Anda di halaman 1dari 37

Milling and

Broaching
Nashwan Fawzy I0321078
Novita Salma Pradita I0321083
Putra Abdul Wakhid I0321084

Proses Manufaktur
Daftar Isi
Milling Broaching
Definition Definition
The Principal Types of Milling Broach Tool
Horizontal Plain Milling Broaching Time
Face Milling Accuracy and Surface Finish
Broach Design
Milling
Deskripsi
Suatu proses pemesinan dimana Alat ini biasa digunakan untuk
pahat melakukan gerak putar mengerjakan permukaan luar,
dan benda kerja gerak lurus. slot, dan permukaan berkontur.
The Principal
Types of Milling
Horizontal (Plain) Milling

Vertical (Face) Milling


Gigi pemotong disusun pada
permukaan alat berbentuk
Horizontal (Plain) silinder.

Milling Ada kontak antara


permukaan silinder pemotong
dan permukaan mesin.

Permukaan mesin sejajar


dengan sumbu rotasi
pemotong.

Horizontal (Plain) Milling


Up Milling Down Milling
Tidak memerlukan backlash Permukaan yang digiling tidak
eliminator pada milling machine. terpengaruh oleh tanda revolusi dan
Lebih aman dalam pengoperasian mudah dipoles.
karena adanya gaya pemisah antara Metode ini membutuhkan daya
pemotong dan benda kerja. pemesinan yang lebih rendah.
Fragmen built-up edge (BUE) tidak Kecenderungan getaran dan celoteh
ada pada permukaan yang digiling. rendah.
Masa pakai pemotong tidak Penumpulan ujung tajam lebih kecil
terpengaruh oleh permukaan kemungkinannya.
berpasir atau bersisik.
Beban tidak bekerja secara tiba-tiba
pada gigi.
Plain-Milling
Cutters
Nomenklatur lengkap dari gigi
pemotong frais dapat ditemukan
di Standar Nasional Amerika
B94.19-1968.
Cutting Speed of Tool and
Workpiece Feed
Cutting Speed (V)

t = Depth of cut (mm)


d = outer diameter of the milling cutter (mm)
The feed per revolution (mm/rev) N = rotational speed (rev/min)
f = feed rate (mm/min)
S = the feed per revolution (mm/rev)
Zc = milling cutter teeth
The feed per tooth (mm/tooth) Sz = The feed per tooth (mm/tooth)
Elements of
Undeformed
Chip
Kedalaman potong (t) adalah dimensi
chip yang tidak berbentuk yang dilepas
dalam satu lintasan dan diukur dalam
arah tegak lurus terhadap permukaan
mesin.
Lebar penggilingan (b) adalah dimensi
dari chip yang tidak berbentuk yang
diukur dalam arah tegak lurus terhadap
gerakan umpan dan sejajar dengan
permukaan mesin.
the contact angle between the workpiece material and the tooth (ϕc)

the contact angle between the workpiece material and the tooth (tϕ)

The maximum chip thickness (he)


Force and Power Milling
The maximum tangential force on a single tooth (Fe)

The mean tangential cutting force (Fm)

The number of teeth cutting at the same time (Ze)


The total mean cutting (tangential) force (Fmt)

The mean cutting power (Nc)

The total power (Nt)

The motor power (Nm)


The resultant force R excreted on the workpiece from a single tooth

Fmt = main tangential cutting force


Fr = radial component of force
Fh and Fvr = the horizontal and vertical components, respectively
Surface Roughness in Plain
Milling
Milling Time

Lm = total length of cutter travel


la = length of cutter approach
Factors Affecting the Cutting
Forces
Rake angle
Cutter diameter
Number of teeth
Cutting edge radius and wear
Face Milling
Full face milling terjadi ketika lebar milling (bw) sama
dengan lebar diameter bagian pemotong mesin milling

Part-face milling Terjadi ketika lebar milling (bw) lebih


kecil dari lebar diameter bagian pemotong mesin milling.
Pada Part face milling dibagi lagi menjadi 2, yaitu
unilateral dan bilateral.

Unilateral part-face milling terjadi saat bagian pemotong


mesin menonjol di luar permukaan benda kerja di satu sisi.

Bilateral part-face milling terjadi saat bagian pemotong


mesin milling melebihi permukaan benda kerja di dua sisi..
Face-Milling Cutters
Sudut muka, relief, dan jarak bebas
dari pemotong frais muka
ditunjukkan pada gambar disamping
Aturan Sudut Rake pada berbagai
bahan
Face-Milling Cutters
Elemen pembentukan chip dalam Face- Luas daerah untuk sudut pengaturan pahat = 90°
Milling Cutters

Luas daerah yang disapu oleh single tooth

Ketebalan chip rata-rata hm(90)

Ketebalan chip rata-rata hm(x)

di mana, Gaya potong rata-rata pada single tooth


Sz= umpan per gigi dalam mm
d = diameter pemotong dalam mm
Face-Milling Cutters
Elemen pembentukan chip dalam Face- Jumlah gigi yang dipotong pada saat yang
Milling Cutters sama,Ze, dan umpan per gigi, Sz, dapat
ditentukan

Total gaya rata-rata Fmt (ke arah kecepatan


potongV) menjadi:
Face-Milling Cutters
Kekuatan resolusi pada Face-Milling Cutters

Daya potong rata-rata,Nc, dapat dihitung


sebagai

Untuk efisiensi mekanik ηm , daya motor,Nm,


dapat dihitung:
Surface Roughnesss
Profil permukaan teoretis yang dihasilkan oleh pemotong jenis nose teeth milling cutter.

Dimana rt adalah radius hidung dari ujung tombak. Untuk alat


runcing, ideal Rt ditunjukkan pada Gambar diatas dan dapat
dihitung dengan persamaan berikut:

Untuk permukaan yang memiliki ketidakteraturan segitiga,


kekasaran rata-rata,Ra, dapat ditentukan dengan persamaan

Berdasarkan persamaan Rt pada point sebelumnya Ra dapat


dihitung dengan:
Machining Time
Secara matematis machining
time dapat dihitung dengan:

Dimana Lm adalah panjang


total perjalanan benda kerja:
Example Given
In a vertical slot-milling operation, the cutter diameter is 30 mm, the number of teeth is 8, the depth of
cut is 4 mm, the feed/tooth is 0.1 mm, the workpiece feed rate is 120 mm/min, the specific cutting
resistance is 1000 N/mm2, and the length of the part is 300 mm. Calculate the milling time and the motor
power if the mechanical efficiency is 90%.

Solution:
d=30 mm, Zc=8, t=4 mm, Sz=0.1 mm/tooth, f=120 mm/min, ks=1000 N/mm2, and l=300
Selection of Milling Conditions
Broaching
Pengertian
Broaching adalah permesinan dengan metode pemotongan menggunakan

alat multipoint broach yang memiliki titik potong berurutan dimana setiap

titik berjarak tertentu sepanjang sisi potongnya


Elements of broaching operation Internal shapes machined by broaching

Broaching operation
Broaching
Broach Tool

Broach tool memiliki 3 bagian utama


1. Gigi bagian pertama
2. Gigi bagian tengah
3. Gigi terakhir
Pararel non-pararel

Dalam pemotongannya gigi dapat


menyerupai alat pemutar
Keterangan:
Sudut bebas : sudut antara tangensial
bidang dan sisi titik pahat
Sudut penggaruk : Sudut ini tergantung
pada bahan benda kerja dan jenisnya
gigi bros.
Land (Fb) : ruang sayap gigi akhir
Pitch (P) : jarak antara gigi
Broaching Time Keterangan:
tm = Waktu (menit)
Lm = Panjang keseluruhan broach (mm)
Kb = Koefisien broach
V = Kecepatan potong (m/menit)
Keterangan :
l = panjang permukaan benda kerja (mm)
lb = panjang Broach (mm)
la = panjang dari pendekatan (10–20mm)
lo = panjang dari overrun (10-20mm)
Zc = jumlah gerigi pemotong (mm)
Zf = jumlah gerigi bagian akhir (mm)
Pcb = banyaknya pitch gerigi pemotong (mm)
Pfb = banyaknya pitch gerigi bagian akhir (mm)
lbc = panjang pemotongan broach (mm)
lfb = panjang akhir broach (mm)
Accuracy and Surface Finish

Faktor-faktor:
Komposisi benda kerja dan homogenitas
Kecepatan broaching
Sudut dan keausan broach
Pendingin yang digunakan
Jenis broach (dorong atau tarik)
Broach Design
Keterangan :
lb = Panjang
P = Pitch rata-rata
Zc = Jumlah total gerigi

Keterangan :
t = Jumlah yang harus dihilangkan
Szm = Kedalaman rata-rata
Hal-hal diperhatikan dalam menentukan pitch
Jarak chip yang tergantung pada bahan benda kerja dan jenis chip

Keterangan :
Acs : luas penampang chip
Ac : luas chip longitudinal yang dilepas per gerigi
Gaya potong < gaya maksimum yang diijinkan untuk penampang
Gaya broaching < gaya maksimum yang diijinkan oleh mesin (Fm/c > Fv)
Pitch < setengah panjang benda kerja
Getaran saat melakukan pemotongan yang berat, beban pemotongan tidak merata,
perlekatan gerigi tidak teratur, dan benda kerja yang sangat keras dikerjakan
Q&A
Terima Kasih

Proses Manufaktur

Anda mungkin juga menyukai