Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA IDEOLOGY BANGSA DAN IDEOLOGI BANGSA LAIN DI DUNIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pembimbing : Corry Novrica AP Sinaga, S.Sos., MA

Disusun oleh :

Adzra Adelia Br Sinaga (2203100045)


Adella Pratiwi (2203100047)
Muhammad Sahriza Amri (2203100069)
Cindy Wira Octovia (2203100079)
Serli Kurnia (2203100081)
M. Yoga Pangestu (2203100083)
Tara Sumaisah (22003100088)
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023
IDEOLOGI

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani
oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos
yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang
gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan
artinya dengan citacita. Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de
Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’,
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis.

Setiap negara memerlukan ideologi agar dapat berdiri dengan kokoh dan mengetahui dengan
jelas arah dan tujuan yang ingin dicapai. Ideologi adalah gagasan yang disusun secara
sistematis dan diyakini kebenarannya untuk diwujudkan dalam kehidupan.

Sebagai upaya pemersatu bangsa dengan keragaman suku, budaya, bahasa, dan agama.
Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara. Ideologi Pancasila bertujuan untuk
membentuk masyarakat yang adil dan makmur dalam kehidupan material dan spiritual di
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. FUNGSI IDEOLOGI

Fungsi ideologi juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan konsep yang bersistem yang
dijadikan sebagai asas, atau pendapat yang memberikan arah tujuan bagi kelangsungan
hidup. Ideologi sangatlah diperlukan bagi suatu negara. Fungsi ideologi juga dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan konsep yang bersistem yang dijadikan sebagai asas, atau pendapat
yang memberikan arah tujuan bagi kelangsungan hidup. Ideologi sangatlah diperlukan bagi
suatu negara.

Berikut ini penjelasan fungsi ideologi menurut Soerjanto Poespowardojo, dikutip dari buku
bertajuk 'Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara' oleh Aa
Nurdiaman, yaitu:

a) Fungsi ideologi struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat


merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.
b) Fungsi ideologi orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c) Fungsi ideologi norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
d) Fungsi ideologi yang menjadi bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan
identitasnya
e) Fungsi ideologi sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang
untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f) Fungsi ideologi sebagai pegangan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan
norma-norma yang terkandung di dalamnya.

C. KARAKTERISTIK IDEOLOGI
Ideologi memiliki sejumlah karakteristik tertentu. Berikut merupakan karakteristik
ideologi secara umum, diantaranya:

1. Memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

2. Mengandung tujuan bersama suatu bangsa yang ingin dicapai.

3. Bersifat mempersatukan suatu bangsa.

4. Mewujudkan asas kerohanian dan pandangan hidup yang dipelihara dan diamalkan.

5. Ideologi diturunkan dan dilestarikan ke generasi berikutnya.

D. CONTOH IDEOLOGI
1. IDEOLOGI KOMUNIS
a. Pengertian
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai
komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini)
dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang
paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme
di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja
tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan
ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi
internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner
yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia.
b. Ciri-ciri Komunisme
komunisme juga memiliki ciri-ciri khusus yang begitu membedakannya dengan
paham lainnya. Sesuai pengertiannya, komunisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Mengajarkan teori pertentangan kelas sosial masyarakat. Hal ini membuat
seringnya terjadi pertentangan antara kaum proletariat dengan tuan tanah serta
kapitalis.
 Doktrin revolusi terus-menerus hingga menyebar ke seluruh dunia.
 Sistem politik satu partai yakni partai komunis. Tidak ada partai oposisi
sehingga cenderung tidak menghormati Hak Asasi Manusia untuk
menyampaikan pendapat.
 Dalam paham komunisme, negara dan hukum akan hilang karena sudah tidak
dibutuhkan lagi.
 Kekayaan alam serta alat-alat produksi menjadi milik pemerintah sepenuhnya.
Kepemilikan individu tidak diakui selain upah, pakaian, dan perabotan.
 Secara teori paham satu ini bertujuan untuk kemakmuran rakyat. Namun
pelaksanaannya cenderung memunculkan fase diktaktor proletariat yang
menghabiskan lawan komunisme terutama tuan tanah.
 Sifat ideologinya begitu dekat dengan paham atheis yakni tidak percaya atau
membutuhkan Tuhan. Penganut paham komunis menganggap Tuhan tidak
ada.
 Pada masa transisi, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih.
Masa transisi ini akan memperoleh bantuan dari negara di bawah diktator
proletariat. Kemudian hak milik pribadi tersebut akan berada di bawah kontrol
negara.
 Perubahan sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara revolusi

c. Negara-negara yang menganut sistem komunisme


Dan berikut beberapa negara yang menjadi penganut paham komunisme:
1. Vietnam
Negara ini dikuasai oleh Partai Komunis Vietnam (ĐCSVN/Đảng Cộng sản Việt
Nam). Ia adalah partai politik pendiri sekaligus penguasa Republik Sosialis
Vietnam. ĐCSVN menguasai pemerintahan plus mengendalikan negara, militer,
dan media secara terpusat.

2. Republik Rakyat Tiongkok


Partai Komunis Tiangkok adalah pendiri sekaligus penguasa di Republik Rakyat
Tiongkok. Pantai ini satu-satunya yang berkuasa di Tiongkok dan yang
memberikan ijin berdirinya delapan partai lainya.
3. Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara dengan pemimpin yang diktator. Negara ini
juga menganut paham komunisme. Meski berbatasan dengan Korea Selatan, dua
negara ini sangat berbeda jauh.

4. Rusia
Rusia adalah negara dengan ideologi komunisme yang punya sejarah panjang.
Dari negara ini pula banyak berkembang paham komunis dan lahir tokoh-tokoh
komunisme.
Selain beberapa negara di atas, masih ada juga negara penganut paham
komunisme lainya seperti Kuba, Albania, Laos dan lainya.

2. IDEOLOGI LIBERALIS
a. Pengertian
Liberalisme adalah ideologi yang mendasarkan diri pada kebebasan individu.
Kata liberalisme berasal dari bahasa Latin liber yang berarti bebas. Sebagian ahli
berpendapat bahwa kelompok liberalisme pertama kali berkembang di Barat pada
abad ke 16 M.Menurut Dr. Rahmat, M.Pd.I, secara politis liberalisme adalah
ideologi politik yang berpusat pada individu, dianggap sebagai memiliki hak
dalam pemerintahan, termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan
bertindak serta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi.

Suhartoyo Hardjosatoto dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Suatu


Analisa Ilmiah menjelaskan, pada saat Inggris memerintah Indonesia
(1811−1816), Thomas Stamford Raffles Raffles memperkenalkan sistem
pemerintahan liberal yang mengusahakan adanya kepastian hukum dan kebebasan
di bidang ekonomi.Ia berusaha menghilangkan rodi dan mengganti penyerahan
wajib hasil bumi dengan sistem sewa tanah berupa pajak sewa tanah (land rent).
Thomas Stamford Raffles juga berusaha untuk mengganti sistem pemerintahan
tidak langsung dengan sistem pemerintahan langsung agar pemerintah Eropa
dapat langsung memerintah rakyat.

b. Ciri-ciri Liberalis
Dikutip dari Jurnal Filsafat berjudul Konvergensi antara Liberalisme dan
Kolektivisme sebagai Dasar Etika Politik di Indonesia yang ditulis Dwi Siswanto,
ciri-ciri-ciri negara yang menganut ideologi liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Lebih memilih bentuk pemerintahan demokrasi


2. Kebebasan intelektual dimiliki masyarakat secara penuh
3. Aturan pemerintah terbatas
4. Seseorang yang mengedepankan kekuasaan adalah hal yang buruk
5. Tujuan utamanya adalah kebahagiaan individu

Ciri-ciri liberalisme di beberapa bidang yaitu:


1) Munculnya demokrasi di bidang politik
2) Masyarakat mendapat kebebasan berpendapat, kesamaan kesempatan untuk
usaha, reformasi sosial, hingga perasaan egaliter
3) Masyarakat mendapat kebebasan berekspresi dalam bentuk lukisan, drama,
seni, musik, dan lainnya
4) Di bidang ekonomi menerapkan pasar yang demokrasi

c. Negara-negara yang menganut liberalisme


Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan
Suriname.

3. IDEOLOGI NASIONALIS
a. Pengertian
Nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah bangsa dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan bangsanya, dan nasionalisme juga adalah rasa ingin
mempertahankan bangsanya, baik dari ranah internal maupun eksternal.

Para nasionalis menganggap bangsa adalah berdasarkan beberapa "legitimasi


politik". Bersumber dari teori romantisme, yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak
rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

b. Ciri-ciri Nasionalis
Diantara ciri nasionalisme, yaitu:
a. Adanya persamaan nasib antar rakyatnya. Terbentuknya sebuah negara
biasanya merupakan hasil kesepakatan antar rakyatnya. Kesepakatan tersebut
biasanya dilatarbelakangi oleh kesamaan, seperti kesamaan adat istiadat, suku,
agama, bahkan nasib misalnya sama-sama dijajah. Oleh karena persamaan
tersebutlah, mereka bersepakat kemudian membentuk sebuah negara.

b. Terdapat rasa persatuan dan kesatuan. Sebagaimana dijelaskan pada poin


sebelumnya, persamaan nasib tersebut menjadi alasan bagi warga negaranya
untuk membentuk negara. Persamaan tersebut pulalah yang memperkuat
persatuan dan kesatuan antar rakyatnya.

c. Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan yang nantinya ingin mendirikan


suatu negara merdeka yang kekuasaannya ditangani rakyat. Negara biasany
lahir disebuah wilayah yang rakyatnya merasa terjajah oleh penguasa yang
lalim atau penguasa yang sewenang-wenang. Oleh karena kesadaran inilah
rakyat membuat gerakan yang nantinya berujung kemerdekaan wilayahnya
kemudian membentuk negara.

c. Negara-negara yang menganut sistem nasionalis


Yaitu:
1) Indonesia.
2) Amerika.
3) Italia.
4) Afrika, dan.
5) Jerman.

Anda mungkin juga menyukai