Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah benda yang
bermassa M digantung pada tali yang ringan, dimana panjang tali tidak dapat
bertambah atau mulur. Penelitian ini bertujuan untuk beban yang percepatan
gravitasi bumi dengan metode ayunan bandul untuk beban yang berbeda,
menyelidiki pengaruh panjang tali terhadap besar periode osilasi bandul,
menyelidiki pengaruh besar simpangan awal dan jenis beban terhadap besar
terhadap besarnya nilai G yang di peroleh.
Pada percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode
ayunan bandul, dilakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan percobaan yang
sama. Dimana panjang tali yang berbeda yaitu 0,5 m, 0,6 m dan 0,7 m serta
pemberian simpangan yang berbeda pula yaitu 20 cm, 30 cm dan 40 cm dengan
masa benda yang digunakan pada percobaan yang sama. Adanya gesekan
antara tali dengan udara (angin) yang mempengaruhi benda bergerak bolak –
balik atau berosilasi tidak sama dan kurang dengan ketelitian saat pratikum
seperti kurang teliti dalam mengukur, menghitung waktu osilasi dan adanya
gaya tambahan saat bandul berayun atau berosilasi.
Bandul sederhana terdiri dari dua macam yaitu bandul pasil dan bandul
matematis. Pada pratikum dilakukan dan digunakan percobaan bandul
gravitasi bumi. Metode pengolahan datanya menggunakan regresi linear dengan
variabel (x) adlah panjang tali sedangkan variabel (y) adalah kuadrat dari
periode .
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran.
Dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak – balik secara periode
malalui titik keseimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat
bersifat kompleks. Getaran yang di bahas tentang bandul adalah getaran
harmonic sederhana yaitu suatu getaran dimana di resultan gaya yang bekerja
pada titik sembarangan selalu mengarah ketitik keseimbangan dan besar pada
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarangan ketitik keseimbangan
tersebut. Benda dihantarkan dapat bergerak berayun melalui titik
keseimbangan dan kembali ke posisi awal. Bila diberi simpangan kecil
kemudian dilepaskan akan bergerak bolak – balik disekitar titik keseimbangan.
Setiap gerak yang berulang pada selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Pergeseran partikel yang bergerak periodik selalu dapat dinyatakan
dalam fungsi sinus dan consinus karena pernyataan yang membuat fungsi ini di
beri istilah harmonik. Maka gerak periodic ini sering disebut juga sebagai gerak
harmonikk. Jika suatu partikel dalam gerak periodic bergerak bolak – balik
melalui lintasan yang sama. Gerakan tersebut merupakan getaran osilasi atau
vibrasi (getaran). Bumi penuh dengan gerak osilasi roda keseimbangan arloji,
dawai bola, massa yang dikaitkan pada pegas, atom dalam molekul atau dalam
zat kisi padat, molekul udara ketika ada gelombang bunyi dan sebagainya.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu menentukan nilai percepatan
gravitasi bumi (g) secara eksperimen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tentang gejala alam . gejala alam dalam fisika dapat ditinjau secara
teoritis dan juga eksperimen. Eksperimen dilakukan untuk membuktikan
kebenaran teori sedangkan teori digunakan untuk memadu jalan sebuah
eksperimen. Sebuah eksperimen fisika dapat dilakukan dengan cara melibatkan
suatu sistem pengukuran. Dimana sistem pengukuran merupakan gabungan
dari aktivitas, prosedur, suatu alat ukur, perangkat lunak dan subjek yang
diukur. Fisika telah memberikan dasar yang kuat pada kemajuan teknologi
yang memiliki peran penting salah satunya yaitu melalui percobaan fisika.
Percobaan fisika telah banyak dilakukan diantara percobaan gerak lurus
beraturan (GLB), gerak jatuh bebas(GJB), gerak harmonis sederhana(GHS),
viskositas, pendulum atau bandul dan percobaan fisika lainnya (Lily, 2019).
Pendulum sederhana (simple pendum) merupakan metode yang sederhana
yang terdiri dari sebuah massa titik yang di tahan oleh benang kaku yang
bermasa (masa diabaikan). Apabila bandul dilepaskan diberikan simpangan dari
posisi setimbangannya maka bandul tersebut akan berosilasi bergerak secara
bolak – balik melui posisi setimbangannya, selama berosilasi di sebuah bandul
akan mempunyai periode, frekuensi dan frekuensi sudut. Periode menyatakan
banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh,
frekuensi menyatakan banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan detik dan
frekuesi, sudut dinyatakan besarnya kecepatan rotasinya
hdjhfjkdhfujhsdjkfyhuiehukjhdjkhdjkhf (yanti,2020).
Pendulum sederhana akan banyak bergerak maju- mundur dengan
gesekan diabaikan seperti gesek harmonik sederhana. Bandul pendulum
berosilasi sepanjang besar lingkaran dengan amplitudo yang sama dikedua sisi
tidak keseimbangan.

F = - Mg sin Q

Perpindahan dari pendulum sepanjang besar diberikan oleh s: Ealpa,


dimana Q adalah sudut (dalam radian) yang dibuat oleh kabel terhadap vertical
dan e adalah panjang kabel. Gaya pemilih adalah gaya total pada bandul yang
sama dengan komponen berat (mg) yang menyinggung besar. Dimana g adalah
percepatan gravitasi. Berarti gaya berlawan arah terhadap perpindahan sudut Q
jika Qkecil maka Q adalah sangat hampir sama dengan Q jika sudutnya
ditentukan dalam radian panjang busur s(.Eq) hampir sama panjangnya dengan
akar (e. sin Q ) yang ditunjukan oleh garis putus – putus horizontal lurus, jika Q
kecil dari hal tersebut (Glancolli, 2014).
Pendulum yang terdiri dari beban bermasa m yang digantungkan pada tali
yang bermasa sepanjang l ditunjukan pada gambar. Pendulum ini mengalami
gaya gerakan yang sebanding dengan kecepatannya mengikuti persamaan.

F = -bv

Dengan b merupakan parameter redaman akibat gesekan dengan adanya


gaya gesek ini untuk sudut awal Q yang kecil persamaan geraknya secara
lengkap selain berefek pada nilai amplitude yang menurun secara ekponensial.
Redaman juga dipengaruhi frekuensi osilasi. Frekuensi osilasi dalam persamaan
berbeda dari frekuensi osilasi alamiah mengikuti hubungan (maguwohardjo,
2013).
Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah benda yang
bermassa m digantung pada tali yang ringan dipanjangkan tali ini dapat
bertambah atau mulur.bila bandul di titik kesamping dari titik keseimbangan
dan ketika dilepaskan maka bandul akan berayun dalam bidang vertical karna
adanya gaya gravitasi bumi. Salah satu bentuk gerak gravitasi osilasi yang lain
adalah gerak bandul matematis sederhana di bandul tersebut terdiri dari seutas
tali yang dianggap titik memiliki masa dan sebuah beban dibuat di ujung bawah
tali.
Menurut Abdulah, 2016 ujung atas atau dikaitkan pada posisi tetap
(seperti paku). Beban bergantung bebas dan bergerak bolak balik akibat
pengaruh gaya gravitasi bumi. Sifat bandul matematis sederhana adalah
simpangngan tidak boleh terlalu besar. Kalau simpangan sangat besar maka
gaya yang bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus, dengan
disimpangannya. Gaya berbanding lurus simpanganhanya untuk simpangan
kecil pada gaya tersebut.

F = -W SIN Q

Unutk simpangan yang kecil maka kita dapat mengambil pendekatan.

SIN Q --- Q

(sudut Q harus dinyatakan dalam satuan radian) dengan demikian untuk


simpangan kecil maka gaya penaikan posisi setimbang di dekati dengan.
F = -WQ=-MgQ

Tanda negative menyatakan arah gaya dan simpangan berlawanan (Abdullah,


2016).
Bandul sederhana terdiri dari tali dengan panjang l dan beban bermasa m,
gaya beban yang bekerja adalah beratnya. Benda di katakan melakukan getaran
harmonis jika benda tersebut bergerak bolak balik terhadap titik setimbangnya
melalui lintasan yang sama. Benda yang bergetar harmonis bergerak kembali
keadaannya semula dalam keadaan semula selang waktu tertentu karena
adanya gaya pemulih yang bekerja pada benda tersebut. Titik berat dalam
definisi getaran harmonis gaya pemulih. Meskipun benda bergerak bolak balik
tetapi jika gerakan bolak balik itu bukan karena gaya pemulih, tidak dapat
dikatakan sebagai benda yang bergetar harmonis. Sebuah bola besi yang
bergantung pada sebuah tali apabila di ayunkan akan berayun terus menerus
atau suatu saat menjadi berhenti apabila kondisi ayuna sederhana tidak lagi
ideal besarnya gaya gesek yang akan benda bergerak di dalam zat cair
sebanding dengan kecepatan benda di dalam berayun ( Wahid dkk, 2020)
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan :
1. Statis : digunakan untuk menggantung suatu benda.
2. Mistar : digunakan untuk alat ukur panjang sebuah tali.
3. Stopwatch: digunakan untuk menghubungkan periode atau
waktu ayunan yang diperlukan benda untuk
melakukan suatu getaran.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan :
1. Pendulum atau beban : digunakan sebagai pemberat dalam
bandul.
2. Benang: digunakan sebagai penguat buat berat benda.
3.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja yang digunakan :
1. Disusun alat seperti tegak vertical.
2. Diatur panjang tali sepanjang 90 cm .
3. diberi simpangan pada tali sekitar 15 cm kemudian lepaskan bandul.
4. dicatat waktu untuk 10 kali getaran pada tabel pengamatan d[lakukan
pengukuran pada poin 1-4 sebanyak 5 kali.
5. dilakukan pengukuran dengan cara yang sama tetapi dengan variasi
panjang tali : 80 cm, 70 cm, 60 cm , 50 cm dan catat data hasil
pengukuran pada tabel yang tersedia.
3.3 Gambar Alat
1 Mistar

Keterangan

1. Badan mistar
2. Skala cm
3. Skala inci

2. Stopwatch

Keterangan:
1. Cincin
2. Tombol mulai
3. Tombol berthenti
4. Tombol reset
5. Jarum menit
6. Jarum detik
3. statis

Keterangan
1. Kaki aktif
2. Batang statif
3. Penggantung beban
4. Balok
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
No Panjang Perulangan Waktu Periode T² L/ g/(m/s²)
Tali Ke - 10 kali (T) T²)
ayunan
1 40 cm 1 13,6 s 1,36 s 1,85 s 0,21 8,52
2 13,4 s 1,34 s 1,80 s 0,22 8,76
3 13,4 s 1,34 s 1,80 s 0,22 8,76

2 50 cm 1 15 s 1,5 s 2,25 s 0,22 8,76


2 14,8 s 1,48 s 2,20 s 0,23 8,96
3 14,6 s 1,46 s 2,13 s 0,23 9,25

3 60 cm 1 15,8 s 1,58 s 2,50 s 0,24 9,46


2 16,4 s 1,64 s 2,69 s 0,23 8,79
3 16 s 1,6 s 2,56 s 0,23 9,24
4.2 Perhitunganτ
4.2.1 Panjang tali 40 cm
a. Percobaan 1
n = 10 t = 13,6 s
t 13,6
T= = =1,36
n 10
T ² = 1,36 = 1,85
L 0,4
= = 0,22
T 1,85
(2 π ) ² τ 0,4
g= = (2 π ¿ ²
T² 1,85
g = (2π)²/T² = (2π)²0,4/1,85
0,4
= (2X3,14 )²
1,85
15,77
= =8,52 m/s ²
1,85
b. Percobaan 2
n = 10 t = 13,4 s
t 13,4
T= = =1,34
n 10
T² = 1,34² = 1,80
L 0,4
= =0,22
T ² 1,80
(2 π ) ² τ ( 2 X 3,140) ² τ
g= =
T² 1,80
15,78
= =8,76 m/s ²
1,80
Percobaan 3
n = 10 t= 13,4
t 13,4
T= = =1,34
n 10
T² = 1,34 = 1,80
L ❑
= =¿L/T² = 0,4 / 1,80 = 0,22
T ❑
4.3 Ralat
4.4 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai