Anda di halaman 1dari 5

Perkenalkan nama saya M.

Fajri Hidayah (NIM 042605189) izinkan saya untuk


berdiskusi menurut pemahaman saya mengenai Ilmu Pengetahuan, teknologi dan
Seni.

1. Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

Ipteks adalah singkatan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan
diinterpretasi, menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan
dapat diuji ulang secara ilmiah (International Webster’s Dictionary dalam Modul
Acuan Proses Pembelajaran MPK, 2003).

Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari
akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan berbagai bentuknya
terulang 854 kali dalam Al-qur’an. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian
pengetahuan dan obyek pengetahuan (Quraish Shihab, 1996). Setiap ilmu
membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Oleh sebab itu seseorang yang
memperdalam ilmu-ilmu tertentu disebut sebagai spesialis. Dari sudut pandang
filsafat, ilmu lebih khusus dibandingkan dengan pengetahuan.

Jadi, ilmu pengetahuan atau sains adalahhimpunan pengetahuan manusia yang


dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat dinalar atau dapat diterima oleh
akal. Dengan kata lain, sains dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang sudah
sistematis (science is systematic knowledge). Dalam pemikiran sekuler, sains
mempunyai tiga karakteristik, yaitu obyektif, netral dan bebas nilai, sedangkan dalam
pemikiran Islam, sain tidak boleh bebas nilai, baik nilai lokal maupun nilai universal.

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak
boleh dipertentangkan. Ilmu yang bersumber dari wahyu Allah bersifat abadi
(perennial knowledge) dan tingkat kebenaran mutlak (absolute). Sedangkan Ilmu
yang bersumber dari akal pikiran manusia bersifat perolehan (acquired knowledge),
tingkat kebenaran nisbi (relative), oleh karenanya tidak ada istilah final dalam suatu
produk ilmu pengetahuan, sehingga setiap saat selalu terbuka kesempatan untuk
melakukan kajian ulang atau perbaikan kembali.

Al-qur’an menganggap “anfus” (ego) dan “afak” (dunia) sebagai sumber


pengetahuan. Tuhan menampakka tanda-tanda-Nya dalam pengalaman batin dan
juga pengalaman lahir. Ilmu dalam Islam memiliki kapasitas yang sangat luas karena
ditimbang dari berbagai sisi pengalaman ini. Pengalaman batin merupakan
pengembaraan manusia terhadap seluruh potensi jiwa dan inteleknya yang
atmosfernya telah dipenuhi dengan nuansa wahyu Ilahi. Sedangkan Al-qur’an
membimbing pengalaman lahir manusia kearah obyek alam dan sejarah.

Penghargaan Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi karena sesungguhnya


hal ini merupakan cerminan penghargaan bagi kemanusiaan itu sendiri. Manusia
adalah makhluk satu-satunya yang secara potensial diberi kemampuan untuk
menyerap ilmu pengetahuan. Penghargaan ini dapat dilihat dari beberapa aspek.

Pertama, turunnya wahyu pertama ( Al-Alaq : 1-5), ayat yang dimulai dengan

This study source was downloaded by 100000856116307 from CourseHero.com on 11-11-2022 22:41:07 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/112013237/JAWABAN-DISKUSI-6docx/
perintah untuk membaca, ini mencerminkan betapa pentingnya aktivitas membaca
bagi kehidupan manusia terutama dalam menangkap hakikat dirinya dan lingkungan
alam sekitarnya. Membaca dalam arti luas adalah kerja jiwa dalam menangkap dan
menghayati berbagai fenomena di dalam dan di sekitar diri hingga terpahami betul
makna dan hakikatnya.

Kedua, banyaknya ayat Al-qur’an yang memerintahkan manusia untuk


menggunakan akal, pikiran dan pemahaman (Al-Baqarah 2 : 44, Yaa siin 36 : 68, Al-
An’aam 6 : 50). Ini menandakan bahwa manusia yang tidak memfungsikan
kemampuan terbesar pada dirinya itu adalah manusia yang tidak berharga.

Ketiga, Allah memandang rendah orang-orang yang tidak mau menggunakan


potensi akalnya sehingga mereka disederajatkan dengan binatang, bahkan lebih
rendah dari itu (al-A’raf 7 : 179).

Keempat, Allah memandang lebih tinggi derajat orang yang berilmu dibandingkan
orang-orang yang bodoh (Az-Zumar 39 : 9).

Sedangkan teknologi merupakan salah satu budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan
dan kesejahteraan bagi manusia, tetapi juga sebaliknya dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia yang berakibat
kehancuran alam semesta. Oleh sebab itu teknologi bersifat netral artinya bahwa
teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya atau juga bisa
digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri. Adapun seni termasuk bagian dari
budaya manusia sebagai hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala
prosesnya. Seni merupakan hasil ekspresi jiwa yang berkembang menjadi bagian
dari budaya manusia.

Selanjutnya teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan dan kenyamanan manusia. Dengan demikian, mesin atau alat
canggih yang dipergunakan bukanlah teknologi, tetapi merupakan hasil dari
teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta. Pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik
obyektif dan netral, tetapi dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena
memliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Oleh karena itu,
penguasaan, pengembangan dan pendayagunaan iptek harus senantiasa berada
dalam jalur nial-nilai keimanan dan kemanusiaan.

2. Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

Pertama, jika pengetahuan dari suatu ilmu merupakan persyaratan pencapaian


tujuan Islam sebagaimana dipandang oleh syariat, mencarinya merupakan sebuah
kewajiban karena ia merupakan kondisi awal untuk memenuhi kewajiban syariat.
Contohnya, kesehatan badan bagi seseorang dalam satu masyarakat adalah

This study source was downloaded by 100000856116307 from CourseHero.com on 11-11-2022 22:41:07 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/112013237/JAWABAN-DISKUSI-6docx/
penting. Oleh sebab itu, sebagian kaum muslim harus ada yang mempelajari ilmu
mengenai pengobatan.

Kedua, masyarakat yang dikehendaki Alquran adalah masyarakat yang agung dan
mulia, bukan masyarakat yang takluk dan bergantung pada nonmuslim (QS An-
Nisa’: 141). Agar dapat merealisasikan tujuan yang dibahas Alquran itu, masyarakat
Islam benar-benar harus menemukan kemerdekaan kultural, politik, dan ekonomi.
Pada gilirannya, hal itu membutuhkan pelatihan para spesialis spesifikasi tinggi di
dalam segala lapangan dan penciptaan fasilitas ilmiah dan teknik dalam masyarakat
Islam. Sebab, pada abad modern, kehidupan manusia tidak dapat dipecahkan
kecuali dengan upaya pengembangan ilmiah dan kunci sukses seluruh urusan
bersandar pada ilmu.

Ketiga, Alquran menyuruh manusia mempelajari sistem dan skema penciptaan,


keajaiban-keajaiban alam, sebab-sebab, akibat-akibat seluruh benda, dan
organisme hidup. Pendek kata, seluruh tanda kekuasaan Tuhan di alam eksternal
dan kedalaman batin jiwa manusia, seperti tersirat dalam Alquran,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
(QS Al-Baqarah: 164).

Keempat, alasan lain untuk mempelajari fenomena-fenomena alam dan skema


penciptaan adalah bahwa ilmu tentang hukum-hukum alam dan karakteristik benda
serta organisme dapat berguna untuk perbaikan kondisi manusia. Ini misalnya yang
tersirat dalam Alquran, “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berpikir”. (QS Al-Jatsiyah: 13)

Di antara ayat-ayat Alquran yang menjadi landasan iptek, antara lain QS Ar-Rum:
22, QS Al-An’am: 97, dan QS Yunus: 5. Ayat-ayat itu secara jelas menggambarkan
fenomena alam yang selalu dihadapi dan mengiringi perjalanan hidup umat manusia
untuk dipahami, diteliti, sehingga lahirlah pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
itu, seperti diisyaratkan dalam ayat-ayat di atas, yang mengetahui hakikat alam ini
hanyalah orang-orang yang mengetahui, yakni mereka yang intens bergerak untuk
mencari dan mencari karena kuriositasnya yang tinggi dengan memaksimalkan kerja
pikiran.

Allah tidak menciptakan alam ini dengan sia-sia. Dia menciptakan alam ini
mempunyai maksud dan hikmah. Muhammad Imaduddin Abdulrahim dalam
tulisannya, Sains dalam Perspektif Alquran, mengatakan bahwa sunatullah sebagai
ketetapan Allah terhadap alam ciptaan-Nya ini dimaksudkan untuk kelestarian,
keharmonisan, dan kesejahteraan manusia di dunia ini.

3. Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

This study source was downloaded by 100000856116307 from CourseHero.com on 11-11-2022 22:41:07 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/112013237/JAWABAN-DISKUSI-6docx/
Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu. Sedangkan menurut Poespoprodjo berpikir adalah suatu aktifitas yang
banyak seluk-beluknya, berlibat-libat, mencakup berbagai unsur dan langkah-
langkah. Menurut Anita Taylor et. Al. Berpikir adalah proses penarikan kesimpulan.
Jadi berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal budi dalam
memahami, mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan
memikirkan sesuatu dengan jalan tertentu atau langkah-langkah tertentu sehingga
sampai pada sebuah kesimpulan yang benar.

Sedangkan Ilmiah yakni “bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat
kaidah ilmu pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah berpikir rasional dan berpikir
empiris. Bersifat ilmiah apabila ia mengandung kebenaran secara objektif, karena
didukung oleh informasi yang telah teruji kebenarannya dan disajikan secara
mendalam, berkat penalaran dan analisa yang tajam.10 Berpikir rasional adalah
berpikir menggunakan dan mengandalkan otak atau rasio atau akal budi manusia
sedangkan berpikir empiris berpikir dengan melihat realitas empiris, bukti nyata atau
fakta nyata yang terjadi di lingkungan yang ada melalui panca indera manusia.

Jadi, memang tidak semua berpikir akan mengahasilkan pengetahuan dan ilmu dan
juga tidak semua berpikir disebut berpikir ilmiah. Karena berpikir ilmiah memiliki
aturan dan kaidah tersendiri yang harus diikuti oleh para pemikir dan ilmuwan
sehingga proses berpikir mereka bisa dikatakan sebagai produk ilmu pengetahuan
dan bermanfaat bagi khalayak ramai dan manusia pada umumnya.

4. Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih kokohnyab
keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional. Bagaimana
strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

Strategi untuk mengantisipasi kendala masih kokohnya sikap keagamaan secara


tradisional adalah dengan membangun mindset masyarakat terutama peserta didik
atau pelajar untuk belajar berguru pada seorang ulama mengenai ilmu agama dan
memahami bagaimana cara berpikir Rasulullah dan para sahabat dalam beragama
dan menentukan hukum.

Adik-adik, akar permasalahan dari tidak adanya berpikir kritis dalam beragama
adalah kejahilan dan sifat malas untuk mencari ilmu. Saat ini orang lebih suka akan
sesuatu yang instan dalam memahami suatu perkara ilmiah, termasuk ilmu agama.
Sebagian besar orang dari generasi tua, lebih suka mengikuti tradisi tanpa ada
keinginan untuk mengetahui dasar hukum mengenai tradisi keagamaan yang ia
lakukan. Dan sebagian besar generasi muda malas mendatangi majelis ilmu, dan
berguru kepada seorang ulama, alih-alih lebih suka belajar via online lewat youtube
atau internet.

Untuk mengantisipasi hal ini kakak percaya, bahwa sebagai umat islam, untuk dapat
memahami agama, maka wajib untuk berguru kepada ulama / ustadz yang
tersambung sanadnya. Agar ada keberkahan dalam ilmu dan ada proses tanya
jawab disana, sehingga tidak terjadi miskomunikasi atau salah tafsir dalam
memahami dalil-dalil agama. Karena kebutuhan dan tingkat pemahaman setiap

This study source was downloaded by 100000856116307 from CourseHero.com on 11-11-2022 22:41:07 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/112013237/JAWABAN-DISKUSI-6docx/
orang ini berbeda-beda dan agama islam ini luas, tidak hanya ada satu jalan ,
namun ada banyak jalan dan banyak dalil. Dalam istilah lain disebut khilafiyah dan
ikhtilaf.

Kedua, perlu untuk memahami bagaimana cara berpikir Rasulullah dan sahabat
dalam beragama dan menentukan hukum. Maka untuk lebih mudahnya, begini
kaiedah beragama yang harus kita ikuti dalam bersikap :

1. Al Quran , bila tidak ada maka


2. As Sunnah, bila tidak ada maka
3. Khulafaur Rasyidin ( 4 pemimpin pertama islam ), bila tidak ada maka
4. Pendapat imam madzab ( sekarang hanya ada 4 yaitu imam syafi’i, maliki,
hanbali, hanafi), bila tidak ada
5. Hasil dari ijma ulama yang mutawatir , atau umum digunakan yang sebagian
besar ulama diseluruh dunia menyetujuinya. Jangan gunakan pendapat
ahad , atau hanya disetujui satu orang ulama.

Intinya ikuti ulama yang kita jadikan guru, serta guru-guru beliau, tanyakan dalil
suatu perkara pada guru kita bila kita tidak mengetahui, karena tidak semua agama
dalam tradisi ini bidah atau salah, bisa jadi ada dalilnya yang kita tidak tahu karena
kita hanya belajar lewat kajian youtube atau website.

Sekian diskusi dari saya, semoga berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bagi yang ingin menanggapi, saya persilahkan.

Daftar Pustaka :

Nurdin, Ali. dkk. Pendidikan Agama Islam Edisi 1. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

https://www.facebook.com/notes/zulfikri-kamin/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-
seni-dalam-islam/2504817293081481/. Diakses pada 3 November 2020 Pukul 11.40
WIB

https://www.lampost.co/berita-iptek-dalam-perspektif-islam.html. Diakses pada 3


November 2020 Pukul 11.42 WIB

This study source was downloaded by 100000856116307 from CourseHero.com on 11-11-2022 22:41:07 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/112013237/JAWABAN-DISKUSI-6docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai