Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 4 : - Guindrayanti (200810301166)

- Muhammad Hasyim (200810301168)


Kelas :M
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Resum Bab 8
Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program yang


akan diilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan
dialokasiakan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.

Hubungan dengan Perumusan Strategi


Perumusan strategi dan perencanaan strategi . Karena " strategi " atau " strategis
" digunakan dalam kedua istilah , maka ada kemungkinan timbul kebingungan .
Perbedaannya adalah bahwa perumusan strategi merupakan proses untuk memutuskan
strategi baru , sementara perencanaan strategi merupakan proses untuk memutuskan
bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut . Dalam proses perumusan strategi ,
manajemen menentu kan cita - cita organisasi dan menciptakan strategi - strategi utama
untuk mencapai cita cita tersebut . Proses perencanaan strategi kemudian mengambil
cita - cita dan strategi yang telah ditentukan tersebut dan mengembangkan program -
program yang akan melaksanakan strategi dan mencapai cita - cita tersebut secara
efisien dan efektif. Perencanaan strategi adalah sistematis ; ada proses perencanaan
strategi tahunan , dengan prosedur dan jadwal yang sudah ditentukan . Perumusan
strategi adalah tidak sistematis . Strategi diperiksa kembali sebagai respons terhadap
kesempatan atau ancaman yang dirasakan . Dengan demikian , idealnya , inisiatif
strategis yang mung kin dapat muncul kapan pun dari siapa pun di dalam organisasi .
Jika dinilai patut dikejar , maka inisiatif tersebut sebaiknya dianalisis segera , tanpa
menunggu jadwal yang telah ditentukan . Sekali suatu strategi diterima , perencanaan
untuk strategi tersebut menyusul secara sistematis

Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategi


Suatu proses perencanaan strategi formal dapat memberikan kepada organisasi :
( 1 ) kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan ,
( 2 ) alat pengembangan manajemen ,
( 3 ) mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan jangka panjang , dan
( 4 ) alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi jangka panjang perusahaan.

1. Kerangka Kerja untuk Pengembangan Anggaran


Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk tahun mendatang
. Oleh karena itu , adalah penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya
semacam itu dengan ide yang jelas tentang ke mana arah organisasi untuk beberapa
tahun ke depan . Suatu rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas
tersebut . Dengan demikian , manfaat penting dari pembuata suatu rencana strategis
adalah babua rencana tersebut memfasilitasi perumusan dan operasi yang efektif .
2. Alat Pengembangan Manajemen
Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen y
unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan suatu pemikiran tentang stra dan
implementasinya . Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa dalam perencana strategis
formal , proses itu sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan output dari
proses tersebut , yang merupakan dokumen rencana.
3. Mekanisme untuk Memaksa Manajemen Memikirkan Jangka Panjang
Para manajer cenderung untuk lebih khawatir tentang masalah - masalah taktis dan
pengelolaan urusan - urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan tentang penciptaan masa
depan . Proses perencanaan strategi formal memaksa para manajer untuk menye diakan
waktu guna memikirkan masalah - masalah jangka panjang yang penting.
4. Alat untuk Menyejajarkan Manajer dengan Strategi Korporat
Debat , diskusi , dan negosiasi yang terjadi selama proses perencanaan
mengklarifikasi strategi korporat , menyatukan dan menyejajarkan manajer dengan
strategi semacam itu , dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer
individual . Sebagaimana akan kami tunjukkan , keputusan program dibuat pada satu
waktu , dan rencana strategis menyatukannya . Pembuatan rencana strategis mungkin
mengung kapkan bahwa keputusan - keputusan individual tidak menciptakan suatu
keselu ruhan yang memuaskan . Investasi baru yang direncanakan mungkin
memerlukan lebih banyak dana pada tahun - tahun tertentu dibandingkan dengan dana
yang dapat diperoleh perusahaan pada tahun - tahun tersebut ; perubahan yang
direncanakan dalam program langsung mungkin memerlukan perubahan dalam ukuran
dari p i program pendukung ( misalnya , penelitian dan pengembangan , serta
administratif ) yang tidak ikut dipertimbangkan ketika perubahan - perubahan tersebut
dipertimbangkan secara terpisah . Laba yang diantisipasi dari program - program
individual mungkin tidak menghasilkan laba yang memuaskan bagi organisasi secara
keseluruhan .

Keterbatasan
Terdapat beberapa kekurangan atau keterbatasan potensial dari perencanaan s
formal . Kekurangan yang pertama , selalu ada bahaya bahwa perencanaan be menjadi
" pengisian formulir , " latihan birokrasi , tanpa pemikiran strategis , Gun minimalkan
risiko dari birokrasi ini , organisasi secara periodik sebaiknya : pertanyakan , " Apakah
perusahaan memperoleh ide - ide segar sebagai akibat darip perencanaan strategi ? "
Bahaya yang kedua adalah bahwa organisasi mungkin menciptakan depar perencanaan
strategi yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis para staf dari
departemen tersebut. Akhirnya , perencanaan strategi adalah proses yang memakan
waktu dan mahal.
Rencana strategis formal yang diinginkan dalam organisasi memiliki karakte
karakteristik berikut ini :
1. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategi adalah penting tidak ,
perencanaan strategi kemungkinan besar akan menjadi latihan pa yang hanya
memiliki sedikit damp ak pada pengambilan keputusan actual.
2. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit . Dalam organisasi kec sederhana ,
pemahaman informal tentang arah masa depan organisasi adalah mencukupi
untuk mengambil keputusan tentang alokasi sumber daya , yang merupakan
tujuan utama dari pembuatan suatu rencana strategis .
3. Ada ketidakpastian yang cukup besar tentang masa depan , tetapi organisasi
memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah . Dalam
organisasi yang relatif stabil rencana strategis tidaklah perlu ; masa depan
biasanya cukup sama dengan masa lalu , sehingga rencana strategis hanya akan
berupa latihan dalam ekstrapolasi .
Secara ringkas , proses perencanaan strategi yang formal tidak diperlukan dalam
organisasi yang kecil dan relatif stabil . Proses perencanaan ini juga tidak berguna di
organisasi yang tidak dapat membuat estimasi yang andal tentang masa depan atau
dalam organisasi yang manajemen seniornya memilih untuk tidak mengelola dengan
cara ini .

Struktur dan Isi Program


Di sebagian besar organisasi industrial , program adalah produk atau keluarga
produk , ditambah penelitian dan pengembangan , aktivitas - aktivitas umum dan
administratif , akuisisi yang direncanakan , atau aktivitas - aktivitas penting lainnya
yang tidak sesuai dengan lini produk yang ada saat ini .

Hubungan Organisasional
Proses perencanaan strategi melibatkan manajemen senior dan manajer dari un
bisnis atau pusat tanggung jawab utama lainnya , dibantu oleh staf mereka . Tujuan
utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat eksekutif
unit bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal , melalui mana
mereka dapat mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersam Manajer
dari departemen - departemen individual biasanya tidak berpartisipasi dala proses
perencanaan strategi .

Gaya Manajemen Puncak


Perencanaan strategi adalah suatu proses manajemen , dan cara melaksanakan proses
tersebut di suatu perusahaan sangat bergantung pada gaya dari CEO . Beberapa CEO
memilih untuk mengambil keputusan tanpa manfaat dari alat perencanaan formal . Jika
kontroler dari perusahaan semacam itu berusaha untuk memperkenalkan suatu sistem
yang formal , maka ia mungkin akan tidak berhasil . Tidak ada sistem yang akan
berfungsi dengan efektif jika tidak benar - benar digunakan oleh CEO .

Menganalisis Usulan Program - program Baru


Ide - ide untuk program baru dapat berasal dari mana pun dalam organisasi : dari
Ch dari staf perencanaan kantor pusat , atau dari berbagai bagian organisasi yang
beroperasi. Usulan - usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau proaktif
muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan , seperti kabar bur tentang
pengenalan produk baru oleh pesaing , atau sebagai inisiatif untuk kapitalisasi suatu
kesempatan .

Analisis Investasi Modal


Ada empat alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam meng
analisis semua usulan,yaitu :
1. Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari nilai seka
rang , jumlah neto tidak diperlukan . Mesin yang baru dikembangkan dan yang
mengurangi biaya secara substansial sehingga akan memberikan pengembalian dalam
satu tahun adalah salah satu contohnya .
2. Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat
perhitungan nilai sekarang bersih dipercaya tidak sesuai dengan usahanya . Seseorang
tidak dapat mengambil kesimpulan yang dapat diandalkan dari data yang tidak dapat
diandalkan . Situasi ini adalah umum ketika hasilnya sangat bergantung pada estimasi
volume penjualan dari produk baru untuk mana tidak ada data pasar yang bagus yang
tersedia . Dalam situasi ini , kriter , " periode pengembalian " sering digunakan .
3. Alasan untuk usulan tersebut adalah sesuatu selain peningkatan dalam pro
fitabilitas . Pendekatan nilai sekarang mengasumsikan bahwa " fungsi tujuas " adalah
untuk meningkatkan laba , tetapi banyak usulan investasi yang men peroleh persetujuan
berdasarkan alasan bahwa usulan tersebut meningkatkan semangat pegawai , citra
perusahaan , atau keselamatan kerja.
4. Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi . Hukum lingkungan mungkin
mengharuskan investasi dalam suatu program baru , sebagai sebuah contoh.

Menganalisis Program - Program yang Sedang Berjalan


Analisis Rantai Nilai
Adalah sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan
yang menjadi bagiannya , dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok komponen
sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir . Setiap
perusahaan harus dipahami dalam konteks ini tentang tempatnya dalam suatu rantai
keseluruhan dari aktivitas yang menciptakan nilai.
Berdasarkan perspektif perencanaan strategi,konsep rantai nilai menyoroti tiga
bidang yang potensial yang berguna dalam hal :
1. Hubungan dengan pemasok
2. Hubungan dengan pelanggan
3. Hubungan proses di dalam rantai nilai dari perusahaan tersebut.

Proses Perencanaan Strategi


Proses tersebut melibatkan langkah langkah berikut ini :
1. Meninjau dan memperbarui rencana strategi dari tahun lalu.
2. Memutuskan asumsi dan pedoman.
3. Iterasi pertama dari rencana strategi baru.
4. Analisis.
5. Iterasi kedua dari rencana strategi baru.
6. Meninjau dan menyetujui.

Anda mungkin juga menyukai