Anda di halaman 1dari 9

MATERI INISIASI 3 (MANAJEMEN OPERASI)

PENENTUAN LOKASI

ARTI PENTING PENENTUAN LOKASI

Penentuan lokasi merupakan langkah awal bagi pelaksanaan kegiatan operasional


perusahaan. Setelah organisasi/perusahaan menentukan produk (barang atau jasa) yang akan
diproduksi maka langkah berikutnya adalah menentukan di mana tempat memproduksi
barang/jasa tersebut. Tempat pemrosesan produk perlu diletakkan atau dibangun di daerah yang
relatif baik bagi kepentingan perusahaan yang bertujuan memaksimumkan keuntungan. Di
samping itu, tujuan penentuan lokasi adalah untuk meminimumkan biaya. Penempatan yang
baik akan menghasilkan biaya transpor masuk bahan-bahan, biaya produksi dan biaya distribusi
barang menjadi minim. Dengan demikian, penentuan lokasi selalu mempertimbangkan berbagai
faktor agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Penentuan lokasi menjadi hal yang sangat penting dan lebih rumit bagi perusahaan berskala
internasional. Keputusan untuk mendirikan pabrik atau anak perusahaan di negara lain harus
mempertimbangkan pula kondisi budaya dan kebiasaan penduduk negara tujuan. Salah satu
contoh adalah McDonald’s yang harus menyesuaikan lini produknya dengan menyediakan menu
nasi untuk gerai McD di Indonesia. Hal-hal semacam inilah yang juga turut dipertimbangkan
dalam penentuan lokasi.
Penentuan lokasi dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara
mempertimbangkan faktor-faktor penentu lokasi secara kualitatif, sedangkan pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik analisis
kuantitatif. Penggunaan teknik-teknik ini sangat penting karena lokasi sangat mempengaruhi
biaya operasional perusahaan yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Lokasi juga
berdampak terhadap keuntungan dan risiko perusahaan. Lokasi yang mendekati sumber bahan
baku atau pasar dapat menghemat biaya transportasi yang sering kali dapat mencapai 25% dari
harga jual produk. Secara keseluruhan, sebanyak seperempat pendapatan perusahaan sering kali
digunakan untuk biaya pengiriman bahan-bahan masuk ke pabrik dan pengiriman barang jadi
keluar pabrik.
Penentuan lokasi bukanlah suatu kegiatan yang bersifat rutin, tetapi hanya dilaksanakan pada
saat-saat tertentu saja. Penentuan lokasi dilakukan apabila terdapat (1) pembukaan pabrik baru,
(2) permintaan yang semakin meningkat, (3) perubahan produktivitas tenaga kerja, (4) perubahan
nilai tukar mata uang, (5) meningkatnya biaya-biaya, (5) perubahan-perubahan kondisi lokal, dan
(6) perubahan struktur demografi. Pemilihan lokasi juga tergantung pada jenis bisnis. Keputusan
lokasi untuk industri lebih memilih strategi yang dapat meminimalkan biaya dan juga
mempertimbangkan inovasi dan kreativitas. Perusahaan retail dan jasa akan lebih mengutamakan
memaksimalkan keuntungan, sedangkan lokasi untuk gudang akan mengutamakan biaya dan
kecepatan pengiriman.
Keputusan lokasi merupakan keputusan yang berkaitan dengan biaya yang cukup besar, oleh
karenanya sering kali lokasi menjadi pendorong perusahaan untuk membuat (atau bahkan
merombak) strategi bisnisnya. Perusahaan-perusahaan multinasional di berbagai jenis industri
sangat memperhatikan pasar terbesar mereka sehingga apabila strategi biaya rendah yang dipilih
maka penentuan lokasi ini akan mendapat perhatian utama. Apabila satu lokasi telah ditentukan
maka akan banyak biaya yang mengikutinya dan sangat sulit untuk dikurangi. Sebagai contoh,
apabila sumber energi di suatu daerah mahal maka pengelolaan biaya operasional perusahaan
juga akan sulit untuk mencapai angka minimal. Demikian pula dalam hal tenaga kerja,
perusahaan akan sering menghadapi masalah apabila tenaga kerja di daerah yang dipilih sebagai
lokasi fasilitas mahal, tidak terampil, bahkan memiliki sikap kerja yang tidak baik. Oleh
karenanya, penentuan lokasi merupakan pekerjaan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan.

B. FAKTOR-FAKTOR KUALITATIF

Penentuan lokasi akan semakin sulit dengan adanya globalisasi. Globalisasi terjadi karena
adanya perkembangan (1) ekonomi pasar, (2) komunikasi internasional yang lebih baik, (3)
pengiriman barang yang semakin mudah, (4) aliran modal ke negara lain, dan (5) perbedaan
biaya tenaga kerja. Banyak perusahaan mempertimbangkan untuk membuka kantor baru, pabrik,
toko retail ataupun bank di negara lain. Setelah suatu negara ditentukan sebagai calon lokasi
baru, langkah selanjutnya mem-pertimbangkan wilayah dan komunitas. Langkah terakhir adalah
menetapkan lokasi dalam suatu wilayah dan komunitas.
Globalisasi bukanlah satu-satunya faktor penentuan lokasi. Faktor-faktor penentu keputusan
lokasi secara kualitatif, meliputi (1) produktivitas tenaga kerja, (2) nilai tukar mata uang, (3)
biaya, (4) kebijakan, dan (5) kedekatan dengan pasar, pemasok, serta pesaing.

1. Produktivitas Tenaga Kerja


Salah satu alasan penentuan keputusan di suatu daerah adalah pertimbangan biaya tenaga
kerja. Perusahaan menginginkan adanya biaya tenaga kerja yang murah. Namun, perusahaan
perlu pula mempertimbangkan produktivitas tenaga kerjanya. Kadangkala harga yang murah
tidak menjamin produktivitas tenaga kerja yang tinggi. Akibatnya, perusahaan justru mengalami
pemborosan karena banyaknya produk gagal, tingginya tingkat absensi serta tingginya tingkat
perputaran karyawan. Coba perhatikan contoh berikut ini.
PT Makmur Karya mencoba membuat perbandingan tenaga kerja antara dua negara, yaitu
negara A dan negara B. Di negara A, PT Makmur Karya akan membayar Rp70.000 per hari,
sedangkan di negara B, harga tenaga kerja rata-rata hanya Rp25.000. Namun, tenaga kerja di
negara A mampu memproduksi sebanyak 60 unit per hari, sedangkan tenaga kerja di negara B
hanya mampu memproduksi sebanyak 20 unit per hari. Untuk membandingkan biaya tenaga
kerja tersebut, PT Makmur Karya melakukan perhitungan sebagai berikut.

Biaya per unit negara A:

Biaya per unit negara B:

Perhitungan biaya tenaga kerja tersebut menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang lebih
murah tidak selalu menguntungkan perusahaan. Perusahaan harus turut mempertimbangkan
produktivitas tenaga kerjanya. Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah, keterampilan
yang rendah ataupun perilaku kerja yang tidak baik tidak selalu menguntungkan perusahaan
walaupun biayanya murah.

2. Nilai Tukar Mata Uang


Tingkat upah dan produktivitas yang rendah sering kali membuat suatu negara terlihat sangat
ekonomis atau menguntungkan. Namun, nilai tukar mata uang juga perlu diperhatikan. Nilai
tukar mata uang yang tidak menguntungkan hanya akan menyebabkan biaya tinggi. Perusahaan
dapat meraih keuntungan melalui nilai tukar mata uang dengan merelokasi ataupun mengekspor
produknya ke negara lain. Nilai tukar yang menguntungkan dapat menghemat biaya operasi,
termasuk biaya tenaga kerja, biaya bahan baku maupun biaya transportasi. Namun, nilai mata
uang sering kali turun atau naik dengan cepat, yang menyebabkan perusahaan harus
mengantisipasi keadaan ini dengan baik. Penentuan lokasi mungkin saja dapat menguntungkan
saat ini, tetapi hal itu belum tentu akan bertahan untuk sepuluh tahun mendatang.

3. Biaya
Biaya lokasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tangible cost dan intangible cost.
Tangible cost adalah biaya-biaya yang telah teridentifikasi dan dapat dihitung dengan tepat.
Termasuk dalam tangible cost adalah utilitas, tenaga kerja, material, pajak, penyusutan mesin-
mesin dan peralatan, serta biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasi dan dapat dihitung oleh
departemen akuntansi. Biaya-biaya lain seperti biaya transportasi bahan mentah, biaya
pengiriman barang jadi, dan konstruksi dapat dikelompokkan ke dalam biaya lokasi. Intangible
cost merupakan biaya yang sulit untuk dituntaskan. Intangible cost meliputi kualitas pendidikan,
fasilitas transportasi umum, perilaku komunitas di antara industri dan di dalam perusahaan, serta
perilaku tenaga kerja.

4. Perilaku
Perilaku atau kebijakan suatu negara maupun pemerintah daerah terhadap berbagai macam
aturan sering kali berubah, tidak terkecuali peraturan pemerintah yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan mengenai lokasi. Perubahan-perubahan ini sering kali dipengaruhi oleh
kepemimpinan. Pemimpin yang berbeda dapat menerapkan peraturan yang berbeda pula.
Tenaga kerja juga mempunyai perilaku yang bermacam-macam. Tenaga kerja antarnegara,
antardaerah maupun antara tenaga kerja di kota besar dan kota kecil juga berbeda. Perbedaan ini,
antara lain tingkat perputaran tenaga kerja, serikat kerja, serta tingkat absensi. Perilaku-perilaku
ini dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil perusahaan, apakah lokasi yang akan
dipilih nantinya akan menguntungkan dari sisi tenaga kerja ataukah tidak.
Perbedaan budaya juga merupakan salah satu tantangan bagi pelaksanaan manajemen operasi
global. Perbedaan budaya tenaga kerja maupun pemasok dapat menyebabkan perbedaan dalam
hal produksi dan jadwal pengiriman.

5. Kedekatan dengan Pasar, Pemasok dan Pesaing


Beberapa perusahaan mementingkan untuk mendirikan lokasi yang dekat dengan konsumen.
Perusahaan-perusahaan dalam bidang jasa, seperti toko obat, restoran, kantor pos atau salon
memilih kedekatan dengan konsumen sebagai faktor utama dalam menentukan lokasi. Demikian
pula bagi perusahaan manufaktur, kedekatan dengan konsumen juga dapat menjadi faktor utama
apabila pengiriman barang jadi mahal atau sulit. Demikian pula banyak pemasok yang
mendirikan pusat produksinya dekat dengan pelanggan karena akan menghemat biaya
pengiriman. Perusahaan semacam Coca Cola yang produk utamanya berupa minuman dalam
botol memilih untuk mendirikan pabrik di beberapa negara pasar daripada harus mengirimkan
produk jadinya ke negara-negara lain. Hal ini karena pengiriman minuman dalam botol dengan
jarak yang sangat jauh akan memakan biaya yang lebih mahal karena berat dan juga adanya
risiko produk mudah pecah.
Selain mendekati pasar, mendekati pemasok juga merupakan suatu pilihan bagi perusahaan
untuk menentukan lokasi fasilitas. Alasan perusahaan memilih lokasi mendekati pemasok, antara
lain (a) barang mudah rusak, (b) biaya transportasi atau (c) barang dalam jumlah besar dan berat.
Perusahaan roti, pabrik susu, dan pengolahan hasil laut merupakan contoh perusahaan yang
mengutamakan kedekatan dengan pemasok. Hal ini karena bahan baku yang digunakan
perusahaan-perusahaan semacam ini biasanya tidak tahan lama. Perusahaan-perusahaan yang
tergantung pada bahan baku yang banyak dan berat sering kali menemui masalah mahalnya
biaya transportasi sehingga biaya transportasi ini merupakan faktor utama dalam menentukan
lokasi.
Pesaing sering kali dianggap sebagai faktor penghambat kemajuan organisasi. Namun, sering
kali perusahaan memilih lokasi yang dekat dengan pesaing, kadang kala mengelompok. Pola
semacam ini disebut dengan clustering. Hal ini dikarenakan beberapa alasan yaitu adanya
sumber daya yang terpusat di suatu daerah. Sumber daya yang dimaksud antara lain sumber daya
alam, informasi, dan sumber daya manusia. Italia merupakan contoh negara yang menerapkan
sistem clustering, yaitu wilayah utara dijadikan sebagai pusat produksi spesialis keramik,
perhiasan, mesin, wool, kaca mata, dan mesin pasta.

B. METODE PENENTUAN LOKASI

1. The Factor-Rating Method


Seperti telah Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 1, faktor-faktor yang menentukan
keputusan lokasi juga meliputi faktor kualitatif. Selain faktor kualitatif, faktor kuantitatif juga
turut mempengaruhi keputusan lokasi. Ada beberapa metode yang akan dibahas. Pertama-tama
kita akan membahas the factor-rating method. The factor-rating method merupakan metode
penentuan lokasi yang mempertimbangkan berbagai faktor kemudian mengurutkannya
berdasarkan bobot kepentingan faktor tersebut bagi pencapaian tujuan perusahaan. Lokasi yang
memiliki nilai keseluruhan yang paling besar merupakan lokasi yang akan dipilih.
The Factor-Rating Method terdiri dari 6 langkah yaitu sebagai berikut.
a. Menyusun daftar faktor-faktor yang relevan yang disebut critical success factor.
b. Memberi bobot pada setiap faktor berdasarkan tingkat kepentingan faktor tersebut bagi
tujuan perusahaan.
c. Menentukan skala pada tiap-tiap faktor (misalkan 110 atau 1100).
d. Menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dengan menggunakan skala pada langkah
3.
e. Kalikan skor dengan bobot masing-masing faktor dan jumlahkan untuk setiap lokasi.
f. Buat rekomendasi berdasarkan skor terbesar.

Contoh:
PT Maju Laksana berencana untuk mendirikan pabrik baru karena pabrik yang ada saat ini
sudah tidak dapat melayani permintaan yang semakin meningkat. Perusahaan memiliki dua
alternatif lokasi, yaitu di Tangerang atau di Surabaya. Setelah menentukan faktor-faktor penentu
serta bobot dan skor masing-masing faktor maka hasil perhitungan dengan menggunakan The
factor-rating method adalah sebagai berikut.

Critical Skor (maksimal 100) Skor Terbobot


Bobo
Success Tangera Surabay
t Tangerang Surabaya
Factor ng a
Ketersediaan
0,25  70 = 0,25  60 =
dan sikap 0,25 70 60
17,5 15
tenaga kerja
Sumber bahan 0,05  50 = 0,05  60 =
0,05 50 60
baku 60 3
Pendapatan 0,10  85 = 0,10  80 =
0,10 85 80
per kapita 8,5 8
Struktur pajak 0,39  75 = 0,39  70 =
0,39 75 70
29,3 27,3
Pendidikan 0,21  60 = 0,21  70 =
0,21 60 70
dan kesehatan 12,6 14,7
Total 1,00 70,4 68

Berdasarkan perhitungan tersebut maka lokasi Tangerang adalah lokasi yang paling sesuai
bagi perusahaan karena memiliki skor yang lebih tinggi daripada Surabaya.

2. Locational Break-Even Analysis


Locational break-even analysis merupakan analisis biaya-volume untuk menyusun
perbandingan alternatif-alternatif lokasi secara ekonomis. Metode ini dilakukan dengan
mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel kemudian menggambarkannya dalam bentuk
grafik sehingga diperoleh lokasi yang memiliki biaya paling rendah. Locational break-even
analysis memiliki tiga langkah yaitu sebagai berikut.
a. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel masing-masing alternatif lokasi.
b. Gambar menjadi bentuk grafik.
c. Pilih lokasi dengan biaya termurah untuk volume produksi yang diinginkan.

Contoh:
PT Maju Bhakti, sebuah perusahaan yang memproduksi karburator mobil, tengah
mempertimbangkan untuk membuka pabrik baru. Terdapat tiga alternatif lokasi, yaitu di
Sidoarjo, Semarang, atau Bekasi. Studi pendahuluan telah dilakukan dan diperoleh perkiraan
biaya tetap per tahun per lokasi adalah Rp30.000.000, Rp60.000.000, dan Rp110.000 dengan
biaya variabel per unit sebesar Rp75.000, Rp45.000, dan Rp25.000. Harga jual karburator
diperkirakan Rp120.000 dan perusahaan menginginkan untuk berproduksi pada tingkat produksi
2.000.000 unit per tahun. Perhitungan penentuan lokasinya adalah sebagai berikut.
Sidoarjo : Biaya total = Rp30.000.000 + Rp75.000(2.000)
= Rp180.000.000
Semarang : Biaya total = Rp60.000.000 + Rp45.000(2.000)
= Rp150.000.000
Bekasi : Biaya total = Rp110.000 + Rp25.000(2.000)
= Rp160.000.000
Setelah Anda melakukan penghitungan tersebut maka langkah berikutnya adalah
menggambar grafik untuk setiap lokasi. Caranya adalah dengan menggambarkan dua koordinat
(x,y) untuk masing-masing lokasi, kemudian tarik garis melewati kedua titik tersebut.
Sidoarjo : jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 30.000.000  (0, 30.000.000)
jika volume (x) = 2.000 maka total biaya (y) = 180.000.000  (2.000, 180.000.000)
Semarang : jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 60.000.000  (0, 60.000.000)
jika volume (x) = 2.000 maka total biaya (y) = 150.000.000  (2.000, 150.000.000)
Bekasi : jika volume (x) = 0 maka total biaya (y) = 110.000.000  (0, 110.000.000)
jika volume (x) = 2.000 maka total biaya (y) = 180.000.000  (2.000, 180.000.000)

Apabila akan berproduksi pada tingkat produksi (volume) 2.000 unit per tahun maka
Semarang merupakan pilihan yang paling tepat karena biaya totalnya adalah yang paling murah.
Tingkat keuntungan yang diharapkan adalah sebesar:
Total penghasilan – total biaya = Rp120.000 (2.000) – Rp150.000.000
= Rp90.000.000 per tahun

Titik persilangan antara Sidoarjo dan Semarang adalah:


30.000.000 + 75.000 (x) = 60.000.000 + 45.000 (x)
30.000 (x) = 30.000.000
(x) = 1.000.000
Titik persilangan antara Semarang dan Bekasi adalah:
60.000.000 + 45.000 (x) = 110.000.000 + 25.000 (x)
20.000 (x) = 50.000.000
(x) = 2.500.000

Berdasarkan perhitungan tersebut maka apabila perusahaan ingin beroperasi pada tingkat
produksi 1.000.000 unit maka Sidoarjo adalah pilihan yang tepat. Sedangkan apabila berproduksi
pada tingkat produksi 2.500 atau lebih, Bekasi merupakan pilihan yang tepat.

3. Center-of-Gravity Method
Center-of-gravity method adalah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan pusat
lokasi distribusi yang dapat meminimalkan biaya. Metode ini mempertimbangkan lokasi pasar,
jumlah barang yang dikirim, serta biaya pengiriman. Langkah pertama dalam metode ini adalah
menentukan lokasi dalam suatu sistem koordinat. Penggambaran koordinat dan skala yang
digunakan dapat bervariasi, asalkan dapat merepresentasikan jarak yang sesungguhnya. Cara ini
dapat lebih mudah dilakukan dengan menggunakan kertas bergaris, kemudian
menggambarkannya pada peta. Rumus yang digunakan:

Koordinat x =

Koordinat y =

di mana:
dix = koordinat x dari lokasi i
diy = koordinat y dari lokasi i
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan dari lokasi i

Contoh:
Purnama Department Store adalah salah satu department store yang mempunyai cabang di
beberapa kota di Indonesia. Lokasi toko saat ini adalah di kota A, B, C, dan D. Saat ini, setiap
toko memperoleh barang dari gudang yang terletak di kota C. Data permintaan barang per bulan
adalah sebagai berikut:

Tabel
Permintaan Purnama Dept. Sore
No. Lokasi Jumlah Pengiriman Kontainer per
Toko Bulan
1 A 2.000
2 B 1.000
3 C 1.000
4 D 2.000

Perusahaan memutuskan untuk mencari beberapa sentra lokasi untuk digunakan sebagai gudang.
Lokasi toko saat ini seperti terlihat pada gambar di bawah.

Gambar 3.5.
Koordinat Lokasi Purnama Dept. Store
Misal, koordinat lokasi A:
dix = 30
diy = 120
Qi = 2.000

Dengan menggunakan data pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 maka koordinat x dan y titik
pusat adalah:
Koordinat x:

Koordinat y:

Lokasi baru ini (66,7 ; 93,3) merupakan lokasi yang paling strategis untuk didirikan gudang
baru. Berdasarkan jarak dan volume pengiriman maka lokasi ini merupakan lokasi yang dapat
meminimalkan biaya pengiriman.
Selamat Belajar dan
Jangan Lupa Mengerjakan Tugas 1

Anda mungkin juga menyukai