Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AyuPuspaLestari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042171134

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4214/ManajemenSumberDayaManusia

Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung

Masa Ujian : 2020/21.2(2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 level integrasi:
1). Keterkaitan Administratif
Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level
ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-
hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil
strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada fungsi
perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun
dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen
SDM terpisah secara sempurna dari komponen proses manajemen strategik apa
pun, baik pada formulasi strategik maupun pada implementasi strategik.
Departemen SDM hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang
tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.

2). Keterkaitan Satu Arah (One-Way)


Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan
mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan
mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi
melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain
sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik.
Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam
mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan
perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun
formulasi rencana strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan
rencana strategik tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara
berhasil.

3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)


Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu
SDM selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah
berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi
SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari
berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut
kepada tim perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil
perencana strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan
mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik
tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan
dalam keterkaitan dua arah ini.

4. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan
berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus,
eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen senior.
Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah
menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian
dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses
formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi
mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategik dan
kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik
SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak
dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan
mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat
diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM
berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan
memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang
diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.

2. langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas ;


 langkah 1
mengidentifikasi untuk apa informasi yang akan disampaikan dalam suatu
jabatan dan menentukan apa dan bagaimana data akan dikumpulkan.bebrapa
metode pengumpulan data seperti wawancara ,kuisioner,dan penilaian jabatan
akan bermanfaat untuk menyusun data jabatan baik secara kuantitatif maupun
secara kualikatif

 langkah 2
mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan informasi bagan proses dan
dekskripsi jabatan.bagan organisasi menunjukkan oembagian tugas secara
umum,hubungan antara satu tugas dengan tugas yang lain serta kesesuaian suatu
tugas dalam struktur organisasi secara keseluruhan.

 langkah 3
memilih tugas-tugas yang mewakili jabatan dalam organisasi untuk
dianalisis.hal ini dilakukan apabila terdapat banyak jabatan yang serupa untuk
dianalisis dan tentu membutuhkan waktu yang relatif lama.

 langkah 4
menganalis jabatan yang sebenarnya melalui pemgumpulan data pada tugas
tugas tertentu,persyaratan perilaku,kondisi kerja,sifat manusia dan kemampuan
yang diperlukan untuk melakukan tugas.

 langkah 5
mengkaji informasi dengan pemegang jabatan.informasi analisis jabatan perlu
diverifikasi dengan pelaksanaan tugas termasuk supervisinya.hal ini akan
membantu memperjelas kebenaran dan kelengkapan informasi.

 langkah 6
mengembangkan deksripsi jabatan dan spesifikasi jabatan sebagai tindak lanjut
dari proses analisis jabatan .informasi yang diperoleh dari hasil analisis
jabatan,selanjutnya dimanfaatkan sebagai dasar aktivitas manajemen sumber
daya manusia yang meliputi rekrutmen dan seleksi,pelatih dan
pengembagan,penilaian kinerja,penegmbagan jalur karir dan kompensasi.

Anda mungkin juga menyukai