KI 3 - Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang
dan lingkup kerjaTeknik Permesinan Konvensional pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4- Keterampilan :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Permesinan Konvensional. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakantugas spesifik secara mandiri.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator keahlian
3.3.1 Memahami macam-macam alat ukur dasar dan atau alat ukur dasar
3.3.2 Memahami cara menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
2. Indikator keterampilan
4.3.1 Dapat menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar dengan
benar
4.3.2 Dapat mengukur benda kerja dengan baik dan benar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan :
1. Dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
2. Dapat menyebutkan macam-macam alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
3. Terampil dalam menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur standar
E. Materi Pembelajaran
1. Alat ukur linear langsung dan cara menggunakannya
Telah dikemukakan bahwa pegukuran langsung adalah pengukuran yang hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan.
Dengan demikian alat ukur yang digunakan juga alat ukur yang mempunyai skala yang
bisa langsung dibaca skalanya. Alat ukur linier langsung yang banyak digunakan dalam
praktek sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar yaitu :
a) Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk.
b) Mistar ingsut (jangka sorong) dengan berbagai bentuk.
c) Mikrometer dengan berbagai bentuk.
a. Mistar ukur
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal yang namanya mistar atau penggaris. Ada yang
terbuat dari kayu, ada yang dari bahan plastik, dan ada pula yang terbuat dari baja
atau kuningan.Yang paling banyak saat ini adalah mistar yang terbuat dari plastik
(untuk menggambar/menggambar teknik) dan mistar yang terbuat dari baja (untuk
pengukuran di bidang permesinan).
1) Meteran gulung
Jenis mistar ukur ini kebanyakan terbuat dari pelat baja yang tipis dan bisa
digulung. Gulungan ini dimasukkan dalam kotak sedemikian rupa sehingga cara
menggunakannya menjadi lebih praktis. Pada ujung dari meteran lipat ini
biasanya diberi semacam kait guna mengaitkan ujung ukur dengan benda ukur
sehingga pengukuran menjadi lebih mudah. Panjang maksimum dari meteran
lipat ini biasanya mencapai 50 meter. Meteran gulung ini banyak digunakan
oleh pekerja-pekerja bangunan/konstruksi bangunan.
https://hargamerahterkini.id/id/200/products/original/f5c7c7b08773858ca573f4945bd4556b.j
pg
2) Meteran lipat
Meteran lipat ini sebetulnya merupakan gabungan dari mistar ukur yang
dihubungkan oleh sebuah engsel. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat konstruksi
sederhana dari meteran lipat ini. Biasanya terbuat dari alumunium atau baja.
Dalam penggunaannya memang meteran lipat ini kurang menguntungkan
karena di samping engsel sering aus juga kemungkinan ketidak lurusan dari
garis pengukuran.
https://s2.bukalapak.com/img/2496506342/s-1000-1000/M.jpg
3) Mistar ukur berkait
Dengan mistar ukur berkait ini memberi kemudahan kepada kita untuk
mengukur lebar alur ataupun dalamnya. Karena pada alat ini bagian ujungnya
diberi semacam kait persegi sehingga dapat menempatkan pada posisi nol di
bagian-bagian benda ukur yang kurang menguntungkan kalau digunakan mistar
ukur biasa. Untuk benda-benda ukur yang bagian-bagian tertentu bentuknya
menyudut atau tirus (chamfer) mistar ukur berkait ini sangat cocok sekali
digunakan dibandingkan dengan mistar-mistar ukur lainnya.
http://2.bp.blogspot.com/kJihJ88KWdI/VNhly0yQh3I/AAAAAAAAAN0/LdHneE1XXrI/s1
600/mistar%2Bukur%2Bberkait.jpg
4) Mistar ukur pendek
Jenis mistar ukur ini merupakan satu set mistar yang terdiri dari beberapa mistar
ukur kecil yang bentuknya pendek-pendek. Biasanya pada proses pengukuran
dibantu dengan perlengkapan sebuah pemegang sehingga mempermudah dalam
menggunakannya. Gambar dibawah adalah contoh satu set alat ukur pendek
yang mempunyai skala pengukuran dalam inchi. Sangat cocok untuk mengukur
tingkatan tinggi dari alut (slot).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
2. Cara menggunakan mistar ukur
mistar ukur bukan merupakan alat ukur yang begitu presisi, akan tetapi untuk keperluan
pengukuran dengan ketelitian yang tidak begitu tinggi dan perlu waktu yang relatif cepat
untuk mengukurnya maka mistar ukur dengan berbagai bentuknya dapat digunakan.
Tinggal bagaimana cara menggunakannya sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam
pengukuran dapat dihindari. Tentunya letak dari mistar ukur harus betul-betul sejajar
dengan arah memanjang atau tegak lurus dengan arah melintang dari benda yanga akan
diukur. Kadang-kadang untuk keperluan tertentu diperlukan jangka bengkok atau jangka
kaki, misalnya untuk pengukuran kasar dari diameter luar atau diameter dalam suatu
poros dan lubang.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
4. Cara menggunakan mistar ingsut (Jangka sorong)
Dijelaskan di sini beberapa kegunaan dari mistar ingsut. Berdasarkan bagian-bagian
utama yang dipunyai oleh mistar ingsut, secara umum mistar ingsut dapat digunakan
antara lain untuk mengukur ketebalan, mengukur jarak luar, mengukur diameter luar,
mengukur kedalaman, mengukur tingkatan, mengukur celah, mengukur diameter luar,
dan sebagainya.
https://idschool.net/wp-content/uploads/2018/01/Contoh-Soal-Cara-Membaca-Jangka-
Sorong-e1517352060205.png
5. Mikrometer
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi adalah mikrometer.
Mikrometer inipun mempunyai bentuk yang bermacammacam yang disesuaikan dengan
bentuk yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur. Bagian
yang sangat penting dari mikrometer adalah ulir utama. Dengan adanya ulir utama kita
dapat menggerakkan poros ukur menjauhi dan mendekati permukaan bidang ukur dari
benda ukur. Ulir utama ini dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran ulir utama dapat
menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir. Berarti di
sini gerak rotasi diubah menjadi gerak traslasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm.
Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu mikrometer luar (outside
micrometer), mikrometer dalam (inside micrometer) dan mikrometer kedalaman (depth
micrometer).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
https://news.ralali.com/wp-content/uploads/2015/08/Cara-menggunakan-Mikrometer-jual-
mikrometer.jpg
7. Alat ukur linear tidak langsung dan cara menggunakannya
Kadang-kadang kita tidak bisa melakukan pengukuran langsung dikarenakan adanya
pengukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur
yang tidak memungkinkan untuk diukur dengan alat ukur langsung. Untuk keadaan
seperti ini maka biasanya dilakukan pengukuran tak langsung, dalam hal ini adalah
pengukuran linier. Untuk melakukan pengukuran linier tak langsung ada dua jenis alat
ukur yang biasa digunakan yaitu alat ukur standar dan alat ukur pembanding.
a. Alat ukur standar
Yang termasuk dalam kategori alat ukur standar untuk pengukuran linier tak langsung
adalah: Blok ukur.
1) Blok ukur
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge, jo
gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat
sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar.
Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan ukuran ketebalan yang
bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar.
Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan
blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Karena blok
ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat
ukur ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama. Biasanya bahan untuk
membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja paduan atau karbida. Kegunaan
dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat ukur,
mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar
ketinggian, menyetel komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan
senter sinus dalam pengukuran sudut, dan mengukur serta menginspeksi komponen-
komponen yang presisi di dalam ruang inspeksi.
http://1.bp.blogspot.com/-
J5YxE2dbpns/UcrmlYZiFjI/AAAAAAAAAC8/TaG6e6UI_vc/s1600/iy.jpg
3) Telescoping gauge
Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki diameter yang kecil atau yang tidak dapat diukur dengan alat ukur
micrometer dalam. Alat ukur telescoping gauge memiliki handle atau grip
(pemegang) yang dihubungkan pada bagian cross piece. Selain itu pada telescoping
gauge juga terdapat plunger yang digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu
benda. Bagian dalam plunger terdapat pegas, sehingga plunger dapat ditekan.
Telescopic plunger dapat dikunci dengan menggunakan sekrup pengunci (locking
screw atau juga bisa disebut lock nut) dengan cara memutarnya sehingga posisi
telescopic plunger tidak akan bergeser atau berubah-ubah. Alat ukur telescoping
gauge ini terdapat berbagai macam ukuran sehingga jika akan menggunakan
telescoping gauge sesuaikan ukuran lubang yang akan diukur dengan ukuran
alat. Pengukuran menggunakan alat ukur telescoping gauge membutuhkan perasaan
atau feel agar hasil pengukurannya dapat tepat. Feel ini dapat diperoleh jika operator
atau pengukur sering melakukan pengukuran menggunakan alat telescoping gauge
ini.
3. Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil 15 menit
proses belajar peserta didik selama diskusi dan tanya jawab.
2. Guru memberikan soal tes tertulis kepada peserta didik
3. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya, yaitu tentang
alat ukur presisi
4. Memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari dengan baik materi
yang akan diujikan
5. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa penutup
6. Mengakhiri pertemuan dengan salam
H. Penilaian Hasil Belajar (PHB)
1. Lembar Penilaian Kognitif
Kompetensi pembelajaran
Jawaban Terlampir
Kompetensi
yang kamu
ketahui!
Skor Nilai
No. Aspek yang dinilai
1 2
1. Kedisiplinan
2. Keaktifan
Total
Skor 1 = Bertanaya
rincian:
3. Penilaian Ketrampilan
Ukurlah benda kerja dan berikanlah ukuran sesuai hasil pengukuran . foto dan
Contoh :