Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEKS CERPEN

Disusun Kelompok 4

Disusun Oleh (X IPS 3):


1. M.Yusuf Sirojuddin (22)
2. Manggar Andaladwipa Cheria (23)
3. Najwa Zaskia Nisfa (29)
4. Restu Nanda Vistiyana (31)
5. Sakti Janua Alnandito Putro Toris (33)
6. Yumna Aulia Putri (36)

SMAN 1 JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A. PENGERTIAN CERPEN
Pengertian Cerpen atau cerita pendek adalah jenis karya sastra prosa dan bersifat fiktif yang
menceritakan kisah suatu tokoh secara ringkas disertai dengan konflik dan penyelesaian
masalah,
Cerita Pendek berisi tentang Klimaks atau puncak masalah dimana juga harus ada
penyelesaian. Cerpen mengacu pada kesal tunggal atau fokus kepada satu tokoh. Cerpen juga
cenderung singkat,padat, dan langsung menuju tujuanya. Dalam penggunaan cerpen
memaksimalkan menggunakan sepuluh ribu kata saja.

B. CIRI ISI CERPEN

A. Ciri Cerpen Secara Umum


1. Ceritanya Fiktif
Artinya, dimana dalam suatu ceritanya bergenre fantasi yang bisa dikatakan mustahil untuk
terjadi di dunia nyata. Dan inilah yang membedakan cerpen dengan jenis cerita lainnya.
2. Berfokus Pada Satu Aspek Cerita
Artinya, berbeda dengan novel, cerita pendek biasanya berfokus pada satu aspek cerita.
Contohnya, kejadian yang diceritakan adalah seorang anak yang takut pada angka 13.
Nantinya dari awal hingga akhir cerita, cerpen akan menunjukkan solusi atas ketakutan anak
tersebut terhadap angka 13. Sehingga scoup konflik yang terjadi tidak melebar kemana-mana.
3. Mengungkapkan Masalah Yang Terbatas Pada Hal-Hal Penting Saja.
Artinya, sebuah cerita pendek bisa dikatakan lebih seperti penyampai suatu aspek cerita,
sehingga nantinya hanya masalah penting saja yang disorot serta dijabarkan.
4. Peristiwa Disajikan Dengan Cermat Dan Jelas
Artinya, cerita pendek biasanya dijelaskan dengan bahasa yang lugas dan langsung pada
intinya 5. Penokohannya Sederhana
Artinya,dengan penokohan yang sederhana, nantinya cerita pendek akan bisa disampaikan to
the point tanpa bertele-tele. Para pembaca juga bisa dengan mudah mengidentifikasi alur
cerita karena penokohan yang sederhana
6. Tidak Menggambarkan Kisah Semua Tokoh
Misalnya ada 5 tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut, akan tetapi nantinya akhir dari
cerita kemungkinan menceritakan 2 atau 3 tokoh dari keseluruhan tokoh.
7. Jumlah Katanya Pendek Atau Singkat
Biasanya,membuat cerita pendek hanya dengan panjang kata sekitar 300 – 500 kata saja.
Namun yang paling umum, cerita pendek tidak dibuat lebih dari 10.000 kata, membuat jenis
cerita yang satu ini cukup disukai.
8. Habis Sekali Duduk
Artinya saat membaca cerpen akan langsung selesai dan bisa memperoleh isi keseluruhan
cerita dalam satu waktu membaca.

B. Ciri Cerpen dari berbagai sisi


1. Dari sisi ekspresi
Penuturan cerita pendek bisa menggambarkan atau menginterpretasikan pandangan
penulisnya terhadap kehidupan, terlebih kehidupan yang dialaminya.
2. Dari sisi unsur cerita
Sebuah cerita bisa dikatakan sebagai cerita pendek jika mengungkapkan sebuah insiden
tertentu yang bisa menguasai keseluruhan jalan cerita yang diungkapkan.
3. Dari sisi pragmatik
Dengan kata lain, sebuah cerita pendek yang punya kesan mendalam yang bisa meninggalkan
kesan tertentu bisa dikategorikan sebagai cerita pendek.
4. Dari sisi aktan
Sebuah cerita pendek bisa diidentifikasi jika di dalamnya ada tokoh utama atau pelaku yang
menguasai sebagian besar isi cerita.
5. Dari sisi struktural
Sebuah cerita pendek biasanya disampaikan dengan padat, singkat, dan efektif serta efisien

C. STRUKTUR CERPEN
1. Abstrak
Abstrak dalam cerpen adalah gambaran awal dari sebuah cerita. Struktur cerpen yang satu ini
bersifat opsional, yang tidak selalu ada dalam cerpen, ya. Abstrak inilah yang nantinya
dikembangkan menjadi sebuah cerita pendek.
2. Orientasi
Hal-hal yang berkaitan dengan latar cerita, seperti tempat, suasana, dan waktu, semua itu
masuk ke dalam struktur cerpen orientasi.
3. Rangkaian Kejadian
Walau tidak memiliki tingkat kompleksitas serumit novel, cerpen juga mempunyai
konfliknya sendiri, lho. Struktur cerpen komplikasi ini mencakup urutan kejadian atau
permasalah yang memiliki hubungan sebab akibat. Di tahap ini juga, biasanya penceritaan
karakter dari tokoh semakin kuat digambarkan.
4. Komplikasi
Di dalam cerpen merupakan bagian yang menceritakan klimaks permasalahan dalam cerita.
Dalam struktur ini juga mulai disebutkan penyelesaian masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi mencakup bagian yang menerangkan pemecahan masalah. Di sini, pembaca akan
diberikan penjabaran cerita mengenai solusi yang diambil oleh tokoh.
6. Koda
Amanat, pesan, atau pembelajaran, semua hal tersebut termasuk ke dalam koda. Pembaca
akan diajak untuk mengambil hikmah dari cerpen tersebut.

D. CIRI KEBAHASAAN CERPEN


1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi
keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah
terjadi.
2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi ,
seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai
cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa,
menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan,
mengalami
6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan
kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggabarkan tokoh,
tempat, atau suasana.

E. UNSUR CERPEN
1. Tema
Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan pengarang dalam cerpen. Bisa
dikatakan, tema ini adalah nyawa dari sebuah cerita. Kenapa? Karena tema akan menentukan
latar belakang cerita tersebut.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh
tambahan.
a. Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan interaksi secara langsung atau
terlibat dalam konflik.
b. Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya diungkapkan dalam cerpen tanpa
adanya interaksi yang dilakukan tokoh atau tokoh yang tidak terlibat dalam konflik.
• Sementara itu, penokohan merupakan watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam
sebuah cerita. Contohnya, tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita Roro Jonggrang
yang memiliki watak gigih.

3. Latar
Merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana cerpen.
a. Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.
b. Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.
c. Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen.

4. Alur dan plot


Alur adalah rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita pendek. Kemudian, alur dibedakan
menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
a. Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang disajikan secara kronologis atau
sesuai dengan urutan waktu dari awal ke akhir.
b. Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari akhir cerita ke awal
cerita. Alur mundur disebut juga dengan istilah kilas balik.
c. Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan gabungan antara alur maju dan
alur mundur. Jadi, rangkaian peristiwanya melompat-lompat antara peristiwa masa lalu
dengan masa kini.
• Sementara itu, plot merupakan gambaran peristiwa yang mengandung hubungan sebab
akibat.
5. Sudut pandang
Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap cerpen, bisa aja pengarang menjadi
orang pertama atau orang ketiga.
a. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat langsung atau orang pertama
dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang aku, saya, dan sebagainya.
b. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita
yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau
menggunakan nama tokoh. Sudut pandang orang ketiga terbagi atas orang ketiga terarah dan
orang ketiga serba tahu.

6. Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca
melalui cerpen. Misalnya, cerita Malin Kundang yang memiliki amanat tidak boleh durhaka
kepada ibu.
7. Gaya bahasa
Merupakan pemakaian ragam bahasa yang berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih
menarik dengan menggunakan majas.

F. MANFAAT CERPEN
1. Menjadi Hiburan dikala waktu yang luang
2. Memberikan kenikmatan batin dimana setelah membaca cerpen yang isinya ceritanya
fantasi dan menarik maka batin kita juga terbawa enjoy
3. Memberikan pelajaran tentang kehidupan, bahwasanya cerpen tidak hanya semata fiktif
tapi juga kadang memberikan nilai moral penting juga
4. Meninggalkan kesan bagi pembacanya,terkadang diceritakan oleh penulisnya seakan-akan
nyata adanya, sehingga bagi pembaca akan meninggalkan kesan yang menyentuh.
5. Dapat dijadikan referensi. Dengan membaca cerita pendek maka akan mendapatkan
referensi dari sifat-sifat dan karakter-karakter dari para tokoh-tokoh tersebut.

G. FUNGSI CERPEN
1. Fungsi rekreatif fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan terhibur
kepada para pembacanya.
2. Fungsi didaktif fungsi yang mengarahkan dan mendidik para pembacanya kepada
nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang dimuat didalam cerpen.
3. Fungsi estetis fungsi yang memberikan keindahan kepada para pembaca karya sastra
cerpen.
4. Fungsi moralitas fungsi yang mengandung atau memiliki nilai moral yaitu moral
yang baik ataupun moral yang tidak baik bagi para pembacanya. Fungsi ini mengharapkan
pembacanya dapat mengetahui akibat dari moral yang tidak baik bagi dirinya sehingga Ia
tidak akan melakukan moral yang tidak baik tersebut.
5. Fungsi relegiusitas fungsi yang mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan
teladan bagi para pembacanya.
H. TUJUAN CERPEN
1. Menghibur dimana sebagai media hiburan yang lucu sesuai cerita yang dibaca
2. Media nasihat secara tidak langsung yang artinya pola pikir kita dipengaruhi oleh isi cerita
3. Sebagai bentuk komunikasi penulis dan pembaca, terkadang pembaca seolah-olah
mempertahankan cerita tersebut
4. Mengungkapkan perasaan penulis, artinya isi cerita tersebut dikarang oleh penulis yang
sesuai keadaan sekitar yang dijadikan objek 5. Menuangkan daya imajinasi/khayalan penulis.

I. JENIS CERPEN
1. Cerpen Pendek
Cerpen yang pendek
Cerpen yang pendek adalah cerita pendek yang jumlah kat-katanya dibawah 5000 kata, atau
kira-kira 16 halaman kuarto spasi rangkap yang dapat dibaca dalam waktu kira-kira
seperempat jam. Contoh cerpen yang pendek adalah Peradilan Rakyat karya Putu Wijaya.

2. Cerpen Sedang
Cerita pendek Sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya.
Cerpen sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran sekolah karena
dianggap efektif dan menarik perhatian.

3. Cerpen Panjang
Cerpen panjang adalah cerita pendek yang jumlah kata-katanya di antara 5000 sampai 10.000
kata atau kira-kira 33 halaman kuarto spasi rangkap, yang dapat dibaca kira-kira setengah
jam. Contoh cerpen yang panjang adalah Nyali karya Putu Wijaya.

4. Cerpen Sastra
Cerpen sastra adalah cerita pendek yang mengandung nilai-nilai kesusastraan yang menuntut
penafsiran dari penikmat cerpen dan dapat dijadikan wawasan.

5. Cerpen Hiburan
Cerpen hiburan adalah cerita pendek yang bersifat menghibur pembaca atau untuk melarikan
diri sejenak dari rutinitas dan masalah yang sukar diselesaikan. Dengan kata lain tidak
menuntut pembaca untuk menafsirkan cerpen.

J. LANGKAH-LANGKAH CERPEN
1. Menentukan tema: tema dalam cerpen biasanya tentang cinta kasih, persahabatan,
persoalan, persoalan nasib, atau kehidupan rumah tangga.
2. Mentukan pusat pengisahan (sudut pandang): pusat pengisahan adalah cara pengarang
menenmpatkan diri terhadap cerita, dari sudut pandang mana pengarang memadang
ceritanya. 3. Menentukan watak: perwatakan berkaitan dengan sifat tokoh, terdapat dua
metode untuk menceritakan perwatakan, yaitu metode analitik dan metode dramatik.
4. Menentukan latar atau setting: pengarang harus menentukan tempat, waktu, dan
suasana yang akan digambarkan dalam cerpen yang dibuatnya.
5. Menyajikan peristiwa yang ditentukan dalam alur: alur cerita adalah jalinan atau
rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Terdapat lima
tahap, yaitu tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap
klimaks, tahap penyelesaian.
CONTOH TEKS CERITA PENDEK

INDAHNYA BERBAGI DENGAN SAHABAT

Pagi itu hujan turun dengan deras. Fasa merasa bingung bagaimana untuk berangkat
ke sekolah. Ketika sedang memandang hujan, terdengar suara HP berdering dari
kamar Fasa, lantas saja Fasa masuk ke kamar dan menjawab telepon.

Ternyata yang menghubungi Fasa adalah Zacky sahabatnya. Dalam teleponnya Zacky
mengatakan bahwa ia akan menjemput Fasa, sebab Zacky tahu jika Fasa sedang
kebingungan bagaimana untuk pergi ke sekolah.

Tak selang berapa lama, Zacky sudah sampai di depan rumah Fasa bersama ayahnya
menggunakan mobil. Fasa pun bergegas berpamitan pada orang tuannya dan keluar
untuk menemui Zacky.

Setelah sampai di sekolah, yang merupakan teman sebangku tersebut pun masuk
menuju kelasnya. Istirahat pun tiba, keduanya pergi ke kantin untuk menghilangkan
rasa lapar. Ketika hendak membayar ternyata Zacky lupa membawa dompet.
Sehingga Fasa sang sahabat membayarkannya.

Anda mungkin juga menyukai