Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup


masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan
ekonomi terutama padasarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi
jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang
(potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi
menurun.

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu
pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat
yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.

Lapisan perkerasan sering mengalami kerusakan atau kegagalan sebelum


mencapai umur rencana. Kerusakan pada perkerasan dapat dilihat dari
kerusakan fungsional dan struktural. Kegagalan fungsional adalah apabila
perkerasan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan yang direncanakan dan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam
pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail
dan teliti baik itu dari perencanaanjalan itu sendiri maupun pelaksanaan
tentunya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita
pakai itu aman, nyaman, bersih dll.

1
1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah mengenai


“Identifikasi Kerusakan Jalan”, dalam hal ini penulis memberikan rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa saja jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan?

2. Apa penyebab kerusakan pada perkerasan jalan?

3. Apa akibat yang ditimbulkan dari kerusakan pada perkerasan jalan?

4. Bagaimana cara perbaikan kerusakan perkerasan jalan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui jenis-jenis kerusakan pada perkerasan jalan.

2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan perkerasan jalan.

3. Mengetahui akibat yg ditumbulkan dari kerusakan perkerasan jalan

4. Mengetahui cara memperbaiki kerusakan pada perkerasan jalan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Jenis-Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Jalan

2.1. Cacat permukaan

a. Lubang (Photoles)

Kerusakan jalan berbentuk lubang (potholes) memiliki ukuran yang bervariasi


dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan meresapkan air
sampai ke dalam lapis permukaan yang dapat menyebabkan semakin parahnya
kerusakanjalan.

Penyebab:

1.Campuran lapis permukaan yang buruk seperti:

3
a) Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.

b) Agregat kotor sehingga ikatan antar aspal dan agregat tidak baik.

c) Temperature campuran tidak memenuhi persyaratan.

2. Lapis permukaan tipis sehingga lapisan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.

3. System drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul dalam
lapis perkerasan.

4. Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap


masukdan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

Akibat:

-Dengan adanya lubang ini, dapat menganngu kenyamanan berkendaraan

Perbaikan:

Untuk perbaikan maka lubang-lubang tersebut harus dibongkar dan dilapis


kembali dimana pembongkaran berfungsi untuk meningkatkan daya cengkram
antarsambungan perkerasan yang baru dan perkerasan yang lama.

4
2.2 Retak Susut

Retak yang terjadi tersebut saling bersambungan membentuk kotak besar


dengan sudut tajam atau dapat dikatakan suatu interconnected cracks yang
membentuk suatu seri blocks cracks. Umumnya penyebaran retak ini menyeluruh
pada perkerasan jalan.

Penyebab:

-Perubahan volume perkerasan yang mengandun terlalu banyak aspal dengan


penetrasi rendah.

-Perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar.

Akibat:

Retak ini akan menyebabkan meresapnya air pada badan jalan sehingga akan
menimbulkan kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan
mengganggu kenyamanan berkendaraan.

5
Perbaikan: Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah dengan campuran
aspal cair danpasir, dan dilapis dengan burtu.

2.3 Retak Selip

Kerusakan ini sering disebut dengan parabolic cracks, shear cracks, atau
crescentshaped cracks. Bentuk retak lengkung menyerupai bulan sabit atau
berbentuk seperti jejak mobil disertai dengan beberapa retak.

Penyebab:

-Ikatan antar lapisan aspal dengan lapisan bawahnya tidak baik yang disebabkan
kurangnya aspal/ permukaan berdebu.

-Pengunaan agregat halus terlalu banyak.

-Lapis permukaan kurang padat/ kurang tebal.

-Penghamparan pada temperature aspal rendah atau tertarik roda penggerak oleh
mesin penghampar aspal/mesin lainnya.

Akibat:

Kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan akan mengganggu
kenyamanan berkendaraan.

6
Perbaikan: Perbaikan dapat dilakukan dengan membongkar bagian jalan yang
rusak dan menggantikannya dengan lapisan yang lebih baik.

2.4 Retak Kulit Buaya

Lebar celah lebih besar atau sarna dengan 3 mm. Saling merangkai
membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya.

Penyebab:

-Retak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik.

-Pelapukan permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis


permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air
tanah baik).

-Jika daerah dimana terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini
disebabkan oleh repetisi beban lalulintas yang melampaui beban yang dapat
dipikul oleh lapisan permukaan tersebut.

Akibat:

7
-Kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan sehingga
mengganggu kenyamanan berkendaraan.

-Retak akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada tepi
retak.

Perbaikan:

-Sebaiknya bagian perkerasan yang telah mengalami retak kulit buaya akibat air
yang merembes masuk ke lapis pondasi dan tanah dasar diperbaiki dengan
eara dibongkar dan membuang bagian-bagian yang basah, kemudian dilapis
kembali dengan bahan yang sesuai.

-Perbaikan harus disertai dengan perbaikan drainase di sekitarnya.

-Kerusakan yang disebabkan oleh beban lalulintas harus diperbaiki dengan


memberi lapis tambahan. Retak kulit buaya dapat diresapi oleh air sehingga lama
kelamaan akan menimbulkan lubang-lubang akibat terlepasnya butir-butir.

2.5 Retak Sambungan Jalan

8
Sesuai dengan namanya retak ini terjadi pada sambungan dua jalur lalu lintas
dan berbentuk retak memanjang (longitudinal cracks). Retak ini dapat terdiri atas
beberapa celah yang saling sejajar.

Penyebab: Ikatan sambungan kedua jalur yang kurang baik.

Akibat:

-Kerusakan menyeluruh atau setempat pada perkerasan jalan dan akan


mengganggu kenyamanan berkendaraan.

-Lepasnya butir pada tepi retak dan bertambah lebar.

Perbaikan: Dapat dilakukan dengan memasukan campuran aspal cair dan pasir
kedalam celah yang terjadi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Adapun jenis-jenis kerusakan perkerasan jalan:

1. Cacat Permukaan (disintegration), meliputi Lubang (Photoles).

2. Retak (cracking), meliputi (Retak susut (shrinkage cracks), Retak selip


(slippage cracks)

Retak kulit buaya (alligator cracks), dan Retak sambungan jalan (lane joint
cracks).

2. kerusakan pada konstruksi jalan (demikian juga dengan bahu beraspal)


dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti air, iklim, material yang digunakan,
lalu lintas dan juga kondisi tanah dasarnya yang tidak stabil.

3. Penanganan yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kerusakan jalan yakni


tergantung jenis kerusakan yang terjadi, termasuk ke dalam kerusakan
ringan, sedang ataupun berat.

3.2 Saran

10
a. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka rancangan
pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih akurat dengan melibatkan
sejumlah instansi terkait.

b. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka
perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak,
sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

c. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zanius.2012. Perkerasan Jalan, (Online dalam


(http://zanius.blogspot.co.id/2012/03/perkerasan-jalan.html) diaksestanggal 29 April
2017

Wijaya,Eka. Pemeliharaan Kerusakan Jalan,(Online) dalam


(https://id.scribd.com/document/49528558/Pemeliharaan-Kerusakan-Jalan) diakses
tanggal 29april 2017

12

Anda mungkin juga menyukai