Anda di halaman 1dari 7

3.

Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Sesuai dengan permasalah yang penulis tuliskan sebagai jawaban diatas permasalahan dan
tantangan pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19 pada masa pandemi Covid-19 diperlukan
berbagai strategi untuk menyampaikan program pendidikan pada masa pandemi Covid-19
Sementara itu, berbagai kendala yang berasal dari orang tua bahwa tidak semua orang tua
mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya seperti kerja,
urusan rumah dan sebagainya. Orang tua merasa kesulitan memahami pelajaran dan memotivasi
anak saat mendampingi belajar di rumah,
Ada pun kendala yang berasal dari siswa sendiri, yaitu siswa kesulitan berkonsentrasi belajar di
rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru.
Belajar dari rumah juga berpotensi pada peningkatan rasa stres dan jenuh kepada peserta didik
akibat isolasi berkelanjutan berpotensi akan menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.
Selain itu, sangat mungkin terjadi risiko kekerasan terhadap anak dan risiko eksternal lainnya
yang tidak terdeteksi di luar sekolah. Karena keadaan situasi dan kondisi yang terlalu banyak
kedala dalam menjalankan program pendidikan.

b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi situasi pada masa Covid-19 tersebut dengan
berkomunikasi dengan TIM atau lembaga yang berkaitan dengan para pemangku kebijakan baik
lembaga pendidikan atau lembaga lain yang berkaitan dengan pengaturan atau protokoler Covid-
19. Dunia pendidikan terdampak imbas sangat besar di masa pendemi ini, sekolah tatap muka
langsung belum dibolehkan, karena kita harus turut memutus wabah mata rantai virus covid19 ,
jangan sampai terkena pada generasi penerus bangsa. Banyak tantangan yang harus dihadapi
dalam pendidikan di masa pandemi ini, antara lain
1. Peran Guru
Guru dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara
daring, sehingga anak anak tidak jenuh dalam menerima pembelajaran tersebut, bagaimana
tingkat pemahaman anak atas materi materi yang telah diberikan secara daring, melalui
dialog interaktif antara guru dan anak, menimbulkan tingkat pemahanan anak atas materi
yang baik.
2. Peran Anak
Anak dituntut untuk selalu mengikuti daring dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
dalam pembelajaran tersebut secara tuntas. Anak harus belajar secara virtual, di mana dialog
interaktif antara guru dan anak tidak semudah kalau secara tatap muka. Tingkat pemahaman
anak atas materi yang diberikan tentulah berbeda beda, banyak yang tingkat pemahaman
kurang, karena ketidaksungguhan dalam proses pembelajaran. Ada dan tidak adanya
orangtua tau lainnya yang melakukan pendampingan. Di samping itu fasilitas anak yang
dimiliki dari berbeda beda seperti Jenis handphone, jenis laptop, provider yang digunakan
dan jumlah kuota yang dimiliki.
3. Peran Orang tua
Orang tua di saat pembelajaran daring sangat diperlukan oleh anak, terutama pada anak-anak
tingkat SD, orang tua dituntut untuk dapat menjelaskan apa yang dijelaskan oleh pengajar,
dan dapat membantu mengerjakan tugas pekerjaan rumah anak-anak. Peran penting orangtua
lainnya yang sangat penting memberikan fasilitas seperti handphone, laptop, internet, kuota
dan bahan-bahan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini memicu kesenjangan karena
di saat pandemic ini banyak sekali pemutusan hubungan kerja di kalangan buruh,
pemotongan gaji karena dampak pandemi dan berkurangnya penghasilan bagi pelaku
UMKM. Jangankan untuk memberikan fasilitas pendidikan, untuk makan saja sulit. Dengan
demikian, ketika anak tidak bisa mengikuti pembe;ajaran, sehingga menimbulkan
keputusaasaan dan menimbulkan putus sekolah.

c. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam


membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat
keputusan Anda?
Pertimabangan dan alternatif dalam menghadapi situasi Covid-19 tidak lepas dari upaya-upaya
yang memberikan motifasi dan kemajuan terhadap program pendidikan dan tidak lepas dari
peran Pemerintah. Peran pemerintah sangat penting dalam memberikan kualitas pendidikan
kepada anak bangsa, karena pendidikan adalah kunci dari kenberhasilan sumber daya manusia
suatu Negara. Di tangan anak-anaklah ke depannya kita bisa menjadi maju.
Peran Pemerintah di sini, bagaimana dapat memberikan handphone ataupun laptop kepada anak-
anak yang orangtuanya kurang mampu, memberikan kuota kepada anak-anak sekolah dan
membantu memberikan fasilitasi kepada anak yang tidak mempuanyai sarana dan prasarana
yang bisa dipakai untuk meningkatakan program kemajuan pendidikan pada masa pandemi
Covid-19. untuk memperkuat pertimbangan berdasarkan hasil bukti hasil daripada penelusuran
kepada anak didik dan orang tua yang mempunyai permasalahan-permasalahan dalam
menghadapi pembelajaran pada masa Covid-19. Segala bentuk pertimbangan yang dilakukan
untuk membantu dan memajukan pendidikan agar dapat terlaksananya program dengan efektif.
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur / komponen-
komponen dari pengambilan keputusan tersebut berdasarkan dasar-dasar. pengambilan
keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif,
sehingga mudah terkena pengaruh. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini,
meskipun waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi
keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baikkarena seringkali mengabaikan
dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagipengetahuan praktis.
Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan diambil.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid,
dan baik. Dengan fakta
4. Pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-
keputusan dengan lapang dada.
5. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan
dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan
sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
6. Rasional Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimalkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya
dalam keadaan yang ideal.

d. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Untuk mengambil tidakan dalam menghadapi situasi dan kondisi Civid-19 tidak lepas dari hasil
musyawarah
1. Mengembangkan rencana kontinjensi. Rencana kontinjensi ini mengatur semua hal mulai
dari cara menjamin keselamatan para siswa hingga memastikan hak pendidikan mereka
terpenuhi. Dalam pengembangan rencana kontinjensi, otoritas pendidikan setempat serta
sekolah juga berdiskusi dengan para pakar kesehatan untuk mendapat masukan mengenai
apa saja yang harus diterapkan di sekolah.
2. Mendistribusikan sumber-sumber daya yang dapat mencegah menyebarnya penyakit.
Sumber-sumber daya seperti peralatan untuk mengukur suhu tubuh, masker, dan lain
sebagainya tersebut dipastikan harus tersedia di semua sekolah.
3. Menciptakan tim pencegahan penyakit di sekolah untuk mendorong penerapan protokol
kesehatan dan keselamatan. Tim ini juga bertugas menyebarkan cara-cara mencegah
penyakit, memonitor status kesehatan para siswa dan staf di sekolah, dan melaporkan apabila
ada warga sekolah yang terindikasi terjangkit Covid-19.
4. Memastikan tersedianya dan terdistribusikannya sumber-sumber belajar bagi semua siswa
dan guru selama mereka harus menjalankan kegiatan pembelajaran dari rumah.
5. Menerapkan kebijakan cuti yang fleksibel bagi para orang tua yang harus mendampingi
anak-anaknya belajar dari rumah. Kebijakan ini khususnya dibuat untuk orangtua dengan
anak yang masih berusia kurang dari 12 tahun atau anak-anak difabel. Lewat kebijakan ini
diharapkan anak-anak dapat belajar secara maksimal dengan bimbingan orangtua di rumah.
6. Menyediakan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh para guru agar mereka lebih siap
dalam merencanakan, mendesain, serta mengimplementasikan kegiatan belajar online yang
berkualitas.
7. Memonitor kondisi sosial dan emosional para guru dan siswa dengan harapan agar pandemi
ini tidak meruntuhkan moral mereka sehingga tetap dapat menjalankan proses pembelajaran
secara optimal.
8. Mengurangi ketergantungan terhadap pertemuan tatap muka, khususnya bagi NGO yang
bergerak di bidang pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan kapasitas
untuk pelaksanaan metode belajar hibrid.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda
saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Sebuah feedback (umpan balik) akan lebih bermanfaat jika dapat dipahami dengan jelas oleh
penerimanya. Dengan ini, si penerima feedback dapat melakukan perbaikan atau tindakan spesifik
agar di lain waktu, proses yang sama dapat berjalan lebih efektif.
Seorang guru sangat membutuhkan feedback dari kepala sekolah agar kualitas mengajarnya
semakin meningkat. Feedback yang bermanfaat tentu disampaikan dengan cara yang positif pula
karena akan berpengaruh pada partisipasi guru dalam menyukseskan program-program sekolah.
Pada saat mendapatkan atau masukan unpan balik dalam menjalankan program pendidikan pada
masa pandemi covid 19 di tahun 2019 s.d 2020 dampak yang terjadi munculnya wabah covid 19
bukan hanya dari pendidikan saja yakni dari berbagai instansi salah satu yang menjadi sorotan
dari dunia pendidikan yakni dari segi pembelajaran yang memang secara tidak dipungkiri yakni
adanya perubahan sistem pembelajaran pada saat covid 19 adalah pembelajaran mode
daring ,yang dimana pembelajaran mode daring peserta didik di tuntut untuk belajar dirumah
secara online menggunakan perangkat smartphone ataupun laptop dan pc komputer. Muncul nya
dampak dari segi pembelajaran mode daring atau online yakni kurang diminati nya pembelajaran
karena kurang nya fokus bagi peserta yang dimana peserta didik hanya di berikan materi secara
online dan kurangya pengawasan dari guru yang bersangkutan ,point yang kedua yakni kurang
nya cakupan sinyal dari tempat tempat atau wilayah wilayah rumah peserta didik yang tidak ada
sinyal serta banyak peserta didik yang tidak mempunyai smartphone ,maka dari itu banyak dari
pihak pihak yang terkait yakni orang tua siswa masyarakat sekitar dan peserta didik itu sendiri
memberikan saran dan kritik atas muncul nya sistem pembelajaran online.maka ada beberapa
orang tua siswa ataupun masyarakat sekitar .salah satunya dari orang tua kurangya semangat
belajar dari peserta didik dalam pembelajaran mode daring atu online ini karena tidak dipanatau
secara langsung oleh guru lain hal dengan pihak masyarakat sekitar yakni dimana masyarakat
yang ada dilingkungan sekolah tidak bisa berjualan akibat sekolah secara tidak langsung tidak
boleh ke sekolah.

b. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?
Dalam menyikapi masukan dan umpan balik tentunya berbagai hal masukan yang dilontarkan
baik oleh siswa, orang tua, dan lembaga terkait pada masa pandeni Covid-19 dalam menyikapinya
tentu dengan sifat-sifat yang lapang dada agar masukan yang dianggap baik agar bisa dapat
dikembangan lebih baik. Tidak dipungkiri bahwa masukan yang muncul memang berdampak
besar maka dari itu, saya tahu bahwa tidak semua orang menyukai feedback atau umpan balik.
Apalagi feedback yang sangat menyakitkan. Sangatlah wajar jika Anda membenci feedback yang
negatif. Setelah saya bersusah payah memberikan upaya yang maksimal untuk mendapatkan hasil
yang memuaskan, semuanya seakan sia-sia saat menerima feedback yang negatif. 
Tidak hanya itu, sebagian orang malah tidak dapat menerima feedback yang diberikan orang lain
terhadap mereka. Mereka akan mengeluh, mengoceh, bahkan menyebarkan negativitas terhadap
semua orang atas feedback yang mereka terima. 
Permasalahan yang sering terjadi setelah seseorang menerima feedback adalah merasa rentan dan
takut untuk memulai hal yang sebelumnya sudah dilakukan. Mereka takut untuk melakukan
kesalahan untuk kedua atau mungkin ketiga kalinya. Hal ini dikarenakan, mereka ingin “bermain
aman” agar tidak mendapatkan feedback buruk kembali. 
Dalam menghadapi permasalahan ini, kita perlu terbuka dan memahami bahwa setiap orang
memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Banyak dari mereka yang berpikir kritis. Sehingga
tanpa kita sadari, sebenarnya feedback negatif tersebut sangatlah baik untuk perkembangan diri
kita, bahkan juga sangat baik untuk perusahaan atau organisasi. 

c. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat
Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Tentu saja, semua orang ingin mendapatkan masukan yang lebih baik nyaman untuk bisa mencapai
impian yang dimiliki. Apa pun masukan yang didapatkan, tentunya harus diterima dan dijalankan dengan
kerja keras, konsisten, dan juga untuk memaksimalkan potensi diri. Hal ini berguna bila suatu saat
kesempatan itu datang, pastinya telah siap untuk menghadapinya. Namun, untuk melakukan itu tidak
semudah membalikkan telapak tangan karena dalam prosesnya akan banyak hambatan yang harus
dilalui. Untuk mengendalikan hal-hal yang brbeda dalam membantu mengembangkan potensi diri yaitu
1. Mengenal Diri Sendiri
Tentu saja hal ini bisa dengan mudah dilakukan, apa yang sedang menjadi tujuan hidup selama ini,
bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Ini penting untuk diketahui, karena akan berkaitan dengan
pencapaian kedepannya. 
2. Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Diri
Dalam menggali potensi diri, penting sekali untuk mengetahui keduanya agar mempermudah untuk
mencapai tujuan dan mempersiapkan masalah yang nantinya akan terjadi agar bisa mengatasinya
dengan baik. Untuk menghadapi kekurangan, cobalah untuk menyadari kekurangan dan berusahalah
untuk memperbaikinya. 
3. Open Minded Terhadap Saran dan Kritik
Saat sedang berusaha untuk mengembangkan potensi diri, Anda harus bersikap terbuka dalam
menerima saran dan kritikan dari orang lain. Anggap saja, saran dan kritik tersebut sebagai hal positif
yang akan berguna bagi masa depan. Namun begitu, juga perlu memilih kritikan yang datang. Jika
saran dan kritikan cukup membangun, jadikan saja sebagai bahan untuk introspeksi diri. Namun, jika
kritikan tersebut hanya membuat potensi diri tidak berkembang, maka sebaiknya tak perlu dipikirkan.
Hindari merasa benar sendiri. Terimalah semua kritikan yang masuk dalam diri dan hadapilah dengan
sikap yang baik.
4. Tidak Takut Mencoba Hal Baru
Cara mengembangkan potensi diri selanjutnya adalah mencoba hal baru yang dijumpai. Singkirkan
rasa takut gagal saat mencoba hal baru yang belum pernah dipelajari. Cobalah untuk mempelajarinya
sampai handal di bidang tersebut. Perlu meluangkan waktu untuk menggali lebih dalam aktivitas,
keahlian baru, atau keterampilan tersebut. Dengan mencoba hal baru juga bisa mendorong diri
sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan siapa tahu bisa  menemukan bakat tersembunyi dalam
diri . 
5. Terapkan Kebiasaan Baik
Menggali potensi diri, juga bisa dengan membangun kebiasaan baik. Setiap kebiasaan baik yang
dilakukan dalam keseharian, bisa membuat Anda terus berkembang kearah yang lebih maju. Namun,
perlu diingat, membangun kebiasaan baik memerlukan waktu dan pengulangan yang konsisten. 

d. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Dari aplikasi hasil proses pembelajaran setelah semuanya diterapkan dimasa pandemi, sebagai
praktisi pendidikan guru dituntut untuk menyesuaikan diri dan berinovasi dalam pembelajaran.
Guru dituntut untuk mencari jalan alternatif agar tetap terhubung dan menyampaikan materi untuk
peserta didik dimanapun mereka berada. Ada beberapa pengaplikasian yang dilakukan pada masa
pandemi Covid-19 Terdapat sejumlah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengajar jarak
jauh atau pembelajaran daring. Diantara aplikasi tersebut adalah Google Classroom, Animaker,
Edmodo, Zoom, dan Edpuzzle. Sebelum pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar biasa
dilakukan secara tatap muka dan banyak berkaitan dengan aktivitas di dalam kelas. Namun ketika
pembelajaran bersama peserta didik hanya dapat dilakukan secara daring, tentu inovasi yang harus
dilakukan guru harus lebih kreatif dan lebih luas cakupannya sehingga seluruh proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, seperti membuat media pembelajaran yang
interaktif lewat animasi dan media pembelajaran lainnya. 

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya
dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung
jawab baru, atau lainnya.
a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Kejadian dalam mengembangkan orang lain ketika masa pandemi Covid-19 kebrtulan saya
mempunyai jabatan sebagi Wakil Kepala Sekolah Waka Kurikulum, dalam kegiatan dan
pemberian pembinaan terhadap rekan disekolah saya banyak yang dilakukan dan mengalami
kemajuan atas dasar dan pemikiran yang saya lakukan berkaitan dengan pengembangan-
pengembangan bagi rekan disekolah saya. Dan mendapatkan unsur yang bermanfaat bagi
pendidik ketika sidah diberikan penjelasan tentang prose Belajar Mengajar (KBM) pada masa
pandemi Covid-19. Pengembangan yang terkait dengan Kurikulum yaitu salah satu
pengembangan yang dilakakukan kepada rekan disekolah yaitu tentang penggunaan aplikasi yang
dapat dipakai dalam pembelajaran.
b. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Hal yang menjadi fokus dalam pengembangan pada masa Covid-19. Selalu dapat memberikan
pelayanan kepada peserta didik salah satunya dalam menggunakan aplikasi yang digunakan untuk
kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dan cara membangun kesepakatan tidak terlepas dengan
kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan oleh seorang guru tidak dapat bekerja sendiri dalam
mengembangkan visi, namun ia dapat mengeksplorasi paradigma atau penemuan konsep diri
berbasis kekuatan yang ada pada diri yang disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA). Contoh dalam
kelas adalah dengan melibatkan murid dalam membuat Kesepakatan Kelas, harapannya
adalah murid lebih bertanggung jawab dan berkomitmen dengan apa yang telah mereka sepakati
bersama, sedangkan di lingkup sekolah guru harus menjadi inisiator program – program yang
membimbing murid dalam budaya yang baik dan menjadi contoh guru lainnya. Dengan IA, guru
dapat menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam membangun budaya positif di sekolah
Dengan mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid. Dengan memaksimalkan
nilai – nilai ini, Guru dapat memproses disiplin positif dalam budaya sekolah yang nantinya akan
menjadi perubahan baru yang menggerakkan seluruh komponen sekolah.
c. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang diberikan adalah memberikan pengarahan-pengarahan yang mempunyai nilai
positif untuk mengembangkan kemajuan pendidikan Salah satu kebanggaan dan pencapaian kita
sebagai manusia adalah saat kita berhasil membawa orang-orang terdekat dan ada di dalam
puncak potensinya. Tapi terkadang kita bingung bagaimana cara memberi dukungan yang terbaik
bagi mereka. Apapun peran saya baik sebagai guru, orang tua, pemimpin, ataupun rekan kerja,
kita tentunya ingin dapat mencapai puncak potensi hidupnya. Kepercayaan dapat menjadi
motivasi dan daya dorong yang sangat besar bagi seseorang. Kata-kata penyemangat yang tulus
seperti “Saya yakin kamu pasti bisa..” dapat membangkitkan kembali rasa percaya diri seseorang
dan memunculkan kemampuan terbaiknya. Seringkali orang ragu terhadap diri sendiri terutama
saat harus mengesekusi ide baru, memasuki sebuah promosi dan mencoba hal-hal yang baru.
Memiliki seseorang yang percaya pada kemampuan kita di saat-saat penting seperti ini adalah hal
yang tidak ternilai. Sering kali kita diajarkan untuk memiliki harapan yang realistis. Namun,
berbicara tentang mendukung orang lain menjadi yang terbaik, kita harus belajar untuk
meningkatkan level harapan kita terhadap mereka. hal ini kadang terlihat ekstrem, misalnya
seorang guru, atau atasan yang menuntut seseorang lebih dari kemampuannya, karena sebetulnya
mereka menaruh harapan penuh dan percaya akan potensi orang yang mereka dukung tersebut.
Dan betul saja, ternyata orang itu justru dapat bangkit melampaui kemampuannya sebelumnya.
d. Bagaimana hasilnya?
Adapun hasil dari penerapan yang penulis tuangkan pada jawaban seleksi guru penggerak ini
murni dari pengalaman yang penulis alami, segala pengalaman, perjuangan penulis ingin
mengaplikasikan amanat undang-undang sikdiknas karena pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dan mudah mudahan dari perjuangan penulis yang telah
dilakukan mempunyai nilai yang positif bagi kemajuan pendidikan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai