Anda di halaman 1dari 6

SOAL EVALUASI AKADEMIK

1. SOAL
Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor
yang terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks
deskripsi kasus.

JAWABAN:
A. rumusan kasus atau masalah pokok nya adalah adanya korupsi dana desa
dengan melahirkan desa fiktif aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus adalah : 1. tim khusus polda sulawesi tenggara perannya
melakukan penyelidikan dengan melakukan pengecekan fisik di 23 desa yang
tidak terdata di kementrian dalam negeri maupun provinsi sulawesi utara. 2.
komisi pemberantasan korupsi perannya mendukung polda sulawesi
tenggara menangani kasus yang terindikasi ada dugaan tindak pidana
korupsi, salah satu bentuk dukungannya memfasilitasi keterangan para ahli
pidana dan kemudian dilanjutkan gelar perkara bersama.

B. Rumusan kasus / masalah pokok: 1. adanya desa fiktif yang menerima


bantuan dana desa 2. desa fiktif tanpa penduduk dan desa yang
memundurkan tanggal pembuatannya 3. kurangnya koordinasi dan
komunikasi antara kementerian keuangan dan kementerian dalam negeri
serta menteri desa dan daerah tertinggal 4. kurangnya administrasi dan
verifikasi yang lemah sehingga bermunculan desa fiktif 5. Oknum
memanfaatkan keadaan wilayah indonesia yang luas dan lemahnya verifikasi
Dari masalah tersebut banyak pihak yang harus dibenari secara koordinasi
dan komunikasi diantaranya kementerian keuangan, kementerian dalam
negeri, menteri desa dan daerah tertinggal, dan pejabat daerah seperti
bupati/walikota. seperti yang diutarakan oleh presiden kita joko widodo "Kami
kejar agar yang namanya desa-desa tadi diperkirakan, diduga, itu fiktif,
ketemu, ketangkep," segala bentuk pelanggaran korupsi harus di usut sampai
tuntas karena telah mementingkan dirinya sendiri dari pada negaranya.
2. SOAL
Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan
pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor
yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus. B. Dampak
tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks
deskripsi kasus.

JAWABAN:
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai PNS : 1.
Akuntabilitas - berdasarkan konteks deskripsi kasus tersebut pihak
kepolisian di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah
bertanggung jawab terhadap tugas nya yaitu telah menerjunkan tim
khusus untuk melakukan pengecekan fisik di 23 desa yang tidak
terdata di Kementerian Dalam Negeri maupun Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara. - KPK juga telah melaksanakan tanggung
jawabnya membantu Polda Sulawesi Tenggara menangani kasus
yang terindikasi ada dugaan tindak pidana korupsi ini.Dalam kasus
ini, KPK mengindikasi adanya 34 desa yang bermasalah. Tiga desa
fiktif,sedangkan 31 lainnya ada tapi surat keputusan
pembentukannya dibuat dengan tanggal mundur. 2. Nasionalisme -
Tim khusus polda sulawesi tenggara dan KPK menunjung tinggi
nilai-nilai nasionalisme salah satunya mempertahan kan keutuhan
negara dengan cara memberantas korupsi. 3. Etika Publik - Tim
Khusus Polda sulawesi tenggara telah melakukan pelayanan
profesional dengan cara mengusut kasus ini. - KPK juga telah
melakukan pelayanan yang baik dengan cara membantu dan
memfasilitasi tim khusus polda sulawesi tenggara 4. Komitmen mutu
- Tim khusus polda Sulawesi Tenggara dan KPK telah bekerja
dengan gerak cepat menangani kasus ini secara efektif dan efisien.
5. Anti Korupsi Tim khusus Polda Sulawesi Tenggara dan KPK
menjunjung tinggi nilai-nilai anti korupsi dengan cara memeberantas
korupsi. B. Dampak tidak di terapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
berdasarkan konteks deskripsi kasus yaitu akan semakin banyak
kasus Korupsi di indonesia yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak memiliki nilai-nilai dasar ANEKA. dan Kedudukan dan peran
PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus tersebut adalah tim khusus polda sulawesi tenggara
dan KPK telah melaksanakan tugas pokoknya dan melayani publik
dengan baik dengan cara mengusust kasus korupsi dana desa dan
telah melakukan kerjasama antar lembaga yaitu tim polda sulawesi
tenggara dengan pihak KPK.

B. A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar


PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan
NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi
kasus diantaranya adalah 1. Akuntabilitas : kurangnya
tanggungjawab koordinasi dan komunikasi dari kementerian
keuangan dengan kemendagri dan kementerian desa sehingga
merugikan negara . kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan
luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu
kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi, otonomi daerah. jika kurangnya konfirmasi
dan koordinasi maka Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa. hal tersebut tentu tidak sesuai dengan kedudukan
PNS yang seharusnya . apalagi peran PNS sebagai pemberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas tentunya harus
mampu mempertanggungjawabkan tugas dengan sebaik mungkin. 2.
Nasionalisme : Oknum yang melakukan pemalsuan data desa fiktif
merupakan PNS yang mementingkan kekayaan diri sendiri dengan
mengorbankan kesejahteraan masyarakat luas sehingga oknum
tersebut tidak memiliki rasa nasionalisme. hal tersebut tentunya
bertentangan dengan kedudukan ASN yang profesional, dimana
seharusnya memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. terlebih
oknum tersebut tidak menjalankan peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik dengan baik dan tentunya tidak profesional. 3. Etika
Publik : Berdasarkan kasus tersebut Kementerian keuangan,
kemendagri, dan kementerian desa telah melanggar nilai dasar dari
etika publik yaitu Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
serta kurangnya kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah sehingga negara mengalami kerugian. selain itu
oknum yang melakukan pemalsuan data desa fiktif tentunya telah
melanggar kode etik ASN yaitu Menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara tidak bertanggung jawab, efekti dan efisien. 4.
Komitmen Mutu : kasus korupsi yang timbul pada kasus polemik
dana desa yang melahirkan desa fiktif tentunya disebabkan oleh
birokrasi yang belum berkualitas/bermutu. hal tersebut tentunya
disebabkan oleh kurangnya kerjasama yang efektif dan efisien
antara kementerian yang terlibat dan pemerintahan daerah yang
bersangkutan. 5. Anti Korupsi : Dari kasus dana desa yang
melahirkan desa fiktif sangat jelas bahwa perbuatan tersebut adalah
korupsi yang dilakukan oleh oknum ASN penyelenggara negara
dengan menyelewengkan jabatannya sehingga mampu membuat
surat keterangan adanya desa-desa yang pada kenyataanya adalah
fiktif. Dalam aspek tata administrasi tentunya sangat berdampak
yaitu kurangnya kemampuan administrasi, hilangnya keahlian,
sehingga hilangnya sumber-sumber negara. hal tersebut tentu tidak
sesuai dengan peran ASN sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan negara, dan ASN yang menjadi pemersatu kesatuan
bangsa. B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
berdasarkan konteks deskripsi kasus 1. Kurangnya tanggungjawab
sebagai ASN dalam menjalakan tugasnya sebagai pelaksana
pelayanan publik 2. Nasionalisme yang tidak terbentuk sehingga
mementingkan kepentingan sendiri dan tentunya merugikan negara
dan masyarakat 3. secara etika publik ASN yang seharunya menjaga
dan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
menjadi teladan sebagai pemersatu bangsa menjadi kurang
dipercaya oleh masyarakat karena oknum ASN tersebut mencoreng
nama baik instansi pemerintahan 4. Kualitas Komitmen Mutu yang
masih lemah yang di tandai dengan adanya birokasi yang tidak
efektif dan efisien dan berintegritas 5. Merugikan negara dan
merusak sendi-sendi kebersamaan serta memperlambat tercapainya
tujuan nasional terlebih di bidang ekonomi dan tata administrasi.
3. SOAL
Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah
berdasarkan konteks deskripsi kasus

JAWABAN
A. Gagasan-gagasan alternatif terhadap pemecahan masalah
berdasarkan konteks deskripsi tersebut: 1. Meningkatkan
pengawasan 2. meningkatakan koordinasi antar instansi daerah 3.
pengecekan rutin oleh instansi-instansi yang ada di daerah 4.
pengawalan maksimal dari seluruh elemen masyarakat

B. Alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus


desa fiktif antara lain adalah : 1. Membangun sistem satu pintu
pengadministrasian negara sehingga efektif dan efisien yang dapat
di akses oleh semua kementerian dan pemerintahan daerah otonomi
lainnya. dalam hal ini adalah pengadminstrasian nama-nama desa
yang ada di indonesia dan informasi tentang desa tersebut
terpangpang secara transparan dan nyata dalam sistem terpadu
tersebut. 2. Melakukan Perbaikan Berkelanjutan dalam manajemen
ASN sehingga ASN lebih profesional dan berkualitas agar tidak
memunculkan oknum-oknum ASN yang tidak bertanggungjawab. 3.
Memberikan Kepastian Hukum terhadap oknum ASN yang bermain
dengan kepentingan umum untuk memenuhi kepentingan dirinya
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sehingga menimbulkan efek jera.

4. SOAL
Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif
gagasan pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus.

JAWABAN
A. Konsekuensi dari penerapan setiap alternatif gagasan pemecahan
masalah berdasarkan konteks deskripsi: 1. dengan meningkatkan
pengawasan akan meminimalisir tingkat kejahatan korupsi. 2.
dengan koordinasi dan komunikasi yang baik antar instansi
pemerintah diharapkan tidak ada kecurangan. 3. dengan adanya
pengecekan rutin diharapkan dapat memantau setiap kegiatan yang
ada di instansi pemerintahan daerah 4. masyarakat harus ikut
berperan aktif bila terjadi ada dugaan penyelewengan dana/korupsi.

B. konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan


masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus tersebut adalah : 1.
Terjadinya keselarasan, transparansi, dan komunikasi yang efektif
dan efesien antara kementerian dan instansi pemerintah lainnya
terkait dengan data administrasi negara dalam kasus ini adalah data
desa-desa di indonesia yang sebenarnya. 2. Melakukan perbaikan
berkelanjutan dalam managemen ASN tentunnya dalam kasus ini
akan menghasilkan ASN yang bertanggungjawab dan berkualitas
dalam mendata dan menyalurkan dana desa sehingga tidak terjadi
kerugian besar pada negara. 3. Mengusut tuntas oknum-oknum yang
terlibat dan menghukum seberat-beratnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku sehingga oknum tersebut jera dan tidak ada ASN
lainnya yang mencoba mencontoh tindakan memanipulasi data desa
lagi untuk ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai