Anda di halaman 1dari 5

EVALUATE AND REVISE

Kelompok 6 :

1. Desi Susanti
2. Isnaini Safitri
3. Inas Zhafirah
4. Nora Pika Anggraini
5. Pangesti Dewi
6. Yeyen Yelensi

Komponen terakhir model ASSURE untuk pembelajaran yang efektif adalah evaluasi
dan revisi.

1. Evaluate (Evaluasi)

Evaluasi dalam Modul Penilaian Hasil Belajar (2016) adalah suatu proses
penyediaan informasi yang digunakan untuk menentukan atau mempertimbangkan
sampai mana tujuan atau program berhasil dicapai.

Dalam pendidikan, evaluasi bisa menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran


dapat dicapai. Informasi yang tersedia dari proses evaluasi bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah metode belajar yang sebelumnya
digunakan bisa diterapkan kembali, apakah cara penyampaian materi sudah sesuai
dengan keinginan dan gaya belajar siswa, dan sebagainya

Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah


pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik siswa diukur
guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa
dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama dalam proses
pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diri atau
kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah
pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran,
evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa.

Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju
siklus berikutnya.

a. Penilaian Pencapaian Belajar Siswa

Pertanyaan yang sering muncul dalam proses pembelajaran adalah apakah siswa telah
belajar apa yang seharusnya mereka pelajari. Langkah pertama untuk menjawab
pertanyaan tersebut telah ada dalam langkah model ASSURE, ketika merumuskan
tujuan termasuk kriteria unjuk kerjanya. Pernyataan tujuan tentang unjuk kerja yang
dapat diukur akan membantu kita dalam mengembangkan kriteria untuk evaluasi
siswa secara individu maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk mengukur
prestasi siswa tergantung pada hakikat tujuan pembelajaran. Dapat juga ditujukan
untuk mengukur ketrampilan kognitif sederhana seperti membedakan kata sifat
dengan kata kerja. Dalam hal ini pengukurannya bisa dilakukan menggunakan tes tulis
konvensional atau ujian lisan. Sedangkan tujuan-tujuan lain mungkin memerlukan
perilaku berjenis proses, penciptaan produk, atau pemerlihatan sikap. Dan perlu
dicatat bahwa prosedur penilaian hendaknya sejalan dengan tujuan yang dikemukakan
dalam model ASSURE ini.

Saat ini di sekolah-sekolah muncul ketertarikan dalam penilaian autentik. Penilaian


autentik adalah penilaian keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia nyata. Penilaian
Autentik fokus pada demonstrasi dari kemampuan untuk mentransfer pengetahuan
dan keterampilan baru dalam situasi yang berbeda. Penilaian autentik memberi
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya
dalam situasi nyata. Media dan teknologi dapat digunakan sebagai bagian dari
penilaian autentik, seperti produksi video, pengembangan presentasi slide dan audio,
dll.

b. Evaluasi Metode dan Media

Selain mengukur prestasi siswa, evaluasi juga meliputi assesmen terhadap metode dan
media. Pada langkah ini muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

 Apakah bahan ajar pembelajarannya efektif?


 Apakah dapat ditingkatkan?
 Apakah efektif ditinjau dari pencapaian belajar siswa?
 Apakah presentasi memakan waktu lebih dari semestinya?

Terutama setelah digunakan, bahan pembelajaran perlu dievaluasi untuk menentukan


apakah bisa digunakan di masa mendatang atau perlu dimodifikasi terlebih dulu.
Untuk mengevaluasi metode dan media pembelajaran bisa digunakan diskusi kelas,
wawancara perorangan dan pengamatan perilaku siswa. Muncul lagi pertanyaan-
pertanyaan:

 Apakah media membantu siswa dalam mencapai tujuan?


 Apakah media efektif menarik perhatian siswa?

c. Evaluasi Pendidik

Pendidik juga perlu dievaluasi, sama seperti komponen lain dalam sistem (siswa,
metode, media). tidak perlu takut untuk dievaluasi, karena hal ini dapat meningkatkan
kinerja kita sebagai pendidik. Ada empat tipe dasar dari evaluasi pendidik:

 Evaluasi diri
 Evaluasi oleh siswa
 Evaluasi oleh teman sejawat
 Evaluasi oleh administrator

Untuk evaluasi diri, pendidik dapat merekam presentasinya dengan tape audio atau
video, kemudian menyaksikannya dengan pedoman format evaluasi. Siswa dapat
sangat membantu dalam evaluasi dengan memberikan balikan. Cara pendidik
mendesain dan bagaimana respon siswa tentang desain tersebut merupakan masukan
yang beragam. Pendidik dapat juga bertanya pada koleganya, biasanya dengan
mempersilahkan pendidik lain untuk berada di belakang kelas dan melakukan
pengamatan ketika kita melakukan proses pembelajaran.

Di beberapa sekolah, biasanya administrator mengunjungi kelas yang sedang ada


jadwal belajar. Pendidik dapat meminta administrator tersebut untuk berkunjung lebih
sering dengan maksud untuk evaluasi.

Proses Evaluasi Pembelajaran Peserta Didik

Brinkerhoff dalam Evaluasi Hasil Belajar (2019) menjelaskan, untuk melakukan


evaluasi, ada tujuh langkah penting yang harus dilakukan, yaitu:
1. Penentuan fokus
Di tahap awal, kita harus menentukan fokus apa yang ingin dievaluasi,
meliputi penggunaan metode, hasil yang ingin dicapai, penggunaan kriteria
untuk menilai, serta bagaimana kontribusinya terhadap pengambilan
keputusan.
2. Penyusunan desain evaluasi
Setelah mengetahui fokus evaluasi, mulailah untuk melakukan perencanaan
dalam melaksanakan evaluasi. Jika sebelum kita sudah mengetahui metode apa
yang ingin digunakan, di tahap ini susunlah rancangan evaluasi berdasarkan
metode yang dipilih.
3. Pengumpulan informasi
Informasi didapatkan dari pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa
sebelumnya.
4. Analisis dan interpretasi
Dari data yang terkumpul, lakukan analisis dan interpretasi.
5. Pembuatan laporan
6. Pengelolaan evaluasi
7. Evaluasi untuk evaluasi
Setelah berhasil menyusun evaluasi, lakukan evaluasi dari laporan evaluasi
yang sudah dilakukan secara keseluruhan.
Dari tahap-tahap di atas, pendidik harus menguasai prinsip dan teknik
pengukuran, metode penilaian hasil belajar, serta mengevaluasi informasi yang
terkumpul secara obyektif untuk selanjutnya mengambil keputusan.
2. Revise (Revisi)
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan
mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Akan muncul pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
 Apakah telah sesuai antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar
terjadi?
 Apakah siswa dapat mencapai satu atau dua tujuan pembelajaran?
 Bagaimana reaksi siswa terhadap metode dan media pembelajaran yang
dipakai?
 Apakah pendidik merasa puas dengan nilai bahan ajar yang dipilih?

Pendidik harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah


dilakukan serta masing-masing komponennya. Membuat catatan-catatan segera
setelah menyelesaikan pembelajaran dan melakukan rujukan ke catatan-catatan
tersebut sebelum mengimplementasikan pembelajaran itu lagi. Jika data evaluasi
menunjukkan adanya kekurangan di bidang-bidang tertentu, maka sebagai pendidik
harus memperhatikan bagian yang kurang tepat tersebut dan merancang tindak
lanjutnya.
Contoh Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru mencakup beberapa hal,
seperti penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik pengumpulan informasi dan
evaluasi penilaiannya pun dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.

Contoh 1

Di bawah ini adalah contoh evaluasi hasil belajar peserta didik dari pengamatan
perkembangan kognitif.

 Skor merupakan hasil kegiatan pengukuran.


 Kategori berkembangnya kognitif siswa merupakan hasil kegiatan penilaian.
 Klasifikasi keputusan yang ditetapkan merupakan hasil kegiatan evaluasi.
Contoh 2 :

Anda mungkin juga menyukai