BMR Tinay
BMR Tinay
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
AGUSTINA AL ZAHRA
Penulisan makalah yang berjudul Pakaian Adat Melayu Riau (Melayu Deli) ini
disusun guna menyelesaikan tugas dari guru mata pelajaran Budaya Melayu Riau
yaitu Bapak Deni Saputra S, Pd. adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan penjelasan lebih lanjut tentang Pakaian Adat Melayu Riau (Melayu
Deli).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Deni Saputra S, Pd. selaku
guru bidang studi Budaya Melayu Riau yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kelemahan pada penyusunan dan penulisan makalah
ini. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis sangat berharap adanya kritik dan
saran dari guru mata pelajaran yang bersangkutan yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aksesoris yang digunakan Pada Pakaian Adat Melayu Deli ......................... 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
global. Begitu juga mobilitas masyarakat yang padat menyebabkan landasan
budaya seorang menjadi mengabur yang berakibat keterikatan orang terhadap
fisik geografis budaya semakin melemah.
Maka ini menjadi sangat penting untuk memahami identitas budaya, oleh
karena itu melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar berinteraksi.
1.3 Tujuan
2
4. Mendeskripsikan tata cara mengenakan pakaian Melayu Deli.
1.4 Manfaat
Makalah ini berfungsi sebagai sarana sosialisasi penggunaan pakaian Melayu Deli
sehingga kita dapat menggunakan pakaian Melayu Deli sesusai dengan aturan
pemakiannya .
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tanjak
2. Keris
3. Kalung
4
4. Selempang dan Songket
Makna pakaian Melayu juga dikaitkan dengan fungsinya yakni sebagai pakaian
penjemput budi, sebagai penutup malu, dan pakaian penolak malapetaka (bala)
warna kuning mengandung arti kekuasaan. Pakaian dengan warna kuning ini
biasanya diperuntukkan bagi sultan atau raja.
5
6. Sepatu Pantofel
1. Alis
2. Bedak
3. Lip Cream
Pakaian Melayu Deli ini juga dikaitkan dengan fungsinya yakni sebagai pakaian
penjemput budi, penutup malu, dan pakaian penolak malapetaka (bala) warna
kuning mengandung arti kekuasaan. Pakaian dengan warna seperti ini biasanya
diperuntukkan bagi sultan atau raja.
6
2.3 Adapun Nilai-Nilai Budayanya sebagai berikut
1. Nilai Budaya
2. Nilai Tradisi
Pakaian adat yang dikenakan masyarakat Riau merupakan tradisi yang sudah
dijunjung selama bertahun-tahun. Karenanya, tradisi ini bisa dibilang memiliki
kekhasan, ciri, dan keunikan tersendiri yang melekat dalam diri masyarakat
Riau. Sehingga, dari pakaian adat ini bisa dipelajari tradisi-tradisi yang
berkembang, khususnya pada masyarakat Riau ini sendiri.
3. Nilai Sosial
Dari pakaian yang dikenakan, bisa menentukan status seseorang. Misalanya saja
pada jaman dahulu, pakaian ini kerap kali dipakai untuk menandakan status
sosial sesorang. Dan di zaman sekarang ini, pakaian adat yang diterima dapat
menunjukkan dari mana asalnya asal usul seseorang tersebut datang.
1. Fungsi Budaya
Baju tradisional suatu daerah bisa menjadi ciri kebudayaan tertentu dalam
tatanan masyarakat. Umumnya, pakaian adat akan selalu dilengkapi dengan
pernak-pernik dan aksesoris yang sesuai kearifan lokal setempat, yang
membedakannya dengan daerah lain. Bagi masyarakat Riau, baju dipakai
sebagai lambang dalam pengadaan upacara atau acara-acara lainnya. Masing-
masing upacara memiliki jenis baju yang berbeda, sesuai dengan tujuan masing-
masing.
7
2. Fungsi Estetika
Keindahan pakaian tradisional Melayu Riau tampak dari beragamnya bentuk dan
hiasan yang melekat pada baju-baju adat tersebut. Tak hanya dipakai sebagai
perhiasan, warna-warna pada baju adat Riau juga memiliki makan tertentu.
Misalnya, warna kuning yang mengandung makna kekuasaan, sehingga hanya
diperuntukkan bagi raja dan sultan saja. Sedangkan warna hitam, mencerminkan
sifat keberanian, sehingga biasa dipakai.
3. Fungsi Religius
Oleh para hulu balang serta petarung yang menyimbolkan ketangkasan mereka.
Secara tersirat, pakaian adat Riau juga meyimpan makna dan fungsi keagamaan.
Budaya Islam sedikit banyak memberi pengaruh terhadap tata cara berpakaian
masyarakat Riau, di mana baju-baju tradisional ini difungsikan untuk menutup
aurat. Simbol seperti ini memiliki makna ketaqwaan kepada Tuhan. Hal seperti
ini bisa ditemukan pada baju perempuan yang modelnya berbentuk baju kurung,
lengkap dengan kerudung dan menutup hampir semua anggota badannya. Tak
hanya dari bentuknya, fungsi keagamaan ini juga tampak dari simbol yang
dipakai sebagai perhiasan yang bentuknya serupa dengan bulan dan bintang.
Sebagai pelengkap, penggunaan tepung tawar dalam berbagai upacara adat, juga
menyiratkan simbol fungsi keagamaan ini.
4. Fungsi Sosial
Pakaian yang dikenakan oleh masyarakat Riau dari kalangan bangsawan hingga
masyarakat umum adalah sama, yaitu semuanya memakai Baju Kurung.
Bedanya hanya pada warna dan pemilihan bahan saja, di mana menurut tradisi
masyarakat setempat, warna memiliki maksud dan makna khusus.
5. Fungsi Simbolik
Berbagai aksesoris yang digunakan pada pakaian adat Riau ternyata juga
memiliki fungsi simbolik tertentu. Misalkan saja sirih, yang mencerminkan
lambang kehormatan dan persaudaraan., ada bibit kelapa yang melambangkan
keturunan, serta lambang payung yang mengandung arti berlindung.
8
2.5 Tata Cara Mengenakan Pakaian Melayu Deli
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pakaian tradisional Melayu Deli salah satu bagian dari nilai-nilai yang
menggambarkan kepribadian masyarakat pemakainya, karena itu kita harus
memelihara dan melestarikan nilai-nilai budaya tersebut.
2. Pakaian adat melayu terutama Melayu Deli pada umumnya berdasarkan
kepercayaan Islam, karena itu terdapat pantangan-pantangan yang sesuai
dengan ajaran Islam yang sangat baik dan sopan untuk kita gunakan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
3. Pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian yang telah diciptakan oleh
nenek Moyang zaman dahulu yang mempunyai nilai nilai keagamaan dan
moral dan memiliki arti tersendiri di dalam pembagaiannya, masyarakat
Melayu sangat diakui dengan keagamaan Muslim sehingga masyarkat
Melayu mengikuti aturan aturan agama yang berkaitan dengan ciri khas
Muslim dan memiliki arti makna dan fungsi tertetu. Masyarakat Melayu
Deli menganggap sebuah pakaian itu sangat penting dimana semua aurat
kita harus ditutupi oleh kain mulai dari kepala sampai ke ujung kaki
sehingga marwah dan wib.
3.2 Saran
10
4. Sebagai masyarakat Riau yang memiliki nilai budaya yang cukup tinggi
sebaiknya kita dapat menjaga dan memanfaatkan kebudayaan-kebudayaan
sekitar kitaagar terus hidup hingga generasi-generasi yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/zg83808y-makna-fungsi-pakaian-adat-melayu-deli-
sumatera-utara.html , diakses pada 6 November 2022 pukul 20.00 WIB
https://123dok.com/document/zg83808y-makna-fungsi-pakaian-adat-melayu-deli-
sumatera-utara.html , diakses pada 6 November 2022 pukul 20.08 WIB
https://kaltimkece.id/rupa/risalah/mengurai-makna-warna-kuning-dalam-tradisi-
nusantara-yang-sakral-dengan-batasan, diakses pada 6 November 2022
pukul 20.18 WIB
12