Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. DEFINISI
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk
waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu
menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan
dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya
abnormal.
metabolisme.
B. ETIOLOGI
yaitu:
miokard.
3. Sesak napas.
4. Penambahan berat badan yang tidak dapat dikaitkan dengan hal lain.
5. Kelelahan umum.
10. Gejala sistemik berupa: lemah, cepat lelah, oliguria, nokturia, mual,
11. Gejala susunan saraf pusat berupa: insomnia, sakit kepala, mimpi buruk
sampai delirium.
D. PATOFISIOLOGI
mana curah jantung (CO: Cardiac output) adalah fungsi frekuensi jantung
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah
kontraksi, yang tergantung pada 3 faktor, yaitu: (1) Preload (yaitu sinonim
dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah
terjadi baik pada jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup kedua
sangat meningkat, maka volume dan tekanan pada akhir diastolik di dalam
kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan panjang
menjadi singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka akan terjadi
dilatasi ventrikel. Cardiac output pada saat istirahat masih bisa berfungsi
sistem saraf dan humoral. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis akan
cardiac output, adaptasi itu sendiri dapat mengganggu tubuh. Oleh karena
itu, takikardi dan peningkatan kontraktilitas miokardium dapat memacu
tetapi jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan menurunkan aliran ke
ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting penurunan cardiac output
CHF
Suplai darah jar. Suplai O2 otak Renal flow Tek. Vena pulmonaris
Metab. Anaerob sinkop RAA Tek. Kapiler paru lien hepar
Asidosismetabolik Penurunan Aktifitas edema paru
Penimbunan as. Laktat perfusi jar. ADH beban ventrikel splenomegal
hepatomegali
& ATP Retensi Na + H2O ronchi basah gangguan pertukaran gas mendesak diafragma
1. Pengkajian Primer
a. Airways
b. Breathing
Ronchi, krekles
c. Circulation
Takikardi
TD meningkat / menurun
Edema
Gelisah
Akral dingin
2. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan
Insomnia
tertentu.
b. Pemeriksaan Fisik
rales, wheezing)
refluks
F. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Do : Disfungsi miokard Intoleransi aktifitas
- Klien tampak lemas
- Klien tampak sesak napas Kontraktilitas menurun
- Klien kurang napsu makan
- Abnormalitas gambaran Beban jantung meningkat
EKG
- Edema pada ekstremitas Gagal pompa ventrikel
bawah
- Tekanan darah > Suplai darah jaringan menurun
140/90mmHg
- Hipoksia
- Metabolism anaerob
Ds : Asidosis metabolic
- Klien mengatakan mudah
lelah Penimbunan asam laktak
- Klien mengatakan sesak
napas Kelemahan
- Klien mengatakan lemas
Intoleransi aktifitas
2 Do : Disfungsi miokard Perfusi jaringan tidak
- Klien tampak lemas efektif
- Klien tampak sesak napas Kontraktilitas menurun
- Klien kurang napsu makan
- Abnormalitas gambaran Beban jantung meningkat
EKG
- Edema pada ekstremitas Gagal pompa ventrikel
bawah
- Tekanan darah > Suplai darah jaringan menurun
140/90mmHg
- Hipoksia
Perfusi jaringan tidak efektif
-
Ds :
- Klien mengatakan mudah
lelah
- Klien mengatakan sesak
napas
Klien mengatakan lemas
3 Do : Disfungsi miokard Kelebihan volume cairan
- Klien tampak lemas
- Klien tampak sesak napas Kontraktilitas menurun
- Klien kurang napsu makan
- Abnormalitas gambaran Beban jantung meningkat
EKG
- Edema pada ekstremitas Gagal pompa ventrikel
bawah
- Tekanan darah > Tekanan sirkulasi ginjal menurun
140/90mmHg
- Hipoksia
Retensi Na + H2O
-
Kelebihan volume cairan
Ds :
- Klien mengatakan mudah
lelah
- Klien mengatakan sesak
napas
Klien mengatakan lemas
4 Do : Disfungsi miokard Pola napas tidak efektif
- Klien tampak lemas
- Klien tampak sesak napas Kontraktilitas menurun
- Klien kurang napsu makan
- Abnormalitas gambaran Beban jantung meningkat
EKG
- Edema pada ekstremitas Beban volume berlebihan
bawah
- Tekanan darah >
140/90mmHg Gagal jantung
- Hipoksia
- Gagal pompa ventrikel
Sesak napas
pulmonal
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Penurunan curah jantung b/d NOC : Cardiac Care
respon fisiologis otot jantung, Cardiac Pump effectiveness Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi,
peningkatan frekuensi, dilatasi, Circulation Status durasi)
hipertrofi atau peningkatan isi Vital Sign Status Catat adanya disritmia jantung
sekuncup Kriteria Hasil: Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
Tanda Vital dalam rentang putput
normal (Tekanan darah, Nadi, Monitor status kardiovaskuler
respirasi) Monitor status pernafasan yang menandakan
Dapat mentoleransi aktivitas, gagal jantung
tidak ada kelelahan Monitor abdomen sebagai indicator penurunan
Tidak ada edema paru, perifer, perfusi
dan tidak ada asites Monitor balance cairan
Tidak ada penurunan kesadaran Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus dan pulsus
alterans
Monitor jumlah dan irama jantung dan monitor
bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru, pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Hipovolemia
Hipervolemia
Aliran arteri terputus
Exchange problems
Aliran vena terputus
Hipoventilasi
Reduksi mekanik pada vena
dan atau aliran darah arteri
Kerusakan transport oksigen
melalui alveolar dan atau
membran kapiler
Tidak sebanding antara
ventilasi dengan aliran darah
Keracunan enzim
Perubahan afinitas/ikatan O2
dengan Hb
Penurunan konsentrasi Hb
dalam darah
4 Gangguan pertukaran gas b/d NOC : NIC :
Respiratory Status : Gas exchange
kongesti paru, hipertensi
Respiratory Status : ventilation Airway Management
pulmonal, penurunan perifer Vital Sign Status
Kriteria Hasil : Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
yang mengakibatkan asidosis
Mendemonstrasikan peningkatan jaw thrust bila perlu
laktat dan penurunan curah ventilasi dan oksigenasi yang Posisikan pasien untuk memaksimalkan
adekuat ventilasi
jantung.
Memelihara kebersihan paru paru Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
dan bebas dari tanda tanda distress jalan nafas buatan
Definisi : Kelebihan atau pernafasan Pasang mayo bila perlu
kekurangan dalam oksigenasi Mendemonstrasikan batuk efektif Lakukan fisioterapi dada jika perlu
dan atau pengeluaran dan suara nafas yang bersih, tidak Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
karbondioksida di dalam ada sianosis dan dyspneu (mampu Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
membran kapiler alveoli mengeluarkan sputum, mampu tambahan
bernafas dengan mudah, tidak ada Lakukan suction pada mayo
Batasan karakteristik : pursed lips) Berika bronkodilator bial perlu
Gangguan penglihatan Tanda tanda vital dalam rentang Barikan pelembab udara
Penurunan CO2 normal Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
Takikardi keseimbangan.
Hiperkapnia Monitor respirasi dan status O2
Keletihan
somnolen
Iritabilitas Respiratory Monitoring
Hypoxia
kebingungan Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha
Dyspnoe respirasi
nasal faring Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
AGD Normal penggunaan otot tambahan, retraksi otot
sianosis supraclavicular dan intercostal
warna kulit abnormal (pucat, Monitor suara nafas, seperti dengkur
kehitaman) Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
Hipoksemia kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
hiperkarbia Catat lokasi trakea
sakit kepala ketika bangun Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan
frekuensi dan kedalaman paradoksis )
nafas abnormal Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
Faktor faktor yang tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
berhubungan : Tentukan kebutuhan suction dengan
- ketidakseimbangan perfusi mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas
ventilasi utama
- perubahan membran kapiler- Uskultasi suara paru setelah tindakan untuk
alveolar mengetahui hasilnya
AcidBase Managemen
Monitro IV line
Pertahankanjalan nafas paten
Monitor AGD, tingkat elektrolit
Monitor status hemodinamik(CVP, MAP, PAP)
Monitor adanya tanda tanda gagal nafas
Monitor pola respirasi
Lakukan terapi oksigen
Monitor status neurologi
Tingkatkan oral hygiene
5 Kelebihan volume cairan b/d NOC : Fluid management
berkurangnya curah jantung, Electrolit and acid base balance Pertahankan catatan intake dan output yang
retensi cairan dan natrium oleh Fluid balance akurat
ginjal, hipoperfusi ke jaringan Pasang urin kateter jika diperlukan
perifer dan hipertensi pulmonal Kriteria Hasil: Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi
Terbebas dari edema, efusi, cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
Definisi : Retensi cairan anaskara Monitor status hemodinamik termasuk CVP,
isotomik meningkat Bunyi nafas bersih, tidak ada MAP, PAP, dan PCWP
Batasan karakteristik : dyspneu/ortopneu Monitor vital sign
- Berat badan meningkat pada Terbebas dari distensi vena Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
waktu yang singkat jugularis, reflek hepatojugular (+) (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)
- Asupan berlebihan dibanding Memelihara tekanan vena Kaji lokasi dan luas edema
output sentral, tekanan kapiler paru, output Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
- Tekanan darah berubah, jantung dan vital sign dalam batas intake kalori harian
tekanan arteri pulmonalis normal Monitor status nutrisi
berubah, peningkatan CVP Terbebas dari kelelahan, Berikan diuretik sesuai interuksi
- Distensi vena jugularis kecemasan atau kebingungan Batasi masukan cairan pada keadaan
- Perubahan pada pola nafas, Menjelaskanindikator kelebihan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, cairan Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
suara nafas abnormal (Rales atau muncul memburuk
crakles), kongestikemacetan Fluid Monitoring
paru, pleural effusion Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
- Hb dan hematokrit menurun, dan eliminaSi
perubahan elektrolit, khususnya Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
perubahan berat jenis ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi
- Suara jantung SIII diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
- Reflek hepatojugular positif disfungsi hati, dll )
- Oliguria, azotemia Monitor serum dan elektrolit urine
- Perubahan status mental, Monitor serum dan osmilalitas urine
kegelisahan, kecemasan Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan
Faktor-faktor yang perubahan irama jantung
berhubungan : Monitor parameter hemodinamik infasif
Mekanisme pengaturan melemah Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem
Asupan cairan berlebihan perifer dan penambahan BB
Asupan natrium berlebihan Monitor tanda dan gejala dari odema
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia Lanjut dengan
Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari - Desember 2006. Semarang: UNDIP
Jayanti, N. 2010. Gagal Jantung Kongestif. Dimuat dalam
http://rentalhikari.wordpress.com/2010/03/22/lp-gagal-jantung-kongestif/ (diakses pada 6
Februari 2012)
Johnson, M.,et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., Iet all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika
Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba medika