Anda di halaman 1dari 6

PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSNS/VIII/162 1/5

RUMAH SAKIT UMUM


NURUSSYIFA
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
Direktur RSU Nurussyifa
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Titi Wulandari
A. PENGERTIAN Praktek menyuntik aman adalah suatu tindakan insersi yang
dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga
keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan insersi
B. TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tindakan
penyuntikan yakni melakukan tindakan penyuntikan obat kepada
pasien secara aman, nyaman dan benar
1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi
2. Untuk melindungi dokter atau perawat dan tenaga kesehatan
lainnya dalam melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan
kerja
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah Sakit
dengan meningkatkan kewaspadaan standar
C. KEBIJAKAN SK Direktur No.287/SK/DIR/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum
Nurussyifa Kudus
D. PROSEDUR Prosedur tindakan penyuntikan :
1. Instruksi penyuntikan oleh dokter yang tertulis lengkap dan jelas
dalam rekam medik, bila kurang jelas/kurang mengerti segera
tanyakan kepada dokter yang memberi instruksi
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia di atasnya:
a. Alkohol swab
b. Obat-obatan sesuai advis
c. Persiapkan resusitasi cairan seperti IV catheter, Blood set,
larutan infus
a. Persiapkan pasien
a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan
instruksi penyuntikan

1
b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa
akan disuntik dan tenangkan pasien
c. Cek ulang riwayat alergi
b. Persiapkan alat
a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat, cara
pemberian dengan instruksi penyuntikan
b. Cek ulang tanggal kadaluarsa
c. Cek ulang jumlah obat
c. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
d. Lakukan penyuntikan
e. Cara penyuntikan secara intravena langsung
a. Tentukan vena mana yang akan disuntik
b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik
c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk
d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri
e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe
f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena,
lubang jarum mengarah ke atas dan garis ukur
syringe terlihat
g. Isap/tarik sedikit untuk melihat apakah jarum
benar masuk vena, bila berhasil masuk, darah dari
vena akan masuk ke dalam syringe
h. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan
area penyuntikan
i. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan
lalu cabut jarum, pertahankan kapas alkohol
dengan plester
j. Syringe dibuang pada tempat sampah/wadah
tahan tusukan
f. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infus
a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik
b. Pastikan tidak ada gelombung udara pada syringe
c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang
infus
d. Tarik/isap sedikit untuk memastikan jarum benar
masuk ke dalam selang infus
e. Tutup aliran cairan infus
f. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan

2
jarum dan cabut jarum
g. Buka aliran cairan infus
h. Syringe dibuang pada tempat sampah/wadah tahan
tusukan
g. Cara penyuntikan secara drip intravena
a. Lakukan tindakan anteseptik
b. Pada sediaan larutan infus tertutup karet obat bisa
langsung disuntikkan dengan menusukkan jarum
pada karet untuk selanjutnya larutan infus
dikocok sekali dua kali untuk memastikan
meratanya obat larut
c. Pada sediaan larutan infus tanpa tutup karet,
maka selang infus harus dipisahkan dulu dari
botol cairan infus. Jarum ditusukkan pada mulut
botol infus sema dengan lokasi tusukan selang
infus
d. Tetesan cairan infus sesuai instruksi dokter
h. Cara penyuntikan secara intra muskuler
a. Tentukan lokasi penyuntikan pada 1/3 lateral garis
SIAS coccygis pada bokong, pada paha atau
pangkal lengan/deltoid
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
c. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat
otot pada lokasi suntikan dengan cubitan ringan.
Untuk pasien gemuk dengan lapisan lemak
subkutis tebal tidak diperlukan
d. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga
pada kira-kira ¾ panjang jarum, arah tegak lurus
e. Tarik/isap sedikit, bila masuk darah, maka jarum
ditarik sedikit. Tarik/isap ualng untuk memastikan
tidak ada darah terisap, menandakan jarum tidak
masuk pembuluh darah
f. Suntikkan obat secara perlahan
g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan,
cabut jarum, massage lokasi suntikan dengan
kapas tadi
h. Syringe dibuang pada tempat/wadah tahan tusukan dan
air

3
4
E. DIAGRAM ALIR
Instruksi penyuntikan oleh dokter yang tertulis lengkap dan
jelas dalam rekam medik

Persiapkan pasien : Cek ulang kesesuaian identitas pasien


dengan instruksi penyuntikan. Cek ulang riwayat alergi

Persiapkan alat : Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat, cara
pemberian dengan instruksi penyuntikan. Cek ulang tanggal
kadaluarsa

Lakukan tindakan aseptik antiseptik. Kemudian lakukan penyuntikan

Cara penyuntikan secara intravena langsung : Tentukan vena


mana yang akan disuntik. Kemudian lakukan tindakan
aseptik/antiseptik. Pastikan tidak ada udara dalam syringe.
Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena, lubang
jarum mengarah ke atas dan garis ukur syringe terlihat.
Kemudian isap/tarik sedikit untuk melihat apakah jarum
benar masuk vena, bila berhasil masuk, darah dari vena
akan masuk ke dalam syringe. Masukkan obat secara
perlahan dan perhatikan area penyuntikan. Tindihkan kapas
alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum.
Kemudian syringe dibuang pada tempat sampah

Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infus :


Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik. Pastikan
tidak ada gelombung udara pada syringe. Tusukkan jarum
pada bagian karet pada selang infus. Tarik/isap sedikit untuk
memastikan jarum benar masuk ke dalam selang infus.
Tutup aliran cairan infus. Masukkan obat secara perlahan.
Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut
jarum. Buka aliran cairan infus. Kemudian syringe dibuang
pada tempat sampah

Cara penyuntikan secara drip intravena : Lakukan tindakan


anteseptik. Pada sediaan larutan infus tertutup karet obat bisa
langsung disuntikkan dengan menusukkan jarum pada karet
untuk selanjutnya larutan infus dikocok sekali dua kali untuk
memastikan meratanya obat larut. Pada sediaan larutan
infus tanpa tutup karet, maka selang infus harus
dipisahkan dulu dari botol cairan infus. Jarum ditusukkan
pada mulut botol infus sema dengan lokasi tusukan selang
infus. Teteskan cairan infus sesuai instruksi dokter

5
alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum.

F. REFERENSI PMK No 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

G. UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


2. Rawa Jalan
3. UGD
4. HCU
5. Kamar Bedah

Anda mungkin juga menyukai