Dokumen 1
Dokumen 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Setiap individu adalah unik dan memiliki perbedaan baik dari sifat, karakter,kecerdasan,
maupun lainnya. Tidak ada dua individu yang sama persis, tiap individu berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Perbedaan pada individu merupakan suatu karunia dari Allah
SWT yang karena perbedaan tersebut dapat menghasilkan karakter dan kecerdasan luar
biasa pada setiap individu. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik, guru diharapkan
mampu untuk mengenali dan memahami perbedaan pada setiap sisa didiknya agar tahu
bagaimana cara untuk menangani setiap perbedaan tersebut ke arah yang baik. Perbedaan
individu penting untuk dipahami karena karakteristik individu yang berbeda seringkali
menimbulkan permasalahan. Dari permasalahan yang timbul, pendidik dapat mengetahui
berbagai macam perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan
kecakapan, perbedaan bahasa, perbedaan fisik motorik, perbedaan lingkungan keluarga,
perbedaan tingkat pencapaian, perbedaan latar belakang dan yang lainnya. Perbedaan-
perbedaan tersebut perlu adanya penanganan dalam rangka upaya pembela!aran. Pada anak
usia dini yang notabenenya sangat antusias dan aktif tentunya mempunyai kesulitan
tersendiri dalam menghadapi perbedaan karakteristiknya karena seringkali
perilaku,kecerdasan dan lainnya dari anak usia dini tidak terduga.Oleh karena itu, sebagai
calon seorang pendidik hendaknya mampu memahami setiap karakteristik maupun sifat-
sifat dari masing-masing individu atau siswa didiknya. Dengan memahami dan
mengetahuinya, pendidik akan tahu bagaimana caranya untuk mengatasi dengan cara-cara
yang menghibur tetapi mendidik bagi anak usia dini dan mudah dipahami oleh mereka.
Melalui pembahasan ini di harapkandapat memberikan pengetahuan tentang perbedaan
individu peserta didik.
1
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.Tujuan Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi {bahasa}, membutuhkan
Teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak
Kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya. Dari bahasa bermacam-
macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu;
Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk
warisan Manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan Berbeda.
e. menurut Gerry perbedaan individual seperti berikut;
1. Perbedaan fisik, Tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan Bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4
Perbedaan fisik adalah suatu perbedaan seorang manusia yang terlihat dari luar sehingga
dapat disimpulkan apakah seorang manusia tersebut, tinggi atau pendek, hitam atau putih,
gemuk atau kurus, mancung atau pesek, yang mana perbedaan itu dapat dilihat langsung
oleh mata. Adapun perbedaan fisik yang terdapat pada peserta didik yang akan kita bahas
sebagai berikut.
Berikut ini karakteristik perkembangan fisik peserta didik berdasarkan rentang usia:
2. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak usia 5-11 tahun Perkembangan waktu
reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan
baik, masih belum mengembangkan otot-otot kecil, kesehatan umum relatif tidak stabil dan
mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
3. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak Usia 8-9 tahun Terjadi perbaikan
koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada
kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistim
peredaran darah masih belum kuat, koordinasiototdan syaraf masih kurang baik. Dari segi
psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki.
4. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak Usia 10-11 tahun Kekuatan anak laki
laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolisme yang tajam. Wanita
mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai
kematangan seksual.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja: Pada masa remaja perkembangan
fisik yang paling menonjol terdapat pada Perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ
seksual. Karakteristik perkembangan Fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan
berat dan tinggi badan yang Cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-
5
kelenjar dan alat-alat Kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh payudara,
haid, kumis, Mimpi basah, dan lainnya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi
(masapubertas).
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjadi sangat bervariasi Seiring
dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan Fisiknya dan
gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposional Memberikan
kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai Titik maksimal.
Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari Pertumbuhan ini
menentukan kemampuan fisik. Sama halnya dengan perkembangan fisik, karakteristik
perkembangan psikomotorik Juga mengalami perbedaan tiap tahun atau fase
perkembangan. Adapun karakteristik Perkembangan psikomotorik peserta didik dapat
diuraikan sebagaiberikut:
6
tidur, Membersihkan debu dan menyapu, (3) Keterampilan sekolah; mengembangkan
Berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, menari,
Bernyayi, dll., (4) Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper Dan
menangkap bola, naik sepeda, dan berenang.
Seorang tokoh psikologi fungsionalisme yang hidup antara tahun 1874-1949, mengatakan
bahwa inteligensi adalah kemampuan dalam memberikan respons yang baik dari
pandangan kebenaran atau fakta. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
inteligensi adalah faktor internal yang mencangkup keseluruhan kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang siswa, untuk menyesuaikan diri pada pembelajaran secara cepat dan efektif.
a. Pembawaan. Pembawaan diwarnai oleh ciri-ciri dan sifat-sifat dibawa sejak lahir.
Batas kesanggupan seseorang, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu masalah,
pertama-tama ditentukan oleh pembawaannya. Meskipun menerima latihan dan
pendidikan yang sama, namun perbedaan-perbedaan masih tetap ada.
7
b. Kematangan. Setiap organ manusia (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang
apabila masing-masing telah sanggup menjalankan fungsinya dan tingkat kematangan
ini erat hubungannya dengan umur seseorang.
c. Pembentukan. Ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan inteligensi. Pembentukan sengaja : latihan dan pendidikan yang
diperoleh dari sekolah. Pembentukan tidak sengaja : didapat dari pengaruh alam
sekitar.
d. Minat dan pembawaan yang khas. Dalam diri individu terdapat motif-motif yang
mendorong manusia berinteraksi dengan dunia luar, menggunakan dan menyelidiki
dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang
dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbul minat terhadap sesuatu. Apa
yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih bain dan giat.
f. Kebebasan. Kebebasan ini berati kebebasan manusia untuk memilih Metode-metode
untuk memecahkan masalah. Disamping bebas memilih Metode, juga bebas memilih
masalah sesuai dengan kebutuhannya. Dengan Adanya kebebasan ini minat itu tidak
selamanya menjadi syarat dalam Perbuatan inteligensi. Untuk meningkatkan
inteligensi seorang anak, kita Tidak dapat berpedoman pada satu factor diatas.semua
faktor diatas Bersangkut paut satu sama lain. Inteligensi adalah masalah total, karena
itu Keseluruhan pribadi seseorang ikut serta menentukan dalam perbuatan Inteligensi
seseorang.
8
rinci; pelafal yang apik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka, Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengarkan; pembaca yang tekun;
sering menanggapi pertanyaan Dengan jawaban yang pendek, ya atau tidak, lebih suka
membaca daripada dibacakan; lebih suka melakukan Presentasi/pertunjukkan daripada
sekedar berceramah; dan lebih menyukai seni.Anak dengan tipe visual harus
memperhatikan mimik guru saat mengajar agar memahami bahan Pelajaran. Mereka
sangat tertarik duduk di bagian depan supaya bisa menyaksikan dengan jelas. Berpikir
Dengan mengaplikasikan potret/figura di otak mereka dan memahami sesuatu lebih
cepat melalui animasi Visual, seperti buku bergambar, maupun video. Anak dengan
tipe visual lebih senang menulis secara lengkap Untuk keterangan.
Pendekatan untuk membantu proses belajar peserta didik dengan gaya belajar visual:
1. Manfaatkan materi/objek visual misalnya, peta dan gambar/diagram.
2. Manfaatkan warna untuk memudahkan memahami hal/poin penting.
3. Menganjurkan anak agar membaca buku-buku bergambar atau dengan animasi-
animasi.
4. Memanfaatkan media-media digital separti: komputer/video.
5. Mengajak anak untuk mempresentasikan gagasannya ke dalam sketsa
(gambar/diagram).
9
Pendapat, dan mendeskripsikan suatu hal dengan detail; merasa kesulitan dengan hal-
hal yang berkaitan
10
Gaya belajar dan berpikir adalah cara yang dipilih oleh seseorang untuk menggunakan
kemampuannya (Drysdale, at.al, 2001, Sternberg, 2007 dalam Santrock, 2004:155).
Kadang-kadang kita menyaksikan seorang siswa menggunakan cara yang istimewa
dalam belajar dan juga dalam berpikir. Santrock mengatakan bahwa gaya belajar dan
gaya berpikir adalah preferensi individual dalam cara mereka menggunakan
kemampuannya.
11
Cara mengatasi anak yang impulsif:
a. Identifikasi siswa yang impulsif Dorong mereka agar meluangkan lebih
banyak waktu untuk berpikir sebelum memberikan jawaba.
b. Dorong mereka untuk menandai informasi baru saat mereka membahasnya
c. Jadilah guru bergaya reflektif.
d. Bantu siswa untuk menentukan standar tinggi bagi kinerjanya.
e. Hargai siswa impulsif yang mau meluangkan banyak waktu untuk
berpikir. Beri pujian untuk peningkatan kinerjanya.
f. Bimbing murid untuk menyusun sendiri rencana guna mengurangi
impulsivitas.
12
c. Bantu siswa untuk menentukan standar tinggi bagi kinerjanya
Hargai siswa impulsif yang mau meluangkan banyak waktu untuk berpikir. Beri
pujian untuk peningkatan kinerjanya.
d. Bimbing murid untuk menyusun sendiri rencana guna mengurangi
impulsivitas.
Berikuta adalah beberapa pengertian gaya berpikir menurut para ahli yang dikutip dari
beberapa sumber:
a. Menurut Anthony Gregorc, gaya berpikir adalah suatu proses berpikir yang
memadukan antara bagaimana pikiran menerima informasi dan mengatur
informasi tersebut dalam otak.
b. Menurut Najahan Musyafak dan Lulu Choirun Nisa , Gaya berpikir adalah cara
yang biasa digunakan individu untuk menjelaskan sesuatu hal yang baik dan buruk
yang terjadi pada dirinya.
c. Menurut Kim, gaya berpikir adalah cara untuk mengelola dan menyajikan
informasi dalam pikiran seseorang.
d. Menurut Dwirahayu & Firdausi, Gaya berpikir merupakan cara yang khas dalam
belajar, baik yang berkaitan dengan penerimaan dan pengolahan informasi, sikap
terhadap informasi, maupun kebiasaan yang berhubungan dengan lingkungan
belajar.
e. Menurut Stenberg, gaya berpikir merupakan cara yang digunakan oleh setiap
individu untuk mengolah berpikirnya melalui kemampuan yang dimilikinya.
Setiap individu cenderung memiliki cara atau strategi tersendiri untuk mengolah
13
kemampuan yang dimiliki. Paling penting dalam berpikir yaitu mengolah
informasi yang diterima dengan baik dan jelas dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
Macam / Jenis Gaya Berpikir Berikut adalah penjelasan tentang jenis gaya berpikir
menurut Bobby Deporter:
3. Sekuensial Konkret
4. Acak Konkret
Pemikir acak konkret mempunya sikap eksperimental yang diiringi dengan perilaku
yang kurang terstruktur. Pemikir acak konkret seperti pemikir sekuensial konkret,
mereka berpikir berdasarkan kenyataan tetapi ingin melakukan penedekatan coba-
coba. Karenanya, pemikir acak konkret sering melakukan lompatan intuitifyang
diperlukan untuk pemikiran kreatif yang sebanarnya. Anak bertipe ini cenderung
mengalami masalah dalam system pengajaran disekolah, sebab ia bukanlah tipe
penurut.
5. Acak Abstrak
Dunia nyata untuk pelajar acak abstrak adalah dunia perasaan dan emosi. Mereka
tertarik pada nuansa, dan sebagian cenderung pada mistisme. Pikiran acaka abstrak
menyerap ide-ide, informasi, dan kesan dan mengaturnya dengan refleksi.
14
d. Bekerja dengan sistematis, selangkah demi selangkah atau teratur
e. Mencermati sesuatu sampai hal yang sekecil-kecilnya
f. Mengintrepretasi sesuatu secara harfiah atau logika
Adapum karakteristik yang lazim dimiliki pemikir acak konkret dominan yaiitu:
15
d. Menggunakan fakta untuk membuktikan suatu teori
e. Mudah memahami sesuatu apabila mempelajarinya dengan mengamati,
bukan mengerjakannya
f. Hidup dalam dunia gagasan yang abstrak
g. Menyelesaikan suatu persoalan sampai tuntas.
1. Tempramen Difficult
Anak dengan jenis temperamen difficult memiliki kesulitan dalam beradaptasi dengan
situasi baru. Anak dengan jenis temperamen ini memiliki suasana hati yang cenderung
negatif dan sering menangis. Tidak jarang orang tua yang memiliki anak dengan
temperamen difficult bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan pola asuhnya
selama ini. Meski demikian, anak dengan jenis temperamen ini memiliki sikap tekun
dan bersemangat. Bagaimana cara menanganinya? Salah satu kunci utamanya adalah,
sabar. Memiliki anak dengan jenis temperamen ini memang butuh kesabaran ekstra,
dan penuh tantangan. Orangtua perlu memahami bagaimana perasaan anak dalam
situasi yang ia anggap sulit dan memicu reaksi berlebihan. Ibu juga perlu menjaga sikap
saat anak rewel, jangan membentak, apalagi memukulnya. Ibu disarankan untuk tetap
tenang, atau diamkan saja sembari menemaninya hingga emosi anak mereda.
16
setiap perubahan terjadi. Namun jangan mendorong dan memaksa anak menjadi
pusat perhatian, karena hal tersebut justru membuat anak semakin malu dan takut.
3. Temperamen Easy
Anak dengan jenis temperamen easy mampu beradaptasi dengan situasi baru.
Bukan itu saja, mereka bahkan mampu bereaksi ringan untuk hal-hal tertentu. Anak
dengan jenis temperamen easy juga memiliki rutinitas tidur yang teratur, sehingga
memiliki suasana hati yang positif secara keseluruhan. Orangtua yang memiliki
anak dengan jenis temperamen ini hampir tidak mendapat kesulitan dalam merawat
buah hatinya. Pembawaan anak yang mudah bergaul membuat ia tidak mudah
frustasi.
Bagaimana cara menanganinya? Banyak hal positif dari anak dengan temperamen
easy. Mereka cenderung mudah akrab dengan orang asing. Nah, disinilah ibu perlu
memberikan perhatian lebih. Bisa jadi anak mudah terpengaruh atau dimanfaatkan
orang lain.
4. Temperamen kombinasi
Selain ketiga jenis temperamen tersebut, anak juga bisa mengalami jenis
temperamen kombinasi. Jenis kombinasi ini merupakan gabungan dari ketiga poin
temperamen sebelumnya. Ada kalanya anak sulit diatur, tetapi sangat berhati-hati.
Di sisi lain anak juga sangat mudah beradaptasi dengan hal-hal baru. Itulah
beberapa jenis temperamen anak dan bagaimana pola asuh yang tepat dilakukan.
Jika jenis temperamen anak di luar dari beberapa poin seperti yang telah
disebutkan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter anak di aplikasi Halodoc
ya, bu. Ibu juga bisa mendiskusikan hal-hal terkait seputar kesehatan anak, dan
tumbuh kembangnya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan-perbedaan individu peserta
didik
1. perkembangan peserta didik dapat diartikan sebagai suatu pertumbuhan yang
terjadi seseorang dimana mengalami pertumbuhan ilmu pengetahuan dan tingkah
laku manusia yang dimulai dengan periode masih bayi, anak pemain, anak sekolah,
remaja sampai menjelang dewasa.
18
2. Perbedaan-perbedaan fisik merupakan suatu perbedaan seorang manusia yang
terlihat dari luar sehingga dapat disimpulkan apakah Seorang manusia tersebut
tinggi atau pendek, hitam atau putih, gemuk atau kurus, mancung atau pesek, yang
mana perbedaan Itu dapat dilihat langsung oleh mata.
3. perbedaan inteligensi merupakan faktor internal yang mencakup seluruh
kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
4. perbedaan gaya berpikir dan gaya belajar merupakan perbedaan cara bepikir dan
belajar yang digunakan peserta didik untuk mempermudah siswa dalam memahami
pembelajaran.
5. perbedaan tempramen merupakan gaya perilaku dan cara khasnya siswa dalam
memberi tanggapan.
3.2 Saran
Demikian lah nyusunan materi perbedaan-perbedaan individu peserta didik ini kami buat
agar pembaca dapat memahami perbedaan-perbedaan apa saja yang terdapat pada peserta
didik. Disini kami selaku pemakah merasa masih ada kekurangan dan tentunya masih jauh
dari harapan, oleh karena itu kami harap pembaca dapat memberi kritikan dan saran untuk
melengkapi makalah kami ini sehingga makalah ini bermanfaat khususnya bagi peyusun,
umumnya semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
19
Perbedaan individu siswa pada Gaya Belajar dan Gaya ber
http://tyanfedi.blogspot.com/2013/11/perbedaan-individu-siswa-2-gaya-
belajar_7.html?m=1 . Pada Tanggal 25 September. 2022
20