Anda di halaman 1dari 7

Eva Novianawati Humaeroh

NIM : 2008721029

LK 1.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul MODUL 4 KOMBINATORIKA DAN STATISTIKA
Judul Kegiatan Belajar 1. Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
(KB) 2. Teori Peluang
3. Ukuran Pemusatan Data dan Penyebaran
4. Pembelajaran Kombinatorika dan Statistika
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta KB. 1 Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
konsep (istilah A. Kaidah Pencacahan dan Penjabaran Binom Newton
dan definisi) di 1. Aturan Pengisian Tempat adalah Misalkan ada 𝑛 tempat tersedia dengan 𝑘1 adalah
modul ini banyaknya cara mengisi tempat pertama, 𝑘2 adalah banyaknya cara mengisi tempat
kedua, dan seterusnya hingga 𝑘𝑛 adalah banyaknya cara mengisi tempat ke-𝑛. Maka
banyaknya cara mengisi tempat adalah 𝑘1 × 𝑘2 × 𝑘3 × … × kn
2. Kaidah Perkalian Berlaku bagi penyusunan atau pemilihan objek yang dilakukan beberapa
tahap dan dilaksanakan sekaligus. Pada setiap tahap dimungkinkan beberapa cara
(alternatif) penyusunan atau pemilihan.
3. Kaidah penjumlahan yaitu tindakan pemilihan atau penyusunan yang dilakukan dalam
beberapa tahap pemilihan atau penyusunan yang tidak dilaksanakan sekaligus, akan
tetapi dilakukan berdasarkan salah satu tahap.
B. Permutasi
1. Notasi faktorial Untuk setiap bilangan asli, didefinisikan :

2. Permutasi dari unsur – unsur yang berbeda


Permutasi obyek yang diambil dari obyek berbeda, dengan 𝑟 ≤ 𝑛 adalah
yang didefinisikan dengan :

3. Permutasi yang memuat beberapa unsur sama


Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k unsur yang sama, m unsur yang sama dan p
unsur yang sama dengan 𝑘 + 𝑚 + 𝑝 ≤ 𝑛 ditentukan dengan rumus :

4. Permutasi siklis
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur tersebut dirumuskan dengan :

C. Kombinasi
Suatu kombinasi unsur yang diambil dari unsur yang tersedia (tiap unsur tersebut
berbeda) adalah suatu pilihan dari unsur tadi tanpa memperhatikan urutannya. Kata
kunci yang membedakan antara kombinasi dan permutasi adalah memperhatikan atau
tidak memperhatikan urutan. Banyaknya kombinasi unsur yang diambil dari unsur
yang tersedia dengan 𝑟 ≤ 𝑛 dirumuskan dengan:

1. Kombinasi dengan Pengulangan adalah memilih (𝑟 − 1) tempat dari 𝑛 + 𝑟 − 1 tempat yang


tersedia. Banyaknya cara adalah

2. Binom Newton
Jika (𝑎 + 𝑏)𝑛 kita jabarkan akan didapat rumus sebagai berikut :
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)𝑛(𝑏)0 + 𝑛𝐶1(𝑎)𝑛 − 1(𝑏)1 + 𝑛𝐶2(𝑎)𝑛 − 2(𝑏)2 + ⋅⋅⋅ + 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)1(𝑏)𝑛 − 1 +
𝑛𝐶𝑛(𝑎)0(𝑏)𝑛 atau dapat juga ditulis
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)0(𝑏)𝑛 + 𝑛𝐶1(𝑎)1(𝑏)𝑛 − 1 + 𝑛𝐶2(𝑎)2(𝑏)𝑛 − 2 + ⋅⋅⋅ + 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)𝑛 − 1(𝑏)1 +
𝑛𝐶𝑛(𝑎)𝑛(𝑏)0

KB. Teori Peluang


A. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
1. Percobaan adalah Setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian
2. Ruang sampel adalah Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
3. Titik sampel adalah setiap hasil dalam ruang sampel
PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 1
Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

B. Frekuensi Harapan
Frekuensi Harapan adalah suatu kejadian pada suatu percobaan adalah hasil kali peluang
dengan frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :

C. Kepastian dan kemustahilan


Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0 ≤ P ≤ 1, artinya : jika P = 0 maka kejadian dari
suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka suatu peristiwa
pasti terjadi.
D. Komplemen dari suatu kejadian
Jika AC menyatakan komplemen dari kejadian A, maka : P(AC) =1 – P(A)
E. Kejadian majemuk
Kejadian majemuk terjadi apabila ada kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu
kali sehingga menghasilkan kejadian baru.
1. Prinsip inklusi Eksklusi (PIE) adalah bentuk paling umum dari prinsip penambahan pada
himpunan.
2. Peluang Kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua kejadian itu
merupakan himpunan kosong. Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang
saling lepas, sebab A ∩ B = ∅.
Berdasarkan teori himpunan , jika tidak saling lepas maka :
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) – 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Karena 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 0, maka :
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(B)
3. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A) ≠ 0, maka peluang
bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P(B\A) = P(A ∩ B) / P(A) atau
P(A ∩ B) = P(A). P(B\A)
4. Kejadian Saling Bebas (Stokastik)
Jika dua keping mata uang yang homogen dilantunkan bersama-sama,
maka kejadian yang mungkin adalah :
S = {(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)} → n(s) = 4.
Pada kejadian mata uang pertama muncul G1 dan mata uang kedua muncul G2, maka P(G1) =
dan P(G2) = . Kejadian G1 dan G2 adalah dua kejadian yang saling bebas. P(G1,G2) =
P(G1 G2) = P(G1) x P(G2) = x = . Secara umum, jika A dan B merupakan dua kejadian
yang saling bebas maka peluang kejadian A dan B adalah :
P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

KB. 3 Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran


A. Distribusi Frekuensi
Ada beberapa cara menyusun data, yaitu:
▪ Distribusi Data adalah Susunan dari suatu data
▪ Distribusi Frekuensi kuantitatif adalah penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya).
▪ Distribusi Frekuensi kualitatif adalah penyusunan data menurut kualitasnya
(kategorinya).
▪ Runtun waktu (time series), yaitu penyusunan data menurut waktu terjadinya.
▪ Distribusi spasial, yaitu penyusunan data menurut tempat geografisnya. Di sini hanya
akan dibahas cara penyusunan distribusi frekuensi kuantitatif dan pembuatan grafiknya
1. Penyusunan Distribusi Frekuensi
Cara menyusun distribusi frekuensi yaitu:
a) Tentukan banyak dan lebar inteval kelas
b) Interval-interval kelas tersebut diletakkan dalam suatu kolom, diurutkan dari
interval kelas terendah pada kolom paling atas dan seterusnya
c) Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam interval kelas yang sesuai

PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 2


Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

2. Penggambaran Distribusi Frekuensi


a) Histogram
Untuk menggambar grafik distribusi frekuensi relatif, cara adalah : interval kelas
diletakkan pada sumbu X dan frekuensi relatif diletakkan pada sumbu Y, dengan
frekuensi relatif interval kelas
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 =
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

b) Poligon
▪ Cara menggambar Poligon :
▪ Absis : titik tengah interval kelas
▪ Ordinat : frekuensi interval kelas.
▪ Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus

Poligon Distribusi
1
1
8
6
4
2
0
16 16 17 17 18 18 19
Tinggi

c) Ogive
Grafik ini merupakan penghalusan poligon. Cara menggambar distribusi
kumulatif:
▪ absis: batas interval kelas
▪ ordinat: frekuensi interval kelas
▪ Hubungkan antar titik-titik tersebut.

Kurva Ogive Distribusi Frekuensi Kumulatif


6

0
16 16 17 17 18 18 19
Tinggi

B. Ukuran Pemusatan
Dari sekumpulan data adalah nilai tunggal yang representatif bagi keseluruhan nilai data atau
dapat menggambarkan distribusi data itu, khususnya dalam hal letaknya (lokasinya)
1. Mean dan Mean Terbobot
a) Mean data tidak dikelompokkan
Mean dari sekumpulan observasi adalah jumlah semua observasi dibagi banyak
observasi. Jika suatu sampel berukuran n dengan elemen x1, x2, ..., xn maka mean
sampel adalah
PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 3
Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

Misal v1, v2, ... , vk adalah himpunan k nilai dan w1, w2, ..., wk bobot yang diberikan
kepada mereka maka mean terbobot adalah
𝑤1 𝑤1 + 𝑤1 𝑣2 +⋯+𝑤𝑘 ∑𝑘
𝑖=1 𝑤𝑖 𝑣𝑖
𝑣= 𝑤1 𝑤2 +⋯𝑤𝑘
= ∑𝑘 𝑤𝑖
𝑖=1

b) Mean Data dikelompokkan


Data dikelompokkan adalah sekumpulan data yang telah disederhanakan dalam
bentuk distribusi frekuensi. Harga mean yang diperoleh merupakan harga
pendekatan, dengan anggapan bahwa nilai yang terletak pada suatu interval kelas
sama dengan harga titik tengahnya. Mean yang diperoleh merupakan mean
terbobot dengan nilai bobotnya sama dengan nilai frekuensinya. Mean dari data
yang dikelompokkan adalah:

2. Median
Median dari sekumpulan data adalah nilai yang berada di tengah dari sekumpulan data
itu setelah diurutkan menurut besarnya . Interval median adalah interval dimana
median itu berada, diperoleh dengan menghitung harga yang nomor ke-n/2 menurut
urutan frekuensinya dari atas ke bawah (dari bawah ke atas).
a) Median data yang tidak dikelompokkan
Jika banyaknya data ganjil, maka : Md = 𝒙(𝒏+𝟏)
𝟐
𝒙𝒏 +𝒙 𝒏
( +𝟏)
𝟐 𝟐
Jika banyaknya data genap, maka : Md =
𝟐
b) Median Data yang dikelompokkan
Rumus untuk menghitung median adalah
𝒏
−𝑭
Median = Md =Lmd+𝟐𝒇 .𝒄
𝒎𝒅
Dengan :
Lmd : batas bawah interval median
n : banyak data
F : jumlah frekuensi interval-interval sebelum interval median
fmd : frekuensi interval median
c : lebar interval
Interval median adalah interval dimana median itu berada, diperoleh dengan
menghitung harga yang nomor ke-n/2 menurut urutan frekuensinya dari atas ke
bawah (dari bawah ke atas).
3. Kuartil
Kuartil dari sekumpulan data adalah nilai-nilai yang membagi empat secara sama
dari sekumpulan data itu setelah diurutkan menurut besarnya.
a) Data tidak dikelompokkan
b) Data dikelompokkan
𝑛
−𝐹
Kuartil I : K1 = LK1+ 4 .𝑐
𝑓𝑘1
𝑛
−𝐹
Kuartil II : K2 =Median = Md = Lmd+ 𝑓2 .𝑐
𝑚𝑑
𝑛
3 −𝐹
4
Kuartil III : K3 = LK3+ .𝑐
𝑓𝑘3

Dengan LK1 : batas bawah interval kuartil I


Lmd : batas bawah interval median
LK3 : batas bawah interval kuartil III
n : banyak data
F : jumlah frekuensi interval-interval sebelum interval
Kuartil
PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 4
Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

fK1 : frekuensi interval Kuartil I


fmd : frekuensi interval median
fK3 : frekuensi interval Kuartil III
c : lebar interval
Interval Kuartil adalah interval dimana Kuartil itu berada.
4. Modus
Modus dari sekumpulan data adalah nilai yang sering muncul atau nilai yang
mempunyai frekuensi tertinggi dalam kumpulan data itu.
a) Data tidak dikelompokkan
b) Data dikelompokkan
𝒂
Modus = Lmo +𝒂+𝒃 . 𝒄
dengan
Lmo : batas bawah interval modus
a : beda frekuensi antara interval modus dengan interval sebelumnya
b : beda frekuensi antara interval modus dengan interval sesudahnya
c : lebar interval Interval modus
Interval modus adalah interval yang mempunyai frekuensi tertinggi.

C. Ukuran Penyebaran Data


1. Jangkauan adalah selisih data terbesar dan terkecil
2. Deviasi rata-rata adalah harga rata-rata penyimpangan tiap data terhadap meannya.
Besar perbedaaan antara data dan meannya adalah harga mutlaknya.
1. Data tidak dikelompokkan
∑𝒏
𝒊=𝟏 |𝒙𝒊−𝒙|
dr =
𝒏

2. Data dikelompokkan
Deviasi rata-rata untuk data yang dikelompokkan, dihitung dengan rumus :
∑𝒏
𝒊=𝟏 𝒇𝒊 |𝒙𝒊−𝒙|
dr =
𝒏

3. Variansi dan Deviasi Standar


Variansi sampel didefinisikan sebagai jumlah kuadrat deviasi terhadap mean sampel
dibagi 𝑛 – 1.
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai akar positif dari variansi sampel.
a) Data tidak dikelompokkan
𝑛
2
1
𝑠 = ∑ (𝑥𝑖 − 𝑥)2
𝑛−1
𝑖=1
atau
𝑛 𝑛 2
1 1
2
𝑠 = [∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖 ) ]
𝑛−1 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai akar positif dari variansi sampel,
yaitu :
s = √𝒔𝟐

b) Data dikelompokkan
𝑛
1
𝑠2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥)2
𝑛−1
𝑖=1
atau
𝑛 𝑛 2
1 1
2
𝑠 = [∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 ) ]
𝑛−1 𝑛
𝑖=1 𝑖=1

PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 5


Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

KB. Pembelajaran Kombinatorik dan Statistika


A. Istilah Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif untuk Tingkat
SMA/MA/SMALB/ Paket C
1. Faktual
Faktual adalah pengetahuan teknis dan spesifik,detail dan kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,kawasan regional, dan internasional.
2. Konseptual
Konseptual adalah terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik,
detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional.
3. Prosedural
Prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya,
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional. sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
4. Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks,
kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

B. Arti 4C (Communication, Collaborative, Critical Thinking, Dan Creativity)


Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemampuan
sesungguhnya ingin dituju sesuai dengan kondisi abad 21.
1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan.
2. Collaborative (kolaborasi)
Kolaborasi adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi,
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan
yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda.
3. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah)
Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan untuk memahami sebuah
masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga
akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan.
4. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)
Kreativitas dan inovasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang dalam menciptakan penggabungan baru.

C. Problem Based Learning (PBL)


Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada masalah nyata sehingga diharapkan siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
menumbuhkembangkan inkuiri dan keterampilan tingkat tinggi, memandirikan siswa, serta
meningkatkan kepercayaan dirinya. Sintak dari PBL adalah:
1) Orientasi siswa kepada Masalah
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memamerkannya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 6


Eva Novianawati Humaeroh
NIM : 2008721029

D. Discovery Learning (DL)


Model discovery merupakan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung dan
pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui
keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sintak dari Discovery Learning adalah:
1) Stimulation
2) Problem statement
3) Data collection
4) Data processing
5) Verification
6) Generalization
E. Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif,
yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks (Trianto,
2014), dengan sintak:
1) Penentuan penugasan proyek
2) Menyusun rencana proyek
3) Menyusun jadwal
4) Monitoring
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman
F. Literasi
Literasi atau melek matematis didefinisikan sebagai kemampuan seseorang individu
merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
G. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah Program pendidikan di sekolah untuk
memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga
dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat
yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
1) Religius
Sikap religius mencerminkan keberimanan dan ketakwaan kepada Tuhanyang Maha Esa.
2) Integritas
Integritas artinya selalu berupaya menjadikan dirinya sebagai orang yang bisa dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3) Mandiri
Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan tenaga, pikiran, dan
waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
4) Nasionalis
Nasionalis berarti menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan kelompok.
5) Gotong Royong
Gotong royong menerminkan tindakan mengahargai kerja sama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama.
2 Daftar materi 1. Binom Newton
yang sulit
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi 1. Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
yang sering 2. Ukuran penyebaran data
mengalami
miskonsepsi

PPG UNJ-Kemenag Angkatan 2 Tahun 2021 7

Anda mungkin juga menyukai