Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


“ CARA TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL “
BENGKEL JONO
Jl.Sultan Hasanudin, Kel. Tunon, Tegal Selatan

DISUSUN OLEH :

NAMA : Syauqi Roykhan Mafaza


NIS : 213381
KELAS : XI TKRO 3
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIV

SMK BHAKTI PRAJA ADIWERNA


Jalan Raya Singkil Kaliwadas, No. 242, Singkil, Adiwerna, Tegal, Jawa Tengah
52194, Indonesia. Nomor telepon: (0283) 444720.
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
UNTUK MENGIKUTI UJIAN PRAKERIN

Laporan Hasil Praktik Kerja Industri Di Bengkel Jono Yang Bertepatan Di


Jl. Sultan Hasanudin, Kel. Tunon, Tegal Selatan.

Disusun Oleh :
NAMA : Syauqi Roykhan Mafaza
NIS : 213381
KELAS : XI TKRO 3
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIV
JUDUL LAPORAN : “ Perawatan transmisi manual “

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing


Pada Tanggal : ....................................................................................................

Mengetahui

Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II

M. Yanuar Annas, S.T Achmad Roziki, A.Md

HALAMAN PENGESAHAN

ii
Laporan Hasil Praktik Kerja Industri Di Bengkel Jono Yang Beralat Di Jln. Sultan
Hasanudin, Kel. Tunon, Tegal Selatan Dilaksanakan Tanggal 05 September S.D 23
Oktober 2022
Disusun Oleh :
NAMA : Syauqi Roykhan Mafaza
NIS : 213381
KELAS : XI TKRO 3
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIV
JUDUL LAPORAN : “ CARA Perawatan Transmisi Manual “

Telah diajukan dan disahkan pada


Hari :........................................................
Tanggal :........................................................
Penguji Ka.Prodi TKR,

Didit Irawan, S.T

Mengetahui,
Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna,

Erfan Suparmono, S.Pd., MA.

KATA PENGANTAR

iii
Dengan segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT , karena dengan segala
rahmat , taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai hasil
dari program Praktek Kerja Industri Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang telah saya
lakukan di BENGKEL BANGKIT JAYA yang beralamat di Jln. Protokol No.
79 RT 02/03 Laporan ini disusun berdasarkan data diperoleh selama melaksanakan
praktek di industri/bengkel.
Maksud dan tujuan pembuatan laporan ini sebagai salah satu persyaratan
untuk mengikuti US dan UN tahun ajaran 2022/2023. Penyusunan laporan ini
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna . Jika ada
kesalahan pada penyusunan laporan ini kami mohon maaf.
Selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya selaku penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Bpk. Erfan Suparmono, S.Pd., MA selaku kepala sekolah SMK Bhkati
Praja Adiwerna.
2. Bapak Yasir Munji, A.Md selaku pembimbing I.
3. Bapak M. Yanuar Annas, S.T selaku pembimbing II
4. Bapak Personalia dan seluruh Crew Bengkel Bangkit Jaya
5. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan selama Prakerin
Demikian Laporan ini saya buat, bila terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan saya mohon maaf sebanyak-banyaknya. Terima kasih.

Adiwerna, November 2021


Penulis,

SYAUQI ROYKHAN MAFAZA

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRAKERIN..........................1
B. TUJUAN & MANFAAT DARI PROGRAM PRAKERIN....................2
C. WAKTU PELAKSANAAN PRAKERIN................................................2
D. PEMILIHAN TEMPAT PRAKERIN.....................................................2
E. SISTEMATIKA LAPORAN....................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..........................................4
A. SEJARAH PERUSAHAAN ....................................................................4
BAB III PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI....................................5
A. PENGERTIAN TUNE -UP .....................................................................5
B. PERALATAN YANG DIPERLUKAN ..................................................6
C. PENGERJAAN TUNE UP......................................................................6
BAB V PENUTUP..........................................................................................19
A. KESIMPULAN..........................................................................................19
B. SARAN - SARAN ......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................21

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRAKERIN


Prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional
yang memadukan secara sistimatik dan sinkron antara pendidikan sekolah dan program
keahlian yang di peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja yang terarah
untuk mecapai suatu keahlian profesional.
Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur
utaman yaitu ilmu pengetahuan, teknik dankiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kita tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
professi itu sendiri. Prakerin dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
professional dibidangnya.
Melalui Prakerin diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional dan
bertanggung jawab. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan
dapat menerapkan ilmu yangdidapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa
diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri
karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Adapun beberapa hal yang melatarbelakangi Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Pendidikan Sistem Ganda adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi ketentuan PP No. 29/1990 pasal 3 ayat 2 bahwa tujuan dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja dan mengembangkan sikap Profesionalisme yang dirumuskan dalam
keputusan mendikbud Nomor 080/U/1993 sebagai berikut :
a) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sifat
profesionalisme.
b) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri.
c) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan Dunia Usaha
dan Industri pada saat ini maupun masa mendatang.
d) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
2. Tantangan era globalisasi menuntut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu
berkompetitif.
3. Kualitas SDM yang Profesional memerlukan sistem Pendidikan dan Pelatihan yang
dapat memberikan pengalaman belajar dan bekerja secara terpadu dalam rangka
menginternalisasikan sikap nilai.

1
B. TUJUAN & MANFAAT DARI PROGRAM PRAKERIN
1. TUJUAN :
a. Menghasilkan tenaga yang memiliki keahlian profesional .
b. Memperkokoh “LINK AND MATCH” atau (keterkaitan dan kesepaduan) antara
sekolah dengan Dunia Usaha.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
2. MANFAAT :
a. Dapat mengembangkan rasa tanggungjawab bersama dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang dapat berperan serta dalam pembangunan nasional.
b. Saling mengisi kebutuhan masing – masing pihak sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki.
c. Menumbuhkan rasa bangga sebagai warga negara dan masyarakat yang dapat berbuat
sesuatu untuk kepentingan generasi penerus pembangunan.
d. Memberi manfaat ganda baik sekolah maupun bagi lapangan kerja tempat magang
dilaksanakan antara lain :
1) Bagi sekolah dapat menghasilkan tamatan yang benar – benar siap untuk memasuki
lapangan kerja dan pada saat yang sama juga dapat diperoleh masukan sejauh mana
tingkat keterkaitan dan kesepaduan antara apa yang dilakukan di sekolah dengan
apa yang dibutuhkan di lapangan kerja, hal ini dapat memacu sekolah untuk selalu
mengembangkan diri secara dinamis dan kreatif.
2) Bagi Dunia Usaha dapat membantu menyukseskan sistem penyiapan tenaga kerja
terampil yang dibutuhkan oleh pembangunan dan pada saat yang sama dapat
membangun citra positif dalam mengarahkan peran sertanya untuk kepentingan
Pendidikan Nasional tanpa menutup kemungkinan berkembangnya masukan –
masukan positif dari kehadiran anak didik yang dapat bermanfaat untuk
peningkatan dan pengembangan usaha.

C. WAKTU PELAKSANAAN PRAKERIN


Di mulai pada tanggal 05 Januari s.d 27 Maret 2021, selama 3 bulan penuh di
BENGKEL BANGKIT JAYA yang beralamat di Jln. Protokol No. 79 RT 02/03

D. PEMILIHAN TEMPAT PRAKERIN


Siswa SMK Bhakti Praja Adiwerna Kab.Tegal diharapkan dalam melaksanakan
Prakerin tidak asal mencari tempat praktik industrI tetapi tempat praktik yang baik harus
mempunyai criteria sebagai berikut :

2
1. Memiliki aktifitas / kegiatan dan berkompetensi yang relevan dengan program studi.
2. Memiliki kepedulian dan perhatian terhadap pendidikan kejuruan. Memiliki fasilitas dan
sarana praktek siswa yang sinkron tuntutan kurikulum.
3. Memiliki instruktur yang mampu membimbing siswa praktek bila telah dimungkinkan.
4. Memiliki fasilitas dan sarana praktek siswa yang sinkron tuntutan kurikulum.
5. Padahal-hal khusus dapat disesuaikankebutuhan.

E. SISTEMATIKA LAPORAN
BAB l : PENDAHULUAN
1) Latar belakang pelaksanaan Prakerin.
2) Tujuan Pelaksanaan Prakerin. Isinya tentang tujuan praktek kerja bagi siswa dan bagi
sekolah.
3) Sistematika pembuatan laporan. Cara-cara yang digunakan untuk penulisan atau
pengumpulan data yang dijadikan sebagai sumber untuk menyusun laporan.
BAB ll : KEGIATAN PRAKTEK
1) Kegiatan umumisinya tentang sejarah berdirinya pabrik,macam-macam produk yang
dihasilkan jumlah pekerja, struktur organisas, macam–macam sarana dan prasarana
penunjang bagi perusahaan, hubungan kerja, pemasaran hasil produksi dan lain-lain
2) Kegiatan khusus. Isinya tentang hal-hal yang dikerjakan saat praktek, dijelaskan secara
rinci dan dilengkapi dengan gambar-gambar benda kerja atau tekhnik kerjanya.
BAB lll : PENUTUP
1) Kesimpulan. Isinya tentang hal-hal yang pokok dan dijelaskan secara garis besar.
2) Saran-saran. Isinya tentang hal-hal dimungkinkan lebih baik dari sistem/tekhnik kerja
yang belum dilaksanakan dipabrik tersebut.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Lokasi Bengkel Bangkit Jaya

Merupakan salah satu bengkel mobil yang ada di wilayah Tegal Selatan.
Bengkel ini melayani mobil yang ingin melakukan servis, baik itu servis berat maupun
servis ringan. ini pun melayani mobil yang ingin melakukan perbaikan ringan seperti
penggantian oli,penggantian kanvas kopling,pengganti kampas rem maupun perbaikan
mobil lainnya.Bengkel ini pun melayani mobil yang ingin melakukan tune up.

BAB III
PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

1. Pengertian cara perawatan transmisi manual


Transmisi adalah suatu komponen yang wajib ada di sebuah mobil.
Fungsinya untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Namun begitu masih
banyak pemilik mobil yang belum mengetahui cara kerja dan perawatannya.

Padahal pengetahuan akan transmisi sangatlah penting. Jika paham akan


cara kerja dan perawatannya, tentu bisa membuat umur transmisi jadi lebih
panjang. Ujung-ujungnya, uang kamu akan aman alias tidak keluar banyak untuk
melakukan perbaikan atau penggantian transmisi.

a.Waktu yang diperlukan lumanyan lama.

4
a. Tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan lumanyan bayak.
b. Peralatan lebih awet karena frekuensi pemakaian alat berkurang.
c. Transmisi Mobil lebih awet karena teratur dalam melakukan servic berkala.

2. PERALATAN YANG DIPERLUKAN


Alat yang diperlukan dalam tune-up sebagai berikut.
a. Kunci pas.
b. Kunci ring.
c. Obeng positif dan negatif.
d. Feeler gauge (pengukur celah).
e. Ampelas (ambril)
f. Timing- light
g. Engine analyzer atau Tes kompresi.
h. Kain lap

3. PENGERJAAN TUNE-UP
a. PENGGANTIAN OLI MESIN

Gambar 3.1 Penggantian Oli Mesin


Penggantian oli mesin dilakukan karena oli mesin sudah berwarna hitam
pekat.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Siapkan sebuah wadah untuk menampung oli bekas, lepaskan baut penutup
di mesin bagian bawah mesin dengan menggunakan kunci Ring. Yang perlu
diperhatikan adalah pada baut tersebut terdapat sebuah ring atau gasket,
pastikan kondisinya dalam keadaan baik, jika rusak sebaiknya diganti
dengan yang baru.

5
2. Setelah oli bekas terkuras habis tutup kembali tempat oli, perhatikan ketika
pemasangan baut jangan sampai miring, karena akan berakibat kebocoran
atau oli akan merembes.
3. Setelah baut terpasang dengan baik dan benar, masukkan oli mesin yang
baru sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda.
4. Untuk mengetahui jumlah oli mesin yang baru tersebut jumlahnya sudah
cukup atau tidak, hidupkan mobil anda beberapa saat lalu matikan, cabut stik
oli yang ada di sebelah kiri mesin bagian atas, apabila cairan oli menyentuh
titik bagian atas berarti jumlahnya cukup dan sebaliknya.
5. Setelah mesin di hidupkan, periksa bagian bawah mesin, pastikan tidak ada
oli mesin yang menetes di bagian baut tempat pembuangan oli atau
pengurasan.
6. Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah pekerjaan ini sebaiknya
dilakukan saat kondisi mesin dalam keadaan panas, karena pada saat panas
oli mesin dalam keadaan lebih encer dibandingkan dengan kondisi dingin,
sehingga kotoran yang tearut pada oli mudah mengalir keluar.

b. PERIKSA CAIRAN PENDINGIN MESIN

Gambar 3.2 Pengantian Cairan Pendingin


Pemeriksaan cairan pendingin dilakukan agar dapat memastikan berapa banyak
cairan yang masih dapat digunakan
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus
dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas,
cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.

6
2. Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara
mengendorkan atau melepas baut penguras
3. Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa
ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung
ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media
pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air
sulingan.
4. Memasang tutup radiator.
5. Menghidupkan
6. Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.

c. PEMERIKSAAN BUSI-BUSI
Pemeriksaan busi-busi dilakukan untuk pengecekan kondisi busi masih sangat
baik atau tidak dapat untuk digunakan
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Buka busi dengan menggunakan kunci busi
2. Bersihkan busi dengan mempergunakan sikat kawat dan cuci dengan bensin
bila perlu

Gambar 3.3 Pembersihan dari kerak


3. Setelah kondisi busi bersih, setel celah busi dengan menggunakan alat ukur
feeler gauge dengan ukuran antara 0,3 - 0,8 mm.

Gambar 3.4 Pengecekan celah busi


4. Periksa keadaan insulatornya, ganti busi jika rusak atau retak.
Langkah Kerja Pemeriksaan Kondisi Api Busi

7
Gambar 3.5 Pengecekan insulator busi
5. Busi yang sudah bersih kondisinya, periksa dan setel celahnya, kemudian
hubungkan dengan kepala ujung kabel busi.
6. Tempelkan busi pada kepala silinder.
7. Kunci kontak posisi ON, dan kick starter diinjak sambil memperhatikan
warna dan besarnya bunga api yang keluar dari busi
8. Bila warna apinya biru dan besar, maka berarti busi dalam keadaan baik.
Namun jika warna apinya terlihat kemerah-merahan dan kecil, berarti busi
sudah tidak baik dan perlu segera diganti dengan busi yang baru.
9. Setelah selesai, pasang kembali busi pada tempatnya.

d. PEMERIKSAAN BATERAI

Gambar 3.6
Pemeriksaan baterai
Pemeriksaan baterai bertujuan untuk mengetahui kondisi baterai yang apakah
masih layak digunakan atau diaganti dengan yang baru
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Periksa kotak/casing baterai : pastikan tidak pecah, bocor, retak, maupun
menggelembung

8
Gambar 3.7 Baterai / accu
2. Periksa volume elektrolit : air elektrolit harus diatas lower level dan jika
kurang harus ditambah air aki dan tidak boleh melebihi upper level, karena
jika terkena goncangan akan tumpah dan merusak body kendaran

Gambar 3.8 Pemeriksaan massa jenis


3. Pemeriksaan Vent hole pada Vent plug (tutup aki) : vent hole harus
terbuka, dan jika tersumbat dibersihkan dengan  kompresor

Gambar 3.9 Pemeriksaan vent hole


4. Pemeriksaan Pos terminal (+) dan (-) : jika terdapat kotoran, kerak, karat
maka cucilah dengan air hangat dan sikat dan bila perlu diamplas lalu
diberi paslin (grease) agar tidak mudah berkarat

3.10 Pemeriksaan terminal baterai


5. Permeriksaan tegangan menggunakan multimeter : tegangan baterai yang
baik yaitu 12-12,6 V Jika perlu pengecasan

9
e. PEMERIKSAAN SARINGAN PEMBERSIH UDARA

Gambar 3.11 Pembersihan filter udara


Pemeriksaan saringan pembersih udara dilakukan untuk memeriksa kondisi
saringan udara yang digunakan
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Periksalah elemen saringan udara secara rutin untuk mengetahui apakah ada
kerusakan atau kondisinya amat kotor, sehingga harus diganti. Pemeriksaan
mudah dilakukan dengan hanya membuka penutup dan cabut saringannya
perlahan.
2. Bersihkan saringan udara dengan menyemprotkan angin kompresi dengan
tekanan rendah dan ditiupkan dari arah dalam ke luar. Ulangi beberapa kali
hingga tak lagi keluar debu dari bagian ini. Bila terlampau kotor, komponen
itu bisa saja dicuci dengan larutan pembersih dan keringkan, sampai benar-
benar kering, sebelum dipasang kembali.
3. Setelah itu, periksa tutup saringan udara dan rumah saringannya dari
kemungkinan adanya perubahan bentuk atau kerusakan. Wadah saringan
udara juga umumnya mengalami penumpukan debu atau basah karena sisa
minyak pelumas. Bersihkan bagian ini hingga benar-benar bersih dan
kering.
4. Setelah membersihkan, bila perlu memperbaiki bentuk penutup saringan
udara dan membersihkan wadah komponen tersebut, pekerjaan terakhir
adalah kembali memasangnya secara benar.Pasangkan saringan udara
seperti posisi semula. Jangan pernah terbalik karena akan berarti membuat
komponen tersebut tidak berfungsi sebagai penyaring

f. PEMERIKSAAN MINYAK REM

10
Gambar 3.12 Pemeriksaan minyak rem
Pemeriksaan minyak rem bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minyak
rem yang masih dapat digunakan,apabila minyak rem tersebut kurang maka perlu
menambahkan minyak rem yang baru.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder adalah
diantara garis MIN dan MAX
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum, periksa
kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak
rem hingga garis MAX.

g. PEMERIKSAAN MINYAK KOPLING


Pemeriksaan minyak kopling bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak
minyak kopling yang masih dapat digunakan, apabila minyak kopling tersebut
kurang maka perlu menambahkan minyak kopling yang baru.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak kopling pada master silinder adalah
diantara garis MIN dan MAX.
2. Jika tinggi permukaan minyak kopling dibawah atau dekat garis minimum,
periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan
minyak kopling hingga garis MAX.

h. PEMERIKSAAN MINYAK POWER STEERING

Pemeriksaan minyak power steering bertujuan untuk mengetahui batas minyak


power steering yang digunakan.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

11
1. Periksa ketinggian oli power steering
2. Periksa, sedalam apa dipstick terkena oli
3. Periksa warna minyak power steering.

i. PERBAIKAN PLATINA

Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang


harus diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu
diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan
putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat pengapian dan
putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan
dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi
oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju
sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih
besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil,
putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner
tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil servis.
Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap putaran
stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan
turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik.
Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner
dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar.
Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin.
Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan
bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka tidak perlu
melewati tahapan ini.
Alat-alat yang di perlukan :
 Kunci ring 19.
 Obeng plus dan min.
 Alat fuller untuk mengukur celah di platina.

12
Cara Memperbaiki Platina :
1. Langkah yang pertama iyani anda di haruskan membuka tutup stributor
terlebih dulu.
2. Sesudah itu anda bisa memutar pully poros engkol denga searah jarum jam
sampai titik pully mengarah pada angka 0 drajat.
3. Berikutnya anda bisa kendorkan baut pengikat platinanya, di dalam hal
tersebut terdapat yang harus di usahakan oleh anda dan jangan terlalu longgar
juga ketika memutar baut mengikat platina, dan tak lebih satu putaran.
4. Nah untuk ukuran celah standar di platina iyani 0,45mm. nah karena di fuller
tak terdapat ukuran 0,45mm anda bisa menggunakan fuller dengan ukuran
0,40mm, dan jangan terlalu rapat serta dan beri sedikit longgar agar bisa
mengikuti ukuran 0,45mm.
5. Sesudah fuller masuk di celah platina, anda bisa langsung menyetel platina
menggunakan obeng min, dengan cara geser platina secara perlahan ketika
memakai obeng min dan sambal menekan tonjolan di dekat platina, dan di
setiap mobil tersebut mempunyai tonjolan atau coak yang berbeda-beda.
6. Dan sesudah selesai menyetel, terus celah-celah di platina, serta kalau telah
pas dengan ukuran yang di perlukan langsung saja anda bisa kencangkan
buat nya kemblai dengan memakai obeng plus.
7. Sesudah semuanya selesai, lalu pasang lagi tutup distributor atau di sebut
juga delco.

j. PEMERIKSAAN ACCU

Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu meliputi sebagai


berikut.
1. Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper level) dan
garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang, tambahkan
dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya adalah
merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya 1 cm di atas sel-sel accu
tersebut. Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah
karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-

13
kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga
accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang menggunakan accu
basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat reaksi pada accu tidak
maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan listrik pada mobil.
2. Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat
Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan karat
yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan ampelas.
 Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit
kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem
kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan bunga api. Untuk
merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan
gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat
menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus yang mengalir menjadi
berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang, bahkan mesin tak bisa
dihidupkan. Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa paling akhir,
itu pun kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian
lainnya telah diservis

k. MENYETEL CELAH KATUP

Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah
katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya.
Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
keuntungan sebagai berikut.:
1. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-
masing silinder.
2. Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik
puncaknya atau belum.
3. Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.

14
a. Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut. :
1. Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
2. Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
3. Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin
(gerak naik-turun piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya.
b. Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan
katup berhasil dengan baik, yaitu sebagai berikut.
1. Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di
posisi top kompresi masing-masing silinder. Cara ini banyak
membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus memutar pull sesuai
dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top
silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup
iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel
celahnya.
2. Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi
top kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan
proses kerja mesin. Cara ini lebih cepat dan menghemat dengan tenaga,
tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang cukup, khususnya
hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan penyetelan
katup.

l.   POSITIVE CRANK CASE VENTILATION (PCV)


PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke dalam
ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah selang yang
menghubungkan ruang engkol ke intake manifold
Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih dahulu sebelum .tes
kompresi. PCV sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi dan putaran mesin.
Tanpa PCV putaran mesin lebih rendah dibandingkan dengan ketika
PCVdiaktifkan.
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan
kerapatan selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti dengan
yang baru
Cara kerja Positive Crank Case Ventilation (PCV)
1. Pada kondisi mesin mati, pegas akan menekan katup sehingga saluran yang
menghubungkan intake manifold dengan crankcase tertutup

15
2. Pada kondisi stasioner, kevakuman pada intake manifold menjadi tinggi
sehingga katup akan tertarik keatas dan sedikit membuka saluran, sehingga
gas yang ada di crankcase akan mengalir kembali ke intake manifold dalam
jumlah terbatas karena luas lubang permukaan yang terbatas
3. Pada kondisi kerja normal, kevakuman intake manifold lebih besar sehingga
permukaan lubang saluran yang terbuka menjadi lebih luas, akibatnya gas
yang masuk ke intake manifold menjadi lebih banyak
4. Pada kecepatan tinggi dan beban berat, katup akan terbuka maksimum
sehingga kebocoran gas yang terjadi akan dapat diserap dalam jumlah yang
lebih banyak lagi (maksimum) untuk dialirkan kembali ke intake manifold 

m.  SAAT PENGAPIAN
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin.
Alasannya, karena saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis
mobil adalah saat pengapian pada putaran stasioner.
Jika saat pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi
pengulangan kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin
disetel, saat pengapiannya pasti berubah.
Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar dis¬tributor dalam
keadaan mesin hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan
tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika
penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa menggunakan timing- light (penyetelan
perigapian) atau alat bantu lainnya.
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya
dikendorkan. Jika distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti
saat pengapiannya dimajukan. Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan
putaran rotor, berarti saat pengapian dimundurkan
Langkah – langkah penyetelan saat pengapian :
1. Posisikan mesin pada Top silinder
2. Bersihkan & Setting Celah/ kerenggangan Platina (Stel Celah Platina dulu).
3. Pastikan Mesin bisa Hidup/Nyala sebelum menyetel Timing/ Saat pengapian.
4. Putar mesin dan posisikan pada beberapa derajat sebelum TMA silinder 1
(BTDC=Before Top Dead Center)/ Pada saat pengapian silinder 1. Saat
pengapian sesuai spesifikasi Type mesin, contoh kita posisikan 5° BTDC
(sebelum TMA) (Kijang).
5. kendorkan baut pengikat delko.
6. Putar kunci kontak pada posisi ON.
7. Pasang lampu Tester pada MIN koil (seperti pada pada gambar).

16
8. Putar perlahan-lahan delko kekanan/kekiri hingga lampu tester menyala.
9. Posisikan delko pada kondisi lampu mulai menyala (Ini kondisi platina mulai
membuka).
10. Kencangkan baut pengikat delko.
11. Pastikan lampu tetap menyala/ delko tidak bergeser posisi.
12. Lepas Lampu Tester.
13. Start mesin Finish.

n. PENYETELAN TALI KIPAS

 Untuk mengeluarkan tali kipas, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengendorkan baut pemegang alternator (bawah), jika macet gunakan kunci 12
dua buah untuk mengendorkannya.
 Kemudian diikuti dengan mengendorkan baut penyetel alternator (atas), sama
seperti ketika mengendorkan baut pemegang alternator, jika macet gunakan kunci
12 dua buah.
 Setelah di kendorkan, lepas tali kipas secara perlahan dan keluarkan dari engine.
 Langkah berikutnya adalah memeriksa kualitas dari tali kipas itu sendiri. Caranya
tekuk tali kipas secara menyeluruh selagi di cek apakah ada bagian dari tali kipas
yang retak. Setelah itu balik tali kipas untuk mengecek retakan yang ada di tali
kipas bagian dalam. Jika ada retakan, tali kipas harus segera diganti. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu tali yang retak tersebut akan
mengalami putus saat digunakan.
 Jika sudah selesai di periksa, pasang kembali tali kipas tersebut pada tempatnya
semula. Untuk mempermudah pemasangan, gunakan kunci T diantara alternator
dan mesin kemudian tarik ke bawah sehingga tali tersebut menegang dan
kencangkan baut pemegang alternator serta baut penyetel alternator.
 Jika sudah terpasang, periksa kekencangan tali kipas dengan spring scale
kemudian ditarik dengan gaya 10 kg, sabuk kipas yang baik akan merenggang
antara 6-11 m.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Service rem dilakukan karena sistem rem tidak pakem lagi.
2. Perawatan tie rod dilakukan karena pada saat berkendara stir tidak terasa berat sebelah.
3. Penggantian oli mesin dilakukan karena oli mesin sudah berwarna hitam pekat.
4. Pemeriksaan campuran pendingin dilakukan agar dapat memastikan berapa banyak
cairan yang masih dapat digunakan
5. Pemeriksaan busi-busi dilakukan untuk pengecekan kondisi busi masih sangat baik atau
tidak dapat untuk digunakan
6. Pemeriksaan baterai bertujuan untuk mengetahui kondisi baterai yang apakah masih
layak digunakan atau diaganti dengan yang baru
7. Pemeriksaan saringan pembersih udara dilakukan untuk memeriksa kondisi saringan
udara yang digunakan
8. Pemeriksaan minyak rem bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minyak rem yang
masih dapat digunakan,apabila minyak rem tersebut kurang maka perlu menambahkan
minyak rem yang baru.
9. Pemeriksaan minyak kopling bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minyak
kopling yang masih dapat digunakan,apabila minyak kopling tersebut kurang maka perlu
menambahkan minyak kopling yang baru.
10. Pemeriksaan minyak power steering bertujuan untuk mengetahui batas minyak power
steering yang digunakan.
B. Saran – saran
Setelah melakukan program prakerin, perkenankan saya menyampaikan saran-saran
saya, antara lain:
1. Untuk pihak sekolah
a) Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca melaksanakan
program prakerin.
b) Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan prakerin lebih
semangat.
c) Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan dunia usaha.
d) Mengajarkan etika di dunia usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat usaha.
e) Selalu mengawasi siswa yang prakerin agar siswa yang menyelewengkan bisa ditegur.
2. Untuk pihak industri

18
a) Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah prakerin selesai
siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang sebenarnya.
b) Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan dan jika
bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah banyak seiring dengan
tempat yang semakin luas.
c) Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan perkembangan
zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d) Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa membuktikan kemampuan
yang dimilikinya.
3. Untuk adik-adik kelas yang nanti akan melaksanakan prakerin
a) Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk bekal prakerin
kalian.
b) Belajarlah menghargai waktu karena didunia usaha waktu sangatlah berharga.
c) Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang lebih tahu.
d) Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
e) Jangan merasa pintar, karena sikap seperti itu bisa menghancurkan kalian sendiri.
f) Mulai melatih kejujuran, karena didunia usaha kejujuran sangatlah penting untuk
mendapatkan kepercayaan.
g) Jangan mengecewakan sekolah dan tempat usaha yang dipilih kalian.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Panduan PKL


2. https://www.autoexpose.org/2018/04/tune-up-mobil-pengertian-tujuan.html
3. https://ennergimotorsport.com/alat-dan-langkah-tune-up-mobil
4. https://ennergimotorsport.com/alat-dan-langkah-tune-up-mobil

20

Anda mungkin juga menyukai