maka apoteker dapat melanjutkan ke poin selanjutnya. Jika tidak mengatakan
demikian, apoteker dapat menanyakan bahwa yang akan menerima obat ini
diwakilkan oleh siapa.
Apoteker: “Mohon maaf, saudara siapanya Ibu Aulia?” setelah dijawab oleh pasien,
apoteker dapat melanjutkan.
 Apoteker membawakan obat yang diperlukan oleh pasien
 Menyerahkan obat dan menyampaikan informasi sebagai berikut
Sesuai dengan resep yang telah diresepkan oleh dr. Abimanyu untuk ibu Aulia,
berikut saya sampaikan informasi terkait obat yang akan kami berikan:
 Indikasi : Propranolol 10 mg dan Captopril 12,5 mg merupakan obat yang
ditujukan untuk terapi hipertensi
 Jumlah obat: masing-masing obat adalah 30 tablet (Propranolol 30 tablet dan
Captopril 30 tablet)
 Bentuk sediaan: Tablet
 Aturan pakai: Penggunaan obat Propranolol 10 mg yaitu diminum dua kali sehari
satu tablet sebelum makan, sedangkan untuk penggunaan obat Captopril yaitu
diminum dua kali sehari satu tablet 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan.
 Lama penggunaan obat: 15 hari atau sampai obat habis
 BUD : 6 bulan
 Efek samping propranolol adalah lemah, lesu, mual, konstipasi, diare
 Efek samping penggunaan obat captopril adalah pruritus, gangguan indera
pengecapan, gangguan proteinuria, meningkatkan nilai nitrogen urea darah dan
kreatinin, neutropenia
 Cara penyimpanan: Kedua obat disimpan pada tempat sejuk dan kering, pada suhu
ruang, serta terhindar dari sinar matahari langsung.
 Cara pemusnahan: Kedua obat ini hanya bisa digunakan sampai 6 bulan, apabila
penyimpanan lebih dari 6 bulan kedua obat ini masih ada, maka obat harus
dimusnah dengan cara obat dikeluarkan dari kemasannya, kemudian dirusak atau
dihancurkan, setelah itu dapat dibuang di tanah atau dibuang ke tempak sampah
 Apabila saat konsumsi obat, Ibu Aulia mengalami efek samping yang membuat
ibu khawatir dan tidak nyaman, maka ibu dapat menghentikan pemakaian obat
dan mengkonsultasikan kepada dokter terkait.
 Mohon untuk ibu Aulia dapat meminum obat tepat waktu, dan menjaga pola
makan yang baik seperti mengkonsumsi makanan yang sehat. Semoga ibu lekas
sebuh.
 Apoteker mencantumkan etiket pada kemasan obat
 Apoteker memastikan pasien telah memahami apa yang disampaikan atau belum
dengan cara meminta pasien untuk dapat mengulangi apa yang disampaiakan dalam
bahasa yang mudah dipahami.
Pertanyaan tanpa resep
2. Seorang ibu datang mau membeli salep/ointment yang mengandung hidrokortison 1%.
Bagaimana melakukan komunikasinya?
Penyelesaian :
 Apoteker bertanya kepada pasien terlebih dahulu salep hidrokortison akan dipergunakan
sebagai apa? Apakah penggunaan salep ini atas rekomendasi dari dokter?
 Hidrokortison merupakan golongan kortikosteroid. Kortikosteroid memiliki efek
antiinflamasi. Penggunaan klinik kortikosteroid sebagai antiinflamasi merupakan terapi
sistomatik. Kortikosteroid dapat mencegah atau menekan timbulnya gejala inflamasi
yang disebabkan oleh radiasi infeksi zat kimia mekanik atau alergen.
 Kandungan bahan aktif hidrokortison adalah hidrokortison asetat 1%.
 Salep hidrokortison termasuk ke dalam jenis obat keras, dimana pemakaian salep
hidrokortison harus berdasarkan rekomendasi dokter dan resep dokter.
 Pemakaian salep hidrokortison sebagai penekan reaksi inflamasi perlu berhati-hati
dalam penggunaannya
 Oleh karena itu, penggunaan obat salep hidrokortison asetat belum tentu sesuai sasaran.
Sehingga, pasien perlu konsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Apabila pasien
membeli obat ini karena rekomendasi dan sesuai dengan hasil konsultasi bersama
dokter, maka apoteker dapat memberikan obat kepada pasien dan telah disesuaikan
dengan arahan dokter.

Anda mungkin juga menyukai