Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PEMILIHAN FASILITAS PENYEBERANGAN BERDASARKAN

PERSEPSI MASYARAKAT
(Studi Kasus : Fasilitas Penyeberangan di Depan Margo City Mall dan Gramedia)
Analysis of Crossing Facility Selection Based on Public Perceptions
(Case Study: Crossing Facilities In Front of Margo City Mall and Gramedia Depok City)

Muhammad Faris Nugroho1, Wita Meutia S.T., M.T.2


1Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila

Email : farismuha10@gmail.com

ABSTRAK
Di sepanjang jalan Margonda kota Depok terdapat pertokoan, dan perkantoran yang mengakibatkan volume lalu
lintas meningkat, untuk mencegah agar pejalan kaki tidak terjadi kecelakaan dalam menyeberang, pada kawasan sekitar
Margo City Mall, dan gramedia terdapat beberapa fasilitas penyeberangan seperti JPO dan terdapat Zebra Cross, namun
seringkali ditemukan kekurangan dari kedua fasilitas tersebut seperti lampu pemberhentian yang mati dan JPO yang sudah
lama tidak di revitalisasi. Jika dilihat masyarakat yang ingin menuju Margo City Mall dan Gramedia atau sebaliknya banyak
yang menggunakan fasilitas penyeberangan, untuk itu sangat menarik untuk diteliti faktor apa saja yang mempengaruhi
masyarakat dalam memilih fasilitas penyeberangan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kondisi fasilitas
penyeberangan serta menganalisis kondisi fasilitas penyeberangan berdasarkan persepsi masyarakat, data primer dari
hasil kuesioner didapat 170 responden, data sekunder seperti data kependudukan, dan penelitian terdahulu. Analisis dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, korelasi, dan regresi. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi yaitu
Y = – 0,431 + 0,13X1 + 0,123X2 + 0,126X3 – 0,141X4 – 0,161X5 + 0,264X6 – 0,260X7 + 0,29X8 + 0,29X9 – 0,36X10 + 0,380X11
– 0,290X12 – 0,57X13 + 0,260X14. Keterangan dari 14 variabel tersebut adalah pendidikan terakhir(X 1), pekerjaan(X2),
penghasilan perbulan(X3), jumlah kepemilikan kendaraan(X4), pernahkah anda mengalami kecelakaan pada saat
menyeberang(X5), pada saat berjalan kaki atau pada saat berkendara pernahkah anda mengalami kecelakaan(X 6), pejalan
kaki tidak menggunakan fasilitas penyeberangan dalam menyeberang(X 7), pejalan kaki melanggar rambu lalu lintas(X 8),
kurangnya rasa menghargai terhadap pejalan kaki oleh pengemudi(X9), perilaku mengemudi yang agresif(X 10), terdapat
hambatan pada fasilitas penyeberangan atau pada trotoar(X 11), seberapa sulit jika anda menyeberang menggunakan
fasilitas penyeberangan Zebra Cross/Pelican Cross(X12), apakah anda setuju bahwa fasilitas penyeberangan
mempermudah dalam menyeberang(X 13), dan kondisi fisik pengguna fasilitas penyeberangan(X 14). Persepsi masyarakat
terhadap fasilitas penyeberangan kondisinya tidak memenuhi standar dan masyrakat lebih memilih Zebra Cross/Pelican
Cross sebesar 55,4% dibandingkan dengan Jembatan Penyeberangan Orang 44,6%.

Kata Kunci : Fasilitas Penyeberangan, kota Depok, Analisis Regresi

ABSTRACT
Along Margonda street in Depok city there are shops and offices that cause traffic volumes to increase to prevent
pedestrians from having accidents in crossing, in the area around Margo City Mall, and gramedia there are several crossing
facilities such as JPO and Zebra Cross, but often found deficiencies in the two facilities such as dead stop lights and JPO
that have not been revitalized for a long time. If you look at people who want to go to Margo City Mall and Gramedia or vice
versa, many use crossing facilities, for that it is very interesting to study what factors influence the community in choosing
crossing facilities. The purpose of this study is to analyze the condition of crossing facilities and analyze the conditions of
crossing facilities based on public perceptions, primary data from the questionnaire results obtained 170 respondents,
secondary data such as population data, and previous studies. The analysis in this study uses methods, descriptive
analysis, correlation, and regression. The results obtained from the regression analysis are Y = – 0.431 + 0.13X1 + 0.123X2
+ 0.126X3 – 0.141X4 – 0.161X5 + 0.264X6 – 0.260X7 + 0.29X8 + 0.29X9 – 0.36X10 + 0.380X11 – 0.290X12 – 0.57X13 +
0.260X14. The description of the 14 variables is the last education(X1), occupation(X2), monthly income(X3), number of
vehicle ownership(X4), have you ever had an accident at the time of crossing(X5), while walking or at the time of driving
have you ever had an accident(X6), pedestrians do not use crossing facilities in crossing(X7), pedestrians violate traffic
signs(X8), lack of respect for pedestrians by the driver(X9), aggressive driving behavior(X10), there are obstacles at the
crossing facility or on the sidewalk(X11), how difficult it is if you cross using the Zebra Cross/Pelican Cross(X12) crossing
facility, do you agree that the crossing facility makes it easier to cross(X13), and the physical condition of the users of the
crossing facility(X14). The public's perception of the crossing facilities is not up to standard and the community prefers the
Zebra Cross/Pelican Cross by 55.4% compared to the People's Pedestrian Bridge by 44.6%.

Keywords : Crossing Facilities, Depok city, Regression Analysis


PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN

Kota Depok merupakan salah satu kota satelit dari Metodologi penelitian yang digunakan yaitu
DKI Jakarta yang diarahkan menjadi kawasan penyedia metode kuantitatif dengan melakukan survey dan
permukiman. Peran yang dipegang oleh kota Depok ini instrumen penlitian menggunakan kuesioner.
memiliki dampak yang cukup besar terhadap Lokasi penelitian berada di depan Margo City Mall
pertumbuhan kotanya, hal ini tercerminkan dalam dan Gramedia kota Depok.
perkembangan yang terjadi di jalan Margonda
Raya.]Nama Jl. Margonda Raya diambil dari nama
pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Margonda, Jalan
Margonda Raya merupakan jalan utama kota Depok
yang saat ini dikenal sebagai kawasan pelayanan kota
Depok. Di sepanjang Jl. Margonda Raya banyak terdapat
pertokoan, perkantoran, dan kawasan pendidikan yang
mengakibatkan volume lalu lintas yang terjadi meningkat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari media online,
kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kota depok
pada tahun 2021 sebesar 460, dan tahun 2020 sebesar
468. Menurut Wakasatlantas Polresto Depok, Kompol Gambar 1. Lokasi Penelitian
David Purba masyarakat harus meningkatkan
kewaspadaannya terutama di jalan Margonda raya.
Untuk mengurangi gangguan lalu lintas dan
mencegah tingkat kecelakaan di Jl. Margonda Raya
terdapat beberapa fasilitas penyebrangan bagi pejalan
kaki diantaranya adalah Zebra Cross/Pelican Crossing
dan jembatan penyebrangan orang (JPO). Zebra
Cross/Pelican Crossing yang terletak di depan Gramedia,
kemudian jembatan penyebrangan orang (JPO) yang
terletak di depan Margo City Mall, dimana jarak antar
kedua fasilitas penyeberangan tersebut sebesar 15
meter. Masyarakat dari area stasiun Pondok Cina yang Gambar 2. Lokasi Penelitian
ingin menuju Gramedia atau Margo City Mall dan
sebaliknya dari Margo City Mall atau Gramedia sering Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah
menggunakan kedua fasilitas penyeberangan tersebut, yaitu data primer berupa jawaban responden dari hasil
akan tetapi seringkali ditemukan kondisi fasilitas penyebaran kuesioner kepada pengguna fasilitas
penyebrangan seperti lampu pemberhentian yang mati penyeberangan di depan Margo City Mall dan Gramedia
pada Zebra Cross/Pelican Cross dan terdapat pengemis dan kondisi fasilitas penyeberangan. Untuk data
atau orang yang sedang duduk di JPO yang menghambat sekundernya didapatkan dari berbagai studi literatur dan
laju pengguna, di sekitar area fasilitas penyeberangan data kependudukan kecamatan beji.
terdapat hambatan seperti pertokoan yang lahan
Fasilitas Penyeberangan Sebidang
parkirnya mengambil trotoar dan bahu jalan, pedagang
Fasilitas penyeberangan sebidang merupakan
kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu jalan serta ojek
online yang melawan arus dan menunggu penumpamg di fasilitas penyeberangan yang sejajar dengan jalan raya
trotoar. Berdasarkan hasil kuesioner dari 170 responden dengan tujuan untuk menyebrang jalan. Pemasangan
preferensi masyarakat sekitar lebih memilih fasilitas penyeberangan dibuat melintang atau tegak
lurus dengan jalan raya seperti Zebra Crossing dan
menggunakan Zebra Cross/Pelican Cross sebesar
Pelican Crossing.
55,4% dibandingkan JPO sebesar 44,6%, kemudian
a. Zebra Crossing
berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka
Pemasangan pada Zebra Cross ditentukan dengan
penelitian ini meneliti mengenai fasilitas penyeberangan
berdasarkan persepsi masyarakat. Dalam menangkap volume penyeberangan rendah dan arus kendaraan yang
preferensi pemilihan fasilitas penyeberangan, di gunakan relatif rendah, sehingga penyeberang dapat dengan
mudah menyeberangi jalan raya. Zebra Cross harus
sebuah skenario yang ditanggapi oleh responden.
mempunyai jarak pandang terhadap jalan raya yang
Skenario yang digunakan adalah dengan meminta
responden memilih fasilitas penyeberangan jika cukup agar pada saat pejalan kaki menyeberang
responden berada di posisi Margo City Mall atau memperoleh keleluasaan dalam menyeberang dan masih
Gramedia mau menyeberang dan sebaliknya ingin dalam batas yang aman
menuju Margo City Mall atau Gramedia. b. Pelican Crossing
Sama seperti Zebra Cross dalam fungsinya, namun
letak perbedaan adalah Pelican Cross mempunyai lampu
pemberhentian dan suara yang bertujuan untuk
memberhentikan kendaraan yang melaju. Penempatan
Pelican Cross ini pada jalan raya berkecepatan diatas 60
km/jam, dan di daerah pertokoan dimana arus P V
PV Rekomendasi
penyeberangan jalan relatif tinggi. (Org/jam) (kend/jam)
>108 50-1100 300-500 Zebra Cross
Fasilitas Penyeberangan Tidak Sebidang Zebra Cross
Fasilitas penyeberangan tidak sebidang >2 x
50-1100 400-750 dengan lapak
merupakan fasilitas penyeberangan yang tidak sejajar 108
tunggu
dengan jalan raya, pada dasarnya fasilitas ini
memerlukan tangga untuk dapat mengakses fasilitas >108 50-1100 >500 Pelican
penyeberangan ini. Penyeberangan tidak sebidang bisa >108 >1100 >300 Pelican
diakses oleh pengguna disabilitas seperti elevator atau >2 x Pelican dengan
ramp (pelandaian), fasilitas ini juga memerlukan 50-1100 >750
108 lapak tunggu
pencahayaan sebagai fasilitas pendukung agar >2 x Pelican dengan
meningkatkan keamanan bagi pejalan kaki. Adapun >1100 >400
108 lapak tunggu
contoh fasilitas penyeberangan tidak sebidang seperti : >2x Penyeberangan
a. Jembatan Penyeberangan Orang >1100 >750
108 tidak sebidang
Fasilitas ini bermanfaat jika ditempatkan dijalan Tabel 1. Kriteria Penentuan fasilitas penyeberangan
dengan arus penyeberang jalan dan kendaraan yang
tinggi, khususnya pada jalan dengan arus kendaraan Perencanaan Fasilitas Penyeberangan Kawasan
berkecepatan tinggi. Pembangunan JPO disarankan Perkotaan Menurut Dirjen Bina Marga
ketika Zebra Crossing dan Pelican Crossing sudah Pada perencanaan fasilitas penyeberangan untuk
mengganggu lalu lintas yang ada, pada ruas jalan dimana kawasan perkotaan diwajibkan untuk memenuhi aspek
frekuensi terjadinya kecelakaan pejalan kaki cukup tinggi, perencanaan fasilitas penyeberangan agar mengurangi
dan pada kecepatan rencana pada jalan diatas 75 tingkat kecelakaan antara pengendara kendaraan
km/jam. bermotor dan pejalan kaki yang ingin menyeberang,
b. Terowongan berikut merupakan tata letak penyeberangan sebidang
Sama seperti JPO fungsinya, letak perbedaan dan tak sebidang pada kawasan perkotaan.
terletak pada elevasi jika JPO elevasi diatas permukaan 1. Penyeberangan Sebidang
tanah atau jalan raya maka Terowongan terletak dibawah a. Lokasi penyeberangan memungkinkan untuk
permukaan tanah atau jalan raya. mengumpulkan atau mengarahkan pejalan kaki
Perencanaan Fasilitas Penyeberangan menyeberang pada satu lokasi.
b. Rambu peringatan harus dipasang dan
Dalam merencanakan fasilitas penyeberangan
mempunyai jarak pandang yang cukup bagi
membutuhkan karakteristik perilaku pejalan kaki dalam
pengguna kendaraan bermotor.
menyeberangi jalan, berikut merupakan karakteristik
c. Memiliki penerangan jalan yang memadai.
pejalan kaki dalam menyeberang.
d. Pada lokasi dengan arus lalu lintas 2 jalur, perlu
a. Kecepatan menyeberang
disediakan median pada lokasi penyeberangan,
Kecepatan berjalan dipengaruhi beberapa faktor
sehingga penyeberang jalan cukup berkosentrasi
seperti usia, cuaca, kesehatan pejalan kaki, jenis
pada satu arah saja.
kelamin, lebar penyeberangan, kepadatan jalan, jarak
2. Penyeberangan Tidak Sebidang
fasilitas penyeberangan dengan tempat pemberhentian
kendaraan yang akan datang dan arah dari pejalan kaki a. Jarak vertikal antara JPO dan jalan raya harus
dalam menyebrang. Kecepatan dalam menyeberang lebih dari 5 meter.
merupakan jarak dibagi dengan waktu. b. Tinggi maksimum pada anak tangga diusahakan
b. Volume 15 cm.
Volume penyeberangan merupakan banyaknya atau c. Lebar anak tangga 30 cm.
jumlah pejalan kaki yang menyeberang pada satu d. Panjang jalur turun minimum 150 cm.
fasilitas pejalan kaki, volume dinyatakan dalam pejalan e. Lebar landasan tangga dan jalur penyeberangan
kaki/meter/detik. minimum 200 cm.
Terdapat kriteria dalam menentukan fasilitias f. Kelandaian maksimum 10%
penyeberangan yang akan dibuat berdasarkan pada g. Pada ruas jalan dengan kecepatan rencana
rumus empiris dimana PV2 dengan P merupakan arus diatas 75 km/jam.
pejalan kaki yang menyeberang di arus jalan sepanjang
100 meter setiap jamnya, V merupakan arus lalu lintas
kendaraan setiap jam. Nilai P dan V merupakan arus
rata‒rata pejalan kaki dan kendaraan pada jam sibuk.
Dari nilai PV2 direkomendasikan pemilihan fasilitas
penyeberangan.
Tahapan penulisan Tugas Akhir dapat dilihat pada pantas atau reliable dari model bangkitan perjalanan.
Gambar diagram alir dibawah ini. Analisis regresi linear dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Dimana analisis regresi linear sederhana hanya
memiliki dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). persamaannya dapat
dinyatakan dengan rumus:
Y = a + bX (3)
Keterangan:
Y = variabel terikat
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = variabel bebas

2. Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda merupakan
pengembangan dari analisis regresi sederhana.
Dimana variabel yang ada pada analisis ini
memiliki lebih dari 2 (dua) variabel. Persamaan
analisis regresi berganda dapat dinyatakan
dengan rumus:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +…Xn (4)
Keterangan:
Y = variabel terikat
a = konstanta
b 1,…bn = koefisien regresi
X1,…Xn = variabel bebas
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif  Berdasarkan Karakteristik Responden


Analisis statistik deskriptif merupakan metode
yang terkait suatu pengumpulan data dan penyampaian
data, yang bertujuan untuk menjelaskan atau Jenis Kelamin
mendeskripsikan data yang telah diperoleh. Dalam
analisis deskriptif ini, data dapat ditunjukkan dengan
menggunakan tabel histogram, tabel distribusi frekuensi,
nilai frekuensi, dan lain-lain. 75
95
Analisis Korelasi
Korelasi merupakan kuatnya hubungan antara dua
variabel atau lebih dengan variabel lainnya. Pada korelasi
terdapat koefisien korelatif, dimana koefisien korelatif Pria Wanita
dapat berperan sebagai penunjuk kekuatan hubungan
linear dan arah dari hubungan dua variabel atau lebih.
Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Koefisien korelasi memiliki jarak -1 sampai 1. Bila besar
Kelamin
koefisiennya sama dengan 0 atau mendekati 0 maka
hubungan antar dua variabel tersebut dianggap tidak ada
hubungan. Bila koefisien bernilai +1 maka dinyatakan 31-35 Usia
bahwa adanya hubungan yang sempurna dengan 26-30 Tahun 17-20
kemiringan positif, sedangkan bila koefisien korelasi Tahun Tahun
bernilai -1 maka terdapat hubungan korelasi sempurna
dengan kemiringan negatif.

Analisis Regresi Linear


21-25
Analisis regresi merupakan metode statistika yang
Tahun
digunakan untuk melihat pengaruh variabel
bebas/independen (X) terhadap variabel
terikat/dependen (Y). Hubungan antar variabel dapat
dinyatakan dalam regresi linear maupun non linear.
Regresi linear digunakan bentuk fungsional yang Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
dinyatakan dalam persamaan yang dianggap cukup
Pendidikan terakhir atau Jumlah kendaraan pribadi
pendidikan yang sedang yang anda punya?
ditempuh 1
Pascasarja SMA atau
na (S2) SMP Sederajat 2
6% 17%
3% 3
Diploma 63%
Diploma (D3) 11% >3
(D4)/Sarj
ana (S1) 0

Gambar 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Gambar 9. Karakteristik Responden Berdasarkan


Pendidikan terakhir Jumlah Kendaraan Pribadi yang Anda Punya?

Wiraswa Belum
sta Pekerjaan Bekerja Seberapa sering anda
Pegawai
Negeri
5% 1%
lainnya berjalan kaki?
Sipil 2%
2% 150
Pegawai 100 Tidak Pernah
Swasta
50 Jarang
28%
Pelajar/ 0
Mahasis Sering
Tidak Jarang Sering
wa Pernah
62%

Gambar 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Gambar 10. Karakteristik Responden Berdasarkan


Pekerjaan Seberapa Sering Anda Berjalan Kaki
 Berdasarkan Pengalaman Kecelakaan
Penghasilan perbulan
≤ Rp. 1.000.000 120
Seberapa sering
100 anda
Rp. 1.000.001 – menyeberang
17% Rp. 2.000.000 80 jalan melalui
26%
10% Rp. 2.000.001 – 60 fasilitas
Rp. 3.000.000 penyeberangan
7% Rp. 3.000.001 – 40 (Jembatan
13% 27%
Rp. 4.000.000 Penyeberangan
20
Orang, Zebra
Rp. 4.000.001 –
0 Cross/Pelican
Rp. 5.000.000 Cross, dan
Tidak Jarang Sering
Pernah Terowongan)
Gambar 7. Karakteristik Responden Berdasarkan
Penghasilan Perbulan
Gambar 11. Pengalaman Kecelakaan Berdasarkan
seberapa sering anda menyeberang melalui fasilitas
Apakah anda memiliki penyeberangan
kendaraan pribadi ?

18%
Ya

82% Tidak

Gambar 8. Karakteristik Responden Berdasarkan


Apakah Anda Memiliki Kendaraan Pribadi
140 Pejalan kaki melanggar rambu lalulintas
120
80
100 Pernahkah 60
80 anda 40
60 mengalami Pejalan kaki
20 melanggar
40 kecelakaan
pada saat 0 rambu
20
menyeberang lalulintas
0
Tidak Jarang Sering
Pernah

Gambar 12. Pengalaman Kecelakaan Berdasarkan Gambar 15. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki
Pernahkah anda mengalami kecelakaan pada saat Berdasarkan Melanggar Rambu Lalulintas
menyeberang
100
100 80
60 Kurangnya
80 Pada saat
rasa
berjalan kaki 40
60 menghargai
atau pada saat 20 terhadap
40 berkendara
0 pejalan kaki
pernahkah
oleh
20 anda
pengemudi
mengalami
0
kecelakaan
Tidak Jarang Sering
Pernah
Gambar 16. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki
Gambar 13. Pengalaman Kecelakaan Berdasarkan Berdasarkan Kurangnya Rasa Menghargai
Pada saat berjalan kaki pernahkah anda mengalami
kecelakaan 100
80 95
 Berdasarkan Beberapa Masalah Penyebab
Kecelakaan Pejalan Kaki 60
40 Perilaku
20 38 mengemudi
Pejalan kaki tidak menggunakan fasilitas 6 7 22
penyeberangan dalam menyeberang 0 yang agresif

50
40 Pejalan kaki
30 tidak
20
10 menggunakan
0 fasilitas
penyeberanga Gambar 17. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki
n dalam Berdasarkan Perilaku Mengemudi Agresif
menyeberang
70
60
Gambar 14. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki 50 60
Berdasarkan Tidak Menggunakan Fasilitas 40 49
30 37
Penyeberangan 20 Rambu jalan
10 7 15 tidak terlihat
0 atau tidak ada

Gambar 18. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki


Berdasarkan Rambu Jalan Tidak Terlihat
100  Berdasarkan Perilaku Pengguna Fasilitas
Penyeberangan
80 Terdapat
60 hambatan
pada fasilitas 60
40
pejalan kaki 50 Apakah teman
20 seperti PKL di dan keluarga
0 trotoar atau di 40 anda akan
fasilitas 30 menyeberang
penyeberanga dengan
n 20
menggunakan
10 Jembatan
0 Penyeberanga
Gambar 19. Penyebab Kecelakaan Pejalan Kaki Tidak Netral SetujuSangat n Orang
Berdasarkan Terdapat Hambatan Setuju Setuju

Gambar 23. Perilaku Pengguna Berdasarkan Apakah


 Berdasarkan Tingkat Kesulitan dan Pemilihan Teman dan Keluarga Anda Akan Menyeberang
Fasilitas Penyeberangan
Seberapa setuju anda jika menyeberang harus
menggunakan fasilitas penyeberangan
Seberapa sulit jika anda menyebrang dengan
dibandingkan dengan menyebrang tanpa
menggunakan fasilitas penyebrangan berikut
fasilitas penyeberangan
dari atau menuju Margo City Mall, atau
Gramedia. (Jembatan Penyeberangan Orang)
150
150 100
100 50
50 108
6 4 22 28 0
0 Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
Sangat Tidak Netral Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju
Tidak Setuju Setuju Setuju
Setuju
Gambar 24. Perilaku Pengguna Berdasarkan Seberapa
Gambar 20. Pengalaman Kecelakaan Berdasarkan setuju anda jika menyeberang harus menggunakan
seberapa sulit jika anda menyeberang fasilitas penyeberangan

Seberapa sulit jika anda menyebrang dengan apakah anda setuju bahwa fasilitas
menggunakan fasilitas penyebrangan berikut penyeberangan mempermudah dalam
dari atau menuju Margo City Mall, atau menyeberang
Gramedia. (Zebra Cross/Pelican Cross)
150
150
100 100
50
50
0
Sangat Tidak Netral Setuju Sangat 0
Tidak Setuju Setuju Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
Setuju Tidak Setuju Setuju
Setuju

Gambar 21. Pengalaman Kecelakaan Berdasarkan Gambar 25. Perilaku Pengguna Berdasarkan apakah
Seberapa Sulit Jika Anda Menyeberang anda setuju bahwa fasilitas penyeberangan
mempermudah
Jika anda berada di posisi Margo City Mall atau
Gramedia mau menyeberang dan sebaliknya ingin
menyeberang menuju Gramedia atau Margo City
Mall, fasilitas penyebrangan mana yang akan
digunakan?

Zebra
Cross/Pelican
45% Cros
55% JPO

Gambar 22. Tingkat Kesulitan pada pemilihan fasilitas


penyeberangan
70 100
60 Desain
50 80
Jembatan
40 Cuaca Panas 60 Penyeberanga
30 Mempengaruhi n Orang yang
20 Kemampuan 40
10 baik dan
Saya Untuk
0 Berjalan Lebih 20 sesuai aturan
lama membuat
0 menyeberang
Netral Setuju Sangat lebih mudah
Setuju

Gambar 26. Perilaku Pengguna Berdasarkan Cuaca Gambar 30. Perilaku Pengguna Berdasarkan Desain
Panas Mempengaruhi Kemampuan Saya Salah Satu Fasilitas Penyeberangan

80 100
70 sulit untuk
60 Kondisi 80
50 kesehatan/fisi 60 menggunakan
40 k saya tidak salah satu
30 memungkinka 40 fasilitas
20 penyeberanga
10 n saya untuk 20
0 menggunakan 0 n di malam
fasilitas hari karena
penyeberanga tidak ada
n pencahayaan

Gambar 27. Perilaku Pengguna Berdasarkan Kondisi Gambar 31. Perilaku Pengguna Berdasarkan Lampu
Kesehatan fisik Pencahayaan di Malam Hari

100 80
Ketika dari 70
80 60 lampu lalu
Margo City
60 50 lintas pada
Mall atau 40
40 Gramedia saya 30 salah satu
lebih suka 20 fasilitas
20 10
menggunakan penyeberanga
0 0 n seringkali
salah satu
fasilitas berfungsi
penyeberanga dengan baik
n

Gambar 28. Perilaku Pengguna Berdasarkan lebih suka Gambar 32. Perilaku Pengguna Berdasarkan Lampu
menggunakan salah satu fasilitas penyeberangan Pencahayaan di Malam Hari
Analisis Korelasi
100
Pada tugas akhir ini analisis korelasi
80 Saya Suka
menggunakan metode Bivariate Pearson dimana nilai
60 menggunakan
salah satu
Pearson Correlation mendekati 1 maka korelasi semakin
40 kuat, berikut merupakan tabel yang menunjukan hasil
fasilitas
20 penyeberanga korelasi kuat :
0 n karena jarak
Correlations Correlations
tempuh
menjadi lebih pemilihan pemilihan
fasilitas fasilitas
pendek variabel
penyeber
variabel
penyeber
angan angan
Pearso Pearso
Jenis Penghasil
Gambar 29. Perilaku Pengguna Berdasarkan Jarak n n
Kelami .806** an .865**
Tempuh Correl Correl
n perbulan
ation ation
Seberapa UnStandardized
sering Model Coefficients Sig.
anda B Std. Error
Pearso Pearso
menyeber
n n (Constant) -0,431 0,175 0,015
Usia .538** ang jalan .813**
Correl Correl
melalui
ation ation Pendidikan Terakhir 0,13 0,042 0,003
fasilitas
penyeber Pekerjaan 0,123 0,025 0
angan
Pernahka
Penghasilan
0,126 0,029 0
h anda Perbulan
mengala Jumlah kepemilikan
Pendid Pearso Pearso -0,141 0,025 0
mi kendaraan pribadi
ikan n ** n **
.877 kecelakaa .623 Pernahkah anda
Terakh Correl Correl
n pada mengalami
ir ation ation -0,161 0,063 0,011
saat kecelakaan pada
menyeber
ang
saat menyeberang
Pada saat Pada saat berjalan
berjalan kaki atau pada saat
kaki atau berkendara
0,264 0,068 0
Sebera pada saat pernahkah anda
pa Pearso berkendar Pearso mengalami
sering n a n kecelakaan
.697** .907**
anda Correl pernahka Correl
Pejalan kaki tidak
berjala ation h anda ation
n kaki mengala menggunakan
mi fasilitas
-0,26 0,013 0,055
kecelakaa penyeberangan
n dalam
Cuaca menyeberang
panas Pejalan kaki
mempeng melanggar rambu 0,29 0,012 0,014
Pearso aruhi Pearso 1
lalulintas
Pekerj n kemampu n
.823** .610** Kurangnya rasa
aan Correl an saya Correl
ation untuk ation menghargai
berjalan terhadap pejalan 0,29 0,017 0,099
lebih kaki oleh
lama pengemudi
Tabel 2. Nilai Korelasi Perilaku
mengemudi yang -0,36 0,016 0,029
Analisis Regresi Linear Berganda agresif
Pada analisis regresi linear berganda ini digunakan Terdapat hambatan
metode backward elimination, dimana metode tersebut pada fasilitas
merupakan pengurangan atau pengahapusan variabel pejalan kaki di
0,38 0,014 0,01
yang memiliki tingkat signifikansi tinggi dan kemudian trotoar atau di
dilakukan analisis serta iterasi kembali sampai fasilitas
penyeberangan
menemukan variabel-variabel dengan tingkat signifikansi
Seberapa sulit jika
rendah. Pada penelitian ini menggunakan tingkat anda menyebrang
signifikansi 10%, sehingga variabel-variabel yang dengan
digunakan dalam penelitian ini harus kurang dari 0,1. -0,29 0,013 `0,031
menggunakan
Pada analisis regresi linear berganda yang fasilitas
dilakukan dengan menggunakan metode backward penyeberangan
elimination dengan adanya 15 iterasi, didapatkan hasil apakah anda setuju
terdapat 14 variabel independen (X) yang memiliki bahwa fasilitas
-0,57 0,026 0,032
pengaruh dengan tingkat signifikansi besar terhadap penyeberangan
variabel dependen (Y). mempermudah
Kondisi fisik 0,26 0,013 0,04
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah melakukan analisis regresi menggunakan


metode Backward Elimination maka hasil yang didapat
sebagai berikut : Y = – 0,431 + 0,13X1 + 0,123X2 +
0,126X3 – 0,141X4 – 0,161X5 + 0,264X6 – 0,260X7 +
0,29X8 + 0,29X9 – 0,36X10 + 0,380X11 – 0,290X12 – 0,57X13
+ 0,260X14
Keterangan : DAFTAR PUSTAKA
X1 = Pendidikan Terakhir
X2 = Pekerjaan [1] K. Van den Berg, S. Herlambang, and P.
X3 = Penghasilan perbulan Rahardjo, “STUDI PERKEMBANGAN POLA
X4 = Jumlah kepemilikan kendaraan
X5 = Pernahkah anda mengalami kecelakaan pada saat RUANG KAWASAN MARGONDA RAYA,” J.
menyeberang Sains, Teknol. Urban, Perancangan, Arsit., vol. 2,
X6.= Pada saat berjalan kaki atau pada saat berkendara
pernahkah anda mengalami kecelakaan no. 2, p. 2657, Nov. 2020, doi:
X7 = Pejalan kaki tidak menggunakan fasilitas 10.24912/stupa.v2i2.8856.
penyeberangan dalam menyeberang.
X8 = Pejalan kaki melanggar rambu lalu lintas. [2] P. Jalan Puad Ahmad Yani -Bundaran
X9 = Kurangnya rasa menghargai terhadap pejalan kaki Kalibanteng Semarang, “Kajian Penataan Elemen
oleh pengemudi.
X10= Perilaku mengemudi yang agresif. Street Furniture”.
X11 = Rerdapat hambatan pada fasilitas penyeberangan [3] W. Kurniawati and A. Ananta, “Analisis Kelayakan
atau pada trotoar.
X12 = Seberapa sulit jika anda menyeberang Berjalan Dan Faktor Yang Memengaruhi Minat
menggunakan fasilitas penyeberangan Zebra Berjalan Kaki Di Jakarta,” J. Kebijak. Ekon., vol.
Cross/Pelican Cross.
X13= Apakah anda setuju bahwa fasilitas penyeberangan 16, no. 1, pp. 1–30, 2020, [Online]. Available:
mempermudah dalam menyeberang. https://scholarhub.ui.ac.id/jkeAvailableat:https://s
X14 = kondisi fisik.
cholarhub.ui.ac.id/jke/vol16/iss1/4
KESIMPULAN
Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan [4] Y. P. Z, H. Al Faritzie, and G. I. Putri, “Analisa
dan dianalisis, kesimpulan pada penelitian ini sebagai Tingkat Pelayanan Dan Kebutuhan Infrastruktur
berikut :
1. Dari hasil analisis, membuktikan bahwa fasilitas Pedestrian Yang Melintasi Jalan T.P. Rustam
penyeberangan di depan Margo City Mall dan Effendi Palembang,” J. Tek. Sipil, vol. 7, no. 1, pp.
Gramedia sudah sesuai standar, namun kondisi pada
fasilitas penyeberangan memerlukan revitalisasi atau 51–59, 2019, doi: 10.36546/tekniksipil.v7i1.250.
perbaikan. [5] Mashuri and M. Ikbal, “Studi Karakteristik Pejalan
2. Berdasarkan hasil kuesioner, persepsi masyarakat
sekitar Gramedia dan Margo City Mall yang ingin Kaki Dan Pemilihan Jenis Fasilitas
menuju Gramedia dan Margo City Mall atau Penyeberangan Pejalan Kaki Di Kota Palu (Studi
sebaliknya lebih memilih fasilitas penyeberangan
Zebra Cross/Pelican Cross sebesar 55,4% Kasus : Jl. Emmi Saelan Depan Mal Tatura Kota
dibandingkan dengan Jembatan Penyeberangan Palu),” J. Rekayasa dan Manaj. Transp., vol. I, no.
Orang 44,6%.
3. Berdasarkan pada analisis regresi, faktor yang 2, pp. 69–79, 2011, [Online]. Available:
mempengaruhi persepsi masyarakat dalam memilih https://media.neliti.com/media/publications/21061
fasilitas penyeberangan adalah pendidikan terakhir
(0,130 X1), pekerjaan (0,123 X2), penghasilan 3-studi-karakteristik-pejalan-kaki-dan-pem.pdf
perbulan (0,126X3), jumlah kepemilikan kendaraan (- [6] G. L. Marcus, H. J. Wattimanela, and Y. A.
0,141X4), pernahkah anda mengalami kecelakaan
pada saat menyeberang (-0,161 X5), pada saat Lesnussa, “Analisis Regresi Komponen Utama
berjalan kaki atau pada saat berkendara pernahkah Untuk Mengatasi Masalah Multikolinieritas Dalam
anda mengalami kecelakaan (0,264 X6), pejalan kaki
Analisis Regresi Linier Berganda,” BAREKENG J.
tidak menggunakan fasilitas penyeberangan dalam
menyeberang (-0,026 X7), pejalan kaki melanggar Ilmu Mat. dan Terap., vol. 6, no. 1, pp. 31–40,
rambu lalu lintas (0,029 X8), kurangnya rasa
menghargai terhadap pejalan kaki oleh pengemudi 2012, doi: 10.30598/barekengvol6iss1pp31-40.
(0,029 X9), perilaku mengemudi yang agresif (-0,036 [7] M. S. N. Van Delsen, H. W. M. Patty, and N. L.
X10), terdapat hambatan pada fasilitas
Lalurmele, “Model Regresi Linier Dengan Metode
penyeberangan atau pada trotoar (0,038 X11),
seberapa sulit jika anda menyeberang menggunakan Backward Dan Forward ( Studi Kasus :
fasilitas penyeberangan Zebra Cross/Pelican Cross
(-0,029 X12), apakah anda setuju bahwa fasilitas Pendapatan Pajak Daerah Kota Ambon 2007-
penyeberangan mempermudah dalam menyeberang 2016 ),” Variance, vol. 1, pp. 1–10, 2019.
(-0,057X13), dan kondisi fisik (0,026X14).
[8] S. C. Wohon, D. Hatidja, and N. Nainggolan,
“Penentuan Model Regresi Terbaik Dengan
Menggunakan Metode Stepwise ( Studi Kasus :
Impor Beras Di Sulawesi Utara ) Determining the
Best Regression Model Using Stepwise Method (
Case Study : Rice Imports in North Sulawesi ),” J.
Ilm. Sains, vol. 17, no. 2, p. 81, 2017.
[9] I. Alwi, “Kriteria Empirik Dalam Menentukan
Ukuran Sampel,” J. Form., vol. 2, no. 2, pp. 140–
148, 2012.

Anda mungkin juga menyukai