Anda di halaman 1dari 33

MORFOLOGI BATANG DAN AKAR

(Laporan Praktikum Botani)

MAULANA RISWANDI
2110511210004
KELOMPOK 4

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................ i

DAFTAR TABEL........................................................................................ ii

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4

METODELOGI........................................................................................... 10

Waktu dan Tempat.............................................................................. 10


Alat dan Bahan................................................................................... 10
Alat................................................................................................. 10
Bahan............................................................................................. 10
Pelaksanaan........................................................................................ 11

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 12

Hasil.................................................................................................... 12
Pembahasan........................................................................................ 23

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 28

Kesimpulan......................................................................................... 28
Saran................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bayam...................... 12

2. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar sirih......................... 13

3. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mangga.................... 14

4. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar durian...................... 15

5. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar jambu air................. 16

6. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar kunyit...................... 17

7. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bawang merah......... 18

8. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar ubi jalar................... 19

9. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar eceng gondok.......... 20

10. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar kacang tanah............ 21


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting,
terutama bagi tumbuhan yang tumbuh di darat dan sering disebut
dengan tumbuhan darat. Batang berfungsi sebagai penunjang tumbuh tubuh
tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya sebagai mana
mestinya karena proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah
satunya melalui batang. Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Struktur ini
merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah penting dari daun. Batang
berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan, selain fungsi lainnya
sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan, dari akar ke daun. Sifat-
sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara lain adalah
tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi. Istilah ini dikenal sebagai
fototrofi positif dan geotrofi negatif. Selain itu, batang biasanya berwarna coklat.
Batang memiliki bentuk yang beragam, walaupun pada umumnya
berbentuk bulat (Rosanti, 2011).
Morfologi batang untuk vegetasi tingkat pohon dapat menjadi karakteristik
arsitektur pohon, mulai dari pola pertumbuhan bata ng, cabang, dan ranting yang
berbeda-beda. Hal ini dapat diartikan bahwa pohon-pohon tersebut memiliki
model arsitektur pohon tertentu. Arsitektur pohon merupakan gambaran morfologi
batang pada suatu fase tertentu pertumbuhan batang (Jumingin et al., dkk,2016).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pertumbuhan batang dapat dilihat dari
percabangannya, kebanyakan tumbuhan melakukan percabang walaupun sedikit.
Pada dasarnya, morfologi batang pada tingkat pertumbuhan batang pokok inilah
yang akan menjadi arsitektur tumbuhan (Tjitrosoepomo dkk, 2010).
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang
berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai
alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun
dan jalan pengangkatan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada
yang dibawah maupun di atas tanah (Savitri, 2008).
Berbagai karakter fisiologi, anatomi dan morfologi, telah dievaluasi
sebagai respons tanaman terhadap kekurangan air. Salah satu karakter penting
untuk dievaluasi adalah morfologi akar, karena kemampuan akar mengabsorbsi air
dengan memaksimalkan sistem perakaran merupakan salah satu pendekatan utama
untuk mengkaji kemampuan adaptasi tanaman terhadap kekurangan air (Efendi,
2009).
Tipe akar berdasarkan fungsi memiliki fungsi masing-masing seperti akar
tunjang yang memiliki fungsi sebagai penunjang suatu tanaman, akar napas
berfungsi sebagai memeperoleh udara dan kandungan air untuk di alirakan ke
bagian atas tumbuhan. akar pelekat berfungsi pemanjat atau pelekat pada dinding
yant tumbuh pada buku-buku batang dan akar gantung memiliki fungsi menyerap
gas dan uap air diudara ketikan menggantung namun, ketika berada didalam tanah
fungsinya menyerap garam mineral maupun kandungan air. Tipe akar berdasarkan
fungsi tersebut memiliki fungsi nya masing-masing sesuai dengan letak dan
bentuk nya (Tjitrosoepomo, 2012).
Akar tanaman merupakan bagian terpenting dalam beradaptasi dengan
lingkungannya sekaligus sebagai alat mekanik dalam mencegah terjadinya longsor
melalui mekanisme cengkraman tanah di lapisan permukaan (kedalaman 0-5 cm)
oleh akar yang menyebar horizontal; dan menopong tegaknya batang sehingga
pohon tidak mudah tumbang oleh dorongan massa tanah, sehingga dapat
dikatakan bahwa kemampuan akar pepohonan dalam meningkatkan kekuatan
geser tanah ditaksir dengan mengukur kerapatan panjang akar. Demikian pula
halnya dengan kemampuan tanaman dapat bertahan hidup pada lahan kering
(marginal) dikarenakan arsitektur perakaran yang dibentuk, seperti kedalaman
perakaran dan penyebaran akar-akar lateral beserta bulu-bulu akar yang tumbuh
dan berkembang lebih kecil (Kashiwagi et al., dkk 2006).
3

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk:


1. Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan struktur dari
batang.
2. Mengetahui berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari akar pada
tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya.


Batang berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain
itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat
makanan dari akar ke daun dan jalan pengangkatan hasil asimilasi dari
daun ke bagian lain, baik ada yang di bawah maupun di atas tanah (Savitri,
2008).
Sebagian besar tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun
demikian, beberapa tumbuhan tidak memiliki batang yang jelas. Oleh
karena itu, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan yang berbatang
(planta caulis) dan tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuh-
tumbuhan yang dikategorikan planta acualis ini dasarnya memiliki
batang, namun tidak tampak jelas terlihat. Karena biasanya batang
memiliki sifat yang tumbuh tegak, mempunyai ruas dan buku, pada batang
yang bersifat roset akar, batang merupakan struktur yang pendek. Keadaan
ini menyebabkan daun-daun yang duduk pada batang tersusun sangat
rapat, seakan- akan keluar dari bagian atas akar (Rosianti, 2011).
Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat
penting, terutama bagi tumbuhan yang tumbuh di darat dan
sering disebut dengan tumbuhan darat. Batang berfungsi sebagai
penunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan
melakukan aktivitasnya sebagai mana mestinya karena proses
pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya melalui
batang. Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Struktur ini merupakan
struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah penting dari daun. Batang
berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan, selain fungsi lainnya
sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan, dari akar ke daun.
Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara
lain adalah tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi. Istilah
ini dikenal sebagai fototrofi positif dan geotrofi negatif. Selain itu, batang
biasanya berwarna coklat. Batang memiliki bentuk yang beragam,
walaupun pada umumnya berbentuk bulat (Rosanti, 2011).
Bentuk batang yang dilihat melalui penampang melintangnya dapat
dibedakan menjadi bulat (teres), bersegi yang terbagi menjadi bersegitiga
(triangulais) dan bersegiempat (quadrangularis), dan pipih yang
terbagi menjadi kladodia (cladodium) dan filokladia (phyllocladium).
Disebut tipekladodia (cladodium) jika batang masih tumbuh terus dan
mengadakan percabangan, sedangkan disebut tipe filokladia
(phyllocladium) jika pertumbuhan batang terbatas (Tjitrosoepomo, 2009).
Menurut Waluyo, (2006), fungsi dari batang yakni sebagai berikut
yaitu Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah,
yaitu daun, bunga dan buah, Memperluas bidang asimilasi dengan
percabangannya, serta menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam
ruang sedemikian rupa, Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat
makanan, Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan.
Menurut Tjitrosoepomo, (2009), untuk sifat-sifat umum dari
batang adalah sebagai berikut yakni umumnya berbentuk panjang bulat
seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Akan tetapi
selalu bersifat aktinomorf (dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi
dua bagian yang setangkup, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing
dibatasi oleh buku (nodus), dan pada buku inilah terdapat daun.,
umumnya tumbuh ke atas (geototropisme negatif) dan menuju
sumber cahaya (fototropisme positif), selalu bertambah panjang di
ujungnya, oleh karena itu batang sering disebut mempunyai pertumbuhan
yang tidak terbatas. mengadakan percabangan, dan selama
hidupnyatumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
ranting yang kecil, umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan
yang umurnya pendek, misalnya rumput dan pada waktu batang masih
muda.
Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar yaitu akar primer
yang berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya serta
akar liar yang berasal dari batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat
permanen dan sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan
garam-garam dari dalam tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah
atau makanan seperti daucus, manihot, dioscorea dan ipomoea. Peranan
akar liar bervariasi, sesuai denganperanan akarnya. Akar liar dapat
berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung, akar nifas, akar pelekat, akar
pembelit dan sebagai penunjang (Issrep, 2007).
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar,
dan rambut akar. Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar
terdiri dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif
membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar dari kerusakan mekanis pada waktu
menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung
akar mengandung lendir (Mikrajuddi, dkk 2007)
Tipe akar berdasarkan fungsi memiliki fungsi masing-masing
seperti akar tunjang yang memiliki fungsi sebagai penunjang suatu
tanaman, akar napas berfungsi sebagai memperoleh udara dan kandungan
air untuk di alirakan ke bagian atas tumbuhan. akar pelekat berfungsi
pemanjat atau pelekat pada dinding yang tumbuh pada buku-buku batang
dan akar gantung memiliki fungsi menyerap gas dan uap air diudara
ketikan menggantung namun, ketika berada didalam tanah fungsinya
menyerap garam mineral maupun kandungan air. Tipe akar berdasarkan
fungsi tersebut memiliki fungsi nya masing-masing sesuai dengan letak
dan bentuknya (Tjitrosoepomo, 2012).
Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang
beragam napas, akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti pada tanaman
genera megrove (Avicenniasoneratia), akar gantung adalah akar yang
sepenuhnyaberada. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit anggrek dan
beringin. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.
Sedangkanakar penghisap banyak terdapat pada tumbuhan parasit seperti benalu
(Muhlisa, 2007).
Menurut Saparinto (2013), Klasifikasi tanaman bayam adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybridus
Menurut Azizah (2016), klasifikasi tanaman sirih adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Menurut Meha (2019), klasifikasi tanaman mangga adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera Indica
Menurut Saputra et al., (2020), klasifikasi tanaman durian adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus
Menurut Fitriani (2022), klasifikasi tanaman jambu air adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aqueum
Menurut Mutiah (2015), klasifikasi tanaman kunyit adalah sebagai
berikut ;
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica
Menurut Palmasari et al., (2020), klasifikasi tanaman bawang merah
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa
Menurut Aprillia (2020), klasifikasi tanaman ubi jalar adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus :Ipomoea
Spesies :Ipomoea batatas
Menurut Putera (2012), klasifikasi tanaman eceng gondok adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes
Menurut Nuryasin (2018), klasifikasi tanaman kacang tanah adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea.
METODELOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada Senin, 3 Oktober 2022 pada pukul 14.40-
16.20 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain:


Alat tulis. Alat tulis digunakan untuk menulis saat praktikum berlangsung
baik materi penjelasan, serta hasil identifikasi.
Pensil warna. Pensil warna digunakan untuk mewarnai sketsa gambar
bahan yang digunakan saat praktikum.
Laporan sementara. Laporan sementara digunakan sebagai tempat
mencatat hasil penjelasan materi serta hasil identifikasi.

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:


Tanaman bayam (Amaranthus sp). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman sirih (Piper betle). Yang digunakan pada praktikum morfologi
batang dan akar.
Tanaman mangga (Mangifera indica). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman durian (Durio zibethinus). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
11

Tanaman mangga (Mangifera indica). Yang digunakan pada praktikum


morfologi batang dan akar.
Tanaman jambu air (Syzygium aqueum). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman kunyit (Curcuma domestica). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman bawang merah (Allium cepa). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas). Yang digunakan pada praktikum
morfologi batang dan akar.
Tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes). Yang digunakan pada
praktikum morfologi batang dan akar.
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea). Yang digunakan pada
praktikum morfologi batang dan akar.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pada praktikum ini yaitu untuk :


1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2. Mengamati bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat dari tabel
berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bayam (Amaranthus sp).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang basah


 Monopodial
 Batang tegak
 Sirung panjang
 Bulat
 Licin
 Akar tunggang (bercabang berbentuk benang)
 -
 Annual
13

Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar sirih (Piper betle).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang basah


 Simpodial
 Merayap
 Geragih
 bulat
 Licin
 Akar tunggang (tidak bercabang)
 Akar adventif, tipe pemanjat
 tahunan
14

Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mangga (Mangifera


indica).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang berkayu


 Monopodial
 Batang tegak
 Sirung panjang
 Bulat
 Terdapat bekas daun penumpu
 Akar tunggang (bercabang berbentuk benang)
 -
 Tahunan
15

Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar durian (Durio zibethinus).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang berkayu


 Monopodial
 Batang tegak
 Sirung panjang
 Bulat
 Terdapat bekas daun penumpu
 Akar tunggang (bercabang berbentuk benang)
 -
 Tahunan
16

Tabel 5. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar jambu (Syzygium aqueum).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang berkayu


 Monopodial
 Batang tegak
 Sirung panjang
 Bulat
 Lepasnya kerak
 Akar tunggang (bercabang berbentuk benang)
 -
 Tahunan
17

Tabel 6. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar kunyit (Curcuma


domestica).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang basah


 Monopodial
 Rhizome
 Wiwilan/tunas air
 Bulat
 Licin
 Akar serabut kecil
 Akar adventif, tipe nodulose
 Annual
18

Tabel 7. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bawang merah (Allium
cepa).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, rumput


 Monopodial
 Umbi lapis
 Wiwilan/tunas air
 Bulat
 Licin
 Akar serabut kecil
 Akar adventif, tipe umbi akar
 Annual
19

Tabel 8. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar ubi jalar (Ipomoea batatas).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang basah


 Dikotom/menggarpu
 Merayap
 Geragih
 Bulat
 Berbulu
 Akar serabut kecil
 Akar adventif, tipe umbi akar
 Annual
20

Tabel 9. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar eceng gondok (Eichhornia
crassipes).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang basah


 Simpodial
 Stolon
 Wiwilan/tunas air
 Bulat
 Licin
 Akar serabut kecil
 -
 Tahunan
21

Tabel 10. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar kacang tanah (Arachis
hypogea).

Batang Akar

Keterangan

 Batang jelas, batang berkayu


 Dikotom/menggarpu
 Batang tegak
 Wiwilan/tunas air
 Bulat
 Licin
 Akar tunggang (bercabang berbentuk benang)
 Akar nodul (nodulated root)
 Annual
22

Tabel 11. Hasil pengamatan anatomi pada sel batang dan sel akar.

Sel Batang Sel Akar

Pembahasan

Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,


dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pertumbuhan batang dapat dilihat dari
percabangannya, kebanyakan tumbuhan melakukan percabang walaupun sedikit.
Pada dasarnya, morfologi batang pada tingkat pertumbuhan batang pokok inilah
yang akan menjadi arsitektur tumbuhan.
Akar (radix) merupakan tempat masuknya air dan mineral dari tanah
menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk melekatkan dan
menopang tubuh agar kokoh. Pada tumbuhan tingkat tinggi system perakaran
dapat dibedakan menjadi dua yakni akar serabut dan akar tunggang. Sistem akar
23

serabut terdapat pada golongan tumbuhan monokotil, seperti padi, dan jagung.
Sistem perakaran tunggang terdapat pada kelompok tumbuhan dikotil, seperti
mangga, jambu dan nangka.
Pada Tabel 1 hasil pengamatan morfologi batang dan akar bayam.
Berdasarkan jenis batang, bayam merupakan batang jelas dengan jenis batang
basah, karena batangnya yang lunak dan berair. Tipe percabangan bayam adalah
monopodial karena batang pokoknya selalu tampak jelas lebih besar dan lebih
panjang dari cabang-cabangnya. Tipe modifikasi batang bayam adalah batang
tegak karena batangnya kuat dan tegak lurus dengan permukaan tanah. Sifat
cabang pada bayam adalah sirung panjang karena cabang-cabang pendukung daun
dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang dan tidak menghasilkan bunga.
Bentuk batang bulat karena bentuknya yang bulat dengan permukaan batang licin
karena batangnya yang lunak dan berair. Sistem perakaran pada bayam ialah akar
tunggang bercabang berbentuk benang karena akarnya bercabang dan berbentuk
benang seperti akar serabut. Umur tumbuhan bayam yaitu annual atau kurang dari
satu tahun karena hanya hidup satu tahun atau satu musim untuk memenuhi siklus
hidupnya.
Pada Tabel 2 hasil pengamatan morfologi batang dan akar tanaman sirih.
Tanaman sirih termasuk ke dalam jenis batang jelas dengan jenis batang basah
karena batang nya lunak dan berair. Tipe percabangan sirih adalah simpodial
karena batang pokoknya sukar ditentukan. Tipe modifikasi batang merayap
karena merayap pada permukaan tanah. Sifat cabang pada tanaman sirih adalah
geragih karena cabang cabang kecil yang tumbuh merayap. Bentuk batang bulat
dengan permukaan batang licin. Bentuk permukaan batang sirih adalah licin.
Sistem perakaran pada sirih adalah akar tunggang tidak bercabang. Umur
tumbuhan sirih tahunan karena dapat hidup bertahun tahun.
Pada Tabel 3 hasil pengamatan morfologi batang dan akar tanaman mangga.
Tanaman mangga termasuk ke dalam jenis batang jelas dengan jenis batang
berkayu dikarenakan memiliki kambium yang berfungsi untuk membentuk kayu
beserta kulitnya. Tipe percabangan mangga monopodial karena batang pokoknya
mudah ditentukan. Tipe modifikasi pada tanaman mangga adalah tegak batang
24

kuat dan lurus. Sifat cabangnya sirung pendek karena cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas pendek sering mendukung bunga dan buah (cabang fertil/subur).
Bentuk batang tanaman mangga bulat. Permukaan batang mangga
memperlihatkan bekas daun penumpu. Sifat permukaan batang nya
memperlihatkan bekas daun penumpu. Sistem perakaran bentuk benang. Umur
tumbuhnya tahunan karena dapat hidup bertahun tahun.
Pada Tabel 4 hasil pengamatan morfologi batang dan akar tanaman.
Tanaman durian termasuk ke dalam jenis batang jelas dengan jenis batang
berkayu dikarenakan memiliki kambium yang berfungsi untuk membentuk kayu
beserta kulitnya. Mempunyai percabangan monopodial karena batang pokoknya
mudah ditentukan. Tipe modifikasi pada tanaman mangga adalah tegak batang
kuat dan lurus. Sifat cabangnya sirung pendek karena cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas pendek sering mendukung bunga dan buah (cabang fertil/subur).
Bentuk batang tanaman durian bulat. Sifat permukaan batang nya
memperlihatkan bekas daun penumpu. Jenis akar tanaman durian adalah akar
tunggang (bercabang). Umur tumbuhnya tahunan karena dapat hidup bertahun
tahun.
Pada Tabel 5 hasil pengamatam morfologi batang dan akar tanaman jambu
air. Tanaman jambu air termasuk ke jenis batang jelas dengan jenis batang
berkayu dikarenakan memiliki kambium yang berfungsi untuk membentuk kayu
beserta kulitnya. Mempunyai percabangan monopodial karena batang pokoknya
mudah ditentukan. Tipe modifikasi pada tanaman jambu air adalah tegak batang
kuat dan lurus. Sifat cabangnya sirung panjang karena cabang-cabang kecil
dengan ruas-ruas panjang sering mendukung bunga dan buah (cabang
fertil/subur). Bentuk batang tanaman jambu air adalah bulat. Sifat permukaan
batang tanaman jambu air memperlihatkan lepas kerak. Jenis akar tunggang
(serabut benang). Umur tumbuhnya tahunan karena dapat hidup bertahun tahun.
Pada tabel 6 hasil pengamatan morfologi batang dan akar kunyit.
Berdasarkan jenis batang, kunyit merupakan batang jelas dengan jenis batang
basah, karena batangnya yang lunak dan berair. Tipe percabangan kunyit adalah
monopodial karena batang pokoknya selalu tampak jelas lebih besar dan lebih
25

panjang dari cabang-cabangnya. Tipe batang kunyit tegak/rizhome karena tumbuh


lurus dan kuat. Sifat cabang pada kunyit adalah wiwilan/tunas air karena cabang
tumbuh cepat dengan ruas-ruas panjang dan sering berasal dari tunas-tunas
dormance. Bentuk batang bulat karena bentuknya yang bulat dengan permukaan
batang licin karena batangnya yang lunak dan berair. Sistem perakaran pada
kunyit ialah akar serabut kecil karena akarnya yang serabut dan bentuknya yang
kecil-kecil. Cara hidup akarnya adventif tipe nodulose kerena ujung dari akar
mengembang ke arah atas. Umur tumbuhan kunyit yaitu annual atau kurang dari
satu tahun karena hanya hidup satu tahun atau satu musim untuk memenuhi siklus
hidupnya.
Pada Tabel 7 hasil pengamatan morfologi batang dan akar bawang merah.
Berdasarkan jenis batang, bawang merah merupakan batang jelas dengan jenis
batang rumput, karena memiliki ruas-ruas yang bisa dilihat dengan jelas,
berongga, dan umumnya berukuran pendek. Tipe percabangan bawang merah
adalah monopodial karena batang pokoknya selalu tampak jelas lebih besar dan
lebih panjang dari cabang-cabangnya. Tipe modifikasi batang bawang merah
adalah umbi lapis karena ujung batang yang berada dibawah permukaan tanah
yang membesar. Sifat cabang pada bawang merah adalah wiwilan/tunas air
karena cabang tumbuh cepat dengan ruas-ruas panjang dan sering berasal dari
tunas-tunas dormance. Bentuk batang bulat karena bentuknya yang bulat dengan
permukaan batang licin karena batangnya yang lunak dan berair. Sistem
perakaran pada bawang merah ialah akar serabut kecil karena akarnya yang
serabut dan bentuknya yang kecil-kecil. Cara hidup akarnya adventif tipe umbi
akar kerena ketika cadangan makanan disimpan didalam akar maka akar menjadi
membesar (swollen) dan membentuk kumpulan. Umur tumbuhan bawang merah
yaitu annual atau kurang dari satu tahun karena hanya hidup satu tahun atau satu
musim untuk memenuhi siklus hidupnya.
Pada Tabel 8 hasil pengamatan morfologi batang dan akar tanaman ubi
jalar. Berdasarkan jenis batang, ubi jalar termasuk ke dalam jenis batang basah
karena batang nya lunak dan berair. Tipe percabangan simpodial karena batang
pokoknya sukar ditentukan. Sifat cabang nya merayap geragih karena cabang
26

cabang kecil yang tumbuh merayap. Tipe batang merayap/ umbi. Bentuk batang
bulat karena bentuknya yang bulat dengan permukaan batang licin karena
batangnya yang lunak dan berair. Sistem perakaran pada ubi jalar ialah akar
serabut kecil karena akarnya yang serabut dan bentuknya yang kecil-kecil. Umur
tumbuhan ubi jalar yaitu annual atau kurang dari satu tahun karena hanya hidup
satu tahun atau satu musim untuk memenuhi siklus hidupnya.
Pada Tabel 9 hasil pengamatan morfologi batang dan akar tanaman eceng
gondok. Tanaman eceng gondok termasuk ke dalam jenis batang jelas basah
karena batang nya lunak dan berair. Tipe percabangan simpodial karena batang
pokoknya sukar ditentukan. Sifat cabang nya wiwilan tunas air cabang tumbuh
dengan cepat dengan ruas-ruas yang panjang yang berasal dari tunas-tunas
dormance. Bentuk batang bulat. Bentuk batang bulat karena bentuknya yang
bulat. Permukaan batang licin karena batangnya yang lunak dan berair. Sistem
perakaran pada eceng gondok ialah akar serabut kecil karena akarnya yang serabut
dan bentuknya yang kecil-kecil. Umur tumbuhnya tahunan karena dapat hidup
bertahun tahun.
Pada Tabel 10 hasil pengamatan mengenai morfologi batang dan akar
tanaman kacang tanah. Tanaman kacang tanah termasuk ke dalam jenis jelas
berkayu dikarenakan memiliki kambium yang berfungsi untuk membentuk kayu
beserta kulitnya. Mempunyai percabangan dikotom karena batangnya setiap kali
mencabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Tipe batang tegak karena
tumbuh lurus dan kuat. Sifat cabangnya sirung pendek karena cabang-cabang
kecil dengan ruas-ruas pendek sering mendukung bunga dan buah (cabang
fertil/subur). Bentuk batang bulat sifat permukaan batang licin. Jenis akar
tunggang bercabang benang. Cara hidup tanaman kacang tanag adalah nodulated
roots. Umur tumbuhnya annual karena umur tumbuhnya kurang dari satu tahun
27
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum adalah sebagai berikut:


1. Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang dimana tempat
daun duduk dan menjadi penyokong atau penopang, tempat penyimpanan
makanan, sarana transportasi atau pengangkut, membantu proses
pernapasan, dan alat perkembangbiakan.
2. Berdasarkan tampak batang pada suatu tanaman terbagi menjadi dua yakni
tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis) dan tumbuhan berbatang jelas.
Tumbuhan berbatang jelas dapat dibedakan sebagai berikut yaitu batang
basah (herbaceus) dicirikan dengan batang lemah dan berair, contohnya
seperti pada tanaman eceng gondok, batang berkayu (herbaceus) dicirikan
dengan batang keras dan juga kuat, contohnya pada tanaman mangga,
batang rumput (calmus) dicirikan dengan batang yang tidak keras dan
beruas-ruas, contohnya pada tanaman bawang merah, dan batang mendong
(calamus) dicirikan dengan batang yang mirip rumput namun ruasnya pada
batang.
3. Akar (radix) merupakan tempat masuknya air dan mineral tanah dari tanah
menuju ke seluruh tanaman dan berfungsi sebagai melekatkan dan
menopang tubuh tanaman agar kokoh.
4. Sistem perakaran dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang (adventitious
roots) merupakan akar yang selalu tumbuh dan menjadi akar utama atau
pokok, contohnya pada tanaman jambu biji. Akar serabut (tap roots)
merupakan akar yang tumbuh namun tidak dapat ditentukan akar
utamanya dan cabang-cabang akarnya kecil, contohnya pada tanaman
kunyit.
29

Saran

Saran untuk praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk praktikan agar untuk lebih memperhatikan untuk
mengidentifikasikan daun yang diamati.
2. Sebaiknya sebelum pelaksanaan praktikum praktikan hendaknya sudah
membaca penuntun praktikum yang diberikan agar memudahkan pada saat
praktikum dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Alghar. M.Z. 2020. Pemodelan batang tanaman menggunakan metode


Deterministic Lindenmayer System. Doctoral dissertation. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Estiti. 2008. Struktur Akar Tumbuhan. Panorama Swadaya. Jakarta.

Harley. M. 2019. Biotechnology and Plant Biology. Edtech. hlm. 141–. ISBN
978-1-83947-180-3.

Issrep. 2007. Biologi Identifikasi Akar. Teknologi Hasil Pertanian.


Fakultas Pertanian. Unviersitas Riau. Pekanbaru.

Pratiwi. 2006. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Rosanti. D. 2014. Taksonomi Tumbuhan Obat di Desa Riang Bandung


Kecamatan Madang Suku Dua Oku Timur. Sainmatika: Jurnal Ilmiah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 11 (1). 42-49.

Rosanti. Dewi. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Rukmana. 2008. Defenisi Batang. Bima Aksara. Jakarta.

Saputra. I. 2018. Laporan Praktikum Botani. Morfologi Akar dan Batang.


Saputraarea. Kendar.

Trimanto. T., D.W. Annisa., & D. Hanasari. 2020. Karakterisasi Morfologi,


Perbanyakan Vegetatif Dan Potensi Bambu (Gigantochloa Dan
Schizostachyum) Sebagai Tanaman Untuk Konservasi Tanah Dan Air. Jurnal
Pemuliaan Tanaman Hutan. 14(1), 43-53.

Tjitrosoepomo. G. 2012. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai