Anda di halaman 1dari 10

Si stem Ki pas Angi n O tomati s menggunakan Se nsor Ultr asonik

H C- SR04

LAPORAN PROPOSAL PROYEK

Disusun Oleh :
Mohammad Fajar Putra Akri H1051191017
Cani H1051191012
Chairul Adam H1051191085
Muhammad Dwi Cahyadi H1051191029

PROGRAM STUDI REKAYASA SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Kipas Angin .............................................................................................. 3
2.2 Sistem otomatis ........................................................................................ 3
2.3 Sensor Ultrasonik ..................................................................................... 4
2.4 Nodemcu ESP8266................................................................................... 4
2.5 Kabel Jumper ............................................................................................ 5
2.6 Breadboard ............................................................................................... 5
2.7 Resistor ..................................................................................................... 5
BAB III PERANCANGAN SISTEM ..................................................................... 6
3.1 Diagram Blok ........................................................................................... 6
3.2 Diagram Alir............................................................................................. 6
BAB IV ANGGARAN BIAYA ............................................................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 7
LAMPIRAN ............................................................................................................ 8

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanasan global atau global warming merupakan salah satu masalah serius
yang dihadapi manusia di berbagai belahan bumi. Saat ini kondisi bumi semakin
memprihatinkan. Iklim yang tidak menentu dan permukaan air laut yang terus naik
adalah dampak nyata pemanasan global yang bisa kita lihat secara langsung.
Menurut Langi (2014:41) peristiwa ini timbul karena terjadi peningkatan
konsentrasi emisi gas rumah kaca di atmosfer dan menyebabkan radiasi cahaya
matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar bumi menjadi terperangkap
di dalam. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, laut, dan
daratan di bumi. Jadi tak heran kalau terjadi peningkatan suhu di seluruh penjuru
bumi, termasuk juga Indonesia.

Peningkatan suhu di bumi tentu saja akan memengaruhi kenyamanan orang


yang berada dalam suatu ruangan. Suhu ruangan yang sudah tinggi kemudian
ditambah lagi berada di ruang tertutup. Tentunya akan membuat kita
membutuhkan suatu alat yang bisa menurunkan suhu ruangan, yaitu kipas angin.
Kipas angin adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan udara agar
berubah menjadi angin. Namun kekurangan dari kipas angin ini adalah kita agak
sedikit dibuat kerepotan karena harus menekan tombol power untuk menyalakan
maupun mematikan kipas saat tidak digunakan lagi.

Berdasarkan permasalahan di atas, salah satu inovasi yang bisa dilakukan


pada kipas angin adalah dengan mengotomatisasikannya. Jadi kipas angin akan
otomatis menyala saat terdapat objek didekat kipas angin dan akan mati saat tidak
ada objek yang ada di dekat kipas angin. Dalam hal ini, pengotomatisasian kipas
angin menggunakan teknologi mikrokontroler.

Dalam hal pengotomatisasikan kipas angin, sensor yang menjadi sumber


inputan adalah sensor jarak ultrasonik HC-SR04. Sensor jarak ultrasonik HC-
SR04 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan suatu objek pada arah tertentu
yang kemungkinan tempat pengguna berada.
2

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang terjadi pokok permasalahan
adalah “Bagaimana membuat kipas angin otomatis menggunakan sensor
ultrasonic HC Sr-04?”

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat kipas angin otomatis
menggunakan sensor ultrasonik HC SR-04 berbasis mikrokontroller. Sistem kerja
kipas angin ini akan bekerja dengan menyala dan mati secara otomatis berdasarkan
parameter jarak objek di depannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari proyek penelitian ini adalah :
1. Dapat mengimplementasikan langsung teori ilmu pengetahuan yang didapatkan
selama mengikuti proses perkuliahan sekaligus dapat melatih kemampuan
peneliti agar bisa lebih mahir dalam melakukan analisis dan penelitian.
2. Proyek ini juga bermanfaat untuk dijadikan bahan penelitian yang dapat
dilakukan peneliti lain untuk melihat bagaimana gambaran kipas angin otomatis
yang dibuatdengan mikrokontroler Arduino dan bisa juga jadi bahan referensi
bagi peneliti lainnya yang hendak mengambil proyek ini.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kipas Angin
Menurut KBBI (2008:701) kipas angin yang dijalankan dengan listrik atau batu
baterai untuk menyejukkan ruangan. Cara kerja kipas angin adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Dengan menggunakan motor listrik
yang berguna untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Dalam motor
listrik tersebut, ada kumparan besi yang bergerak dan sepasang magnet U pada
bagian yang diam. Saat listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi,
peristiwa ini mengubah kumparan besi menjadi magnet. Kipas angin terdiri dari
berbagai komponen di dalamnya, yaitu:
a. Baling-baling (blade) adalah benda yang berputar dan menghasilkan angin.
b. Front guard fungsinya untuk pelindung baling-baling agar tidak tersentuh saat
berputar.
c. Read guard fungsinya untuk melindungi motor.
d. Motor cover fungsinya juga sebagai pelindung motor.
e. Penyangga motor.
f. Switch fungsinya untuk pengendali motor.
g. Has adalah komponen yang terdapat di dalam motor dan bisa berputar.
h. Motor kipas angin merupakan komponen yang paling penting pada motor,
karena komponen inilah kipas bisa bergerak.
i. Gear motor adalah benda yang bisa membuat kipas berputar ke kanan dan ke
kiri (Nadiansyah, 2018).
Pada dasarnya terdapat dua jenis kipas angin berdasarkan arah angin yang
dihasilkan. Yaitu kipas angin centrifugal dan axial. Kipas angin centrifugal arah
anginnya searah dengan poros kipas. Sedangkan kipas angin axial arah anginnya
mengalir secara paralel dengan poros kipas (Prihanto, 2017).
2.2 Sistem otomatis
Menurut KBBI (2008:991) otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan
sehingga tidak memerlukan lagi pengawasan manusia (dalam industri dan
4

sebagainya). Menurut Albet, M, dkk (2014:9) otomatis berarti suatu sistem yang
dapat membuat agar keluaran sistem sesuai dengan rencana dan keinginan yang
diharapkan. Sedangkan menurut Lestari (2018:94) pengertian pengaturan otomatis
atau sistem pengaturan otomatis berasal dari tiga suku kata yaitu sistem, pengaturan
dan otomatis. Sistem adalah sebuah susunan komponen-komponen fisik yang saling
terhubung dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan aksi tertentu.
Pengaturan adalah suatu aktivitas mengatur, mengendalikan, mengarahkan,
memerintah. Sedangkan otomatis adalah dengan bekerja sendiri 6 atau dengan
sendirinya. Dari beberapa pernyataan di atas maka bisa disimpulkan bahwa sistem
otomatis adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang dengan
sendirinya bisa melakukan aksi atau pekerjaan tertentu sesuai rencana tanpa harus
selalu diatur, dikendalikan, diarahkan, maupun diperintah lagi oleh manusia.

2.3 Sensor Ultrasonik


Menurut Lestari (2018:96) ultrasonik adalah suara atau getaran dengan
frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia. Ultrasonik
bergetar dalam rentang lebih besar dari 20 KiloHertz. Ultrasonik juga dapat
dijelaskan secara sederhana sebagai gelombang di atas frekuensi gelombang suara.
Sensor ultrasonik merupakan sensor utama untuk navigasi dan penghindar
halangan. Menurut Santoso (2015:93) sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang
berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu
benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor
ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Adapun sistem nantinya
akan berfungsi jika sensor ini mendeteksi objek dengan jarak

2.4 Nodemcu ESP8266


Menurut Sumampouw (2022) NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan
dari ESP8266 dengan firmware berbasis e-Lua, pada NodeMCU dilengkapi dengan
micro usb port yang berfungsi untuk pemograman maupun sebagai power supply
untuk menyalakan NodeMCU. Salain itu pada NodeMCU dilengkapi dengan
dengan dua buah tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU
menggunakan Bahasa pemograman Lua yang merupakan package dari ESP8266.
5

2.5 Kabel Jumper


Menurut Zaki (2010:21) jumper merupakan konduktor listrik kecil yang
dimasukkan ke dalam pin untuk menyambungkan rangkaian listrik. Jadi, kabel
jumper adalah switch yang bisa diaktifkan atau dinonaktifkan dengan cara
memasang atau mencabutnya. Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin
di masing-masing ujungnya. Connector untuk menusuk disebut male connector, dan
connector untuk ditusuk disebut female connector.

2.6 Breadboard
Menurut Kadir (2016) breadboard adalah papan kecil yang mengandung
sejumlah lubang yang dirancang guna memudahkan dalam menyusun rangkaian
elektronika tanpa melakukan penyolderan. Sedangkan menurut Santoso (2015:3)
breadboard merupakan komponen yang memudahkan kita dalam membangun dan
membongkar rangkaian dengan cepat dan sangat cocok untuk keperluan
eksperimen. Breadboard terdiri atas jalur vertikal dan jalur horizontal. Tiap-tiap
jalurnya terdiri dari 5 titik vertikal, misalnya jalur 1A-1B-1C-1D-1E dan jalur
1F1G-1H-1I-1J yang keduanya saling tersambung. Jalur horizontal sebanyak 8
jalur, 4 jalur ada di bagian atas dan 4 jalur lagi di bagian bawah. Jalur ini bisa
digunakan untuk power supply (VCC dan GND) untuk rangkaian.

2.7 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen pasif yang memiliki fungsi untuk
mengatur arus listrik. Resistor diberi lambang huruf R dengan satuannya yaitu Ohm
(Ω). Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar. (Frans Romario dan Stevano Augusta, 2012).
6

BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Diagram Blok

3.2 Diagram Alir


7

BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1 Anggaran Biaya

Harga Satuan
No Nama Barang Jumlah Keterangan
(Rp)
1 Sensor HC-SR04 13.000 1 buah Sudah dimiliki
Kipas Angin
2 57.000 1 buah Sudah dimiliki
Portable
Kabel Jumper
3 5.000 1 paket Sudah dimiliki
MM
NodeMCU
4 49.000 1 buah Sudah dimiliki
esp8266
5 Modul Relay 20.000 1 buah Sudah dimiliki
6 LED RGB 1000 1 buah Beli
6 Resistor 1000 1 buah Beli
7 Breadboard 14.000 1 buah Sudah dimiliki
8 Kabel USB 10.000 1 buah Sudah dimiliki
9 Kardus Gratis 1 buah Sudah dimiliki
Karena banyak
Total 2000 -
barang sudah dimiliki
8

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Rencana Kegiatan


Minggu Ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
Membuat blok
diagram alur
perancangan
Membuat konsep
perancangan
prototype
Mempelajari aplikasi
dan sensor
Melakukan uji coba
sensor
Perakitan dan
penggabungan
coding
Melakukan uji coba
tahap akhir
Analisa dan Laporan
Dokumentasi

Lampiran 2. Perkembangan Proyek


Minggu Ke- Perkembangan
1 1. Membuat diagram blok dan diagram alir (terlampir di Bab
III)
2. Membuat jadwal rencana kegiatan
3. Diskusi kelompok melalui Google Meets
4. Persiapan alat dan bahan uji coba
5. Mengumpulkan alat uji coba yang sudah tersedia
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai