Anda di halaman 1dari 3

Berfikir Kreatif

Diperlukan kemampuan berfikir kreatif untuk dapat mempertahankan hidup. Juga bagi
mereka yang ingin bergerak serta hidup dalam gelombang perubahan yang cepat saat ini.
Penguin raksasa, burung gajah, adalah sebagian dari binatang yang tidak akan pernah lagi di lihat didunia,
saat ini ada 400 species dalam daftar tunggu yang akan segera punah. Bagaimana dengan manusia?
Secara species tidak punah, tetapi institusi mereka yang punah dan tersingkir!
Beberapa tahun terakhir ini ada beberapa institusi besar yang menghilang dari peredaran, perusahaan
pesawat terbang Fokker telah bangkrut. Dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini disebabkan tingginya
kompetisi, meningkatnya permintaan pelanggan, kontrol lingkungan semakin ketat, permintaan SDM
unggul dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Semua faktor tersebut bergabung menyatu
untuk mengancam dan menantang. Yang mati adalah mereka yang gagal mengatasi, gagal beradaptasi
atau gagal berubah sesuai dengan zamannya.
Globalisasi yang dipicu oleh empat hal (Yudo S, 1996) yaitu pecahnya Soviet dan negara Balkan yang turut
menambah dalam daftar negara mandiri yang mempunyai “competitive advantage”, integrasi internasional
dan regional seperti APEC, MEE, WTO yang mengupayakan “free trade and investment”, kematangan
negara maju yang menyebabkan banyak negara lain mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi serta
perubahan teknologi dan teknologi informasi. Keempat faktor tersebut berdampak pada perubahan dalam
banyak hal.
Di Indonesia data jumlah pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 3,17 % pada tahun 1990
menjadi 7,24 % pada tahun 1995. Angka pengangguran belum pernah mencapai setinggi ini.
Kini yang pasti adalah ketidakpastian, semuanya akan berubah, yang tidak berubah adalah
perubahan itu sendiri. Setiap saat yang dihadapi oleh ummat manusia adalah perubahan.
Dalam kondisi seperti ini sangat diperlukan kemampuan berfikir kreatif untuk dapat mempertahankan hidup,
dan bagi mereka yang bergerak serta hidup dalam gelombang perubahan yang sangat cepat ini.
Kegiatan Berfikir Kreatif
Apakah sebenarnya kegiatan berfikir kreatif itu? Menurut versi yang berbeda-beda kreatif adalah sebagai
berikut :
 Having power to create, requiring intellegence and imagination (Oxford Dictionary)
 Having the ability to create, by originality of thought, showing imagination (The Newcollins
International Dictionary)
 Kemampuan mental dan berbagai jenis khas manusia yang dapat melahirkan yang unik, berbeda,
orisinal, baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
 Kelincahan mental dan berfikir “dari dan ke” segala arah, fleksibilitas konseptual.
Dari beberapa definisi berfiir kreatif tersebut ternyata saling melengkapi dan mempunyai fokus yang sama,
yaitu bertemunya antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional. Adapun istilah yang
berdekatan adalah inovasi, improvisasi, discovery, dll
Segi Mental Orang Kreatif
Kreatifitas bukanlah monopoli hak orang genius saja. Ternyata IQ tidak menjadikan jaminan terhadap orang
yang mempunyai kemampuan berfikir secara praktis, cekatan, orisinil dan kreatif. Sikap kreatif harus
didukung oleh kecerdasan emosional - EQ. Adapun segi-segi mental orang kreatif adalah (J Chandra, 1994)
:
Hasrat, untuk mengubah hal-hal disekelilingnya menjadi lebih baik.
Kepekaan, bersikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu.
Minat, untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan.
Rasa ingin tahu, semangat yang tak pernah mandeg untuk mempertanyakan.
Mendalam dalam berfikir, sikap yang mengarahkan untuk pemahaman yang dalam pula.
Konsentrasi, mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya.
Siap mencoba dan melaksanakan, bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk mencari dan
mengembangkan.
Kesabaran, untuk memecahkan permasalahan dalam detailnya.
Optimisme, memadukan antusiasme (kegairahan).
Mampu bekerja sama, sanggup berfikir secara produktif bersama orang lain.
 
Ruang Lingkup Berfikir Kreatif
Hendaknya kreatifitas ditinjau dari perspektif yang luas, bukan sekedar menghasilkan ide-ide baru, yang
dapat diterjemahkan dalam (Umi Pujihastuti, 1996) :
 Kemampuan memenuhi tuntutan profesi.
 Menciptakan kemungkinan dan terobosan-terobosan baru.
 Menyelesaikan masalah atau problem
Sedangkan menurut D. H. Weiss, 1990, ruang lingkup berfikir secara artistik yang banyak memanfaatkan
otak kiri adalah dengan memulai asumsi dengan :
 Dapatkah kita mengerjakan segala sesuatu dengan cara baru ...
 Menggantikan apa yang kita lakukan dengan sesuatu yang lain ...
 Meminjam atau mengadaptasi apa yang dilakukan orang lain ...
 Memberikan sentuhan baru dengan cara lama ...
 Melakukannya dengan cara terbaik ...
Semua akhirnya kembali kepada naluri kita, jika ide itu dapat menghasilkan manfaat dan kita merasakan
adanya sentuhan kreatif. Karena tidak jarang atau seringkali sikap kreatif tidak bisa dinikmati orang lain.
 
Proses Berfikir Kreatif
Ketika anda mendapatkan sebuah masalah atau memang anda ingin membuat ide baru, maka kemampuan
anda untuk memunculkan ide kreatif sangat diperlukan. Dalam proses kreatif biasanya kita akan melewati 5
fase utama, yaitu : persiapan, konsentrasi kreatif, bermain dengan gagasan, menyilangkan dua konsep dan
mengukur kelaikan ide. Adapun proses tersebut secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut :
PERSIAPAN. Pada fase ini perilaku pemikiran kita sangat divergen, yaitu menyebar ke segala arah. Yang
anda perlukan adalah kemampuan memiliki konsep, informasi yang banyak, mempunyai fakta yang cukup
dan anda telah mempunyai pengalaman atau lebih jauh anda perlu meneliti ulang.
KONSENTRASI KREATIF. Pada fase ini perilaku pemikiran anda bergerak dari divergen ke konvergen,
sehingga masalahnya menjadi fokus dan memerlukan konsentrasi tinggi. Pada fase ini anda merumuskan
masalah berdasarkan segala sesuatu yang anda miliki pada fase persiapan. Perlu adanya segmentasi
permasalahan, definisikan tentang apa yang anda butuhkan - single need. Yang lebih penting lagi adalah
kemampuan mengaitkan seluruh fakta dan data menjadi satu kesatuan sehingga menimbulkan persepsi
kreatif (Gestalt psychology).
BERMAIN DENGAN GAGASAN. Pada fase ini perilaku pemikiran anda sangat divergen. Anda perlu
membuka seluruh memori di otak anda, tidak cukup STM tapi LTM. Cobalah cari kaitan dari luar fakta dari
apa yang telah anda peroleh. Cobalah anda meninggalkan cara berfikir rutinitas anda. Anda juga perlu
sesekali meninggalkan fokus fikiran, sehingga perlu menggunakan konsep “seandainya”. Gunakan pula
konsep “berfikir lateral”, jangan khawatir dengan kesalahan karena pada fase akhir anda harus menguji
kelaikan pilihan anda. Perilaku yang sering digunakan yaitu dengan cara mengecilkan, membesarkan,
memadukan, membalikkan, gunakan secara baru atau sesuaikan dengan kondisi yang ada untuk membuat
“trigger session”
MENYILANGKAN DUA KONSEP. Pada fase ini perilaku pemikiran anda berubah-ubah dari divergen dan
konvergen. Pada fase ini anda perlu membuat sintesa dan rekaan baru, maka cobalah ide-ide lateral anda
yang liar untuk difokuskan.
MENGUKUR KELAIKAN IDE. Pada fase ini perilaku pemikiran anda sangat konvergen. Disini anda perlu
memfokuskan ide, anda harus obyektif dan cermat. Gunakan analisa matriks untuk menghindari alternatif
yang tercecer. Kalau anda cukup waktu, gunakan instrumen untuk mengukur kelaikan ide.
Agar Anda Lebih Kreatif Dan Inovatif .....
1. Belajarlah untuk menjadi seorang inovator yang terbaik: Seorang yang selalu mencari,
menyesuaikan dan mengimplemantasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang sudah lama. Carilah ide-ide
secara aktif melalui cara membaca, pembacaan sepintas, membuat intisari dan lain sebagainya atas
katalog-katalog, buku-buku laporan-laporan dan lain sebagainya. Demikain juga berusahalah melakukan :
1. Percobaan
2. Meneliti
3. Melakukan perjalanan
4. Berdiskusi
5. Mengunjungi pameran dan konferensi
6. Menggunakan program-program komputer
7. Melihat-lihat barang yang ada di toko
8. Menciptakan rasa kebutuhan
2. Ubahlah Kebiasaan dan citra diri anda: Jadilah seorang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut
dan motivasi yang di butuhkan. Kembangkanlah sikap mencintai ide-ide, hal-hal, cara-cara, sistem-sistem
dan teknologi-teknologi baru. Tuangkanlah ide-ide anda ke dalam bentuk tulisan.
3. Lakukanlah tindakan: Milikilah keberanian dan keparcayaan diri untuk menjadi inovator. Jadilah orang
yang berbeda. Kegagalan memang akan muncul, namun kita akan belajar dari adanya suatu kesalahan.
Emosi akan dapat membantu munculnya kreatifitas ---Kendalikanlah stress. Tekunlah selalu!!
4. Terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka. Jadilah seorang
dengan pikiran yang terbuka dan fleksibel.
5. Terapkanlah ide-ide pada setiap sudut kehidupan anda: Dalam kehidupan pribadi anda, karir,
sekolah, bisnis dan di manapun juga. Ajukanlah selalu pertanyaan: “Dengan jalan lain yang bagaimana saya
dapat melakukannya?” Hasilkan suatu pemecahan masalah, ide-ide, konsep dan teori-tori yang inovatif dan
kreatif. Kembangkanlah sifat humor anda. Jadilah peka terhadap setiap kesempatan-kesempatan baik.
6. Pelajarilah tentang inovasi, perubahan dan kreatifitas sebagaimana anda berusaha untuk
memenangkan diterimanya ide anda. Didiklah diri anda sendiri. Ambillah kursus-kursus yang tersedia.
Kembangkanlah gairah terhadap adanya masalah yang anda hadapi. Belajarlah menjadi anggota suatu tim
kerja, pemimpin dan inovator yang baik.
7. Milikilah selalu rasa ingin tahu dan jadilah seorang pengamat: Kembangkanlah semangat anda untuk
mencari informasi. Inilah satu-satunya cara untuk dapat mengenali awal mula masalah yang sebenarnya.
Hindarilah pertentangan cara berfikir anda. Temukanlah faktor-faktor yang dapat dijadikan kunci utama.
8. Bertanyalah Mengapa, Apa, Yang Mana, Di Mana, Kapan, Siapa, Bagaimana, Apabila:
Refleksikanlah selalu terhadap setiap aspek dari masalah anda. Jangan terlalu capat berprasangka
terhadap ide-ide.
9. Kembangkan daya berfikir reflektif dan kemampuan-kemampuan berfikir anda: Bermimpilah siang
hari tentang masalah anda. Meloncatlah kesana kemari di antara daya nalar, kritis, khayalan dan berfikir
melantur. Perbaikilah tingkat kemampuan berfikir anda melalui cara mempelajari sesuatu dan
mempraktekkannya.
10. Bangunlah dasar pengetahuan dan intuisi anda melalui kegiatan membaca dan lain-lainnya:
Jagalah kerapian arsip anda. Belajarlah tentang cara bagaimana melakukan penelitian dan cara
memvisualisasikan.
11. Dengan pikiran yang terbebani, gunakan pemicu-pemicu untuk menstimulasi ide-ide, pendangan
dan iluminasi: Manfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam item no. 1 di atas untuk memicu gudang
ingatan anda dan mengkaitkannya dengan apa yang anda baca, lihat atau pikirkan. Dengan cara ini, anda
akan memproduksi ide-ide malalui cara iluminasi yang berkembang secara bertahap. Pekalah terhadap
setiap kesempatan-kesempatan baik.
12. Bebanlah pikiran anda dengan data, prinsip-prinsip dasar, teori-teori dan konsep-konsep dari
masalah anda: Kemudian ---BERISTIRAHATLAH--- dan pastikanlah diri anda untuk memulai memikirkan
kembali masalah anda. Dengan mendadak, suatu loncatan imajinasi akan mungkin terjadi dalam diri anda.
Penutup
Pada bagian ini akan saya berikan “tips” untuk sikap kreatif sehingga bermanfaat untuk anda kembangkan
dengan belajar sendiri. Sikap kreatif jangan terbatas pada membaca dan seminar, ikutilah workshop atau
lakukan modeling kreatifitas.
Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, bacalah bidang apa saja. Belajar apapun tidak ada
ruginya, jika anda mampu menggunakan asas manfaat. Mulailah dengan rajin mencatat, membuat
dokumentasi dan jagalah kerapian arsip anda. Milikilah konsep-konsep pemandu atau “pisau-pisau tajam”
untuk membedah permasalahan.
Camkan konsep ilmu, perubahan dan amal. Selamat mencoba.

Anda mungkin juga menyukai