Anda di halaman 1dari 19

CONTOH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Seyegan


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x Pertemuan)
Materi Pokok : Penggunaan Alat Ukur Pembanding dan Alat Ukur Dasar
PPK : Cermat dan Tanggung jawab
KKM : 75

3.1 Kompetensi Inti

KI 3 - Pengetahuan :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang
dan lingkup kerjaTeknik Permesinan Konvensional pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4- Keterampilan :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Permesinan Konvensional. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakantugas spesifik secara mandiri.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator keahlian
3.3.1 Memahami macam-macam alat ukur dasar dan atau alat ukur dasar
3.3.2 Memahami cara menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
2. Indikator keterampilan
4.3.1 Dapat menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar dengan
benar
4.3.2 Dapat mengukur benda kerja dengan baik dan benar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan :
1. Dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
2. Dapat menyebutkan macam-macam alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
3. Terampil dalam menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur standar

E. Materi Pembelajaran
1. Alat ukur linear langsung dan cara menggunakannya
Telah dikemukakan bahwa pegukuran langsung adalah pengukuran yang hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan.
Dengan demikian alat ukur yang digunakan juga alat ukur yang mempunyai skala yang
bisa langsung dibaca skalanya. Alat ukur linier langsung yang banyak digunakan dalam
praktek sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar yaitu :
a) Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk.
b) Mistar ingsut (jangka sorong) dengan berbagai bentuk.
c) Mikrometer dengan berbagai bentuk.

a. Mistar ukur
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal yang namanya mistar atau penggaris. Ada yang
terbuat dari kayu, ada yang dari bahan plastik, dan ada pula yang terbuat dari baja
atau kuningan.Yang paling banyak saat ini adalah mistar yang terbuat dari plastik
(untuk menggambar/menggambar teknik) dan mistar yang terbuat dari baja (untuk
pengukuran di bidang permesinan).
1) Meteran gulung
Jenis mistar ukur ini kebanyakan terbuat dari pelat baja yang tipis dan bisa
digulung. Gulungan ini dimasukkan dalam kotak sedemikian rupa sehingga cara
menggunakannya menjadi lebih praktis. Pada ujung dari meteran lipat ini
biasanya diberi semacam kait guna mengaitkan ujung ukur dengan benda ukur
sehingga pengukuran menjadi lebih mudah. Panjang maksimum dari meteran
lipat ini biasanya mencapai 50 meter. Meteran gulung ini banyak digunakan
oleh pekerja-pekerja bangunan/konstruksi bangunan.
https://hargamerahterkini.id/id/200/products/original/f5c7c7b08773858ca573f4945bd4556b.j
pg
2) Meteran lipat
Meteran lipat ini sebetulnya merupakan gabungan dari mistar ukur yang
dihubungkan oleh sebuah engsel. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat konstruksi
sederhana dari meteran lipat ini. Biasanya terbuat dari alumunium atau baja.
Dalam penggunaannya memang meteran lipat ini kurang menguntungkan
karena di samping engsel sering aus juga kemungkinan ketidak lurusan dari
garis pengukuran.

https://s2.bukalapak.com/img/2496506342/s-1000-1000/M.jpg
3) Mistar ukur berkait
Dengan mistar ukur berkait ini memberi kemudahan kepada kita untuk
mengukur lebar alur ataupun dalamnya. Karena pada alat ini bagian ujungnya
diberi semacam kait persegi sehingga dapat menempatkan pada posisi nol di
bagian-bagian benda ukur yang kurang menguntungkan kalau digunakan mistar
ukur biasa. Untuk benda-benda ukur yang bagian-bagian tertentu bentuknya
menyudut atau tirus (chamfer) mistar ukur berkait ini sangat cocok sekali
digunakan dibandingkan dengan mistar-mistar ukur lainnya.

http://2.bp.blogspot.com/kJihJ88KWdI/VNhly0yQh3I/AAAAAAAAAN0/LdHneE1XXrI/s1
600/mistar%2Bukur%2Bberkait.jpg
4) Mistar ukur pendek
Jenis mistar ukur ini merupakan satu set mistar yang terdiri dari beberapa mistar
ukur kecil yang bentuknya pendek-pendek. Biasanya pada proses pengukuran
dibantu dengan perlengkapan sebuah pemegang sehingga mempermudah dalam
menggunakannya. Gambar dibawah adalah contoh satu set alat ukur pendek
yang mempunyai skala pengukuran dalam inchi. Sangat cocok untuk mengukur
tingkatan tinggi dari alut (slot).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
2. Cara menggunakan mistar ukur
mistar ukur bukan merupakan alat ukur yang begitu presisi, akan tetapi untuk keperluan
pengukuran dengan ketelitian yang tidak begitu tinggi dan perlu waktu yang relatif cepat
untuk mengukurnya maka mistar ukur dengan berbagai bentuknya dapat digunakan.
Tinggal bagaimana cara menggunakannya sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam
pengukuran dapat dihindari. Tentunya letak dari mistar ukur harus betul-betul sejajar
dengan arah memanjang atau tegak lurus dengan arah melintang dari benda yanga akan
diukur. Kadang-kadang untuk keperluan tertentu diperlukan jangka bengkok atau jangka
kaki, misalnya untuk pengukuran kasar dari diameter luar atau diameter dalam suatu
poros dan lubang.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf

3. Mistar ingsut (Jangka sorong)


Alat ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel kerja, yang dalam praktek sehari-hari
mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, mistar geser, schuifmaat atau
vernier. Pada batang ukurnya terdapat skala utama yang cara pembacaannya sama seperti
pada mistar ukur. Pada ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang
ukur tetap dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur
gerak ini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi
dalam, kedalaman dan ketinggian dari benda ukur. Di samping skala utama, dilengkapi
pula dengan skala tambahan yang sangat penting perannya di dalam pengukuran yaitu
yang disebut dengan skala nonius. Adanya skala nonius inilah yang membedakan tingkat
ketelitian mistar ingsut.
Dalam pembacaan skalanya ada yang dalam sistem inchi dan ada pula yang dalam sistem
metrik. Biasanya pada masing-masing sisi dari batang ukur dicantumkan dua macam
skala yaitu yang satu sisi dalam bentuk inchi dan sisi lain dalam bentuk metrik. Dengan
demikian dari satu alat ukur bisa digunakan untuk mengukur dengan dua sistem satuan
sekaligus yaitu inchi dan metrik. Ketelitian alat ukur mistar ingsut bisa mencapai 0.001
inchi atau 0.05 milimeter.
Ada pula mistar ingsut yang tidak dilengkapi dengan skala nonius. Sebagai penggantinya
maka dibuat jam ukur yang dipasangkan sedemikian rupa sehingga besarnya pengukuran
dapat dilihat pada jam ukur tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh jam ukur adalah
angka penambah dari skala utama (angka di belakang koma yang menunjukkan tingkat
ketelitian). Secara umum konstruksi dari mistar ingsut dapat digambarkan seperti gambar
dibawah berikut ini.Gambar 6. Bagian umum dari mistar ingsut

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
4. Cara menggunakan mistar ingsut (Jangka sorong)
Dijelaskan di sini beberapa kegunaan dari mistar ingsut. Berdasarkan bagian-bagian
utama yang dipunyai oleh mistar ingsut, secara umum mistar ingsut dapat digunakan
antara lain untuk mengukur ketebalan, mengukur jarak luar, mengukur diameter luar,
mengukur kedalaman, mengukur tingkatan, mengukur celah, mengukur diameter luar,
dan sebagainya.

https://idschool.net/wp-content/uploads/2018/01/Contoh-Soal-Cara-Membaca-Jangka-
Sorong-e1517352060205.png

5. Mikrometer
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi adalah mikrometer.
Mikrometer inipun mempunyai bentuk yang bermacammacam yang disesuaikan dengan
bentuk yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur. Bagian
yang sangat penting dari mikrometer adalah ulir utama. Dengan adanya ulir utama kita
dapat menggerakkan poros ukur menjauhi dan mendekati permukaan bidang ukur dari
benda ukur. Ulir utama ini dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran ulir utama dapat
menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir. Berarti di
sini gerak rotasi diubah menjadi gerak traslasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm.
Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu mikrometer luar (outside
micrometer), mikrometer dalam (inside micrometer) dan mikrometer kedalaman (depth
micrometer).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf

6. Cara menggunakan mikrometer


Mikrometer adalah alat ukur yang presisi. Oleh karena itu, dalam menggunakannya harus
dengan metode yang betul dan dengan cara yang hati-hati. Dengan demikian,
keselamatan alat ukur dan kesalahan pengukuran dapat dikontrol. Untuk itu ada beberapa
hal yang harus diperhatikan bila akan melakukan pengukuran dengan menggunakan
mikrometer. Hal-hal tersebut antara lain yaitu :
Permukaan bidang ukur dari benda ukur harus betul-betul bersih sehingga tidak ada
kotoran yang dapat merusakkan sensor alat ukur dan kemungkinan terjadinya kesalahan
pengukuran adalah kecil.
Sebelum melakukan pengukuran harus dipastikan terlebih dahulu apakah posisi nol dari
skala ukur sudah tepat. Kalau belum harus dilakukan penyetelan lebih dulu dengan
menggunakan kunci penyetel.
Bila tersedia alat pemegang mikrometer maka sebaiknya mikrometer diletakkan pada alat
pemegang tersebut sedemikian rupa sehingga posisinya memudahkan untuk melakukan
pengukuran. Bila tidak tersedia alat pemegang mikrometer maka sebaiknya benda kerja
dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan.
Penekanan poros ukur terhadap muka bidang ukur harus diperhatikan betul-betul, tidak
terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Terlalu keras menekan poros ukur akan cepat
merusakkan ulir utama dan adanya kemungkinan untuk terjadinya perubahan bentuk
benda ukur sehingga menimbulkan kesalahan pengukuran. Terlalu lunak menekan poros
ukur juga akan menimbulkan kesalahan pengukuran karena kemungkinan tidak
menyentuhnya sensor pada bidang ukur dapat terjadi.

https://news.ralali.com/wp-content/uploads/2015/08/Cara-menggunakan-Mikrometer-jual-
mikrometer.jpg
7. Alat ukur linear tidak langsung dan cara menggunakannya
Kadang-kadang kita tidak bisa melakukan pengukuran langsung dikarenakan adanya
pengukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur
yang tidak memungkinkan untuk diukur dengan alat ukur langsung. Untuk keadaan
seperti ini maka biasanya dilakukan pengukuran tak langsung, dalam hal ini adalah
pengukuran linier. Untuk melakukan pengukuran linier tak langsung ada dua jenis alat
ukur yang biasa digunakan yaitu alat ukur standar dan alat ukur pembanding.
a. Alat ukur standar
Yang termasuk dalam kategori alat ukur standar untuk pengukuran linier tak langsung
adalah: Blok ukur.
1) Blok ukur
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge, jo
gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat
sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar.
Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan ukuran ketebalan yang
bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar.
Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan
blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Karena blok
ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat
ukur ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama. Biasanya bahan untuk
membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja paduan atau karbida. Kegunaan
dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat ukur,
mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar
ketinggian, menyetel komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan
senter sinus dalam pengukuran sudut, dan mengukur serta menginspeksi komponen-
komponen yang presisi di dalam ruang inspeksi.

b. Alat ukur pembanding


Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah
dikalibrasi. Alat ini hanya dipakai sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi
terhadap ukuran standard.
1) Dial tes indicator
Dial tes indikator disebut juga pupitas/jam ukur tes yang berfungsi untuk mengetahui
kerataan permukaan benda kerja dan mengukur daerah toleransi suatu produk.
Berikut ini gambar bagian-bagian dial tes indikator yang banyak ditemui di bengkel-
bengkel pemesinan.
https://bmdlaboratory.com/wp-content/uploads/2017/04/Untitled.png
2) Kaliper celah
Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak
yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Alat ini dipakai secara
luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contohnya untuk menyetel pisau
mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin. Kaliper celah dibuat dari
baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau
lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada
saat kaliper digunakan. Sebuah kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing-masing
kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap kaliper, dimulai dari ukuran
0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70 dan 0,80 mm.Gambar 14. Kaliper
celah

http://1.bp.blogspot.com/-
J5YxE2dbpns/UcrmlYZiFjI/AAAAAAAAAC8/TaG6e6UI_vc/s1600/iy.jpg
3) Telescoping gauge
Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki diameter yang kecil atau yang tidak dapat diukur dengan alat ukur
micrometer dalam. Alat ukur telescoping gauge memiliki handle atau grip
(pemegang) yang dihubungkan pada bagian cross piece. Selain itu pada telescoping
gauge juga terdapat plunger yang digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu
benda. Bagian dalam plunger terdapat pegas, sehingga plunger dapat ditekan.
Telescopic plunger dapat dikunci dengan menggunakan sekrup pengunci (locking
screw atau juga bisa disebut lock nut) dengan cara memutarnya sehingga posisi
telescopic plunger tidak akan bergeser atau berubah-ubah. Alat ukur telescoping
gauge ini terdapat berbagai macam ukuran sehingga jika akan menggunakan
telescoping gauge sesuaikan ukuran lubang yang akan diukur dengan ukuran
alat. Pengukuran menggunakan alat ukur telescoping gauge membutuhkan perasaan
atau feel agar hasil pengukurannya dapat tepat. Feel ini dapat diperoleh jika operator
atau pengukur sering melakukan pengukuran menggunakan alat telescoping gauge
ini.

Gambar 15. Bagian-bagian Telescoping gauge


https://3.bp.blogspot.com

Cara Mengunakan Telescoping Gauge


Gambar 16. Penggunan Telescoping gauge
https://3.bp.blogspot.com
➢ Kendorkan locking screw agar telescopic plunger beban
➢ Tekan telescopic plunger dan kemudian kencangkan locking screw.
➢ Masukkan telescoping gauge ke lubang yang akan diukur.
➢ Lepaskan telescopic plunger dengan cara kendorkan locking screw agar
telescopic
➢ plunger dapat mengembang sesuai dengan ukuran lubang yang akan diukur.
➢ Goyang-goyangkan telescoping gauge agar tepat pada bagian tengah lubang
untuk
➢ mendapatkan ukuran diameter lubang yang tepat.
➢ Kencangkan locking screw agar posisi telescopic plunger tidak berubah-ubah.
➢ Keluarkan telescoping gauge dari lubang dengan hati-hati.
➢ Ukur panjang telescopic plunger dengan contact menggunakan jangka sorong
atau micrometer luar (untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang lebih baik
dari jangka sorong).
➢ Baca hasil pengukuran pada jangka sorong atau micrometer luar.
➢ Setelah selesai melakukan pengukuran, kembalikan peralatan-peralatan yang
digunakan.
F. Pendekatan, Model, dan Metode
1. Pendekatan berfikir : Saintifik dan 4C
2. Model pembelajaran : Discovery learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah dan diskusi (daring)
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Google meet/zoom
b. Power point
2. Alat Pembelajaran
a. laptop/PC/Handphone
b. alat ukur (penggaris, jangka sorong, micrometer)
3. Sumber Pembelajaran
a. Munadji Sudji. Materi Perkuliahan Metrologi Industri . Yogyakarta: Fakultas
Teknik UNY.
b. Purnomo Edi. 2009. Terminologi Pengukuran, Jenis dan Cara Pengukuran .
Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY.

c. Setyobudi Agung. 2013. Teknologi Mekanik. Jakarta: Kementrian Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia. Alat Ukur dan Penanda Dalam
Kerja Bangku. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY.

d. http://staff.uny.ac.id. Pengukuran Linier. Diperoleh 22 Februari 2019, dari


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Waktu (2x45 menit)

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu


1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa dan melakukan penilaian sikap kedisiplinan
siswa ( memberi catatan bagi siswa yang terlambat masuk kelas)
3. Melakukan pengkondisian peserta didik secara psikis dan fisik agar siap
untuk proses belajar mengajar
4. Menyampaikan KI, KD, IPK dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
6. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan.
7. Melakukan apersepsi dengan mengingat kembali pentingnya penggunaan alat
ukur
8. Memotivasi peserta didik agar semangat dalam pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
• Guru Menjelaskan materi tentang macam-macam alat ukur pembanding dan
atau alat ukur dasar. 60 menit
• Guru Menjelaskan materi tentang fungsi alat ukur pembanding dan atau alat
ukur dasar.
• Guru mempersilakan peserta didik untuk mencari informasi dari praktik secara
langsung, atau modul yang telah diberikan ataupun internet.
• Guru mempersilakan peserta didik untuk bertanya dan diskusi
• Guru melakukan penilaian sikap sosial cermat dan tanggung jawab selama
berdiskusi (dituliskan ke jurnal penilaian sikap)
• Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan
• Guru memberikan soal tes tertulis kepada peserta didik
• Setelah waktu yang ditentukan selesai, peserta didik diminta mengumpulkan
lembar jawab

3. Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil 15 menit
proses belajar peserta didik selama diskusi dan tanya jawab.
2. Guru memberikan soal tes tertulis kepada peserta didik
3. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya, yaitu tentang
alat ukur presisi
4. Memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari dengan baik materi
yang akan diujikan
5. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa penutup
6. Mengakhiri pertemuan dengan salam
H. Penilaian Hasil Belajar (PHB)
1. Lembar Penilaian Kognitif

Indicator Pokok-pokok bahan Soal Skor

Kompetensi pembelajaran

Macam-macam Menyebutkan beberapa 1. Sebutkan 5 alat ukur 50

alat ukur jenis alat ukur pembanding yang kamu

pembanding. pembanding. ketahui!

Penggunaan Alat Menyebutkan bagaimana 2. Jelaskan urutan 50

ukur urutan penggunaan alat penggunaan alat ukur

pembanding ukur Telescoping Gauge Telescoping Gauge!

Jawaban Terlampir

No Indikator Soal Jawaban

Kompetensi

1 Kelompok 1. Sebutkan 5 alat Mistar gulung, penggaris, jangka

Kognitif ukur pembanding sorong, micrometer, block gauge.

yang kamu

ketahui!

2. Jelaskan urutan 1. Kendorkan locking screw agar


telescopic plunger beban
penggunaan alat
2. Tekan telescopic plunger dan
ukur Telescoping
kemudian kencangkan locking
Gauge! screw.
3. Masukkan telescoping gauge ke
lubang yang akan diukur.
4. Lepaskan telescopic plunger
dengan cara kendorkan locking
screw agar telescopic
5. plunger dapat mengembang sesuai
dengan ukuran lubang yang akan
diukur.
6. Goyang-goyangkan telescoping
gauge agar tepat pada bagian
tengah lubang untuk
7. mendapatkan ukuran diameter
lubang yang tepat.
8. Kencangkan locking screw agar
posisi telescopic plunger tidak
berubah-ubah.
9. Keluarkan telescoping gauge dari
lubang dengan hati-hati.
10. Ukur panjang telescopic plunger
dengan contact menggunakan
jangka sorong atau micrometer luar
(untuk mendapatkan tingkat
ketelitian yang lebih baik dari
jangka sorong).
11. Baca hasil pengukuran pada jangka
sorong atau micrometer luar.
12. Setelah selesai melakukan
pengukuran, kembalikan peralatan-
peralatan yang digunakan.
2. Lembar Penilaian Afektif

Nama Siswa : Kelas :

Skor Nilai
No. Aspek yang dinilai
1 2

1. Kedisiplinan

2. Keaktifan

3. Memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran

4. Menggunakan pakaian dengan rapi

Total

• Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 1

Skor 1 = Terlambat masuk kelas

Skor 2 = Masuk kelas tepat waktu

• Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 2

Skor 1 = Bertanaya

Skor 2 = Menjawab pertanyaan

• Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 3

Skor 1 = Tidak memperhatikan guru saat menjelaskan

Skor 2 = Memperharikan guru saat menjelaskan

• Kriteria Pemberian Skor Aspek No. 4

Skor 1 = Menggunakan kaos atau pakaian tidak rapi

Skor 2 = Menggunakan pakaian dengan rapi

Kriteria Keseluruhan/Total:Merupakan nilai hasil penjumlahan setiap aspek dengan

rincian:

Total 7-8 = Sangat baik

Total 5-6 = baik


Total 3-4 = cukup baik

3. Penilaian Ketrampilan

Ukurlah benda kerja dan berikanlah ukuran sesuai hasil pengukuran . foto dan

kirimkan melalui google classroom.

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai