Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kep
Perkembangan keperawatan sebenarnya sudah ada mulai dari manusia pertama lahir,
keperawatan lahir dari manusia atau yang lebih dikenal dengan insting mother. Proses asuhan
keperawatan sendiri dimulai dari awal kehidupan sampai dengan akhir kehidupan, dan
dipengaruhi oleh peradaban manusia, misalnya animisme, agama, sosial ekonomi, perang dan
teknologi. Pada zaman dahulu, orang-orang percaya mistik, bahwa sakit terjadi karena jiwa
yang kurang baik, dipengaruhi oleh roh, batu, pohon, dll. Sedang sehat adalah jiwa yang baik.
Intervensinya pun berbeda, ada yang dengan lantunan lagu, doa, mantera, dll. Dan sebutan
nama orang yang menyembuhkan juga berbeda, di Timur Tengah, disebut Tabib, di Africa,
dinamakan Root Wolker, di Meksiko, namanya adalah Curandero, di Puerto Rico, disebut
Senora.
Perjuangan keperawatan menjadi profesi dimulai pada masa Lucile Brown (1948),
saat ia menulis Profesi Perawat. Bagaimana tanggung jawab perawat dan pengelolaan
perawatan secara baik. Pada tahun 1950 pengakuan terhadap profesi, namun belum
memenuhi karakteristik sebagai profesi. Pada tahun 1967, proses keperawatan diatur
sedemikian rupa hingga tahapannya adalah pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi. Sering berjalannya waktu Organisasi Internasional Perawat terbentuk, yang
bernama International Council of Nurses (ICN), dijelaskan bahwa fungsi unik perawat adalah
menolong orang yang sakit dan atau sehat dalam usaha menjaga kesehatan dan atau
kesembuhan atau menghadapi sakaratul maut menjadi tenang, yaitu usaha yang dilakukan
oleh klien sendiri bila cukup kuat, berkemauan/sadar dan melakukannya sedemikian rupa
sehingga mampu mandiri. Pada tahun 1909 Pendidikan Keperawatan ada di Minesato
Amerika berbentuk Universitas. Di Thailand, Pendidikan Perawat Bachelor ada sejak 1966,
dan Pendidikan Master ada sejak 1986.
Tahun 1992 secara hukum profesi perawat menurut UU kesehatan No 23/1992, ayat 3
adalah pengobatan dan atau perawatan atau ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dan ayat 4 adalah pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.