Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : AAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 838956566

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4013/TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Kode/Nama UPBJJ : 51 / UPBJJ-UT Tarakan

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban No 1

A. Ada 5 Buku yang saya baca antara lain:


1. Buku Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik
2. Evaluasi program Pendidikan; pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan
3. Kurikulum dan pembelajaran.
4. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
5. Belajar dan Pembelajaran

B. Sumber
1. Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. PT. Prestasi Pustakaraya.
Jakarta.
2. Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jafar. 2007. Evaluasi program
Pendidikan; pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan. Cet II; Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
3. Malik, Oemar. 2007. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
5. Sahabuddin. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: UNM Pres

C. Kutipan Langsung dari buku


1. Paradigma proses pembelajaran pada pendidikan formal.
Menurut Trianto (2010: 4) Komisi tentang Pendidikan Abad 21 (commission on
Education for the “21” Century), merekomendasikan empat strategi dalam
mensukseskan pendidikan: Pertama, Learning to learn, yaitu membuat bagaimana pelajar
mampu menggali informasi yang ada di sekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri:
Kedua, learning to be, yaitu pelajar diharapkan mampu untuk mengenali dirinya sendiri,
serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya: ketiga, learning to do, yaitu berupa
tindakan atau aksi, untuk memunculkan ide yang berkaitan dengan saintek:dan keempat:
learning to be together, yaitu memuat bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang
saling bergantung antara satu dengan yang lain, sehingga mampu bersaing secara sehat
dan bekerja sama serta mampu untuk menghargai orang lain
2. Menurut Arikunto dan Jafar (2007: 1) Ada banyak hal yang menentukan dan
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa yaitu:
a. Keadaan fisik dan psikis siswa yang ditunjukkan oleh IQ (kecerdasan intelektual), EQ
(kecerdasan emosi), kesehatan, motivasi, ketekunan, ketelitian, keuletan dan minat.
b. Guru yang mengajar dan yang membimbing siswa seperti latar belakang penguasaan
ilmu, kemampuan mengajar, perlakuan guru terhadap siswa.
c. Sarana pendidikan yaitu ruang tempat belajar, alat-alat belajar, media yang digunakan
guru dan buku sumber belajar.
3. Malik (2007: 81) mengemukakan bahwa hasil Belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran (pengumpulan data dan informasi) pengelolaan, penafsiran dan pertimbangan
untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai olehsiswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa.

4. Menurut (Sanjaya, 2010: 132) Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat berkembang
manakalah siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan.Ranah kecerdasan emosional
ini berkaitan dengan pandangan kita tentang kehidupan, kemampuan kita bergembira,
sendirian dan dengan orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita
rasakan. Ranah suasana hati umum juga memiliki dua skala, yaitu sebagai berikut:
(a) Optimisme, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yang realistis
terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. Dalam pengertian luas, optimisme
berarti makna kemampuan melihat sisi tentang kehidupan dan memelihara sikap
positif, sekalipun kita berada dalam kesulitan. Optimisme mengasumsikan adanya
harapan dalam cara orang menghadapi kehidupan.
(b) Kebahagiaan, yaitu kemampuan untuk mensyukuri kehidupan, menyukai diri sendiri
dan orang lain, dan untuk bersemangat serta bergairah dalam melakukan setiap
kegiatan.

D. Kutipan tidak langsung


1. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan,
terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang semakin berperan
menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada
bidang masing-masing.1
__________________________________
1
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi...., hal. 3

2. Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas maka perlu diadakan suatu lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal. Melalui lingkungan pendidikan formal
diharapkan manusia dapat diterima oleh semua golongan yang berkepentingan terhadap
lembaga tersebut. Memasuki era global, ditandai dengan berbagai kompetisi dan
keunggulan dalam persaingan, Indonesia dalam sumber daya manusianya perlu disiapkan
dari lembaga pendidikan formal. Lembaga inilah yang menjadi persemaian dalam rangka
menyiapkan sumber daya yang berkualitas. Tidak kalah pentingnya dengan pendidikan
formal, jalur lainnya dikenal dengan pendidikan nonformal juga berpengaruh langsung
terhadap perkembangan anak-anak karena pendidikan ini memiliki kegiatan yang
diprogramkan terutama kegiatan kursus-kursus, baik dalam bidang umum maupun bidang
keagamaan.2
____________________________

2
Kompri, Menejemen Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hal. 23

3. Dalam lingkup pendidikan terdapat sebuah proses belajar. Di dalam proses belajar
mengajar, guru harus memiliki strategi, agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah unutk memiliki
strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik pnyajian, atau biasanya disebut metode
mengajar. Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem instruksional yang
modern, maka perlu diuraikan masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan
terinci. Untuk mendalami dan memahami tentang teknik penyajian pelajaran, maka perlu
dijelaskan arti dan teknik penyajian itu.3
_________________________________

3
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hal. 1
4. Teori belajar adalah teori yang mendiskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses
belajar berlangsung dan kapan proses belajar tersebut berlangsung. Teori belajar
menjelaskan dengan pasti apa yang terjadi, namun teori pembelajaran hanya
membimbing apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan hal tersebut.4
___________________________________

Mohammad Thobroni, Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan


4

Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Yogyakarta: Ar-


Ruzz Media, 2013), hal. 15

Jawaban No 2
Ketika saya mendapatkan siswa tidak mengumpulkan tugas, apalagi hanya 19 siswa
yang mengumpulkan dan 21 siswa tidak mengumpulkan, saya akan memberikan hukuman yang
bersifat mendidik, dan sayapun mencoba menghukum siswa yang telah melalaikan tugasnya
dengan memberikan tugas tambahan yaitu memberikan PR.

Adapun permasalahan yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan di atas yaitu:

- Siswa merasa bosan


- Suasana kelas tidak kondusif
- Guru kurang memberikan Motivasi
- Penggunaan metode pembelajaran yang tidak efektif

Permasalahan siswa tidur saat kita sedang mengajar adalah permasalahan yang sering sekali
terjadi, penyebabnya bisa beragam, begadang, tidak paham dengan pelajaran yang sedang
berlangsung, metode mengajar guru membosankan, dan guru tidak perhatian dengan siswa. Salah
satu penyebab ngantuk di pagi hari yang paling umum adalah karena kurang tidur. Suka
begadang di malam hari, penyebabnya pun beragam, kurangnya kalori dan zat gizi didalam
tubuh, menderita insomnia, kelebihan kafein, hingga begadang untuk hal-hal yang tidak perlu
(bermain game, nonton bola, dan lain-lain).
Aktifitas begadang ini sangat berakibat fatal bagi peserta didik, begadang dapat mengurangi
waktu belajar dan menggangu kegiatan belajar di sekolah karena waktu belajar peserta didik
tersebut dipakai untuk tidur, begadangpun dapat menururnkan prestasi belajar bukan saja prestasi
belajar di lingkungan sekolah tetapi juga prestasi belajar luar sekolah.
Untuk mengatasi hal ini guru harus mencari tahu penyebab peserta didik yang sering
mengantuk di dalam kelas, apabila peserta didik mengantuk karena masalah penyakit (kurangnya
kalori dan zat gizi didalam tubuh, menderita insomnia, atau kelebihan kafein) diskusikanlah
dengan orang yang pakar dalam hal ini (dokter) untuk dapat menemukan solusi yang tepat, dan
apabila peserta didik sering begadang pada malah hari maka nasehatilah peserta didik tersebut
untuk tidak begadang karena dapat menghambat prestasi belajarnya, dan jangan lupa berdiskusi
dengan orang tua/wali peserta didik agar orang tua/wali dapat memperhatikan peserta didik
tersebut di rumah.
Hal ini berkaitan dengan masalah kemampuan peserta didik, karena bisa dipastikan disetiap
kelas peserta didik pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Apabila guru menerapkan
metode pembelajaran yang sama pada peserta didik yang memiliki kemampuan yang cukup
tinggi dalam memahami suatu pembelajaran dengan anak yang lambat dalam memahami
pembalajaran, maka anak yang lambat dalam memahami pelajaran akan sulit mengimbangi
kemampuan anak yang memiliki intelegensi tinggi dan cepat dalam memahami suatu
pembelajaran.

Jawaban No 3

a. Masalah Yang terjadi yaitu Rendahnya hasil belajar Siswa kelas IV SDN 008 Lumbis
Ogong, Maka akan di carikan Solusinya.
Berdasarkan hasil wawancara di kelas IV SDN 008 Lumbis ogong diperoleh
informasi bahwa telah dilaksanakan Kurikulum 2013. Akan tetapi proses pembelajaran di
kelas IV terlihat kurang efektif, banyak siswa yang mengobrol saat pembelajaran
berlangsung, kurang memperhatikan ketika dijelaskan, ditambah lagi kurang maksimalnya
dalam pemanfaatan media pembelajaran, hal ini dikarenakan media pembelajaran yang sulit
untuk dihadirkan pada saat proses pembelajaran di kelas, dan juga guru belum
memaksimalkan dalam menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman belajar yang
telah dimiliki siswa serta masih melaksanakan model pembelajaran yang berpusat pada guru
yaitu guru hanya menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran dan guru belum banyak
menggunakan variasi model dalam pembelajaran sehingga hal ini menyebabkan kurangnya
kerja sama saat pembelajaran berlangsung antara guru dengan siswa serta siswa dengan
siswa, dan cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga masih banyak
siswa yang memiliki hasil belajar yang belum tuntas.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran dan metode ini lebih
banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa selama proses pembelajaran. Di kelas guru
belum memaksimalkan dalam penggunaan model pembelajaran sehingga siswa merasa bosan
dan interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa berjalan kurang maksimal
pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran.

Tugas seorang guru adalah mendidik siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang
belum bisa menjadi bisa dan yang belum mengerti menjadi mengerti. Semestinya dalam
proses pembelajaran seorang guru harus memperhatikan banyak hal. Salah satunya yaitu
penggunaan model pembelajaran yang tepat. Melalui penggunaan model pembelajaran yang
tepat dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang
kondusif sehingga siswa dapat memahami dan menguasai bahan ajar dengan mudah.

Sehubungan dengan hal tersebut maka guru perlu memahami secara benar berbagai
macam model pembelajaran, serta terampil dalam menerapkannya dalam pengajaran di kelas.
Untuk menunjang keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran, guru memerlukan sarana untuk menyampaikan materi dengan
baik maupun menarik sehingga dapat dipahami oleh siswanya.

Penggunaan model pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih


menarik dan tidak membosankan bagi siswa, sehingga dimungkinkan pula dapat memperoleh
hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Diantara banyak model pembelajaran salah satu
model yang memiliki kelebihan cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu
pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif banyak
dianjurkan oleh pakar pendidikan untuk diterapkan dalam kelas-kelas yang ada di Indonesia.

Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (dalam
Rusman, 2012: 205) menyatakan bahwa:
1. penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan
sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan
menghargai pendapat orang lain.
2. pelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berfikir kritis, memecahkan
masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman.
Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir lebih
aktif dan bekerja sama dengan menggunakan gambar-gambar sebagai medianya adalah
model picture and picture. Berkaitan dengan hal tersebut siswa diharapkan akan semangat
dan tertarik untuk belajar dan meraih hasil belajar yang memuaskan dengan menggunakan
model picture and picture maka hasil belajar dapat secara optimal.

b. Kesimpulan

Berdasarkan masalah-masalah yang dialami oleh siswa tersebut berdampak pada hasil
belajar yang kurang maksimal. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi pembelajaran dewasa ini, ditambah dengan semakin menguatnya isu
demokratisasi pendidikan, sehingga perlu adanya perubahan pendekatan pembelajaran yang
semula teacher centered approach menjadi student centered approach, yang biasanya
pembelajaran secara klasikal berubah menjadi pembelajaran kooperatif yang memaksimalkan
kerja sama antar siswa dengan latar belakang kemampuan yang heterogen dalam kelompok-
kelompok kecil. Sudah saatnya guru mengurangi dominasi dan determinasi di dalam kelas,
siswalah yang harus aktif berpartisipasi menemukan dan membentuk sendiri
pengetahuannya. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture
diharapkan dapat membantu dalam penggunaan media pembelajaran yang sulit dihadirkan di
kelas saat pembelajaran berlangsung, sehingga hasil belajar siswa akan lebih baik lagi.

c. Referensi yang mendukung yaitu:


Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai